Anda di halaman 1dari 6

Borang Portofolio

No. ID dan Nama Peserta : dr. Faerus Soraya


No. ID dan Nama Wahana : Puskesmas Cimanggu 1
Topik : Dermatitis Kontak Iritan
Tanggal (kasus) : 21 Januari 2013
Nama pasien : Ny. R No. RM :
Tanggal presentasi : Nama pendamping : dr. Yani Amaroh
Tempat presentasi : Puskesmas Cimanggu 1
Objektif presentasi :
□ Keilmuan √ □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan Pustaka

□ Diagnostik √ □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa

□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia √ □ Bumil


□ Deskripsi:
± 3 bulan yang lalu, pasien mengeluh kedua telapak tangan terasa gatal - gatal, sampai kadang –
kadang pasien menggaruk - garuk telapak tangannya untuk mengurangi gatal – gatalnya,
sehingga keluar nanah. Keluhan dirasakan setelah pasien mencuci dengan menggunakan
detergen dan sabun cuci. Sebelumnya pasien sudah periksa 4 kali ke dokter umum, dan 2 kali di
bidan. Setiap kali diberi obat oleh dokter dan bidan, keluhan dirasa berkurang, namun jika obat
habis, keluhan berlangsung kambuh.
± 2 bulan yang lalu, pasien mengeluh kedua telapak tangan terasa panas, tidak nyeri, kadang -
kadang juga terasa gatal. Kulit di kedua telapak tangan terlihat kering, tebal, warna kemerahan,
mengelupas, dan terasa kasar. Keluhan dirasa kambuh – kambuhan, sehingga pasien sering
kontrol dan berobat kembali ke Puskesmas Cimanggu 1. Pasien tidak demam, tidak batuk dan
pilek, tidak sesak napas, tidak nyeri kepala, tidak nyeri perut, tidak mual, tidak mutah, tidak
nyeri sendi, makan dan minum seperti biasa, BAB dan BAK seperti biasa tidak ada keluhan.
□ Tujuan:
 Menegakkan diagnosis Dermatitis Kontak Iritan
Bahan bahasan: □ Tinjauan Pustaka □ Riset □ Kasus √ □ Audit

Cara membahas □ Diskusi □Presentasi dan diskusi √ □ E‐mail □ Pos


:

1
Data pasien: Nama: Ny. R Nomor Registrasi:
Nama klinik: Puskesmas Cimanggu Telp: - Terdaftar sejak: -

Data utama untuk bahan diskusi :


1. Diagnosis / gambaran klinis : Kulit di kedua telapak tangan terlihat kering, tebal, warna

kemerahan, mengelupas, dan terasa kasar.


2. Riwayat pengobatan : Pasien sudah periksa ke dokter umum, bidan, dan Puskesmas.
3. Riwayat kesehatan/ penyakit : Mulai keluhan timbul ± 3 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan

setelah pasien mencuci dengan menggunakan detergen dan sabun cuci. Sebelumnya pasien

sudah periksa 4 kali ke dokter umum, dan 2 kali di bidan. Keluhan dirasa kambuh –

kambuhan, sehingga pasien sering kontrol dan berobat kembali ke Puskesmas Cimanggu 1
4. Riwayat keluarga : Pasien tinggal bersama 2 orang anaknya. Suami pasien sudah meninggal 5

tahun yang lalu. Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan seperti pasien.
5. Riwayat pekerjaan : Semenjak keluhan tersebut, pasien masih melakukan pekerjaannya

sebagai ibu rumah tangga selain mencuci. Biaya hidup sehari- hari ditanggung oleh kedua

anaknya.

6. Pemeriksaan Fisik :

1. Status Generalis :

a) Kesan Umum :

 Kesadaran : Composmentis

 Status Gizi : Cukup

b) Tanda – tanda Vital : Tensi : 120/70mmHg, Nadi : 80x/menit, RR : 20x/menit.

c) Keadaan Tubuh :

 Kepala : Mesosefal
 Kulit : Turgor kurang (-), Pucat (-), Sianosis (-)

2
 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), pupil isokor, refleks pupil (+/+),
sklera ikterik (-/-)
 Hidung : Sekret (-/-)
 Telinga : Discharge (-/-)
 Mulut : Kering (-), sianosis (-)
 Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
 Tenggorokan : T1-T1, faring hiperemis (-)
 Thoraks
 Paru : Dalam batas normal

 Jantung : Dalam batas normal

 Abdomen : Dalam batas normal

 Ekstrimitas : Akral dingin (-)

 Genital : Tidak dilakukan pemeriksaan


 Anus : Tidak dilakukan pemeriksaan
d) Pemeriksaan Laboratorium : -

2. Status Lokalis :

a) Lokasi : Kedua tealapak tangan

b) UKK : Papul eritem, krusta, skuama, xerosis kutis, ekskoriasis, hiperkeratosis.


