Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia

Yang dibina oleh Ibu Nuning Wulandari, S.Si, M.Si

Disajikan Pada Senin, 6 Februari 2017

Disusun oleh :

Kelompok 6 Offering B Tahun 2017

1. Aini Fathiyyatur R. NIM: 160341606035


2. Dhita Ayu R. NIM: 160341606018
3. Merinda Oktaviana NIM: 160341606002

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

PRODI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI

Februari 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang “RNA, Transkripsi
dan Translasi”. Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Nuning Wulandari, S.Si,
M.Si selaku dosen pembina mata kuliah. Semoga makalah ini dapat dijadikan
sebagai acuan dan juga sumber belajar mengajar di dalam perkuliahan.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca.
Penulis mengakui makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu penulis harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Malang, 04 Februari 2017

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR …………………………….…….………………..ii

DAFTAR ISI …………………………….…….………………..iii

DAFTAR GAMBAR …………………………….…….………………..iv

ABSTRAK …………………………….…….………………..v

ABSTRACT …………………………….…….………………..vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………….…….………………..1


1.2 Rumusan Masalah …………………………….…….………………..1
1.3 Tujuan Penulisan …………………………….…….………………..2
1.4 Manfaat …………………………….…….………………..2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya RNA dalam proses pembentukan polipeptida................ 3


2.2 Proses Transkripsi ............................................................................. 7
2.3 Proses Translasi .............................................................................. 10

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan …………………………….…….………………..18


3.2 Saran …………………………….…….………………..18

DAFTAR RUJUKAN …………………………….…….………………..19

iii
DAFTAR GAMBAR

halaman
2.1 Transfer RNA. ........................................................................................5
2.2 Messenger RNA......................................................................................5
2.3 Transkripsi dan Translasi pada Prokariotik............................................8
2.4 Transkripsi Eukariotik..............................................................................9
2.5 Struktur dua dimensi tRNA......................................................................11
2.6 Struktur RNA Transfer............................................................................12
2.7 Model Komputer Ribosom.......................................................................13
2.8 Model Skema ..........................................................................................13
2.9 Model Skema dengan mRNA dan tRNA................................................14
2.10 Ribosom...................................................................................................14
2.11 Elongasi...................................................................................................16
2.12 Terminasi.................................................................................................17

iv
ABSTRAK

Rohmah Aini F., Ramadani Dhita A., Oktaviana Merinda. 2017. RNA Transkripsi
dan Translasi. Makalah Biokimia, Offering B S1 Pendidikan Biologi
Universitas Negeri Malang.Dosen Pembina Mata Kuliah: Ibu Nuning
Wulandari, S.Si, M.Si

Di dalam suatu sel terdapat berbagai material yang diperlukan untuk


membantuk kinerja sel dalam melakukan fungsi kehidupan. Salah satu penyusun
komposisi material yang ada di dalam sel adalah RNA. RNA (ribonucleic acid)
menjadi salah satu komposisi yang berperan dalam proses ekspresi gen. Pada proses
ekspresi gen, urutan deoksinukleotida dalam DNA (yang menggambarkan gen
tersebut) pertama-tama ditranskripsi menjadi urutan ribonukleotida dalam RNA
(mRNA). Kemudian urutan ini ditranslasi menjadi urutan asam amino untuk
membentuk suatu polipeptida dengan panjang tertentu. Urutan asam amino ini
menentukan cara molekul tersebut melipat untuk menghasilkan protein biologis
aktif. Dengan metode studi pustaka berbagai sumber buku didapati bahwa
keterkatitan RNA dengan transkrispsi dan translasi dalam pembentukan
polipeptida.

Kata kunci : RNA, transkripsi, translasi

v
ABSTRACT

Rohmah Aini F., A. Dhita Ramadani, Oktaviana Merinda. 2017. RNA Transcription
and Translation. Papers Biochemistry, Biology Education Offering B S1
Malang.Dosen Pembina State University Course: Mother Nuning Wulandari,
S.Si, M.Si

In a cell there are a variety of materials needed to membantuk performance of the


cell in performing the functions of life. One of the authors of the material
composition in the cell is RNA. RNA (ribonucleic acid) into one composition that
play a role in the process of gene expression. In the process of gene expression,
deoxynucleotide sequences in DNA (which describes the gene) is first transcribed
into a ribonucleotide sequence in RNA (mRNA). Then this sequence is translated
into the amino acid sequence to form a polypeptide with a certain length. This amino
acid sequence determines how the molecule is folded to produce biologically active
protein. By the method of literature study found that a variety of sources books with
transkrispsi keterkatitan RNA and translation in the formation of polypeptides.

