Anda di halaman 1dari 2

Pengasuh: dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.

Cebol atau Stunting


Dulu orang Jepang pernah dijuluki “orang kate”, namun di tahun 1970-an tinggi mereka
sudah mendekati orang barat. Ini diperoleh dari peningkatan gizi mereka secara berlanjut.
Di awal tahun 2013 ini diungkap bahwa bangsa Indonesia justru cenderung jadi cebol!
Klinik.
Dulu (baca: tahun 1940-an) orang Jepang pernah
dijuluki “orang kate”, namun di tahun 1970-an tinggi
mereka sudah mendekati orang barat. Ini diperoleh
dari peningkatan gizi mereka secara berlanjut; bahkan
di tahun 1990-an mereka masih ingin lebih tinggi lagi
dengan menggalakkan upaya meningkatkan konsumsi
mereka dengan 3 (tiga) persen! Di awal tahun 2013
ini diungkap bahwa lebih dari sepertiga anak bangsa
Indonesia justru cenderung jadi cebol (stunting), padahal
cebol di usia dini yang terjadi pada anak-anak dan balita
berhubungan dengan kejadian kemunduran mental pada
tingkat intelegensi anak, perkembangan psikomotorik,
kemampuan motorik yang baik, dan integrasi saraf-saraf
neuron. Masalah cebol yang terus merebak tanpa bisa diatasi
dalam jangka waktu relatif panjang, harus difahami bahwa
bangsa kita ini akan sulit untuk memperoleh calon-calon
penerus yang cerdas dan berkualitas.
Perawakan pendek pada seseorang dapat disebabkan
karena berbagai kelainan endokrin (hormonal) maupun
non-endokrin. Penyebab terbanyak adalah kelainan non-
endokrin seperti penyakit infeksi kronik, gangguan nutrisi,
kelainan gastrointestinal, penyakit jantung bawaan dan
lain lain.
Jika keadaan cebol (stunting) terjadi bukan hanya
pada satu atau dua orang (secara epidemic terjadi pada
banyak orang) dapatlah diyakini bahwa ini terjadi sebagai
akibat dari adanya kurang gizi kronis. Keadaan ini terjadi
dapat sejak masa balita, dan juga di masa pertumbuhan
cepatnya yaitu di masa dewasa muda dan beberapa tahun
sebelumnya (menjelang umur 11 tahun pada perempuan,
menjelang umur 14 tahun pada laki-laki).
Tidak dipungkiri bahwa tinggi badan seseorang
diturunkan (heredited) dari orang tuanya, walaupun itu
hanya dapat digunakan sebagai pedoman kasar; nyatanya
kecukupan gizi lebih berperan. Rumus untuk perhitungan Masalah sosioekonomi juga penting; telah diketahui
tinggi termaksud adalah: faktor-faktor sosial dan ekonomi yang berhubungan
Tinggi seorang laki laki = (TB Ayah + (TB Ibu + 13) x 1/2 dengan kejadian gizi kurang, misalnya penghasilan
Tinggi seorang perempuan = (TB Ibu + (TB Ayah – 13) x 1/2 rendah, pendidikan orang tua rendah, rendahnya akses
Mengingat pentingnya anak-anak di umur awalnya ke tenaga kesehatan ataupun pusat pelayanan kesehatan,
(Balita, terlebih pada umur Batita), maka untuk termasuk akibat langsung ataupun tidak akibat dari
penanganan menyeluruh perlu di lakukan Kolaborasi munculnya bencana banjir ataupun kekeringan. Ibu –
Lintas Sektoral untuk menggalakkan Gerakan 1,000 Hari ibu pekerja yang tidak dapat memberikan ASI, ataupun
Pertama Kehidupan yang dicanangkan tanggal 12 Juni ketidaktahuan tentang gizi dan fungsi ASI.
2013 (walaupun gaungya kecil, karena kalah dengan isu Kebiasaan ataupun adat istiadat yang membiarkan
BBM dan harga sembako). Kegiatan itu mengarah ke upaya balita makan sendiri tanpa diawasi, kebiasaan memberi
mengatasi penyebab gizi kurang; ini meliputi penanganan makan balita sehabis orang dewasa makan berpengaruh
berbagai penyakit kronis yang mengurangi nafsu makan, kuat terhadap munculnya cebol pada anak – anak
terganggunya penyerapanan zat gizi, kebutuhan zat gizi karena terjadi salah pilih makanan atau tak tercukupi
yang meningkat. asupan makanannya.

