Anak-anak dengan tuli dapat memiliki keterlambatan berbahasa dan perkembangan bicara.
Dapat dipahami pentingnya intervensi dini untuk anak-anak dengan tuli.
Kemampuan mendengar adalah penting bagi anak-anak untuk perkembangan berbicara dan
keahlian berbahasa saat masa perkembangan. Pada masa lalu, ketulian pada anak-anak
seringkali tidak terdeteksi hingga anak beranjak usia sekitar dua tahun, hingga hal tersebut
nyata terlihat bahwa anak belum bisa berbicara.
Bahkan bayi baru lahir dapat diuji dan diobati terhadap ketulian.
Penelitian menunjukkan bahwa deteksi dan intervensi untuk ketulian sebelum usia 6 bulan
hasilnya secara signfikan lebih baik dibanding intervensi dilakukan setelah usia menginjak
diatas 6 bulan. Sebagai hasilnya, skrining ketulian pada bayi baru lahir menjadi universal di
rumah sakit di Amerika Serikat dan anak-anak dengan ketulian dapat teridentifiasi dan
diobati pada usia-usia muda.
Ketulian Kongenital
Ketulian kongenital artinya hal tersebut sudah terjadi pada masa janin. Terdapat berbagai
macam penyebab dari ketulian kongenital, meskipun beberapa diantaranya tida selalu mudah
diidentifikasi.
“Faktor genetik menyebabkan 50 persen dari seluruh ketulian pada anak-anak, apakah
ketulian timbul pada saat lahir atau timbul nanti setelah hidup.”
Faktor genetik yang dapat menyebabkan ketulian kongenital, meliputi:
Ketulian resesif autosomal – hal ini merupakan tipe paling umum dari ketulian
genetik – resesif autosomal tercatat ada sekitar 70 persen kasus dari ketulian genetik.
Yang artinya bahwa orang tua tidak memiliki ketulian, namun salah satu orang tua
membawa gen resesif yang didapatkan pada anaknya. Orang tua biasanya kaget ketika
anak mereka lahir dengan keadaan ketulian seperti itu dikarenakan umumnya orang-
orang tidak sadar bahwa mereka memiliki gen resesif.
Ketulian Dominan autosomal – tipe ketulian ini tercatat sekitar 15 persen dari ketulian
genetik, berdasarkan American Speech-Language-Hearing Association (ASHA). Pada
ketulian dominan autosomal, satu dari orang tua membawa gen dominan untuk tuli
secara keturunan. Orang tua ini dapat memiliki maupun tidak memiliki ketulian
namun mungkin memiliki gejala lain dari sindroma genetik.
Sindroma genetik – hal ini meliputi, sindroma Usher, sindroma Treacher Collns,
Sindroma Waardenburg, Sindroma Down, Sindroma Crouzon¸dan Sindroma Alport.
Kalian mungkin telah memperhatika bahwa persentasi tidak sampai 100 pada penyebab
genetik dan non genetik pada ketulian kongenital. Hal ini dikarenakan kadangkala, dokter
tidak yakin betul mengapa anak lahir dengan ketulian.
Ketulian Transien
Ketulian transien atau fluktuatif pada anak-anak juga memberi dampak merugikan terhadap
perkembangan berbicara dan berbahsa. Ketulian transien dapat disebabkan oleh otitis media,
yang lebih sering dikenal sebagai infeksi telinga tengah. Setidaknya 75 persen pada anak-
anak memiliki satu kali otitis media pada saat usia tiga tahun. Infeksi tipe ini merupakan hal
yang umum terjadi pada anak-anak dikarenakan posisi tuba Eustachius semasa anak-anak.
Tuba Eustachius, yang memberikan keseimbangan tekanan udara antara telinga tengah dan
nasofaring, lebih kecil dan lebih horizontal saat berkembang. Sehingga, ini sangat
memungkinkan untuk terhalang oleh aciran atau adenoid yang membesar.
Ketulian transien akibat infeksi telinga dapat timbul saat cairan menghambat getaran dari
tulang-tulang kecil pendengaran, membuat kesulitan efisensi transmisi suara. Syukurlah,
ketulian tipe ini biasanya bersifat sementara dan pulih dengan sendirinya. Namun,
kebrulangan, infeksi telinga tengah yang tidak teratasi dapat menyebabkan kerusakan
kumulatif pada tulang-tulang, membran timpani atau saraf pendengaran, membuat ketulian
permanen, sensorineural.