Keywords: RNA, transcription, translation

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu protein terbentuk oleh rangkain proses. Dimana setiap proses
pembentukan protein memerlukan beberapa komponen di dalam sel. Asam
nukleat yang menyusun, menyimpan, dan menghantarkan informasi
herediter terbagi menjadi dua jenis, yaitu DNA (asam
deoksiribonukleat /deoxyribonucleic acid) dan RNA (asam
ribonukleat/ribonucleic acid). RNA adalah komponen yang berperan
penting dalam proses sintesis protein atau juga disebut ekspresi gen. RNA
merupakan polimer yang mempunyai massa molekul lebih kecil yaitu dari
20 ribu sampai 40 ribu. Bagian yang relevan dari gen, disalin menjadi suatu
RNA duta (messenger RNA, mRNA). Urutan mRNA yang berbentuk
sejodoh dengan rantai DNA yang mengandung sandi gen atau kode genetik
yang sesuai, yang nantinya akan diterjemahkan menjadi urutan asam amino.
Proses terbentuknya protein terdiri dari 2 tahap yaitu tahap
transkripsi dan tahap translasi. Tahap transkripsi adalah tahap dimana pada
saat pembentukan mRNA di dalam nukleus dari DNA template dengan
dibantu oleh enzim polimerase. Tahap translasi adalah tahap dimana mRNA
keluar dari inti sel dan bertemu dengan tRNA lalu dibantu oleh Ribosom
yang terdiri dari sub unit besar dan sub unit kecil.

1.2 Rumusan Masalah


Adapaun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Apa pentingnya RNA di dalam proses sintesis protein?
2. Bagaimanakah proses transkripsi dalam membentukan polipeptida?
3. Bagaimanakah proses translasi dalam membentukan polipeptida?

1
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Mengetahui peranan fungsi RNA pada proses sintesis protein


2. Mengetahui proses transkripsi dalam membentukan polipeptida
3. Mengetahui proses translasi dalam membentukan polipeptida

1.4 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dengan ditulisnya makalah ini adalah sebagai


sumber informasi tentang bagaimana peranan fungsi RNA dalam proses
transkripsi dan translasi guna membentuk polipepida dalam tubuh. Sebagai
sumber pembelajaran mata kuliah Biokimia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya RNA dalam proses pembentukan polipeptida

Unit fisik terkecil dari organisme hidup adalah sel. Komposisi


material sel pada semua organisme adalah sama yaitu: DNA
(deoxyribonucleic acid), RNA (ribonucleic acid), protein, lemak dan
fosfolipid, yang merupakan komponen dasar semua jenis sel. Ada dua tipe
sel yaitu: sel prokariotik dan sel eukariotik. Prokariota (jasad prokariotik/
primitif), yaitu jasad yang perkembangan selnya belum sempurna.
Eukariota (jasad eukariotik), yaitu jasad yang perkembangan selnya telah
sempurna.

Sebagian besar gen pada akhirnya diekspresikan menjadi protein.


Proses yang menjalankan hal ini disebut ekspresi gen. Dalam proses ini,
urutan deoksinukleotida dalam DNA (yang menggambarkan gen tersebut)
pertama-tama ditranskripsi menjadi urutan ribonukleotida dalam RNA
(mRNA). Kemudian urutan ini ditranslasi menjadi urutan asam amino
untuk membentuk suatu polipeptida dengan panjang tertentu. Urutan asam
amino ini menentukan cara molekul tersebut melipat untuk menghasilkan
protein biologis aktif.

Rna berbeda dengan DNA baik dalam hal struktur maupun


fungsinya. Rna mempunyai dua perbedaan struktur utama : masing-masing
cincin ribose mengandung sebuah 2-hydoksil dan Rna menggunakan
Urasil di tempat Timin. Molekul Rna mempunya pasangan basa, tetapi
umumnya tidak akan dapat membentuk RNA-RNA dobel helix. RNA
dapat bertindak sebagai materi genetik (meskipun peran ini, setidaknya
untuk organisme saat ini, tampaknya masih terbatas pada virus).

DNA membawa informasi genetik dan bagian DNA yang


membawa ciri khas yang diturunkan disebut gen. Konsep dasar
menurunnya sifat secara molekuler adalah merupakan aliran informasi dari
DNA ke RNA ke urutan asam amino. Konsep dasar ini disebut sebagai
dogma genetik. Pada dogma genetik juga tercermin cara mempertahankan
ciri khas supaya tetap sama melalui proses replikasi. Dogma genetik ini
bersifat universal yang berlaku baik bagi prokariot maupun eukariot.

