Anda di halaman 1dari 10

KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS

Serangkaian peristiwa kompleks terjadi setelah melahirkan.Wanita memiliki beberapa


keadaan yaitu keadaan tidak hamil,keadaan sesudah melahirkan dan keadaan dimulainya
adaptasi psikologis sebagai ibu.Orang tua memiliki peran dan tanggung jawab baru pada saat
bayi masuk secara sosial ke dalam keluarga baru.Perubahan ini mempengaruhi kehidupan
seluruh wanita dan keluarganya, berespon dan beradaptasi dengan cara mereka masing-
masing.

Persalinan merupakan peristiwa penting dan mulia.Kejadiannya penuh ketegangan


yang menguras tenaga dan sangat melelahkan.Oleh karena itu,ibu yang telah melahirkan
perlu mendapatkan perawatan sebaik-baiknya.Penyediaan asuhan pascanatal adalah
berdasarkan prinsip yang bertujuan untuk :

ü Meningkatkan,mempertahankan dan mengembalikan kesehatan.

ü Memfasilitasi ibu untuk merawat bayinya dengan rasa aman, nyaman dan penuh percaya
diri

ü Memastikan pola menyusui yang mampu meningkatkan perkembangan bayi

ü Meyakinkan wanita dan pasangannya untuk mengembangkan kemampuannya sebagai


orang tua dan untuk mendapatkan pengalaman berharga sebagai orang tua.

ü Membantu keluarga mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan dan mengemban tanggung


jawab terhadap kesehatannya sendiri.

Perawatan fisik dan pemenuhan kebutuhan dasar pada masa puerperium harus mengarah pada
tercapainya kesehatan yang baik,dengan upaya bidan diarahkan pada identifikasi dan
penatalaksanaan masalah kesehatan yang muncul pada masa nifas tersebut.

KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS

1.NUTRISI DAN CAIRAN

Dahulu biasa untuk membatasi diet wanita masa nifas yang melahirkan
pervaginam,tetapi sekarang diet umum yang menarik dianjurkan.Kalau pada akhir 2 jam
setelah melahirkan setelah melahirkan per vaginam tidak ada kemungkinan komplikasi yang
memerlukan anestesi,pasien hendaknya diberikan minum dan makan jika ia lapar dan
haus.Sebaiknya selama menyusui ibu tidak melakukan diet untuk menghilangkan kelebihan
berat badan.Konsumsi makanan dengan menu seimbang,bergizi dan mengandung cukup
kalori berguna untuk produksi ASI dan mengembalikan tenaga setelah persalinan.Jika ibu
menyusui bayi,sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung alkohol.Obat-
obatan dikonsumsi sebatas yang dianjurkan dan tidak berlebihan.Sebaiknya penggunaan oba
tradisional dan obat-obatan selain vitamin dikonsultasikan dengan dokter/bidan.
Ibu menyusui harus:

ü Mengkonsumsi tambahan kalori 500 kalori tiap hari.

Jumlah kalori yang dikonsumsi pada ibu menyusui mempengaruhi kuantitas dari ASI yang
diproduksi.Untuk menghasilkan setiap 100 ml susu,ibu memerlukan asupan kalori 85
kalori.Pada saat minggu pertama dari 6 bulan menyusui(ASI ekslusif)jumlah susu yang harus
dihasilkan oleh ibu sebanyak 750 ml setiap harinya.Dan mulai minggu kedua susu yang harus
dihasilkan adalah sejumlah 600 ml,jadi tambahan jumlah kalori yang harus dikonsumsi oleh
ibu adalah 510 kalori.

ü Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein,mineral,dan vitamin yang cukup

ü Minum sedikitnya 1-1,5 liter air setiap hari(anjurkan ibu untuk minum setelah setiap kali
selesai menyusui)

Makanan yang dikonsumsi haruslah makanan yang sehat,makanan yang sehat adalah
makanan dengan menu seimbang yaitu yang mengandung unsur-unsur,seperti sumber
tenaga,pengatur dan pelindung.

