Anda di halaman 1dari 7

TORTIKOLIS MUSKULAR KONGENITAL

Imelda E. Kawatu
Engeline Angliadi

Bagian/SMF Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi


Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: imeldakawatu@yahoo.com

Abstract: Torticollis, or wryneck, is a group of symptoms based on many causes that


clinically manifests itself as a crooked or rotated neck. Congenital muscular torticollis is the
most common type of congenital torticolllis which occurs in four per 1000 births and one per
300 live births with 75% of these cases on the right side. It was found that 90.1% of
plagiocephalic cases incured this torticollis. In this condition, due to contractions of the neck
muscles, the head turns and tilts to one side, meanwhile the chin points to the opposite side.
Congenital muscular torticollis is caused by a shortening of the sternocleidomastoid muscle
due to trauma during labour or abnormal fetal position in utero. Signs and symtoms of
congenital muscular torticollis are recognized as early as two months after birth in which the
head turns to one side associated with neck muscle hypertrophy, muscle spasm, and a limited
range of motion (ROM). The management of congenital muscular torticollis consists of
pharmacological, non-pharmacological, and surgical treatments. The prognosis is stated as
good if there is a good improvement after 6 months of rehabilitation, but it is stated bad if
there is no improvement after 6 months of treatment with a continuation of the asymetrical
face.
Keywords: congenital muscular torticollis, management

Abstrak: Tortikolis adalah kekakuan leher yang menimbulkan spasme otot yang secara klinis
bermanifestasi sebagai leher yang bengkok atau terputar. Tortikolis bukan merupakan suatu
diagnosis melainkan kumpulan gejala dengan berbagai gangguan yang mendasarinya.
Tortikolis muskular kongenital ialah bentuk yang paling umum dari tortikolis kongenital
dengan insiden sekitar 4 per 1000 kelahiran, dan 1 dari setiap 300 kelahiran hidup. Pada
tortikolis muskular kongenital terjadi kontraksi otot-otot leher (75% terbanyak pada sisi
kanan) yang menyebabkan posisi kepala turn dan tilt ke satu sisi dan dagu mengarah ke sisi
yang berlawanan. Penyebab terjadinya tortikolis muskular kongenital ialah pemendekan otot
sternokleidomastoid akibat trauma selama proses persalinan, atau posisi bayi dalam
kandungan. Umumnya, gejala dan tanda klinis diketahui pada 2 bulan pertama dimana kepala
mengarah ke arah sisi sakit, pembesaran otot-otot leher, spasme otot, dan keterbatasan lingkup
gerak sendi leher. Penanganan tortikolis muskular kongenital terdiri dari farmakologis, non-
farmakologis, dan pembedahan. Prognosis disebut baik bila tercapai hasil yang baik setelah 6
bulan terapi dengan penanganan rehabilitasi, dan memburuk bila tidak terdapat perubahan
dalam 6 bulan terapi ditandai oleh wajah yang asimetris.
Kata kunci: tortikolis muskular kongenital, penanganan

Tortikolis berasal dari bahasa Latin, torus klinis bermanifestasi sebagai leher yang
berarti bengkok, dan collum berarti leher. bengkok atau terputar.1,2 Tortikolis bukan
Pada tortikolis terjadi kekakuan leher yang merupakan suatu diagnosis melainkan
menimbulkan spasme otot yang secara kumpulan gejala dengan berbagai

142
Kawatu, Angliadi; Tortikolis Muskular Kongenital 143

gangguan yang mendasarinya. ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI


Tortikolis dapat diklasifikasikan men-
Penyebab tersering terjadinya tortikolis
jadi tortikolis kongenital, tortikolis didapat,
muskular kongenital ialah gangguan pada
dan tortikolis spasmodik. Bayi dengan
kemiringan kepala ke satu sisi dikategori- otot sternokleidomastoid.2 Pada anak,
kan sebagai tortikolis kongenital. Kekakuan penyebab terjadinya tortikolis secara umum
pada anak sampai dewasa biasanya dikenal dibagi atas tipe oseus, non-oseus dan
sebagai tortikolis didapat, sedangkan neurogenik.2,3
gerakan spasmodik yang intermiten pada Tipe osseus disebabkan oleh disfungsi
otot-otot leher sampai ke wajah merupakan osipitoservikal,2,3 disfungsi vertebra servi-
tortikolis spasmodik.3 kal (sindrom Klippel-Feil),13,14 dan hemi-
Tortikolis muskular kongenital meru- vertebra.2,3 Pada sindrom Klippel-Feil
pakan bentuk yang paling umum dari terdapat fusi dan berkurangnya jumlah
tortikolis kongenital1 dengan insiden vertebra servikal C1-C2 yang menyebab-
diperkirakan 4 per 1000 kelahiran,4 dan 1 kan leher menjadi pendek, garis rambut
dari setiap 300 kelahiran hidup.2 Cheng et rendah, dan terbatasnya gerakan leher.13,14
al.5 melaporkan bahwa insiden tortikolis Selain itu, dapat terjadi skoliosis konge-
kongenital bervariasi dari 0,3-1,9%.5 nital, dan biasanya dihubungkan dengan
Tortikolis muskular kongenital lebih kelainan kongenital lainnya.7 Tipe non-
banyak ditemukan pada anak perempuan osseus merupakan tortikolis muskular
dibandingkan laki-laki,6 dan terbanyak kongenital.1,2
terdapat pada sisi sebelah kanan (75%).4 Tipe neurogenik disebabkan oleh
tumor susunan saraf pusat, sindrom
DEFINISI Sandifer (kondisi yang menyebabkan re-
fluks gastrointestinal), malformasi Arnold
Tortikolis (wryneck) adalah suatu
Chiari, tortilokis okular, dan tortikolis
kondisi di mana kepala berada pada posisi
paroksismal.3,14,15 Pada malformasi Arnold
miring,3,7,8-11 dengan dagu menunjuk ke
Chiari, tonjolan medula oblongata dan
salah satu bahu, sedangkan kepala miring
serebelum menjulur lewat foramen
ke arah bahu yang berlawanan;8-11 juga
magnum dan memasuki kanalis spinalis
disebut rotasi leher.12 Tortikolis muskular
kongenital adalah keadaan dimana terjadi servikal, kadang-kadang disertai spina
kontraksi otot-otot leher yang menyebab- bifida. Fiksasi medula spinalis bagian
kan kepala turn and tilt ke satu sisi dan bawah atau radiks sarafnya yang terjadi
dagu mengarah ke sisi yang berlawanan, selama kehidupan in utero telah
yang didapat sejak lahir. Menurut Freed menimbulkan tarikan pada medula spinalis
dan Collen, deformitas postural yang bagian atas dan batang otak sehingga
terdeteksi saat kelahiran atau segera setelah medula oblongata dan serebelum meng-
lahir terjadi akibat pemendekan dan fibrosis alami herniasi lewat foramen magnum.
dari salah satu otot sternokleidomastoid.2 Malformasi ini biasanya disertai hidro-
Secara anatomi, otot sternokleido- sefalus yang berhubungan dengan obstruksi
mastoid terletak sangat superfisial pada sisterna basalis. Keluhan dan gejala
samping kiri kanan leher bagian depan. malformasi Arnold-Chiari ini biasanya
Kedua otot ini akan terlihat berkontraksi tampak pada minggu-minggu pertama
bersamaan pada posisi terlentang dengan kehidupan dan berhubungan dengan
mengangkat kepala ke atas. Untuk menge- hidrosefalus serta efek pertumbuhan saraf
tahui gangguan satu sisi, dapat diberikan lainnya. Prognosis pada kasus malformasi
tahanan pada saat mengadakan gerakan ini buruk. Kompresi pada batang otak dan
memutar kepala. Otot ini akan berfungsi teregangnya saraf kranialis serta servikal
sebagai fleksor kepala bila bekerja dapat menyebabkan tortikolis.14 Tortikolis
serentak, dan sebagai lateral fleksor dan okular yaitu terjadi paresis pada otot oblik
rotator bila bekerja satu sisi.7 superior,3 sedangkan tortikolis paroksismal
144 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 5, Nomor 3, November 2013, hlm. 142-148

