Anda di halaman 1dari 8

Tuli pada anak

Contributed by Mandy Mroz, AuD, director, Healthy Hearing


This content was last reviewed on: May 4th, 2017

Anak-anak dengan tuli dapat memiliki keterlambatan berbahasa dan perkembangan bicara.
Dapat dipahami pentingnya intervensi dini untuk anak-anak dengan tuli.

Kemampuan mendengar adalah penting bagi anak-anak untuk perkembangan berbicara dan
keahlian berbahasa saat masa perkembangan. Pada masa lalu, ketulian pada anak-anak
seringkali tidak terdeteksi hingga anak beranjak usia sekitar dua tahun, hingga hal tersebut
nyata terlihat bahwa anak belum bisa berbicara.

Bahkan bayi baru lahir dapat diuji dan diobati terhadap ketulian.

Penelitian menunjukkan bahwa deteksi dan intervensi untuk ketulian sebelum usia 6 bulan
hasilnya secara signfikan lebih baik dibanding intervensi dilakukan setelah usia menginjak
diatas 6 bulan. Sebagai hasilnya, skrining ketulian pada bayi baru lahir menjadi universal di
rumah sakit di Amerika Serikat dan anak-anak dengan ketulian dapat teridentifiasi dan
diobati pada usia-usia muda.

Seberapa umumnya ketulian pada anak-anak?


Sementara data bervariasi, sekitar 1,4 bayi per 1,000 kelahiran memiliki ketulian. Penelitian
dari National Health Survey oleh Centers for Disease Control and Prevention
(CDC) menyatakan lima dari setiap 1,000 anak terkena dampak dari ketulian, dengan kasus-
kasus terdiagnosa pada usia antara 3 tahun hingga 17 tahun.
Sayangnya, ketulian menjadi lebih sering terjadi pada tempat-tempat yang bising diseitar
lingkungan kita. Pada tahun 2013, CDC memperkirakan setidaknya 12.5 persen dari anak-
anak dan anak remaja usia 6 tahun hingga 19 tahun dapat menderita kerusakan permanen
pada pendengaran mereka akibat pajanan bising yang berlebihan

Penyebab ketulian pada masa anak-anak


Terdapat beberapa kemungkinan penyebab pada ana-anak dengan ketulian, apakah hal
tersebut kongenital maupun didapat. Ketulian pada anak-anak dapat juga berupa tuli
konduktif, sensorineural, atau tuli campur. Hal ini menjadi penting bagi orang tua, pengasuh,
dokter, guru, dan lainnya mengetahui tanda dari awal ketulian pada anak-anak dikarenakan
ketulian dini –terutama yang tidak terdiagnosa- dapat menyebabkan masalah perkembangan
dan emosional yang bermakna pada anak-anak yang dapat memiliki dampak berkepanjangan.

Ketulian Kongenital
Ketulian kongenital artinya hal tersebut sudah terjadi pada masa janin. Terdapat berbagai
macam penyebab dari ketulian kongenital, meskipun beberapa diantaranya tida selalu mudah
diidentifikasi.

Terdapat faktor non-genetik yang mungkin menjadi penyebab ketulian, meliputi:


 Komplikasi kelahiran, meliputi adanya infeksi herpes, rubella, cytomegalovirus,
toksoplasmosis atau infeksi serius lainnya, kekurangan oksigen atau kebutuhan
transfusi darah pada beberapa alasan.
 Kelahiran prematur. Bayi-bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 3 pounds
atau memerlukan obat-obatan bertahan hidup untuk pernapasan akibat prematuritas
adalah berisiko untuk terjadinya ketulian.
 Gangguan sistem saraf atau otak
 Penggunaan obat-obatan ototoksik oleh ibu pada masa kehamilan. Obat-obatan
ototoksik tidak selalu dilarang – obat-obatan seperti bermacam-macam antibotik dan
OAINS dapat berpotensial menyebabkan kerusakan pada persarafan pendengaran atau
struktur pendengaran dari fetus.
 Ibu mengalami infeksi selama kehamilan, meliputi infeksi toxoplasmosis,
cytomegalovirus, herpes simplex atau morbili.
 Diabetes mellitus pada ibu
 Penyalahgunaan obat-obatan atau alkohol oleh ibu atau merokok selama masa
kehamilan
Hal diatas menyebabkan ketulian kongenital dengan faktor non genetik. Namun, faktor non
genetik tercatat hanya sekitar 25 persen dari ketulian kongenital. Para ahli setuju bahwa
faktor genetik –artinya ketulian herediter- menyebabkan lebih dari 50 persen dari seluruh
ketulian ada anak-anak, apakah ketulian timbul pada saat lahir atau timbul nanti setelah
hidup.