Daftar Pustaka : (diberi contoh, MEMAKAI SISTEM HARVARD, VANCOUVER, atau MEDIA

ELEKTRONIK)
1. Djuanda, Adhi, Prof.Dr.dr., 2006, Buku Ilmu Penyakit Kulit dan kelamin, Edisi ketiga

Balai Penerbit FK UI, Jakarta


2. Mughni, Abdul, dr., 2006, Clinical Aplication, First Edition, MER-C Semarang Team,

172-173
Hasil Pembelajaran :
1. Definisi dermatitis
2. Definisi dermatitis kontak
3. Jenis – jenis dermatitis kontak
4. Perbedaan dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergika
3
5. Jenis – jenis dermatitis kontak iritan
6. Diagnosis dan diagnosis banding dermatitis kontak iritan
7. Terapi dermatitis kontak iritan
8. Edukasi untuk pasien dermatitis kontak iritan

SOAP

1. SUBJEKTIF : ± 3 bulan yang lalu pasien mengeluh panas seperti terbakar pada kedua telapak

tangan, tidak nyeri, kadang – kadang disertai gatal. Keluhan dirasa kambuh – kambuhan.

Keluhan timbul setelah pasien mencuci menggunakan detergen dan sabun cuci. Harus

diwaspadai adanya keluhan panas seperti terbakar bisa dermatitis kontak iritan, dermatitis

kontak alergika, dan dishidrosis.

2. OBJEKTIF : Hasil diagnosis pada kasus ini ditemukan berdasarkan :

 Gejala Klinis :

1. Kedua telapak tangan terasa panas seperti terbakar.

2. Batas lesi tegas

3. UKK : Papul eritem, krusta, skuama, xerosis kutis, ekskoriasis, hiperkeratosis.

 Tanda Vital :

1. Tensi : 120/70 mmHg

2. Nadi : 80x/menit

3. Pernapasan : 20x/menit

 Pemeriksaan Fisik : Dalam batas normal

 Riwayat Pengobatan :

Pasien periksa ke dokter umum 4 kali, periksa ke bidan 2 kali, dan selanjutnya pasien
4
sering kontrol ke Puskesmas.
3. “ Assesment’’ : Dermatitis kontak iritan merupakan reaksi peradangan kulit nonimunologik,

jadi kerusakan kulit terjadi langsung tanpa didahului proses sensitisasi. Rasa tersengat atau

terbakar pada pasien ini disebabkan oleh karena kontak berulang – ulang dengan bahan iritan

yaitu detergen dan sabun cuci. Bahan iritan merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin,

menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit. Rentetan kejadian

yang terus – menerus akan menimbulkan gejala peradangan klasik di tempat terjadinya

kontak di kulit berupa eritem, edema, panas.


4. “ Plan” :

 Diagnosis

Dermatitis Kontak Iritan oleh karena detergen dan sabun cuci.

 Pengobatan

Kausatif : Kortikosteroid Topikal

Simptomatis : Anti histamin

 Pendidikan

Dilakukan pada pasien untuk mengetahui penyakit dermatitis kontak iritan dan untuk
menghidari bahan iritan. Apabila terkena bahan iritan, disarankan untuk segera
mencucinya dengan air mengalir, dan bila gatal, disarankan untuk tidak menggaruknya
karena garukan dapat menyebabkan infeksi.

 Konsultasi

Dijelaskan perlunya konsultasi dengan dokter spesialis kulit. Hal ini merupakan upaya

pasien dapat mewaspadai kemungkinan terjadinya efek samping akibat penggunaan obat

kortikosteroid topikal dalam jangka waktu lama.

5
 Kontrol

Kegiatan Periode Hasil yang diharapkan


Nasehat Setiap kali kunjungan  Mengetahui bahan iritan

apa saja untuk

menghindarinya.

 Mengetahui apa yang

harus dilakukan jika

terkena bahan iritan.

 Mengetahui untuk tidak

menggaruknya bila

gatal, karena garukan

dapat menyebabkan

infeksi.

Anda mungkin juga menyukai