Satu cara untuk menentukan pendengaran seorang anak berkembang secara baik dengan
memantau milestones berbicara dan mendengar, seperti yang didaftarkan dibawah dari
ASHA.
Dari lahir hingga usia empat bulan, seorang bayi harus:
Memulai bersuara keras
Bangun atau menoleh pada bising keras
Merespon terhadap suara atau tersenyum
Tenang pada suara yang familiar
Dari usia empat bulan hingga sembilan bulan, seorang bayi harus:
Tersenyum saat berbicara
Memperhatikan mainan yang bersuara
Menoleh pada suara yang familiar
Membuat suara babbling
Mengerti gerakan tangan seperti lambaian
Anak-anak yang lebih tua juga bisa tuli didapat yang permanen atau sementara. Hal ini yang
dilihat jika ballita atau usia pra sekolah mungkin memiliki ketulian:
Sulit emahami apa yang orang-orang katakan
Berbicara secara ebrbeda dari anak-anak seusianya
Tidak membalas saat dipanggil namanya
Merespon tidak semestinya terhadap pertanyaan (tidak mengerti)
Menaikan volume suara TV atau duduk sangat dekat dengan TV untuk mendengarnya
Memiliki masalah akademik, khususnya jika sebelumnya tidak terjadi
Memiliki keterlambatan berbicara atau berbahasa atau masalah dalam artikulasi
Memperhatikan orang lain untuk meniru perilaku mereka, saat dirumah atau di
sekolah
Mengelih nyeri telinga, sakit teling atau bising
Tidak dapat mengerti melalu handphone atau sering mengganti telinga saat berbicara
di telepon
Mengatakan “apa?” atau “hah?” beberapa kali sehari
Memperhatikan wajah pembicara sangat serius – banyak ketulian anak tidak
terdeteksi dikarenakan mereka berhasil membaca bibir.
“Tidak ada harapan yang lebih pada anak dengan ketulian, apalagi mereka dengan ketulian
yang berat”
Ahli audiologi dapat melakukan pemeriksaan secara mendalam pendengaran behavioral pada
anak yang muda (seperti seusia 6 bulan) yang tidak dapat dilakukan pada prosedur
pemeriksaan sederhana.Terdapat beberapa pemeriksaan objektif yang dimana bayi, balita dan
anak-anak kecil dapat menjalani dengan baik. Pemeriksaan ini tidak menyakiti dan non
invasif. Setelah pemeriksaan, ahli audiologi akan menghabiskan waktu berbicara dengan anda
mengenai kemampuan mendengar dan merekomendasikan rencana pengobatanyang tepat
atau iintervensi medis.
Implant koklear
Implant koklear adalah alat yang diimplantasikan dengan pembedahan yang secara langsung
menstimulasi saraf pendengaran di dalam telinga dengan stimulasi elektrik. Implant koklear
juga dapat berupa alat eksternalm dan banyak perusahaan membuat alat yang kid-friendly
yang dapat menemel dengan soft headband. Implant koklear bekerja untuk bayi dan anak
yang tidak ada perbaikan dengan alat bantu dengar.
Terapi wicara
Untuk anak yang memiliki ketulian yang berdampak pada mereka ebrbicara, mereka
membutuhkan terapi berbicara-berbahasa setelah mendapat alat bantu dengar atau implant
koklear untu menolong mereka menangkap pada keterlambatan berbicara.
Alat bantu dnegar (ALD)
Banyak perusahaan alat bantu dengar menawarkan Assistive listening device seprti sistem FM
yang mendalam dan bekerja baik pada situasi ruang kelas di konjungsi dengan alat bantu
dengar atau koklear implant. Teknologi FM mengatasi akustik yang buruk dari pengaturan
ruang kelas atau tempat lain dengan banyaknya suara. Intinya, sang guru menggunakan atau
memiliki mikrophone di depan pasien yang mentrasmisikan suara secara langsung ke alat
bantu dengar atau koklear implant sang anak.