Imelda E. Kawatu
Engeline Angliadi
Abstrak: Tortikolis adalah kekakuan leher yang menimbulkan spasme otot yang secara klinis
bermanifestasi sebagai leher yang bengkok atau terputar. Tortikolis bukan merupakan suatu
diagnosis melainkan kumpulan gejala dengan berbagai gangguan yang mendasarinya.
Tortikolis muskular kongenital ialah bentuk yang paling umum dari tortikolis kongenital
dengan insiden sekitar 4 per 1000 kelahiran, dan 1 dari setiap 300 kelahiran hidup. Pada
tortikolis muskular kongenital terjadi kontraksi otot-otot leher (75% terbanyak pada sisi
kanan) yang menyebabkan posisi kepala turn dan tilt ke satu sisi dan dagu mengarah ke sisi
yang berlawanan. Penyebab terjadinya tortikolis muskular kongenital ialah pemendekan otot
sternokleidomastoid akibat trauma selama proses persalinan, atau posisi bayi dalam
kandungan. Umumnya, gejala dan tanda klinis diketahui pada 2 bulan pertama dimana kepala
mengarah ke arah sisi sakit, pembesaran otot-otot leher, spasme otot, dan keterbatasan lingkup
gerak sendi leher. Penanganan tortikolis muskular kongenital terdiri dari farmakologis, non-
farmakologis, dan pembedahan. Prognosis disebut baik bila tercapai hasil yang baik setelah 6
bulan terapi dengan penanganan rehabilitasi, dan memburuk bila tidak terdapat perubahan
dalam 6 bulan terapi ditandai oleh wajah yang asimetris.
Kata kunci: tortikolis muskular kongenital, penanganan
Tortikolis berasal dari bahasa Latin, torus klinis bermanifestasi sebagai leher yang
berarti bengkok, dan collum berarti leher. bengkok atau terputar.1,2 Tortikolis bukan
Pada tortikolis terjadi kekakuan leher yang merupakan suatu diagnosis melainkan
menimbulkan spasme otot yang secara kumpulan gejala dengan berbagai
142
Kawatu, Angliadi; Tortikolis Muskular Kongenital 143
yaitu pergerakan saraf secara periodik.14 gerak sendi leher; dan bisa ditemukan
Patofisiologi dan penyebab pemendek- adanya benjolan/tumor di leher yang
an pada salah satu otot sternokleidomastoid disebut fibromatosis colli.2,9,13
yang mengakibatkan tortikolis muskular Tortikolis muskular kongenital bisa
kongenital tidak diketahui.2,7 Teori utama ditemukan ringan sampai berat. Umumnya
penyebab pemendekan otot sternokleido- tortikolis ini berkembang secara progresif
mastoid ialah trauma in utero, trauma otot lambat dalam 1-5 tahun, kemudian menetap
selama proses persalinan, kompresi seumur hidup sehingga menyebabkan
jaringan lunak yang menyebabkan sindrom gerakan kepala dan leher terbatas yang
kompartemen, dan abnormalitas kongenital dapat memengaruhi postur.2,6
pada jaringan lunak dalam otot
sternokleidomastoid.2 Menurut Hammer,16
PEMERIKSAAN PADA TORTIKOLIS
terjadinya tortikolis muskular kongenital
MUSKULAR KONGENITAL
akibat fetus in utero dengan posisi
sungsang, dan saat persalinan akibat tarikan Pada pemeriksaan awal biasanya
dalam persalinan sungsang dimana terjadi teraba massa/tumor di daerah leher dengan
trauma otot sternokleidomastoid yang tere- konsistensi lunak, tidak nyeri bila ditekan,
gang saat melahirkan kepala, sehingga otot yang berangsur-angsur menghilang pada 4-
ini tidak tumbuh pada satu sisi/hipertrofi 6 bulan kemudian. Terjadinya tortikolis
pada sisi sebelah,13 atau dapat terjadi kongenital dapat dikaitkan dengan hip-
robekan pada otot leher akibat tarikan pada dysplasia (10-20%). Pemeriksaan awal
proses persalinan sehingga terbentuk mencakup riwayat persalinan dan peme-
fibrosis (kondisi ini tidak selalu ditemu- riksaan fisik untuk menilai apakah lesi asal
kan).1,2,12 kongenital atau didapat, dan akibat trauma
atau non-trauma saat kelahiran.2,5
Pemeriksaan fisik ditujukan untuk
GAMBARAN KLINIS menentukan adanya keterbatasan lingkup
Tortikolis muskular kongenital biasa- gerak sendi (LGS) leher. Penilaian ini
nya mulai terlihat pada usia 2-4 minggu dilakukan dengan menggunakan artrodial
atau bisa lebih lambat yaitu 6-8 minggu dan protaktor pada bayi atau anak dalam posisi
berkembang sesuai usia anak yang cen- terlentang. Pemeriksaan untuk menilai