46 MPA 322 / Juli 2013


Diagnosa. sampai dengan umur 6 bulan) sangat
Dengan mengukur berat mengurangi munculnya cebol pada
maupun tinggi seseorang, sejak Kebiasaan ataupun anak; peningkatan pengetahuan
lahir sampaipun sesudah dewasa, adat istiadat yang orang tua mengenai gizi harus segera
lalu membandingkan dengan nilai membiarkan balita direalisasikan untuk membiasakan
standard (baku pembanding) dengan pola makan sehat sejak dini.
mudah dapat dinyatakan apakah makan sendiri tanpa
seseorang itu tergolong normal diawasi, kebiasaan Pencegahan.
ataukah tidak pertumbuhannya. memberi makan balita Untuk menjaga agar anak tumbuh
Pertumbuhan seseorang boleh dikata sehabis orang dewasa secara wajar, maka pemantauan
“dipersiapkan” sejak masih kanak- makan berpengaruh kuat pertumbuhan khususnya tinggi dan
kanak. Oleh karena itu penting berat badan anak harus diulakukan
mengamati pertumbuhan seseorang terhadap munculnya sejak dini untuk menilai normal ataukah
sejak masa kanak-kanak. cebol pada anak – anak tidaknya pertumbuhan nya. Deteksi
Cebol (stunting) adalah keadaan karena terjadi salah dini atas penyimpangan pertumbuhan
yang tinggi badan berdasarkan pilih makanan atau perlukan secepatnya diketahui untuk
umur tergolong rendah, yaitu tak tercukupi asupan pemberian tindakan lebih awal agar
keadaan tinggi tubuh anak lebih dicapai hasil yang lebih baik.
pendek ketimbang anak – anak lain makanannya. Pengukuran tinggi badan, berat
seusianya. Secara lebih tepat, untuk badan harus diukur dan dipantau
penilaian ini dilakukan pemeriksaan berkala, sesuai dengan umurnya,
antropometri sederhana (diukur berat yaitu pada waktu-waktu berikut :       
dan tingginya) lalu dibandingkan kesehatan berkelanjutan pada Umur < 1 tahun : di saat lahir, di
dengan nilai baku yang ada dengan ibu dan anak, sejak kehamilan umur 1,2,4,6,9,12 bulan      
menggunakan KMS (kartu menuju (pertumbuhan janin dalam Umur 1 – 2 tahun : setiap 3 bulan     
sehat). Di kartu itu dapat dilihat kandungan), persalinan, bayi yang Umur > 3 – 21 tahun: setiap 6 bulan
apakah berat dan tinggi anak baru dilahirkan, dan selanjutnya; ini Penyimpangan dari ukuran yang
tergolong normal, berlebih, ataukah semua dapat dilakukan secara aktif seharusnya menurut umur dan jenis
kurang. Petugas yang bertugas di dengan paket intervensi gizi efektif kelaminnya harus digunakan sebagai
Puskesmas, Posyandu, ataupun terutama untuk rumah tangga pedoman untuk tindakan lanjutnya.
PosKesMasjid dapat menjelaskan di miskin, ataupun di daerah terpencil
posisi mana si anak, serta memberi sulit. Sejalan dengan itu, untuk Penutup.
nasihat apa yang perlu diperhatikan meningkatkan penggunaan bahan Banyak orang yang masih
lebih lanjut, terutama jika keadaan makan local, perlu meningkatkan berpikir  bahwa orang yang cebol itu
gizi anak dalam keadaan yang parah. pembersadayaan perempuan dan biasa saja dengan dalih adanya unsur
kelurga dalam menerapkan perilaku keturunan (genetika). Orang tua
Tindakan. hidup bersih dan sehat (PHBS) yang dengan tinggi badan di bawah rata-
Karena faktor kurang gizi meliputi sadar gizi. rata bahkan menganggap ini sebagai
merupakan factor yang terpenting, Pendidikan ayah dan tinggi badan sesuatu yang wajar, manakala
maka untuk mengurangi peluang ibu merupakan faktor yang paling mereka menemukan bahwa bayi
tumbuh cebol ini yang terpenting berhubungan dengan perubahan mereka memiliki tinggi badan yang
adalah memperbaiki gizi anak. status stunting dari normal menjadi tidak sesuai dengan umur dan berat
Mengingat bahwa masa awal cebol. Pemberian ASI eksklusif badan yang dimiliki bayi tersebut.
kanak-kanak merupakan masa (hanya memberikan ASI kepada bayi Pemikiran seperti itu akhirnya
yang menentukan, maka upaya ini menjauhkan kesadaran masyarakat
kemudian disederhanakan dengan dari adanya indikasi ancaman cebol
menyebutkan masa 1000 hari terhadap anak-anak mereka serta
pertama kehidupan anak. akibat lanjutnya.
Masa pertumbuhan Jika Rasulullah
anak itu sebenarnya Muhammad saw
dimulai sejak di dalam mengingatkan bahwa
kandungan, maka Allah lebih mencintai
penanganan masalah ummatnya yang kuat,
cebol ini harus maka memperhatikan
juga dimulai dari pertumbuhan anak
memperbaiki gizi ibu merupakan langkah
hamil.     Perbaikan nyata untuk
gizi masyarakat menyiapkan generasi
harus disertai kuat, kecintaan Allah.
dengan peningkatan
ketersediaan dan Semoga uraian di atas
keterjangkauan pelayanan bermanfaat.

MPA 322 / Juli 2013 47

Anda mungkin juga menyukai