3
1. Jenis Utama RNA
a. RNA ribosom (rRNA)

Molekul RNA ribosom terdiri dari 65 sampai 70% dari massa ribosom
(yang bertanggung jawab untuk sintesis protein). Ribosom merupakan
organel yang sangat besar; ribosom prokariotik memiliki berat molekul
sekitar 2,5 juta, sedangkan eukariotik ribosom memiliki berat molekul
sekitar 4 juta. Sebagai catatan penelitian asli pada ribosom digunakan
relatif teknik mentah yang tidak dapat mengukur ukuran dalam hal berat
molekul. Sebaliknya ukuran partikel ribosom dan komponen mereka
diukur dengan tingkat mereka sedimentasi (gerakan didorong oleh
percepatan gravitasi atau percepatan sentrifugal). Sedimentasi
merupakan fungsi dari ukuran, bentuk, dan kepadatan, dengan objek
yang lebih besar cenderung sedimen lebih cepat daripada yang lebih
kecil. Ukuran objek yang diukur dalam satuan Svedberg. Ribosom
prokariotik 70 partikel S, dengan masing-masing terdiri dari besar (50
S) dan kecil (30 S) subunit. Ribosom eukariotik 80 S partikel, terdiri
dari besar (60 S) dan kecil (40 S) subunit. Unit Svedberg adalah tidak
aditif untuk partikel ukuran; hal ini disebabkan efek dari bentuk pada
sedimentasi.

Ribosom eukariotik 40S berisi 1 rRNA (18 S rRNA = 1.900


basis) dan sekitar 35 protein yang berbeda. ribosom 60S berisi 3 rRNA
(5 S = 120 basis, 5,8 S = 160 basa, dan 28 S = 4700 basis), dan sekitar
50 protein. rRNA 5 S memiliki sendiri gen; yang lainnya disintesis
sebagai transkrip tunggal yang kemudian dibelah untuk melepaskan
molekul RNA matang yang menjadi bagian dari ribosom. Sampai relatif
baru-baru ini, diasumsikan bahwa RNA ribosom melakukan fungsi
sebagian besar struktural. Namun, data yang lebih baru sangat
menunjukkan bahwa rRNA bertindak sebagai enzim, protein yang
bertindak sebagai perancah struktural. Data ini mencakup 4 hasil dari
resolusi tinggi baru-baru ini (2,4 Å) difraksi sinar-X struktur subunit
besar dan resolusi rendah (5 Å) struktur lengkap ribosom dari bakteri
Haloarcula marismortui.

4
Gambar 2.1
Sumber : Mugiyanto, 2014

a. Transfer RNA (tRNA)


tRNA adalah tempat molekul ~ 75 yang mengusung asam
amino. tRNA diperkirakan memiliki struktur tersier umum
(struktur berdasarkan analisis difraksi sinar-X ditampilkan di
bawah). Analisis urutan tRNA menunjukkan struktur sekunder
daun semanggi yang dibentuk oleh daerah basis pairing antara
bagian untai RNA, dengan daun semanggi ini melipat ke dalam
struktur tiga dimensi.

Gambar 2.2
Sumber : Mugiyanto, 2014

b. Messenger RNA (mRNA)


Molekul mRNA mengandung urutan coding untuk protein.
Molekul-molekul mRNA dapat bervariasi dalam ukuran, dengan
transkrip eukariotik termasuk terbesar asam ribonukleat yang
dikenal. Hal ini paling jelas sebelum splicing intron, karena
banyak transkrip melebihi 100 kb panjangnya.

