Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan pembangunan arus terus ditingkatkan akan tetapi peningkatan kegiatan
pembangunan tanpa mempertimbangkan secara saksama faktor-faktor lingkungan yang
mengundang resiko timbulnya kerusakan pada lingkungan itu sendiri, gangguan pada
salah satu atau beberapa komponen lingkungan yaitu dapat mengganggu fungsi
ekosistem. Oleh sebab itu pembangunan harus dilakukan lebih bijaksana yaitu dengan
menerapkan prinsip-prinsip konservasi yang berwawasan lingkungan.
Dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan tersebut dapat diharapkan
sumber daya alami tidak hanya bermanfaat untuk saat ini melainkan juga untuk masa
yang akan datang, dengan demikian pembangunan berkelanjutan dapat diwujudkan.
Untuk memenuhi kebutuhan air pemerintah provinsi gorontalo melaksanakan
serangkaian usaha yang dititikberatkan pada sector sumber daya air yang salah satunya
ialah berupa pembangunan fisik.
Pembangunan fisik yang dilakukan dalam rangka peningkatan ketersediaan air baku
yaiu dengan membuat tampungan air berupa Waduk/bendungan, agar dimusim kemarau
kebutuhan air baku tetap terpenuhi. Dalam rangka pengembangan atau pemanfaatan
prasarana sumber daya air maka pemerintah provinsi Gorontalo merasa perlu menyusun
suatu studi kelayakan pembangunan waduk yang berlokasi di Bolango Ulu.
Rencana pembangunan bendungan ini telah beberapa kali dilakukan studi pertama
oleh CIDA (1991-1999) dan yang kedua oleh JICA (2001-2002). Dari kedua konsultan
tersebut merekomendasikan perlu adanya pembangunan waduk/bendungan didaerah
tersebut. Untuk merealisasikan pembangunan waduk tersebut diperlukan data lapangan
dengan melakukan identifikasi secara menyeluruh baik potensi yang ada dan kebutuhan
diwilayah tersebut.
Dengan adanya program Nawacita yang dilakukan oleh pemerintah pusat saat ini
serta dilakukan review FS bendungan Tohetia Dehua ditahun 2015 yang ternyata
mendapat apresiasi dari masyarakat setempat. Maka pihak Balai wilayah sungai melalui
kegiatan perencanaan dan program TA di 2016 mengusulkan untuk melanjutkan
pekerjaan studi kelayakan yang spesifik untuk menambahkan kekurangan.
Studi selanjutnya, “penyelidikan geologi bendungan Bolango Ulu” kegiatan ini
sangat perlu dilakukan agar proses pembangunan bendungan Bolango Ulu secepatnya
direalisasikan.
1.2 Lokasi Rencana Kegiatan
Bendungan Bolango Ulu secara administrasi terletak di Provinsi Gorontalo
Kabupaten Bonebolango Kecamatan Bolango Hulu yang terletak disungai Bolango Ulu.
Diwilayah tersebut beberapa lokasi yang direncanakan untuk pembangunan bendungan
yang meliputi tiga desa yaitu:
1. Desa Owata
2. Desa Mongiilo
3. Desa Kopi
Sedangkan lokasi pembangunan bendungan terletak di dua desa yaitu:
1. Desa Owata
2. Desa Mongiilo

1.3 Tahap Pelaksanaan Kegiatan


Beberapa tahap kegiatan pembangunan bendungan Bolango Ulu antara lain yaitu,
tahap Prakonstruksi, tahap Konstruksi, dan tahap prakonstruksi atau tahap Operasional.
Kegiatan tersebut diperkirakan akan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan
hidup disekitarnya. Oleh karena itu komponen kegiatan yang perlu dikaji dalam studi
AMDAL Bendungan Bolango Ulu terkait dengan dampak yang ditimbulkan meliputi:
a) Tahap Prakonstruksi
Komponen kegiatan yang dilaksanakan pada tahap Prakonstruksi adalah,
- Survey pengukuran untuk perencanaan dan sosialisasi dipemukiman penduduk
sekitar daerah genangan
- Pembebasan lahan yang digunakan untuk pembangunan bendungan dan fasilitas
pelengkapnya serta pembebasan lahan yang menjadi daerah genangan
b) Tahap Konstruksi
komponen kegiatan yang dilaksanankan pada tahap konstruksi adalah,
- Mobilisasi tenaga kerja dan pembuatan/pengoperasian basecamp
- Mobilisasi peralatan dan material
- Pembuatan akses jalan
c) Identitas Pemrakarsa
Nama : Ipors Pomalingo
Jabatan : Mahasiswa
Alamat : Kabupaten Boalemo Kecamatan Botumoito
BAB II
PELINGKUPAN