yaitu pergerakan saraf secara periodik.14 gerak sendi leher; dan bisa ditemukan
Patofisiologi dan penyebab pemendek- adanya benjolan/tumor di leher yang
an pada salah satu otot sternokleidomastoid disebut fibromatosis colli.2,9,13
yang mengakibatkan tortikolis muskular Tortikolis muskular kongenital bisa
kongenital tidak diketahui.2,7 Teori utama ditemukan ringan sampai berat. Umumnya
penyebab pemendekan otot sternokleido- tortikolis ini berkembang secara progresif
mastoid ialah trauma in utero, trauma otot lambat dalam 1-5 tahun, kemudian menetap
selama proses persalinan, kompresi seumur hidup sehingga menyebabkan
jaringan lunak yang menyebabkan sindrom gerakan kepala dan leher terbatas yang
kompartemen, dan abnormalitas kongenital dapat memengaruhi postur.2,6
pada jaringan lunak dalam otot
sternokleidomastoid.2 Menurut Hammer,16
PEMERIKSAAN PADA TORTIKOLIS
terjadinya tortikolis muskular kongenital
MUSKULAR KONGENITAL
akibat fetus in utero dengan posisi
sungsang, dan saat persalinan akibat tarikan Pada pemeriksaan awal biasanya
dalam persalinan sungsang dimana terjadi teraba massa/tumor di daerah leher dengan
trauma otot sternokleidomastoid yang tere- konsistensi lunak, tidak nyeri bila ditekan,
gang saat melahirkan kepala, sehingga otot yang berangsur-angsur menghilang pada 4-
ini tidak tumbuh pada satu sisi/hipertrofi 6 bulan kemudian. Terjadinya tortikolis
pada sisi sebelah,13 atau dapat terjadi kongenital dapat dikaitkan dengan hip-
robekan pada otot leher akibat tarikan pada dysplasia (10-20%). Pemeriksaan awal
proses persalinan sehingga terbentuk mencakup riwayat persalinan dan peme-
fibrosis (kondisi ini tidak selalu ditemu- riksaan fisik untuk menilai apakah lesi asal
kan).1,2,12 kongenital atau didapat, dan akibat trauma
atau non-trauma saat kelahiran.2,5
Pemeriksaan fisik ditujukan untuk
GAMBARAN KLINIS menentukan adanya keterbatasan lingkup
Tortikolis muskular kongenital biasa- gerak sendi (LGS) leher. Penilaian ini
nya mulai terlihat pada usia 2-4 minggu dilakukan dengan menggunakan artrodial
atau bisa lebih lambat yaitu 6-8 minggu dan protaktor pada bayi atau anak dalam posisi
berkembang sesuai usia anak yang cen- terlentang. Pemeriksaan untuk menilai
derung menahan posisi kepala miring ke keterbatasan gerakan pada leher dilakukan
satu sisi.1 Mac Donald (1969) meng- dengan cara: posisi bahu seimbang, kepala
klasifikasikan tortikolis muskular konge- dan leher disokong, dan kepala digerakkan
nital atas 3 sub-kelompok klinis, yaitu: 1) ke arah berlawanan. Protaktor diletakkan di
kelompok tumor sternomastoid dengan leher, lalu dilihat gerakan kepala yang
massa yang jelas terlihat, (42,7%); 2) terbatas pada derajat yang mana.5
kelompok tortikolis muskular dengan Cheng et al. telah mengembangkan
pemendekan otot sternokleidomastoid suatu skala penilaian yang bermanfaat
(30,6%); dan 3) kelompok tortikolis dalam menentukan keberhasilan peng-
postural yaitu tortikolis tanpa adanya obatan pada anak-anak dengan tortikolis
pemendekan otot atau tumor (22,1%).1,2,5 muskular kongenital (Tabel 1). Pengobatan
Gejala dan tanda awalnya biasanya konservatif dinilai ‘baik’ sekitar 91,1% dari
diketahui pada usia 2 bulan pertama, 1086 anak-anak di Cina sehingga disebut
berupa: turn dan tilt kepala ke arah sisi ‘skala Cheng’.9 Kriteria penilaian (skoring)
sakit (75% mengenai sisi kanan); pem- dilakukan dengan menggunakan points,
besaran otot-otot leher yang kemungkinan yaitu: 16-18 points dinilai baik sekali, 12-
telah ada sejak lahir; spasme otot-otot leher 15 points baik, 6-11 points kurang baik,
dan punggung atas; keterbatasan lingkup dan <6 points jelek.5
Kawatu, Angliadi; Tortikolis Muskular Kongenital 145