5
c. Basis RNA
Dasar yang digunakan untuk RNA yang melekat pada
ribosa. Namun, banyak yang secara signifikan dimodifikasi dari
khas empat basa biasanya dianggap sebagai bagian dari RNA. ini
adalah terutama berlaku untuk tRNA. Basis yang dimodifikasi
meliputi pseudouracil dan versi alkohol dari sitosin dan adenin.
Perbedaan antara RNA dan DNA adalah transkripsi yang mirip
dengan replikasi DNA, hususnya dalam penggunaan substrat
trifosfat nukleosida dan template diarahkan pertumbuhan rantai
asam nukleat dalam 5'→ 3' arah. Dua perbedaan utama adalah
sebagai berikut: (1) Dengan pengecualian tahu sedikit, hanya satu
untai DNA template yang ditranskripsi, dan (2) hanya sebagian
kecil dari potensi genetik seluruh organisme diwujudkan dalam
satu sel. (Mathews van Holde, hal:956)
Ekspresi informasi genetik normalnya melibatkan produksi
molekul RNA yang ditranskripsi dari templat DNA. Rantai DNA
dan RNA mungkin kelihatan sama, perbedaan hanya terletak pada
posisi 2’ pentosa dan penggantian Tymin menjadi Urasil. RNA
merupakan satu-satunya makromulekul yang berfungsi untuk
menyimpan, mentransmisikan informasi genetik, dan sebagai
katalis. Penemuan katalis RNA atau ribozim telah merubah
defenisi dari enzim. (Shabarni Gaffar.hal:31-33)

2. Struktur RNA
Molekul RNA mempunyai bentuk yang berbeda dengan
DNA. RNA memiliki bentuk pita tunggal dan tidak berpilin. Tiap
pita RNA merupakan polinukleotida yang tersusun atas banyak
ribonukleotida. Tiap ribonukleotida tersusun atas gula ribosa,
basa nitrogen, dan asam fosfat.

Basa nitrogen RNA juga dibedakan menjadi basa purin dan


basa pirimidin. Basa purinnya sama dengan DNA tersusun atas
adenin (A) dan guanin (G), sedangkan basa pirimidinnya berbeda
dengan DNA yaitu tersusun atas sitosin (C) dan urasil (U).
Tulang punggung RNA tersusun atas deretan ribosa dan
fosfat. Ribonukleotida RNA terdapat secara bebas dalam
nukleoplasma dalam bentuk nukleosida trifosfat, seperti adenosin
trifosfat (ATP), guanosin trifosfat (GTP), sistidin trifosfat (CTP),

6
dan uridin trifosfat (UTP). RNA disintesis oleh DNA di dalam
inti sel dengan menggunakan DNA sebagai cetakannya.
Susunan RNA terdiri atas:
1) Gugus fosfat
2) Gula pentosa (gula ribosa),
3) Basa nitrogen.
Basa nitrogen dibedakan menjadi dua jenis.
1) Basa purin yang tersusun dari Adenin (A) dan Guanin (G).
2) Basa pirimidin yang tersusun dari Sitosin (S) dan Urasil
(U).

2.2 Proses Transkripsi

Transkripsi adalah proses sintesis RNA dari sekuen DNA sebuah Gen oleh
enzim RNA polimerase. RNA diproduksi dengan menggunakan template/anti-
sense/non-coding strand. Sintesis RNA yang diarahkan oleh DNA terjadi pada
sel prokariota dan eukriota ; Pada sel prokariota, transkripsi terhenti tepat fase
terminasi, ketika enzim polimerase mencapai titik tersebut polimerase melepas
RNA dan DNA. Pada sel eukriota enzim-enzim memodifikasi kedua ujung
melekul pra-mRNA. Tutup terdiri guonosin trifosfat yang sudah dimodifikasi
ditambahkan ke ujung 5’ segera setelah RNA dibuat.Ekor poli (A) yang
mengandung hingga 200 nukleotida adenin dilekatkan pada ujung 3’, ujung
yang terbentuk pemotongan di arah downstream dari terminasi sinyal
pengakhir UAA / UAG / UGA. Ujung-ujung termodifikasi ini membantu
melindungi RNA dari dagradasi, dan ekor poli (A) dapat mempermudah ekspor
mRNA dari nukleus Ketika mRNA mencapai sitoplasma, ujung-ujng
termodifikasi bersama protein sitoplasma tertentu mensinyal ribosom untuk
melekat pada mRNA.

Tahapan Transkripsi

Transkripsi terjadi pada sel kariotik dan eukariotik melaui tahapan sebagai
7
berikut:

A. Transkripsi Prokariotik

transkripsi dan translasi pada prokariotik


Gambar 2.3
Sumber : Fried, (tanpa tahun)

Tahap transkripsi melalui ; inisiasi, elongasi dan terminasi. Enzim yang


bertanggung jawab atas transkripsi adalah RNA polimerase yang bergerak
disepanjang gen dari promoternya sampai persis di belakang terminatornya.
RNA polimerase menyusun molekul RNA dengan urutan nukleotida yang
berkomplementer dengan untaian cetakan gen tersebut. Rentangan DNA yang
ditranskripsi disebut unit transkripsi.
1. Inisiasi : setelah terikat dengan promoter, RNA polimerase
mengulur kedua untai DNA dan mengawali sintesa RNA pada titik awal (strat)
pada untai cetakan tersebut. Urutan nukleotida didalam promoter menentukan
kearah mana RNA polimerase itu menghadap dan menentukan untai mana
yang digunakan sebagai cetakannya.
2. Elongasi : RNA polimerase bekerja downstream dari promoter,
mengulur DNA dan memanjangkan RNA yang tumbuh dalam arah 5’-3’.
8
Bersama setelah transkripsi untai, untai DNA membentuk kembali heliks
ganda.

