PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mendeskripsikan persamaan Hukum Faraday
1.3.2 Untuk mendeskripsikan induksi bersama
1.3.3 Untuk mendeskripsikan induksi diri
1.4 Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.4.1 Memahami dan mampu menerapkan persamaan Hukum Faraday
1.4.2 Memahami dan mampu menerapkan persamaan induksi bersama
1.4.3 Memahami dan mampu menerapkan persamaan induksi diri
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
magnet dirasakan juga di kumparan Y. Perubahan medan magnet di kumparan Y
inilah yang membangkitkan arus pada kumparan Y seperti yang ditunjukkan oleh
galvanometer. Peristiwa timbulnya arus listrik akibat perubahan medan magnet
oleh Faraday dinamakan induksi elektromagnetik dan arus yang timbul dinamakan
arus induksi. Timbulnya arus induksi juga terjadi saat saklar dibuka, dimana terjadi
perubahan arus dikumparan X dari 𝑖 menjadi nol sekaligus menyebabkan terjadinya
medan magnet di X dan Y dari 𝑩 menjadi nol. Perubahan medan magnet
menimbulkan arus induksi di kumparan Y seperti yang ditunjukkan oleh
galvanometer. Arus induksi tidak timbul pada kumparan ketika medan magnet pada
kumparan sudah stabil misalnya sebesar 𝑩 dan terbukti dari tidak adanya perubahan
pada jarum galvanometer (Saripudin, Dede, & Adit, 2009).
Berdasarkan eksperimen tersebut, Faraday menyimpulkan bahwa
perubahan medan magnet menghasilkan arus listrik. Oleh karena arus listrik
mengalir jika ada sumber tegangan, maka perubahan medan magnet menghasilkan
gaya gerak listrik (GGL). Arus dan GGL yang timbul akibat perubahan medan
magnet disebut arus dan GGL induksi, sedangkan peristiwa munculnya arus dan
GGL induksi akibat perubahan medan magnet disebut induksi elektromagnetik.
Saripudin, Dede, dan Adit (2009) menyatakan bahwa eksperimen lanjutan
Faraday dengan menggunakan magnet tetap dan kumparan, seperti diperlihatkan
pada Gambar 2. GGL Induksi muncul pada kumparan ketika magnet digerakkan
keluar masuk kumparan. GGL induksi juga terjadi ketika magnetnya diam dan
kumparannya bergerak maju mundur. Berdasarkan hal tersebut gerakan relatif
antara magnet dan kumparan diperlukan untuk menghasilkan GGL Induksi.
4
2.1.2 GGL Induksi
Berdasarkan ekperimen induksi elektromagnetik yang dilakukan oleh
Faraday ditemukan bahwa besaran yang berpengaruh terhadap munculnya arus
induksi adalah fluks magnet. Fluks magnet adalah jumlah garis-garis gaya medan
magnet yang menembus tegak lurus bidang dengan luas tertentu seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 3. Fluks magnet memenuhi persamaan sebagai berikut
(Reitz, Frederick, & Robert, 1993). (2.1.1)
𝜙 =𝑩⋅𝑨
Persamaan (2.1.1) secara umum dapat dirumuskan ke dalam bentuk integral sebagai
berikut.
𝜙 = ∫ 𝑩 ⋅ 𝑑𝒂 (2.1.2)
𝑆
Secara umum, jika garis gaya medan magnet membentuk sudut 𝜃 dengan normal
bidang seperti Gambar 4, besar fluks magnet memenuhi persamaan sebagai berikut.
𝜙 = 𝐵𝐴 cos 𝜃 (2.1.2)
Besarnya 𝜙 pada persamaan (2.1.2) dalam bentuk integral adalah sebagai berikut.
𝜙 = ∫ 𝐵 𝑑𝑎 cos 𝜃 (2.1.3)
𝑆
5
Keterangan:
𝜙 = fluks magnetik (𝑊𝑒𝑏𝑒𝑟)
𝐵 = medan magnet (𝑇)
𝐴 = luas bidang (𝑚2 )
𝜃 = sudut antara 𝐵 dan garis normal
Persamaan (2.1.2) menunjukkan bahwa fluks magnet dapat berubah dengan cara
mengubah minimum salah satu besaran, antara lain medan magnet 𝑩, luas
penampang kumparan 𝐴, atau sudut 𝜃. Gerakan magnet batang dalam kumparan
pada dasarnya mengubah besar medan magnet yang dilingkupi kumparan.