Tabel 1. Skala Cheng5


Scoring Criteria
Category Points
3 Points 2 Points 1 Point 0 Points
awarded
Rotation deficit (degrees)* <5 6-10 11-15 >15
Lateral bending deficit
<5 6-10 11-15 >15
(degrees)*
Craniofacial asymetry None Mild Moderate Severe
Residual band None Lateral Lateral/cleidal Cleidal/sternal
Head tilt None Mild Moderate Severe
Subjective assessment by
parents Excellent Good Fair Poor
(cosmetic and functional)
Total score
Modified from Cheng et al.5 Adapted with permission from J Bone Joint Surg.
Outcome rating determined by total score: excellent= 16-18 pts; good= 12-15 pts; fair= 6-11 pts; poor= <6 pts.
*Measured with arthrodial goniometer; deficit determined by comparison to contralateral side

Menurut Turek, pada setiap kasus bulan ketika terdapat pseudotumor pada
tortikolis harus dilakukan minimal peme- otot sternokleidomastoid, posisi kepala
riksaan radiologik sebelum menegakkan yang abnormal, keterbatasan gerakan pada
diagnosis, yang terdiri dari foto polos servikal, atau plagiocephaly. Rerata usia
servikal untuk menilai adanya abnormalitas untuk menegakkan diagnosis tortikolis
tulang servikal;16 dan MRI atau CT-scan yang dilaporkan ialah 24 hari pertama,1
bila ada plagiocephaly, (pendataran kepala bulan, dan 4 bulan. Pada pemeriksaan
pada satu sisi) untuk mengetahui adanya radiologik foto polos kepala terdapat
penutupan tulang tengkorak yang terlalu abnormalitas tulang servikal.2
cepat (prematur).3,13 Plagiocephaly ditemu-
kan pada 90,1% anak dengan tortikolis
DIAGNOSIS BANDING TORTIKOLIS
muskular kongenital.13
MUSKULAR KONGENITAL
Tortikolis bisa mengakibatkan kelainan
perkembangan bentuk dasar tengkorak atau Tortikolis muskular kongenital bukan
wajah.17 Pada plagiocephaly dan tortikolis merupakan satu-satunya penyebab terjadi-
yang terjadi sejak neonatus, terdapat nya tortikolis. Pada 1 dari 5 anak dengan
pembatasan ruang gerak in utero yang tortikolis muskular kongenital, penyebab-
menyebabkan kompresi asimetris pada nya ialah keterlibatan jaringan lunak atau
tulang tengkorak secara terus-menerus dan tulang. Diagnosis banding tortikolis musku-
pemendekan salah satu otot sternokleido- lar kongenital ialah tortikolis didapat,
mastoid sampai akhir masa kehamilan.2,18 sindrom Klippel-Feil, dan atlanto aksial
Tortikolis muskular kongenital juga dapat rotator subluksasi.9,14
menyebabkan plagiocephaly setelah lahir Pada tortikolis didapat terjadi kekaku-
akibat penekanan sesisi pada dasar teng- an dan nyeri pada satu atau lebih otot
korak saat bayi tersebut tidur terlentang.
seperti otot sternokleidomastoid dan otot
Menurut Freed dan Colleen2 bayi dengan
trapesius yang berlangsung selama 1-4
deformitas plagiocephaly mempunyai
minggu, kadang-kadang disertai pilek atau
gerakan otot-otot servikal yang terbatas.
postur tubuh yang lemah. Akibat infeksi
farings posterior dan iritasi saraf sampai ke
DIAGNOSIS TORTIKOLIS MUSKU- otot leher terjadi tortikolis yang dapat
LAR KONGENITAL diobati dengan pemberian antibiotic, dan
Diagnosis tortikolis biasanya ditegak- jika bertambah parah dengan tindakan
kan oleh dokter ahli anak pada usia 2-3 pembedahan berupa debridement.9,14
146 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 5, Nomor 3, November 2013, hlm. 142-148