3. Terminasi : Akhirnya RNA polimerase menstrakripsi terminator,


suatu urutan nukleotida disepanjang DNA yang menandakan akhir dari unit
transkripsi tersebut. Segera setelah itu RNAnya dilepas dan polimerase
berpisah dari DNA.

B. Transkripsi Eukariotik.

Gambar 2.4
Sumber : Fried, (tanpa tahun)

Tahap transkripsi melalui : inisiasi, elongasi dan terminasi.


1. Inisiasi : Enzim yang mentranskripsi gen pengkode protein
menjadi pra-mRNA ialah RNA polimerase II. Transkripsi dimulai dari sekuen
promoter. Promoter mengandung sekuen DNA khusus (TATA) yang dikenal
dengan TATA box, diletakan kira-kira 25 bp ke arah upstream. TATA box
berperan untuk meletakan RNA polimerase II pada tempat yang tepat sebelum
transkripsi.

9
2. Elongasi : Untaian yang sedang tumbuh memperlihatkan jejak dari
polimerase, panjang setiap untai baru mencerminkan sejauhmana enzim itu
telah berjalan dari titik awal disepanjang cetakan tersebut. Banyaknya molekul
polimerase secara simultan menstranskripsi gen tunggal akan meningkatkan
jumlah mRNA dan membantu suatu sel membuat protein jumlah yang lebih
besar.
Terminasi : Enzim polimrase ini terus melewati sinyal terminasi, suatu
urutan AAUAA didalam pra-mRNA. Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10 – 35
nukleotida, pra-mRNA ini hingga terlepas dari enzim tersebut. Tempat
pemotongan pada RNA juga merupakan tempat untuk penambahan ekor poli (A).

2.3 Proses Translasi

Translasi adalah pembentukan polipeptida dengan menggunakan


informasi dari mRNA. Selama proses translasi, urutan kodon di sepanjang
molekul mRNA diterjemahkan, atau diterjemahkan menjadi urutan asam amino
penyusun rantai polipeptida. Kodon dibaca oleh mesin terjemahan dalam 5’ S 3’
searah sepanjang mRNA. Setiap kodon menentukan mana salah satu asam amino
20 akan dimasukkan pada posisi yang sesuai di sepanjang polipeptida. Karena
kodon adalah kembar tiga pasang nukleotida, jumlah nukleotida membuat
sebuah pesan genetik harus tiga kali jumlah asam amino dalam produk protein.
Sebagai contoh, dibutuhkan 300 nukleotida sepanjang untai mRNA kode untuk
asam amino dalam polipeptida yang 100 asam amino panjang. (Campbell, dkk,
2014)

1. Komponen Molekuler Translasi


a. Struktur dan fungsi RNA Transfer (tRNA)
Setiap molekul tRNA diterjemahkan diberikan kodon mRNA menjadi
asam amino tertentu. Hal ini dimungkinkan karena tRNA dikenakan
asam amino tertentu di salah satu ujung, sementara di ujung lain adalah
nukleotida triplet yang dapat mendasarkan-pasangan dengan kodon
pelengkap di mRNA.
Sebuah molekul tRNA terdiri dari untai RNA tunggal yang hanya
sekitar 80 nukleotida panjang (sedangkan sebagian besar molekul mRNA
memiliki ratusan nukleotida). Karena Keberadaan membentang
pelengkap dari basa nukleotida yang dapat membentuk ikatan hidrogen
satu sama lain, untai tunggal ini bisa melipat kembali pada dirinya sendiri
dan membentuk molekul dengan struktur tiga dimensi.