2.1. Identifikasi Dampak Penting Hipotetik


Tabel. 2.1. Prakiraan Dampak
Komponen Lingkungan
No. Rencana Kegiatan Jenis Dampak
yang Tekena Dampak
Tahap Prakonstruksi
1. Survey Lokasi Persepsi
Sosial Masyarakat
(+/-)
2. Sosialisasi Persepsi
Sosial
Masyarakat
3. Perizinan Persepsi
Sosial Masyarakat
(+/-)
4. Pembebasan Lahan Persepsi
Sosial
Masyarakat
Tahap Konstruksi
1. Penerimaan Tenaga Peluang
Kerja Kerja/Usaha,
Sosial
Pendapatan
Masyarakat
2. Mobilisasi Alat Volume Lalu
Berat dan Material lintas, kerusakan
badan jalan,
Sosial, Transportasi,
kebisingan,
Udara,
penurunan kualitas
udara, kehatan
masyarakat,
persepsi.
3. Pembersihan Lahan Kerusakan
Lingkungan
Abiotik, Biotik dan Sosial
(Makhluk hidup
sekitar)
4. Pembangunan Pendapatan
Bangunan Utama Masyarakat,
dan Fasilitas Abiotik, Biotik dan Sosial Hilangnya
Penunjang Komponen Abiotik
dan Biotik
Tahap Operasional
1. Penerimaan Tenaga Peluang
Kerja Kerja/Usaha,
Pendapatan
Masyarakat,
Sosial
persepsi
masyarakat
(+/-), potensi
konflik
2. Penanganan Limbah Pencemaran
Biotik, Sosial
Lingkungan,
Tahap Pasca-Operasional
1. Penanganan Tenaga Penuruan
Kerja Pendapatan,
Sosial Keresahan,
Persepsi
masyarakat (+/-)
2. Reklamasi Pendapatan,
Lingkungan Persepsi
masyarakat (+/-)
2.2. Hasil Prakiraan Dampak Penting
Tabel 2.2. Matrik Dampak Penting Hipotetik Rencana Pembangunan Bendungan Bolango Hulu

KOMPONEN KEGIATAN PRAKONTRUKSI KONTRUKSI OPERASIONAL PASCA OPERASIONAL


KOMPONEN LINGKUNGAN 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 1 2
Tekstur X X X X X
Warna X X X X X
Tanah Bau X X X X X
Warna X X X
ABIOTIK

Bau X X X
Air Rasa X X X
Udara X X X X X X
Jumlah X X
Flora Darat Keanekaragaman X X
Habitat X X
Darat Jumlah X X
BIOTIK

Microzobenthos X X
Fauna Air Makrozobentos X X
Kecemasan X X X X X X X X
Senang X X X X X X X X
KESMAS SOSEKBUD

Sosisal Persepsi Khawatir X X X X X X X X


Keuntungan X X X X
Ekonomi Pendapatan Kerugian X X
Budaya Adat istiadat
Morfologi Cacat fisik X X X X X
Anatomi Gangguan system organ X X X X X