Sindrom Klippel-Feil yaitu suatu perawat rehabilitasi medik.19


kelainan kongenital dimana terdapat fusi Fisioterapi terdiri dari program terapi
dan berkurangnya jumlah tulang servikal latihan untuk mengoreksi tortikolis
sehingga leher menjadi pendek, garis muskular kongenital pada bayi berusia <1
rambut rendah, dan terbatasnya gerakan tahun. Program yang diberikan terdiri dari:
leher. Insiden sindrom ini 0,2 per 1000 positioning yaitu menjauhkan sendi
kelahiran dengan penyebab yang tidak sternoklavikular dari prosesus mastoideus;
diketahui. Sindrom ini dapat disertai peningkatan LGS secara lembut;1 dan
anomali pertumbuhan medula spinalis latihan peregangan, dengan cara meregang-
servikal seperti: syringomyelia, spina kan (lateral bending) leher menjauhi sisi
bifida, dan defek kongenital lainnya.14 tortikolis dan secara pelan-pelan merotasi-
Atlanto aksial rotator subluksasi yaitu kan kepala dan wajah ke sisi tortikolis.
trauma pada leher dimana posisi dua Posisi ini dipertahankan selama 5 detik (6
vertebra berdekatan pada tulang tengkorak hitungan) dan diulang 10-15 kali, dilakukan
sehingga terjadi robekan ligamen. Diag- 4-6 kali per hari atau lebih baik bila
nosis ditegakkan berdasarkan perlang- dilakukan setiap kali ganti popok, serta
sungan yang akut, nyeri, dan deformitas diberikan masase sebelum peregangan
leher akibat adanya spasme otot (anak untuk relaksasi.1,19 Tujuan pengelolaan
selalu memegang kepala dengan tangan- fisioterapi pada bayi dengan tortikolis
nya). Penanganan atlanto aksial rotator muskular kongenital meliputi: peningkatan
subluksasi dengan traksi servikal untuk LGS yang dilakukan secara aktif dan pasif,
subluksasi kemudian disokong pada disesuaikan dengan usia; pencegahan terja-
ligamen yang cedera dengan casting atau dinya kontraktur atau terbatasnya gerakan
bracing.14 pada bayi yang dapat terbentuk akibat
fibrosis pada otot sternokleidomastoid;
memposisikan wajah, kepala dan leher, de-
PENANGANAN TORTIKOLIS ngan fiksasi ke arah simetris; dan pengem-
MUSKULAR KONGENITAL bangan reaksi postural ke segala arah.1
Pada keterbatasan rotasi leher, Pada terapi okupasi, terapis melakukan
pemeriksaan diawali dengan X-ray vertevra latihan dengan aktivitas permainan pada
servikal sedangkan penyebab tortikolis bayi/ anak dengan posisi saat tidur, duduk,
didapat dari anamnesis.2 Penanganan menggendong, atau berbalik, minum susu,
tortikolis muskular kongenital terdiri atas atau makan. Penatalaksanaannya dengan
non-farmakologis (rehabilitasi medik), cara meletakkan mainan di depan
farmakologis, dan pembedahan.2 bayi/anak. Pada posisi telungkup dimulai
Penanganan rehabilitasi medik meli- dengan 1-2 menit kemudian ditingkatkan.
puti fisioterapi, terapi okupasi, ortotik Pada awalnya bayi/anak akan menangis dan
prostetik, psikologis, dan edukasi di rumah menolak posisi tersebut. Penekanan pada
oleh petugas sosial. Penanganan rehabilitasi perut akan meningkatkan kekuatan otot
medik bertujuan untuk mencegah perut dan kepala, serta mencegah terjadinya
memburuknya gejala tortikolis muskular pendataran kepala. Bayi/anak pada posisi
kongenital. Tujuan umum jangka panjang miring harus sejajar tatapan dengan terapis.
yaitu restorasi kosmetik dari mobilitas Pada saat melakukan latihan dengan
leher, meminimalkan terjadinya deformitas aktifitas permainan, posisi kepala antara
anomali kraniofasial, dan mencegah terjadi- bayi/anak dan terapis saling berhadapan.20
nya skoliosis servikal. Untuk mencapai Mengenai ortotik prostetik, banyak
keberhasilan dalam tujuan rehabilitasi yang anak tortikolis mempunyai deformitas
efektif dan efisien diperlukan tim plagiocephaly yang cukup berat sehingga
rehabilitasi medik yang terdiri dari: dokter, diharuskan untuk pemakaian ortosis seba-
fisioterapis, terapis okupasi, ortotik pros- gai penopang pembentukan tulang kranial.
tetik, pekerja sosial medik, psikolog, dan Anak-anak tortikolis dengan plagiocephaly
Kawatu, Angliadi; Tortikolis Muskular Kongenital 147