10
Molekul RNA transfer ditranskripsi dari template DNA. Dalam sel
eukariotik, tRNA, seperti mRNA, dibuat dalam nukleus dan kemudian
perjalanan dari inti ke sitoplasma, di mana ia akan berpartisipasi dalam proses
penerjemahan. Dalam kedua sel bakteri dan eukariotik, setiap molekul tRNA
digunakan berulang kali, mengambil asam amino yang ditunjuk di sitosol
menyimpan kargo ini ke rantai polipeptida di ribosom, dan kemudian
meninggalkan ribosom, siap untuk mengambil lain dari asam amino yang sama.
(Campbell, dkk, 2014)

Struktur dua dimensi. Empat daerah basis-pasangan dan tiga loop


merupakan ciri khas dari semua tRNA, seperti urutan dasar situs
lampiran asam amino pada ujung 3 '. Antikodon triplet unik untuk
setiap jenis tRNA, seperti juga beberapa urutan dalam dua loop
lainnya. (The tanda tanda dasar yang telah dimodifikasi secara kimia,
karakteristik dari tRNA. Basis yang dimodifikasi berkontribusi fungsi
tRNA dengan cara yang belum dipahami.)
Gambar 2.5
Sumber : Campbell, 2014

11
Gambar 17.15 Struktur RNA Transfer (tRNA). don Antico- secara
konvensional ditulis 3’ S 5’ untuk menyelaraskan dengan baik dengan
kodon ditulis 5’ S 3’ (lihat Gambar 17.14). Untuk pasangan basa,
RNA untai harus antiparalel, seperti DNA. Misalnya, antikodon 3’-
AAG-5’ berpasangan dengan kodon mRNA 5’-UUC-3’.
Gambar 2.6
Sumber : Campbell, 2014

b. Ribosom

Ribosom memfasilitasi kopling spesifik tRNA antikodon dengan kodon


mRNA selama sintesis protein. Sebuah ribosom terdiri dari subunit besar dan
subunit kecil, masing-masing terdiri dari protein dan satu atau lebih RNA ribosom
(rRNA). Pada Pada eukariota, subunit yang dibuat dalam nukleolus. Gen RNA
ribosom ditranskripsi, dan

RNA diproses dan dirakit dengan protein diimpor dari sitoplasma.


Selesai subunit ribosom kemudian diekspor melalui pori-pori nuklear untuk
sitoplasma. Dalam kedua bakteri dan eukariota, besar dan subunit kecil bergabung
membentuk ribosom fungsional hanya ketika melekat pada molekul mRNA.
Sekitar sepertiga dari massa ribosom terdiri dari protein; sisanya terdiri dari
rRNA, baik tiga molekul (bakteri) atau empat (pada eukariota). Karena
kebanyakan sel berisi ribuan ribosom, rRNA adalah jenis yang paling melimpah
dari RNA seluler (Campbell, dkk, 2014).

12
(A) Model komputer yang berfungsi ribosom. Ini adalah model
dari ribosom bakteri, menunjukkan bentuknya secara keseluruhan.
Ribosom eukariotik adalah kira-kira sama. Sebuah subunit
ribosom adalah kompleks molekul RNA ribosom dan protein.
Gambar 2. 7
Sumber : Campbell, 2014

B) Model Skema menunjukkan situs mengikat. A ribosom


memiliki mengikat situs mRNA dan tiga situs mengikat tRNA,
dikenal sebagai situs A, P, dan E. ribosom skema ini akan muncul
dalam diagram kemudian.
Gambar 2. 8
Sumber : Campbell, 2014

(C) Model Skema dengan mRNA dan tRNA. Sebuah tRNA cocok
13
menjadi situs mengikat bila pasangan basa antikodon dengan
sebuah kodon mRNA. Situs P memegang tRNA melekat pada
polipeptida yang sedang tumbuh. Situs A memegang tRNA
membawa asam amino berikutnya yang akan ditambahkan ke
rantai polipeptida. tRNA dibuang berangkat dari situs E.
polipeptida tumbuh pada akhir karboksil
Gambar 2.9
Sumber : Campbell, 2014

2. Membangun Polipeptida
Kita dapat membagi translasi, sintesis rantai polipeptida, menjadi tiga
tahap: inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tiga tahap membutuhkan
protein "faktor" yang membantu dalam proses penerjemahan. Untuk aspek-
aspek tertentu dari inisiasi rantai dan perpanjangan, energi juga diperlukan.
(Campbell, dkk, 2014)