Perubahan luas kumparan dapat dilakukan dengan menggerakkan batang konduktor
memotong medan magnet. Perubahan sudut 𝜃 dapat dilakukan dengan cara
memutar kumparan dalam medan magnet.
tidak ada arus listrik. Faraday menemukan bahwa jika fluks yang melalui C tidak
𝑑𝜙
konstan, maka ≠ 0 sehingga pada rangkaian dihasilkan arus. Arus tersebut
𝑑𝑡
6
Gambar 5. Fluks melalui rangkaian
Munculnya arus induksi disebabkan adanya gaya gerak listrik induksi. Berdasarkan
hasil eksperimennya, Faraday menyatakan “GGL induksi yang terjadi pada loop
tertutup sebanding dengan negatif kecepatan perubahan fluks magnetik terhadap
waktu yang melalui loop itu”. Pernyataan ini dikenal dengan hukum Faraday, secara
matematis besarnya gaya gerak listrik induksi sebagai berikut.
𝑑𝜙
𝜀=− (2.1.4)
𝑑𝑡
Keterangan:
𝜀 = GGL (selisih potensial kutub sumber)
𝑑𝜙
= perubahan fluks terhadap waktu
𝑑𝑡
Persamaan (2.1.3) dikenal dengan hukum Faraday. 𝜀 dinyatakan dalam volt, 𝜀 juga
disebut tegangan induksi. Fluks 𝜙 dapat berubah yang disebabkan medan magnet
𝐵 berubah terhadap waktu, bentuk rangkaian berubah sehingga luas daerah yang
memagari berubah, rangkaian yang digerakkan tranlasi atau rotasi sehingga
besarnya B yang dipagari berbeda atau kombinasi dari efek-efek tersebut. Gaya
gerak listrik pada suatu rangkaian tertutup sebagai berikut,
𝜀 = ∮ 𝑬 ⋅ 𝑑𝒍 (2.1.5)
𝐶
dan
7
(2.1.6)
𝜙 = ∫ 𝑩 ⋅ 𝒏 𝑑𝑎
𝑆
𝑑
∮ 𝑬 ⋅ 𝑑𝒍 = − ∫ 𝑩 ⋅ 𝒏 𝑑𝑎 (2.1.7)
𝐶 𝑑𝑡
𝑆
Teorema Stokes digunakan untuk mengubah bentuk integral garis dari E menjadi
integral permukaan dari 𝛁 × 𝑬. Hasil pengubahan ini adalah sebagai berikut.
𝜕𝑩
∫ 𝛁 × 𝑬 . 𝒏 𝑑𝒂 = − ∫ ⋅ 𝒏 𝑑𝑎 (2.1.8)
𝜕𝑡
𝑺 𝑆
𝜕𝑩
𝛁×𝑬 =− (2.1.9)
𝜕𝑡
𝜙 = ∫ 𝑩 ⋅ 𝑑𝒂
𝑆
𝜙 = ∫ 𝐵𝑑𝑎
𝜙 = 𝐵 ∫ 𝑑𝑎
(2.1.10)
𝜙 = 𝐵𝑙𝑥
𝑑𝜙
𝜀=−
𝑑𝑡
𝑑𝐵𝑙𝑥
𝜀=−
𝑑𝑡
𝑑𝑥
𝜀 = −𝐵𝑙
𝑑𝑡
𝜀 = −𝐵𝑙𝑣 (2.1.11)
Tanda negatif pada persamaan (2.1.11) berarti searah jarum jam. Hal itu juga
menunjukkan arus induksi. Berdasarkan persamaan (2.1.10) dapat diketahui bahwa
𝜙 bertambah ketika 𝑥 bertambah, juga dari persamaan (2.1.11) dapat dinyatakan
bahwa besar gaya gerak listrik induksi tetap ketika 𝑣 konstan, tetapi ketika 𝑥
bertambah beberapa penghantar yang dikandung dalam rangkaian sedemikian rupa
sehingga resistansinya akan bertambah. Oleh karena itu, arus induksi akan
berkurang ketika luas atau area yang dibatasi oleh rangkaian bertambah.
9
2.2 Induktansi Bersama
Elemen garis dIj dan dIk ditempatkan dengan vektor posisi 𝒓𝑗 dan 𝒓𝑘 , terhadap titik
O sehingga jarak antara keduanya 𝑹𝑗𝑘 = |𝒓𝑗 − 𝒓𝑘 |. Arus Ik menghasilkan medan
magnet 𝑩𝑘 dan medan magnet tersebut melalui permukaan Sj yang dibatasi oleh Cj,
sehingga fluks yang melewati Cj adalah
Jika 𝐴̂𝑘 (𝒓𝑗 ) adalah potensial vektor yang dihasilkan oleh rangkaian Ck dititik 𝒓𝑗 ,
dari rangkaian Cj, maka fluks yang melalui Cj yang disebabkan Ck dapat dinyatakan
juga dengan persamaan:
10
𝜙𝑘−𝑗 = ∮ (∇ × 𝑨𝑘 )𝑑𝒂𝑗 (2.2.2)
𝑠𝑗
𝜙𝑘−𝑗 = ∮ 𝑨𝑘 . 𝑑𝒍𝑗
𝐶𝑗
𝜇 𝐼𝑘 𝑑𝑙𝑘
Karena 𝑨𝑘 = 4𝜋0 ∮𝐶𝑘 , maka
𝑅𝑗𝑘
dengan
Apabila ingin dihitung fluks di dalam Ck yang disebabkan arus Ij dalam Cj maka
dapat dinyatakan:
maka:
11
𝑀𝑘𝑗 = 𝑀𝑗𝑘 (2.2.8)
Hal tersebut menjelaskan bahwa fluks melalui Cj oleh arus Ik dalam Ck sama dengan
fluks melalui Ck oleh arus Ij dalam Cj.