“Faktor genetik menyebabkan 50 persen dari seluruh ketulian pada anak-anak, apakah
ketulian timbul pada saat lahir atau timbul nanti setelah hidup.”
Faktor genetik yang dapat menyebabkan ketulian kongenital, meliputi:
 Ketulian resesif autosomal – hal ini merupakan tipe paling umum dari ketulian
genetik – resesif autosomal tercatat ada sekitar 70 persen kasus dari ketulian genetik.
Yang artinya bahwa orang tua tidak memiliki ketulian, namun salah satu orang tua
membawa gen resesif yang didapatkan pada anaknya. Orang tua biasanya kaget ketika
anak mereka lahir dengan keadaan ketulian seperti itu dikarenakan umumnya orang-
orang tidak sadar bahwa mereka memiliki gen resesif.
 Ketulian Dominan autosomal – tipe ketulian ini tercatat sekitar 15 persen dari ketulian
genetik, berdasarkan American Speech-Language-Hearing Association (ASHA). Pada
ketulian dominan autosomal, satu dari orang tua membawa gen dominan untuk tuli
secara keturunan. Orang tua ini dapat memiliki maupun tidak memiliki ketulian
namun mungkin memiliki gejala lain dari sindroma genetik.
 Sindroma genetik – hal ini meliputi, sindroma Usher, sindroma Treacher Collns,
Sindroma Waardenburg, Sindroma Down, Sindroma Crouzon¸dan Sindroma Alport.

Kalian mungkin telah memperhatika bahwa persentasi tidak sampai 100 pada penyebab
genetik dan non genetik pada ketulian kongenital. Hal ini dikarenakan kadangkala, dokter
tidak yakin betul mengapa anak lahir dengan ketulian.

Ketulian didapat (acquired)


Anak-anak dapat juga terkena dampak dari ketulian yang didapat, artinya baru timbul setelah
kelahiran. Terdapat berbagai macam penyebab ketulian didapat, meliputi;
 Membran timpani perforasi
 Otosklerosis atau penyakit Meniere, yang progresif
 Infeksi seperti meningitis, measles, mumps, atau batuk
 Mendapat obat-obatan ototoksik
 Cedera kepala serius
 Terpajan bising yang keras, menyebabkan NIHL
 Otitis media yang tidak terobati atau yang sering berulang (infeksi telinga)
 Pajanan dari perokok secondhand

Ketulian Transien
Ketulian transien atau fluktuatif pada anak-anak juga memberi dampak merugikan terhadap
perkembangan berbicara dan berbahsa. Ketulian transien dapat disebabkan oleh otitis media,
yang lebih sering dikenal sebagai infeksi telinga tengah. Setidaknya 75 persen pada anak-
anak memiliki satu kali otitis media pada saat usia tiga tahun. Infeksi tipe ini merupakan hal
yang umum terjadi pada anak-anak dikarenakan posisi tuba Eustachius semasa anak-anak.
Tuba Eustachius, yang memberikan keseimbangan tekanan udara antara telinga tengah dan
nasofaring, lebih kecil dan lebih horizontal saat berkembang. Sehingga, ini sangat
memungkinkan untuk terhalang oleh aciran atau adenoid yang membesar.
Ketulian transien akibat infeksi telinga dapat timbul saat cairan menghambat getaran dari
tulang-tulang kecil pendengaran, membuat kesulitan efisensi transmisi suara. Syukurlah,
ketulian tipe ini biasanya bersifat sementara dan pulih dengan sendirinya. Namun,
kebrulangan, infeksi telinga tengah yang tidak teratasi dapat menyebabkan kerusakan
kumulatif pada tulang-tulang, membran timpani atau saraf pendengaran, membuat ketulian
permanen, sensorineural.

Skrining ketulian pada anak-anak


Seperti yang sudah disebutkan diatas, rumah sakit-rumah sakit secara rutin melakukan
skrining pada bayi di 24-28 jam pertama setelah lahir. Apabila bayi gagal pada skrining awal,
bayi tersebut biasanya dijadwalkan skrining kedua pada beberapa minggu kemudian. Namun,
kadangkala bayi yang dapat melewati skrining saat lahir dapat memperlihatkan tanda ketulian
pada usianya. Apabila kalian berpikir anak kalian memiliki kesulitan mendengar kalian,
kunjungi ahli pediatrik segera.
Ahli audilogi anak mengelola desain uji pendengaran spesifik untuk anak

Satu cara untuk menentukan pendengaran seorang anak berkembang secara baik dengan
memantau milestones berbicara dan mendengar, seperti yang didaftarkan dibawah dari
ASHA.
Dari lahir hingga usia empat bulan, seorang bayi harus:
 Memulai bersuara keras
 Bangun atau menoleh pada bising keras
 Merespon terhadap suara atau tersenyum
 Tenang pada suara yang familiar

Dari usia empat bulan hingga sembilan bulan, seorang bayi harus:
 Tersenyum saat berbicara
 Memperhatikan mainan yang bersuara
 Menoleh pada suara yang familiar
 Membuat suara babbling
 Mengerti gerakan tangan seperti lambaian

Dari usia sembilan bulan hingga 15 bulan, seorang bayi harus:


 Membuat suara babbling beragam
 Mengulang beberapa suara sederhana
 Memahami perintah dasar
 Menggunakan suara untuk mendapat perhatian
 Merespon terhadap nama