a. Inisiasi
Tahap inisiasi dari translasi menyatukan mRNA, sebuah tRNA yang
memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua subunit ribosom
Pertama, subunit ribosom kecil mengikat kedua mRNA dan inisiator
spesifik tRNA, yang membawa asam amino metionin. Dalam teria bakterial,
subunit kecil dapat mengikat kedua dalam rangka baik; ia mengikat mRNA
di urutan RNA yang spesifik, hanya hulu dari kodon start, AUG. Pada
eukariota, subunit kecil, dengan inisiator tRNA sudah terikat, mengikat ke
5’ tutup mRNA dan kemudian bergerak, atau scan, hilir sepanjang mRNA
hingga mencapai kodon start; tRNA inisiator maka hidrogen obligasi untuk
AUG mulai kodon. Dalam kedua kasus, kodon start sinyal awal dari
terjemahan; ini penting karena menetapkan kodon reading frame untuk
mRNA. Dalam keterampilan Latihan ilmiah, Anda dapat bekerja dengan
urutan DNA yang mengkode ribosom situs di mRNA dari sekelompok gen
E. coli yang mengikat.

Persatuan mRNA, inisiator tRNA, dan subunit ribosom kecil diikuti


dengan lampiran dari subunit ribosom besar, menyelesaikan kompleks
inisiasi translasi. Protein yang disebut faktor inisiasi diminta untuk
membawa semua komponen ini bersama-sama. Sel juga mengeluarkan
energi yang diperoleh dari hidrolisis molekul GTP untuk membentuk
kompleks inisiasi. Pada penyelesaian proses inisiasi, inisiator tRNA duduk
di situs P ribosom, dan kosong situs A siap aminoasil berikutnya tRNA.
Perhatikan bahwa polipeptida selalu disintesis dalam satu arah, dari
metionin awal pada akhir amino, juga disebut N-terminus, menuju asam
14
amino akhir pada akhir karboksil, juga disebut C-terminus. (Campbell, dkk,
2014)

1. Sebuah subunit ribosom kecil mengikat molekul mRNA.


Dalam sel bakteri, mRNA mengikat situs di subunit ini
mengakui urutan nukleotida tertentu pada mRNA hanya
hulu dari kodon start. Inisiator tRNA, dengan antikodon
UAC, dasar-pasangan dengan kodon start, AUG ,tRNA
ini membawa asam amino metionin (Met).
2. Kedatangan subunit ribosom besar melengkapi kompleks
inisiasi. Protein yang disebut faktor inisiasi (tidak
ditampilkan) diwajibkan untuk membawa semua
komponen terjemahan bersama-sama. Hidrolisis GTP
memberikan energi untuk perakitan. Inisiator tRNA
adalah di situs P; situs A tersedia untuk tRNA bantalan
asam amino berikutnya.
Gambar 2.10
Sumber : Campbell, 2014

b. Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino ditambahkan satu per satu
pada asam amino sebelumnya di C-terminus dari rantai berkembang. Setiap
Selain melibatkan partisipasi dari beberapa protein yang disebut faktor elongasi
dan terjadi dalam tiga langkah siklus dijelaskan pada Gambar 17,19. Energi
pengeluaran mendatang terjadi di langkah pertama dan ketiga. Pengakuan kodon
membutuhkan hidrolisis satu molekul GTP, yang meningkatkan akurasi dan
efisiensi langkah ini. Satu lagi GTP dihidrolisis untuk menyediakan energi untuk
langkah translokasi.
MRNA bergerak melalui ribosom dalam satu arah saja, 5’ ujung pertama;
ini setara dengan ribosom bergerak 5’ S 3’ pada mRNA. Yang penting adalah
bahwa ribosom dan mRNA bergerak relatif satu sama lain, tidak searah , kodon
oleh kodon. Siklus elongasi memakan waktu kurang dari sepersepuluh detik di
bakteri dan diulang karena setiap asam amino ditambahkan ke rantai sampai

15
polipeptida selesai. TRNA kosong yang dilepaskan dari situs E kembali ke
sitoplasma, di mana mereka akan dimuat ulang dengan asam amino yang sesuai.

1. Pengakuan kodon. Antikodon dari pasangan basa aminoasil tRNA


masuk dengan pelengkap kodon mRNA di situs A. Hidrolisis GTP
meningkatkan akurasi dan efisiensi langkah ini. Meskipun tidak
ditampilkan, banyak tRNA aminoasil yang berbeda yang hadir,
tetapi hanya satu dengan antikodon yang sesuai akan mengikat
dan memungkinkan siklus untuk maju.
2. Pembentukan ikatan peptida. Molekul rRNA dari subunit ribosom
besar mengkatalisis pembentukan ikatan peptida antara gugus
amino dari asam amino baru di situs A dan ujung karboksil dari
polipeptida yang tumbuh di situs P. Langkah ini menghapus
polipeptida dari tRNA di situs P dan menempel ke asam amino
pada tRNA di situs A.
3. Translokasi. ribosom translokai tRNA di situs A ke situs P. Pada
saat yang sama, tRNA kosong di situs P dipindahkan ke situs E, di
mana ia dilepaskan. MRNA bergerak bersama dengan tRNA
terikat, membawa kodon berikutnya yang akan diterjemahkan ke
dalam situs A.
Gambar 2. 11
Sumber : Campbell, 2014