Fisiologi Kejiwaan X

Keterangan, X= Diduga ada


Rakonstruksi Konstruksi Operasional Pasca-Operasional
1. Survey Lokasi 1. Terima Tenaga Kerja 1. Terima tenaga kerja 1. Penanganan tenaga kerja
2. Sosialisasi 2. M. Alat berat & material 2. Penanganan limbah 2. Reklamasi
3. Perizinan 3. Pembersihan lahan
4. Pembebasan Lahan 4. Bangunan utama
5. Fasilitas penunjang
Ket : X = Diduga ada dampak
2.3 Telaahan sebagai dasar pengelolaan
Kesimpulan dari evaluasi dampak penting kegiatan pembangunan Bendungan Bolango
Hulu untuk setiap tahapan adalah:
a. Tahap Pra Konstruksi
Keresahan sosial masyarakat karena terjadinya perubahan atau hilangnya mata
pencaharian, dan tidak puas atas penentuan besarnya ganti rugi yang diterima.
b. Tahap Konstruksi
1. Komponen Sosial Ekonomi
2. Kondisi Prasarana Jalan/Kerusakan Jalan
3. Peningkatan Air Larian
4. Erosi Lahan
5. Penurunan Kualitas Air Permukaan
c. Perubahan Habitat dan Peningkatan Gulma Air/Penurunan Produktivitas Waduk
1. Tahap Pasca Konstruksi
2. Perubahan Alih Fungsi Lahan dan Pemanfaatan Ruang Di Sekitar
3. Bendungan
2.3.Pendekatan Penanganan Dampak Penting
Untuk menanggulangi dampak penting yang sudah diprediksi dari studi AMDAL,
dapat digunakan salah satu atau beberapa pendekatan pengelolaan lingkungan yakni
secara teknologi, sosial ekonomi, maupun institusi.
a. Pendekatan Teknologi
Pendekatan ini dilakukan melalui cara-cara atau teknologi yang digunakan
untuk mengelola dampak penting lingkungan, antara lain sebagai berikut :
1. Untuk menanggulangi air larian, dengan membuat bangunan proteksi berupa sistem
drainase aliran permukaan, tanggul penahan dan stabilitas tanah serta pelaksanaan
penggalian dilakukan sampai mencapai elevasi yang telah direncanakan, agar dapat
mengurangi dampak tersebut.
2. Dalam rangka penanggulangan peningkatan gulma air di waduk, pembersihan
gulma air secara periodik untuk menjaga produktivitas waduk,dan gulma air tersebut
harus dibuang ke TPS atau TPA terdekat.
b. Pendekatan Sosial Ekonomi
Pendekatan ini adalah langkah-langkah yang ditempuh pemrakarsa dalam upaya
menanggulangi dampak penting melalui tindakan-tindakan yang bermotifkan pada
interaksi sosial sebagai berikut :
1. Melibatkan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan pengelolaan lingkungan, misalnya : pengelolaan keamanan.
2. Memprioritaskan penyerapan tenaga kerja setempat sesuai dengan keahlian dan
keterampilan yang dimiliki.
3. Bantuan pembinaan dan pelatihan-pelatihan keterampilan bagi penduduk lokal yang
kehilangan matapencaharian akibat pembebasan lahan satu- satunya yang dimiliki,
perubahan usaha.
4. Menjalin interaksi sosial yang harmonis dengan masyarakat sekitar guna mencegah
timbulnya kecemburuan sosial dan persepsi negatif masyarakat
BAB III
UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
3.1 Pengelolaan Lingkungan Hidup
Berdasarkan evaluasi dampak penting yang diuraikan dalam dokumen ANDAL, maka
dampak besar dan penting yang perlu di kelola disajikan dalam table 2.1 Prakiraan Dampak
3.2 Pemantauan Lingkungan Hidup
Berdasarkan evaluasi dampak penting yang tercantum dalam dokumen ANDAL dan
Rencana Pemantauan maka dampak penting yang perlu dipantau,
DAFTAR PUSTAKA
Laporan Executive Summary Tahun Anggaran 2012 Penyusunan Amdal Bendungan
Cipanundan Kabupaten Cirebon
Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Bpn Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Izin
Lokasi
Permen 16 tahun 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Laporan antara Review FS Bendungan Toheti Dehua PT. WECON Bandung.

Peta Rencana Pembuatan Bendungan Bolango Hulu (W

Anda mungkin juga menyukai