Secara keseluruhan, timbulnya gaya gerak listrik induksi dalam salah satu
rangkaian lain dapat dituliskan dengan lebih mudah dalam bentuk induktansi
bersama. Jika persamaan (2.2.4) disubstitusikan dalam persamaan:
𝜙 = ∫ 𝑩. 𝑛̂𝑑𝑎 (2.2.9)
𝑠
dimana persamaan (2.2.9) merupakan persamaan untuk fluks magnetik, maka akan
diperoleh:
𝑑𝜙𝑘−𝑗
𝜀𝑘𝑗 = −
𝑑𝑡
𝑑𝑙𝑘
𝜀𝑘𝑗 = −𝑀𝑗𝑘 (2.2.10)
𝑑𝑡
Selama rangkaian diasumsikan dalam keadaan diam sehingga Mjk adalah konstan.
Gaya gerak listrik induksi di Ck dapat diperoleh dari persamaan (2.2.10) dengan
menukar indeks j dan k (Suyoso, 2004).
12
Gambar 8. Kumparan dengan medan Magnet
Kumparan dengan arus 𝑰𝟏 akan timbul medan magnet 𝑩 dengan arah dari
bawah keatas dengan kumparan yang mendatar (Sujanem & Ngurah, 2001). Bila 𝑰𝟏
berubah terhadap waktu maka 𝑩 juga berubah terhadap waktu, secara sistematis
dapat ditulis menjadi:
𝑑𝑰𝟏 𝑑𝑩 (2.3.1)
∞
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Putaran kawat searah dengan 𝑰𝟏 sehingga arah induktansinya berlawanan
dengan putaran kawat, sesuai hukum Faraday, sehingga berlaku:
𝑑𝑩
𝑬𝒎𝒇 ∞ − (2.3.2)
𝑑𝑡
atau
𝑑𝑰𝟏
𝑬𝒎𝒇 ∞ −
𝑑𝑡 (2.3.3)
dapat ditulis menjadi
𝑑𝑰𝟏
𝑬𝒎𝒇 ∞ − 𝐿 (2.3.4)
𝑑𝑡
karena kawat yang digunakan satu maka 𝑬𝒎𝒇 merupakan induktansi pada diri
sendiri dan disebabkan oleh dirinya sendiri, inilah yang disebut induktansi sendiri,
serta L merupakan koefisien induktansi diri. yang memiliki satuan henry (H), yang
didefinisikan sebagai satuan untuk menyatakan besarnya induktansi suatu
rangkaian tertutup yang menghasilkan ggl satu volt bila arus listrik di dalam
rangkaian berubah secara seragam dengan laju satu ampere per detik.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang disajikan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1. Hukum Faraday menyatakan “GGL induksi yang terjadi pada loop tertutup
sebanding dengan negatif kecepatan perubahan fluks magnetik terhadap waktu
yang melalui loop itu”. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut.
𝑑𝜙
𝜀=−
𝑑𝑡
2. Induktansi bersama timbul ketika dua buah kumparan saling menginduksi satu
sama lain. Timbulnya gaya gerak listrik induksi dalam salah satu rangkaian lain
dapat dituliskan dengan lebih mudah dalam bentuk induktansi bersama, dengan
persamaan
𝑑𝑙𝑘
𝜀𝑘𝑗 = −𝑀𝑗𝑘
𝑑𝑡
3. Induktansi diri merupakan sifat sebuah rangkaian listrik atau komponen yang
menyebabkan timbulnya GGL di dalam rangkaian yang disebabkan oleh
perubahan arus yang melewati rangkaian tersebut. Persamaan untuk induktansi
diri yaitu
𝑑𝑰𝟏
𝑬𝒎𝒇 ∞ − 𝐿
𝑑𝑡
3.2 Saran
Saran yang penulis dapat sampaikan kepada pembaca agar pembaca selalu
memperluas pengetahuan, dan pemahaman tidak hanya terpaku dari satu sumber,
tetapi dari berbagai sumber yang relevan seperti buku, ensiklopedia dan lain-lain,
karena pada dasarnya ilmu pengetahuan digunakan untuk membantu ataupun
mempermudah kerja manusia, maka yang terpenting bagi pembaca selain
mengetahui dan memahami, adalah dapat menerapkan apa yang telah dipelajarinya
dalam kehidupan sehari-hari.
14