1. Sumber tenaga(energi)

Sumber tenaga diperlukan untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru serta
penghematan protein (jika sumber tenaga kurang proteindigunakan sebagai cadangan untuk
memenuhi kebutuhan energi). Zat gizi yang termasuk sumber tenaga adalah, yaitu beras,
sagu, jagung dan tepung terigu, havermount dan ubi.

2. Sumber pembangun

Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan pergantian sel sel yang rusakdan mati. Protein
dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum diserap dalam darah.
Pencernaannya dibantu oleh enzim dalam lambung dan pankreas sebelumdiserap oleh sel
mukosa usus dan dibawa ke hati (hepar) melalui pembuluh darah (vena porta). Sumber
protein dapat diperoleh dari protein nabati dan hewani. Protein nabati anatara lain ikan,
udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur, susu, dan keju. Protein nabati banyak
terkandung dalam kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang merah, kacang hijau,
kacang kedelai, tahu dan tempe. Sumber protein terlengkap terdapat dalam susu, telur, dan
keju. Ketiga makanan tersebut juga mengandung zat kapur, zat besi dan vitamin B.

3. Sumber pengatur dan pelindung

Unsur-unsur tersebut digunakan untuk melindungi kelancaran metabolismedidalam tubuh


dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran metabolisme di dalam tubuh. Sumber buah
pengatur dan pelindung bisa diperoleh dari semua jenis sayur dan buah-buahan segar.

Berikut ini beberapa mineral penting :

1. Zat kapur
Zat kapur dibutuhkan untuk pembentukan tulang. Sumbernya antara lain susu, keju, kacang-
kacangan, dan syuran berdaun hijau.

1. b. Fosfor

Fosfor dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak. Sumbernya antara lain susu,
keju, kacang-kacangan dan sayuran berdaun hijau.

1. c. Zat Besi

Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena dibutuhkan untuk kenaikan
sirkulasi darah dan sel darah merah sehingga daya angkut oksigen sehingga mencukupi
kebutuhan. Sumber zat besi antara lain kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacang-
kacangan, dan sayur-sayuran bewarna hijau.

1. d. Yodium

Yodium sangat untuk mencegah timbulnya kelemahan mental (terbelakang) dan kekerdilan
fisik yang serius. Sumber yodium adalah minyak ikan, ikan laut dan garam beryodium.

1. e. Kalsium

Ibu menyusui membutuhkan kalsium untuk pertmbuhan gigi dan anak sebagai sumbernya
yaitu susu dan keju.

ü Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca
persalinan.

ü Minum kapsul vitamin A (200.000 unit)agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya
melalui ASI

2. AMBULASI

ü Perubahan penting mulai terjadi dalam penatalaksanaan masa nifas.Ibu nifas dianjurkan
untuk turun dari tempat tidur dalam 24 jam pertama setelah kelahiran pervaginam.

ü Mobilisasi/ambulasi sangat bervariasi,sangat tergantung pada komplikasi


persalinan,nifas,atau sembuhnya luka(jika ada luka.Jika tidak ada kelainan lakukan mobilisasi
sedini mungkin,yaitu dua jam setelah persalinan normal

ü Pada ibu dengan partus normal ambulasi dini dilakukan paling tidak 6-12 jam post
partum,sedangkan pada ibu dengan partus sectio secarea ambulasi dini dilakukan paling tidak
setelah 12 jam post partumsetelah ibu sebelumnya beristirahat(tidur).

ü Ambulasi dilakukan oleh ibu dengan tahapan:miring kiri atau kanan terlebih
dahulu,kemudian duduk dan apabila ibu sudah cukup kuat berdiri maka ibu dianjurkan untuk
berjalan ( mungkin ke toilet untuk berkemih)

ü Banyaknya keuntungan dari ambulasi dini dibuktikan oleh sejumlah penelitian. Para
wanita menyatakan bahwa mereka lebih baik dan lebih kuat setelah ambulasi awal.
ü Dengan ambulasi dini:

– Faal usus dan kandung kencing lebih baik

– Yang paling penting ambulasi dini juga menurunkan banyak frekuensi trombosis dan
emboli paru pada masa nifas

– Memperlancar sirkulasi darah dan mengeluarkan cairan vagina(lochea).