Dari usia 15 bulan hingga 24 bulan, seorang bayi harus:


 Menggunakan beberapa kata sederhana
 Menunjuk beberapa bagian saat ditanya
 Memberi nama objek yang umum
 Mendengar dengan lagu yang disukai, puisi, atau cerita
 Menunjuk objek familiar yang dinamai
 Mengikuti perintah dasar

Anak-anak yang lebih tua juga bisa tuli didapat yang permanen atau sementara. Hal ini yang
dilihat jika ballita atau usia pra sekolah mungkin memiliki ketulian:
 Sulit emahami apa yang orang-orang katakan
 Berbicara secara ebrbeda dari anak-anak seusianya
 Tidak membalas saat dipanggil namanya
 Merespon tidak semestinya terhadap pertanyaan (tidak mengerti)
 Menaikan volume suara TV atau duduk sangat dekat dengan TV untuk mendengarnya
 Memiliki masalah akademik, khususnya jika sebelumnya tidak terjadi
 Memiliki keterlambatan berbicara atau berbahasa atau masalah dalam artikulasi
 Memperhatikan orang lain untuk meniru perilaku mereka, saat dirumah atau di
sekolah
 Mengelih nyeri telinga, sakit teling atau bising
 Tidak dapat mengerti melalu handphone atau sering mengganti telinga saat berbicara
di telepon
 Mengatakan “apa?” atau “hah?” beberapa kali sehari
 Memperhatikan wajah pembicara sangat serius – banyak ketulian anak tidak
terdeteksi dikarenakan mereka berhasil membaca bibir.

Pengobatan untuk ketulian pada masa anak-anak


Tergantung dari tingkat keparahan dan penyebab dari ketulian pada anak, alat bantu dengar,
implan koklea dan kombinas dari terapi berbicara direkomendasikan sebagai bentuk
pengobatan. Jika kalian meperhatikan bahwa bayi atau anak kalian menunjukan adanya gejala
dari hal diats, segera bawa sang anak ke dokter keluarga, yang dapat merujuknya ke ahli
audiologi pediatrik untuk menguji pendengaran anak. Jika serumen anak banyakm infeksi
telinga atau masalah lain yang sebabkan ketulian sementara, ahli audiologi akan mengelola
masalahnya atau merujuk ke dokter THT untuk mengobati obstruksi pendengaran sementara.

“Tidak ada harapan yang lebih pada anak dengan ketulian, apalagi mereka dengan ketulian
yang berat”
Ahli audiologi dapat melakukan pemeriksaan secara mendalam pendengaran behavioral pada
anak yang muda (seperti seusia 6 bulan) yang tidak dapat dilakukan pada prosedur
pemeriksaan sederhana.Terdapat beberapa pemeriksaan objektif yang dimana bayi, balita dan
anak-anak kecil dapat menjalani dengan baik. Pemeriksaan ini tidak menyakiti dan non
invasif. Setelah pemeriksaan, ahli audiologi akan menghabiskan waktu berbicara dengan anda
mengenai kemampuan mendengar dan merekomendasikan rencana pengobatanyang tepat
atau iintervensi medis.

Alat bantu dengar


Alat bantu dengar adalah hanya satu-satunya alat yang dapat menolong anak-anak dengan
ketulian. Terdapat beebrapa macam model, meliputi alat bantu high-powered untuk anak
dengan tuli berat, yang menawarkan kualitas yang tinggi membantu pendengaran. Banyak
solusi untuk anak-anak meliputi penutup khusus dan aksesoris lainnya untuk memastikan
bahwa anak tidak akan melepaskan atau memindahkan dari alat bantu dengar tersebut.
Terdapat beberapa model dari alat untuk dipilih, meliputi alat bantu dengar BTE atau ITE.

Implant koklear
Implant koklear adalah alat yang diimplantasikan dengan pembedahan yang secara langsung
menstimulasi saraf pendengaran di dalam telinga dengan stimulasi elektrik. Implant koklear
juga dapat berupa alat eksternalm dan banyak perusahaan membuat alat yang kid-friendly
yang dapat menemel dengan soft headband. Implant koklear bekerja untuk bayi dan anak
yang tidak ada perbaikan dengan alat bantu dengar.

Terapi wicara
Untuk anak yang memiliki ketulian yang berdampak pada mereka ebrbicara, mereka
membutuhkan terapi berbicara-berbahasa setelah mendapat alat bantu dengar atau implant
koklear untu menolong mereka menangkap pada keterlambatan berbicara.
Alat bantu dnegar (ALD)
Banyak perusahaan alat bantu dengar menawarkan Assistive listening device seprti sistem FM
yang mendalam dan bekerja baik pada situasi ruang kelas di konjungsi dengan alat bantu
dengar atau koklear implant. Teknologi FM mengatasi akustik yang buruk dari pengaturan
ruang kelas atau tempat lain dengan banyaknya suara. Intinya, sang guru menggunakan atau
memiliki mikrophone di depan pasien yang mentrasmisikan suara secara langsung ke alat
bantu dengar atau koklear implant sang anak.

Anda mungkin juga menyukai