memerlukan pemakaian ortosis yang lama berbeda-beda. Penanganan tim rehabilitasi


dalam pembentukan tulang tengkorak diharapkan menghasilkan gerakan penuh
karena adanya keterbatasan gerakan pada dan posisi kepala yang lebih baik ke arah
servikal.1,2,18,20 Ortosis servikal digunakan simetris.7 Hasil penanganan dikatakan
sebagai salah satu alat bantu untuk sempurna bila mencapai 90% dan koreksi
mengoreksi posisi kepala. Ortosis yang permanen tortikolis pada anak-anak yang
sering digunakan berupa collar pada anak, mendapat stretching setiap hari; dan hanya
disesuaikan dengan usia. Pada bayi yang 10% yang memerlukan pembedahan.
berusia kurang dari 4 bulan, dapat berupa Prognosis dikatakan buruk bila kepala anak
penopang atau bantalan yang disebut secara terus menerus miring ke satu sisi,
cervical collar.19,20 Pada bayi/anak berusia yang berakibat terbentuk wajah asimetris
lebih dari 4 bulan digunakan tubular ortho- yang dapat menyebabkan perbedaan pada
sis for torticollis collar (TOT collar) yang mata dan telinga; hal ini merupakan
disesuaikan untuk menopang leher pada sisi masalah yang memperburuk pertumbuhan
gangguan agar kembali ke posisi netral.21 anak kelak. 7
Penanganan psikologis ditujukan untuk
memberikan dorongan psikologis pada
SIMPULAN
orangtua berupa motivasi melakukan
latihan seperti yang dilakukan oleh para Tortikolis muskular kongenital adalah
terapis, dan dukungan mental bagi orangtua keadaan dimana terjadi kontraksi otot-otot
yang mengalami kecemasan.22 leher yang menyebabkan kepala ‘turn dan
Petugas sosial medik bertanggung tilt’ ke satu sisi dan dagu mengarah ke sisi
jawab dalam menentukan keberhasilan yang berlawanan. Penyebabnya ialah pe-
pelaksanaan program latihan. Program mendekan otot sternokleidomastoid akibat
edukasi di rumah harus dimasukkan dalam trauma selama proses persalinan, serta
rutinitas keluarga, seperti cara memberi posisi bayi dalam kandungan.
makan, memberi susu, menggendong, dan Penanganan terdiri dari farmakologis,
posisi tidur. Kepatuhan orang tua menen- non-farmakologis, dan pembedahan. Prog-
tukan keberhasilan terapi.23 nosis dikatakan baik bila tercapai hasil
Penanganan farmakologis yaitu pem- yang baik setelah 6 bulan terapi dengan
berian injeksi toksin botulinum (Botox) penanganan rehabilitasi, dan dikatakan
yang dapat meningkatkan efektivitas memburuk bila tidak terdapat perubahan
peregangan pada sisi yang kontraktur dan dalam 6 bulan terapi disertai wajah yang
penguatan otot-otot yang sehat.2 asimetris.
Pembedahan diindikasikan bila gejala
menetap setelah usia 1 tahun meskipun
sementara mendapat pengobatan konser- DAFTAR PUSTAKA
vatif. Sebuah kriteria alternatif dilaporkan 1. Macias CG, Gan V. Congenital Muscular
untuk intervensi bedah ialah berkurangnya Torticollis. Philips W, Torchia MM,
residu dalam rentang rotasi lebih besar dari editors. UpToDate Wolter Kluwer Health.
150 setelah 6 bulan latihan terkontrol.2 [homepage on the Internet]. 2013 [updated
Tindakan pembedahan terdiri dari metode 2013 May 20; cited 2013 Nov 09].
tenotomy dan dilanjutkan dengan Z- Available from: http://www.uptodate.com/
contents/congenital-muscular-torticollis?
lengthening pasca operasi.2,8,24.
source=see_link.
2. Freed SS, Colleen CB. Identification and
PROGNOSIS TORTIKOLIS MUSKU- treatment of congenital muscular torticollis
LAR KONGENITAL in infants. JPO [serial online]. 2004 [cited
2013 Nov 09]; 16(4S):18. Available from:
Sebagian besar kasus memberikan http://www.oandp.org/jpo/library/200404S
hasil yang baik setelah 6 bulan diberi terapi 018.asp.
rehabilitasi, dengan waktu pengobatan yang 3. Barackman H. Torticollis [homepage on
148 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 5, Nomor 3, November 2013, hlm. 142-148