c. Terminasi
16
Tahap akhir translasi adalah terminasi (Gambar 17.20). Elongasi terus
sampai berhenti kodon pada mRNA mencapai situs A ribosom. Dasar nukleotida
kembar tiga UAG, UAA, dan UGA tidak mengkode asam amino melainkan
bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi. Faktor rilis, protein
berbentuk seperti aminoasil tRNA, mengikat langsung ke kodon berhenti di situs
A. Faktor rilis menyebabkan penambahan molekul air bukan asam amino pada
rantai polipeptida. (Ada banyak molekul air yang tersedia di lingkungan selular
berair.) Reaksi ini istirahat (menghidrolisis) ikatan antara polipeptida selesai dan
tRNA di situs P, melepaskan polipeptida melalui terowongan keluar dari subunit
besar ribosom. Sisa dari perakitan terjemahan kemudian datang terpisah dalam
proses multi, dibantu oleh faktor protein lainnya. Rincian perakitan terjemahan
membutuhkan hidrolisis dua molekul GTP lagi.

1. Ketika ribosom mencapai kodon stop pada mRNA, situs A


ribosom menerima "faktor rilis," protein berbentuk seperti
tRNA, bukan sebuah aminoasil tRNA.
2. Faktor rilis mempromosikan hidrolisis ikatan antara tRNA
di situs P dan asam amino terakhir dari polipeptida,
sehingga membebaskan polipeptida dari ribosom
3. Dua subunit ribosom dan komponen lain dari yang
memisahkan diri perakitan.
Gambar 2. 12
Sumber : Campbell, 2014

17
BAB III

PENUTUP

3.1Simpulan

1. DNA (deoxyribonucleic acid), RNA (ribonucleic acid), protein, lemak


dan fosfolipid, yang merupakan komponen dasar semua jenis sel. RNA
adalah komponen yang berperan penting dalam proses sintesis protein
atau juga disebut ekspresi gen. RNA merupakan polimer yang
mempunyai massa molekul lebih kecil yaitu dari 20 ribu sampai 40
ribu. Jenis Utama RNA yaitu RNA ribosom (rrna), Transfer RNA
(tRNA), Messenger RNA (mRNA), Basis RNA. Susunan RNA terdiri
atas: Gugus fosfat, Gula pentosa (gula ribosa), Basa nitrogen.Basa
nitrogen dibedakan menjadi dua jenis yaitu Basa purin yang tersusun
dari Adenin (A) dan Guanin (G) dan Basa pirimidin yang tersusun dari
Sitosin (S) dan Urasil (U).
2. Transkripsi adalah proses sintesis RNA dari sekuen DNA sebuah Gen
oleh enzim RNA polimerase. RNA diproduksi dengan menggunakan
template/anti-sense/non-coding strand. Sintesis RNA yang diarahkan
oleh DNA terjadi pada sel prokariota dan eukriota.
3. Translasi adalah pembentukan polipeptida dengan menggunakan
informasi dari mRNA. Selama proses translasi, urutan kodon di
sepanjang molekul mRNA diterjemahkan, atau diterjemahkan menjadi
urutan asam amino penyusun rantai polipeptida.

3.2 Saran

1. Setiap mahasiswa dianjurkan untuk mampu mengetahui peranan RNA dalam


sintesis polipeptida
2. Mahasiswa dianjurkan untuk mengetahui proses transkripsi
3. Mahasiswa dianjurkan untuk mengetahui proses translasi

18
DAFTAR RUJUKAN

Champbell, N. A, Reece, Jane B, Urry, Lissa A., Cain, Michael L, Wasserman,


Steven A., Monorsky, Peter V, dan Jackson, Robert B..2014.Biology
Tenth Edition. New York: Pearson
Fried, G. H. Dan G.J Hademenos. (tanpa Tahun). Biologi Edisi dua. Schaum’s
Outlines
Mugiyanto, Eko.2014. DNA dan RNA. Jakarta : Universitas Pancasila Jakarta
Yuwono,Triwibowo.2010. Biologi molekuler. Jakarta: Erlangga

19

Anda mungkin juga menyukai