RESUME JURNAL
OLEH
KELOMPOK 5
David Toddy
Dori Septa Pianus
Nurul Nabila
Rorry Rachmad Illahi
METODE PENELITIAN
Istilah kriging diambil dari namaseorang ahli, yaitu D.G. Krige, yang
pertama kali menggunakan korelasi spasial dan estimator yang tidak bias. Istilah
kriging diperkenalkan oleh G.Matheron untuk menonjolkan metode khusus
dalam moving average terbobot (weighted moving average) yang meminimalkan
varians dari hasil estimasi. Jadi metode kriging Kriging sebagai metode interpolasi
membutuhkan proses inversi matriks korelasi antar sampel. Secara empiris,
observasi yang berada jauh dari titik interpolasi cenderung memiliki bobot nol atau
negative (screen effect). Metode kriging menghasilkan estimator tidak bias terbaik
(the best unbiased estimator, BLUE) dari variabel yang ingin diketahui nilainya.
Sampel data dalam geosains biasanya diambil di tempat yang tidak
beraturan. Komputer akan bekerja hanya dengan data digital yang teratur (misal
kalau akan menggambar konturnya). Untuk itu perlu dibuat jejala (grid)
yang teratur, dimana sampel data harus ditempatkan untuk bisa diproses oleh
komputer.
Metode Variogram
Variogram merupakan suatu metode analisis secara geostatistik yang
berfungsi untuk mengkuantifikasi tingkat kemiripan atau variabilitas antara dua
conto yang terpisah pada jarak tertentu. Data yang dekat dengan titik yang
ditaksir memiliki kecenderungan nilai yang lebih mirip dibandingkan data yang
lebih jauh.
Variogram Indikator adalah variogram yang dibuat dari hasil
transformasi berupa indicator data 0 dan 1. Indikator variogram eksperimental
didapatkan dengan persamaan sebagai berikut :
2N(h)
Dimana :
(h) : Variogram indikator
z(xi) : Nilai ketebalan pada lokasi
z(xi + h) : Nilai ketebalan pada lokasi
N(h) : Jumlah pasangan data
Persamaan diatas hanya berlaku bagi data dengan jarak antar pasangan (lag)
yang sama sebesar h dan berarah 0 . Sedangkan untuk data yang memiliki jarak
antar conto tidak teratur diperlukan suatu toleransi untuk kedua variabel tersebut.
1. Analisis Histogram
Gambar 1. Histogram Ash
3. Analisis Variogram
Analisa variogram untuk setiap perhitungan blok sumberdaya dibuat dalam
berbagai arah yaitu 4 (empat) arah Utama dalam bidang horizontal dan 1 (satu)
arah vertikal. Tujuannya untuk mengetahui kontinuitas data secara 3 (tiga) dimensi
dan mendapatkan parameter penaksiran yang representatif untuk pengolahan data
selanjutnya yaitu penaksiran dengan menggunakan metode krigging.
Gambar 6. Variogram Gabungan Batubara
Seam B
7.250.000 7.100.000 4
Tabel 1. Total tonase sumberdaya batubara
KESIMPULAN
1. Kondisi batubara didaerah penelitian mempunyai variasi dikadar abu
yang rendah dilihat dari bentuk histogramnys skewness negatif dan antara satu
data lubang bor dengan data lainnya tidak ada korelasi satu sama lain.
2. Untuk parameter sulfur batubara daerah penelitian berbentuk
skewness normal dengan kadar yang bervariasi dinilai 0.5 – 1 % dan memenuhi
persyaratan untuk dilakukan proses penambangan.
3. Total tonase batubara didaerah penelitian didapatkan untuk Seam A =
3.100.000 ton dengan SR =
10.12 dan Seam B = 7.100.000
dengan SR = 4