the Internet]. Nodate [cited 2013 Nov 09]. University Press, 1993; p. 525.
Available from: http://morphopedics. 15. Shaw L. Torticollis and Sandifer’s
wikidot.com/torticollis. syndrome [homepage on the Internet].
4. Diamond M, Armento M. Children with Nodate [cited 2013 Oct 11]. Available
disabilities. In: Delisa JA, editor. Physical from: http://www.pollywogbaby.com/
Medicine and Rehabilitation Principles and torticollis-sandifers-syndrome.html.
Practice. Philadelphia: Lippincott Williams 16. Hammer W. Congenital muscular
& Wilkins, 2005; p. 1514. torticollis. Dynamic Chiropractic. [serial
5. Cheng JC, Tang SP, Chen TM, Wong online]. 2003 [cited 2013 Oct 11];21(9).
MW, Wong EM. The clinical presentation Available from: http://www.dynamicchiro
and outcome of treatment of congenital practic.com
muscular torticollis in infants. A study of 17. Solomon L, Warwick D, Nayagam S,
1,086 cases. J Pediatr Surg. 2000; editors. Deformities of the neck. In:
35(7):1091-6. Children in Apley’s System of Ortho-
6. Joshi J, Kotwal P, editors. Essentials of paedics and Fractures (Eight Edition).
Orthopaedics and Applied Physiotherapy. London: Arnold Hodder, 2001.; p. 360-1.
New Delhi: B.I. Churchill LivingStone; 18. Ennis B, Placzek JD. Pediatric
1999. orthopaedic physical therapy. In: Placzek
7. Rossi R, Alexander M, Cuccurullo S. JD, Boyce DA, editors. Orthopaedic
Pediatric rehabilitation. In: Cuccurullo S, Physical Therapy Secrets (Second Edition).
editor. Physical Medicine and Philadelphia, PA, USA: Mosby Elsevier,
Rehabilitation Board Review. New York: 2006; p. 223-230.
Demos, 2004; p. 661. 19. Cottrill-Mosterman S, Jacques C,
8. Burstein FD, Cohen SR. Endoscopic Bartlett O, Beauchamp R, Devlin B.
surgical treatment for congenital muscular Orthotic treatment of head tilt in children
torticollis. Plast Reconstr Surg. with congenital muscular torticollis. J
1998;101(1):20-4. Assoc Child Prosthet Orthot Clin.
9. Spiegel DA, Hosalkar HS, Dormans JP, 1987;22(1):1.
Drommond DS. The neck. In: Kliegman 20. Jacques C, Karmel-Ross K. The use of
RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF, splinting in conservative and postoperative
editors. Nelson Textbook of Pediatrics treatment of congenital muscular torticollis.
(Eighteenth Edition). Philadelphia, In: Karmel-Ross K, editor. Torticollis
Saunders Elsevier, 2007; p. 679. Differential Diagnosis, Assessment and
10. Persing J, James H, Swanson J, Treatment, Surgical Management and
Kattwinkel J. Prevention and management Bracing. Binghamton, NY: Haworth Press,
of positional skull deformities in infants. Inc, 1997; p. 81-90.
Pediatrics. 2003;112(1):199-202. 21. Symmetric designs. The TOT CollarTM
11. Patel M, Shah K. Orthopedics. In: Rakel [homepage on the Internet]. Nodate [cited
RE, editor. Textbook of Family Medicine 2013 Oct 11]. Available from:
(Seventh Edition). Philadelphia: Saunders http://www.symmetric-designs.com.
Elsevier, 2007; p. 42. 22. Pratikno W. Problem emosional dan cara
12. Orthopedic & sport physical therapy mengatasinya. In: Hamid T. Kumpulan
associates, Inc. OSPTA@home and valley Naskah Kursus Terapi Okupasi. Semarang:
outpatient rehabilitation. Congenital Unit Rehabilitasi Medik FK UNDIP, 1992;
muscular torticollis [serial online]. 2010 p. 17-9.
[cited 2010 vol14]; 14(55): Available 23. Waspodo D. Peranan pekerja sosial medik
from: http://www.osptainc.com/News dalam deteksi dini cacat. In: Hamid T.
letters/Other/Congenital%20Muscular.pdf Kumpulan Naskah Kursus Terapi Okupasi.
13. Do TT. Congenital muscular torticollis: Semarang: Unit Rehabilitasi Medik FK
current concepts and review of treatment. UNDIP, 1992; p. 22-4.
Curr Opin Pediatr. 2006;18(1):26-9. 24. Cheng CY, HO KW, Leung KK. Multi-
14. Chusid JG. Defek Kongenital dalam adjustable post-operative orthosis for
Neuroanatomi Korelatif dan Neurologi congenital muscular torticollis. Prosthetic –
Fungsional Bagian Dua. Hartono A, orthotic service, Prince of Wales Hospital,
penerjemah. Yogyakarta: Gajahmada Hongkong. 1993;17(1):115-119.

Anda mungkin juga menyukai