derung menahan posisi kepala miring ke keterbatasan gerakan pada leher dilakukan
satu sisi.1 Mac Donald (1969) meng- dengan cara: posisi bahu seimbang, kepala
klasifikasikan tortikolis muskular konge- dan leher disokong, dan kepala digerakkan
nital atas 3 sub-kelompok klinis, yaitu: 1) ke arah berlawanan. Protaktor diletakkan di
kelompok tumor sternomastoid dengan leher, lalu dilihat gerakan kepala yang
massa yang jelas terlihat, (42,7%); 2) terbatas pada derajat yang mana.5
kelompok tortikolis muskular dengan Cheng et al. telah mengembangkan
pemendekan otot sternokleidomastoid suatu skala penilaian yang bermanfaat
(30,6%); dan 3) kelompok tortikolis dalam menentukan keberhasilan peng-
postural yaitu tortikolis tanpa adanya obatan pada anak-anak dengan tortikolis
pemendekan otot atau tumor (22,1%).1,2,5 muskular kongenital (Tabel 1). Pengobatan
Gejala dan tanda awalnya biasanya konservatif dinilai ‘baik’ sekitar 91,1% dari
diketahui pada usia 2 bulan pertama, 1086 anak-anak di Cina sehingga disebut
berupa: turn dan tilt kepala ke arah sisi ‘skala Cheng’.9 Kriteria penilaian (skoring)
sakit (75% mengenai sisi kanan); pem- dilakukan dengan menggunakan points,
besaran otot-otot leher yang kemungkinan yaitu: 16-18 points dinilai baik sekali, 12-
telah ada sejak lahir; spasme otot-otot leher 15 points baik, 6-11 points kurang baik,
dan punggung atas; keterbatasan lingkup dan <6 points jelek.5
Kawatu, Angliadi; Tortikolis Muskular Kongenital 145
Menurut Turek, pada setiap kasus bulan ketika terdapat pseudotumor pada
tortikolis harus dilakukan minimal peme- otot sternokleidomastoid, posisi kepala
riksaan radiologik sebelum menegakkan yang abnormal, keterbatasan gerakan pada
diagnosis, yang terdiri dari foto polos servikal, atau plagiocephaly. Rerata usia
servikal untuk menilai adanya abnormalitas untuk menegakkan diagnosis tortikolis
tulang servikal;16 dan MRI atau CT-scan yang dilaporkan ialah 24 hari pertama,1
bila ada plagiocephaly, (pendataran kepala bulan, dan 4 bulan. Pada pemeriksaan
pada satu sisi) untuk mengetahui adanya radiologik foto polos kepala terdapat
penutupan tulang tengkorak yang terlalu abnormalitas tulang servikal.2
cepat (prematur).3,13 Plagiocephaly ditemu-
kan pada 90,1% anak dengan tortikolis
DIAGNOSIS BANDING TORTIKOLIS
muskular kongenital.13
MUSKULAR KONGENITAL
Tortikolis bisa mengakibatkan kelainan
perkembangan bentuk dasar tengkorak atau Tortikolis muskular kongenital bukan
wajah.17 Pada plagiocephaly dan tortikolis merupakan satu-satunya penyebab terjadi-
yang terjadi sejak neonatus, terdapat nya tortikolis. Pada 1 dari 5 anak dengan
pembatasan ruang gerak in utero yang tortikolis muskular kongenital, penyebab-
menyebabkan kompresi asimetris pada nya ialah keterlibatan jaringan lunak atau
tulang tengkorak secara terus-menerus dan tulang. Diagnosis banding tortikolis musku-
pemendekan salah satu otot sternokleido- lar kongenital ialah tortikolis didapat,
mastoid sampai akhir masa kehamilan.2,18 sindrom Klippel-Feil, dan atlanto aksial
Tortikolis muskular kongenital juga dapat rotator subluksasi.9,14
menyebabkan plagiocephaly setelah lahir Pada tortikolis didapat terjadi kekaku-
akibat penekanan sesisi pada dasar teng- an dan nyeri pada satu atau lebih otot
korak saat bayi tersebut tidur terlentang.
seperti otot sternokleidomastoid dan otot
Menurut Freed dan Colleen2 bayi dengan
trapesius yang berlangsung selama 1-4
deformitas plagiocephaly mempunyai
minggu, kadang-kadang disertai pilek atau
gerakan otot-otot servikal yang terbatas.
postur tubuh yang lemah. Akibat infeksi
farings posterior dan iritasi saraf sampai ke
DIAGNOSIS TORTIKOLIS MUSKU- otot leher terjadi tortikolis yang dapat
LAR KONGENITAL diobati dengan pemberian antibiotic, dan
Diagnosis tortikolis biasanya ditegak- jika bertambah parah dengan tindakan
kan oleh dokter ahli anak pada usia 2-3 pembedahan berupa debridement.9,14
146 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 5, Nomor 3, November 2013, hlm. 142-148
the Internet]. Nodate [cited 2013 Nov 09]. University Press, 1993; p. 525.
Available from: http://morphopedics. 15. Shaw L. Torticollis and Sandifer’s
wikidot.com/torticollis. syndrome [homepage on the Internet].
4. Diamond M, Armento M. Children with Nodate [cited 2013 Oct 11]. Available
disabilities. In: Delisa JA, editor. Physical from: http://www.pollywogbaby.com/
Medicine and Rehabilitation Principles and torticollis-sandifers-syndrome.html.
Practice. Philadelphia: Lippincott Williams 16. Hammer W. Congenital muscular
& Wilkins, 2005; p. 1514. torticollis. Dynamic Chiropractic. [serial
5. Cheng JC, Tang SP, Chen TM, Wong online]. 2003 [cited 2013 Oct 11];21(9).
MW, Wong EM. The clinical presentation Available from: http://www.dynamicchiro
and outcome of treatment of congenital practic.com
muscular torticollis in infants. A study of 17. Solomon L, Warwick D, Nayagam S,
1,086 cases. J Pediatr Surg. 2000; editors. Deformities of the neck. In:
35(7):1091-6. Children in Apley’s System of Ortho-
6. Joshi J, Kotwal P, editors. Essentials of paedics and Fractures (Eight Edition).
Orthopaedics and Applied Physiotherapy. London: Arnold Hodder, 2001.; p. 360-1.
New Delhi: B.I. Churchill LivingStone; 18. Ennis B, Placzek JD. Pediatric
1999. orthopaedic physical therapy. In: Placzek
7. Rossi R, Alexander M, Cuccurullo S. JD, Boyce DA, editors. Orthopaedic
Pediatric rehabilitation. In: Cuccurullo S, Physical Therapy Secrets (Second Edition).
editor. Physical Medicine and Philadelphia, PA, USA: Mosby Elsevier,
Rehabilitation Board Review. New York: 2006; p. 223-230.
Demos, 2004; p. 661. 19. Cottrill-Mosterman S, Jacques C,
8. Burstein FD, Cohen SR. Endoscopic Bartlett O, Beauchamp R, Devlin B.
surgical treatment for congenital muscular Orthotic treatment of head tilt in children
torticollis. Plast Reconstr Surg. with congenital muscular torticollis. J
1998;101(1):20-4. Assoc Child Prosthet Orthot Clin.
9. Spiegel DA, Hosalkar HS, Dormans JP, 1987;22(1):1.
Drommond DS. The neck. In: Kliegman 20. Jacques C, Karmel-Ross K. The use of
RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF, splinting in conservative and postoperative
editors. Nelson Textbook of Pediatrics treatment of congenital muscular torticollis.
(Eighteenth Edition). Philadelphia, In: Karmel-Ross K, editor. Torticollis
Saunders Elsevier, 2007; p. 679. Differential Diagnosis, Assessment and
10. Persing J, James H, Swanson J, Treatment, Surgical Management and
Kattwinkel J. Prevention and management Bracing. Binghamton, NY: Haworth Press,
of positional skull deformities in infants. Inc, 1997; p. 81-90.
Pediatrics. 2003;112(1):199-202. 21. Symmetric designs. The TOT CollarTM
11. Patel M, Shah K. Orthopedics. In: Rakel [homepage on the Internet]. Nodate [cited
RE, editor. Textbook of Family Medicine 2013 Oct 11]. Available from:
(Seventh Edition). Philadelphia: Saunders http://www.symmetric-designs.com.
Elsevier, 2007; p. 42. 22. Pratikno W. Problem emosional dan cara
12. Orthopedic & sport physical therapy mengatasinya. In: Hamid T. Kumpulan
associates, Inc. OSPTA@home and valley Naskah Kursus Terapi Okupasi. Semarang:
outpatient rehabilitation. Congenital Unit Rehabilitasi Medik FK UNDIP, 1992;
muscular torticollis [serial online]. 2010 p. 17-9.
[cited 2010 vol14]; 14(55): Available 23. Waspodo D. Peranan pekerja sosial medik
from: http://www.osptainc.com/News dalam deteksi dini cacat. In: Hamid T.
letters/Other/Congenital%20Muscular.pdf Kumpulan Naskah Kursus Terapi Okupasi.
13. Do TT. Congenital muscular torticollis: Semarang: Unit Rehabilitasi Medik FK
current concepts and review of treatment. UNDIP, 1992; p. 22-4.
Curr Opin Pediatr. 2006;18(1):26-9. 24. Cheng CY, HO KW, Leung KK. Multi-
14. Chusid JG. Defek Kongenital dalam adjustable post-operative orthosis for
Neuroanatomi Korelatif dan Neurologi congenital muscular torticollis. Prosthetic –
Fungsional Bagian Dua. Hartono A, orthotic service, Prince of Wales Hospital,
penerjemah. Yogyakarta: Gajahmada Hongkong. 1993;17(1):115-119.