3.ELIMINASI

 Buang air kecil (bak)

Pengeluaran urin akan meningkat pada 24-48 jam pertama sampai sekitar hari ke-5
setelah melahirkan.Ini terjadi karena volume darah ekstra yang dibutuhkan waktu hamil tidak
diperlukan lagi setelah persalinan.Oleh karena itu,ibu belajar berkemih secara spontan setelah
melahirkan.Sebaiknya,ibu tidak menahan buang air kecil ketika ada rasa sakit pada
jahitan.Menahan buang air akan menyebabkan terjadinya bendungan air seni.Keadaan ini
dapat menghambat uterus berkontraksi dengan baik sehingga menimbulkan perdarahan yang
berlebihan.Dengan mengosongkan kandung kemih secara adekuat,tonus kandung kemih
biasanya akan pulih kembali dalam 5-7 hari post partum.

 Buang air besar (bab)

Sulit buang air besar(konstipasi) dapat terjadi karena ketakutan akan rasa sakit,takut
jahitan terbuka,atau karena haemorrhoid.Kesulitan ini dapat dibantu dengan mobilisasi
dini,mengkonsumsi makanan tinggi serat dan cukup minum sehingga bisa buang air besar
dengan lancar.Sebaiknya pada hari kedua ibu sudah bisa buang air besar.Jika sudah pada hari
ketiga ibu masih belum bisa buang air besar,ibu bisa menggunakan pencahar berbentuk
supositoria .Ini penting untuk menghindarkan gangguan pada kontraksi uterus yang dapat
menghambat pengeluaran cairan vagina.

4.KEBERSIHAN DIRI

Untuk mencegah terjadinya infeksi baik pada luka jahitan dan maupun kulit ,maka ibu
harus menjaga kebersihan diri secara keseluruhan.

 Anjurkan kebersihan seluruh tubuh

a. Perawatan Perineum

 Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan


air.Pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah di sekitar kan vulva
terlebih dahulu,dari depan ke belakang ,baru kemudian membersihkan daerah sekitar
anus.Nasihatkan kepada ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai BAK/BAB.
 Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali
sehari.Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di
bawah matahari atau disetrika.
 Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya
b.Pakaian

Sebaiknya,pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi
keringat menjadi banyak (di samping urin).Produksi keringat yang tinggi berguna untuk
menghilangkan ekstra volume saat hamil.Sebaiknya pakaian agak longgar di daerah dada
sehingga payudara tidak tertekan dan kering.Demikian juga dengan pakaian dalam,agar
tidak terjadi iritasi pada daerah sekitarnya akibat lochea.

3. Kebersihan rambut

Setelah bayi lahir mungkin ibu akan mengalami kerontokan pada rambut akibat gangguan
perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan
normal.Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara Satu wanita dengan wanita
lain.Meskipun demikian,kebanyakan akan p ulih kembali setelah beberapa bulan.Cuci
rambut dengan conditioner yang cukup,lalu sisir menggunakan sisir yang lembut.Hindari
penggunaan pengering rambut.

4. Kebersihan kulit

Setelah persalinan,ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan
kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada
wajah,kaki,betis dan tangan ibu.Oleh karena itu,dalam minggu-minggu pertama setelah
melahirkan,ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya.Usahakan
mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.

e. Perawatan Payudara

Perawatan payudara tidak hanya dilakukan sebelum melahirkan tetapi juga dilakukan
setelah melahirkan.Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan untuk
melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran susu.

Agar tujuan perawatan ini dapat tercapai,perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

ü Lakukan perawatan payudara secara teratur.

ü Pelihara kebersihan sehari-hari

ü Pemasukan gizi ibu harus lebih baik dan lebih banyak untuk mencukupi produksi ASI

ü Ibu harus percaya diri akan kemampuan dirinya menyusui bayi

ü Ibu harus merasa nyaman dan santai

ü Hindari rasa cemas dan stress karena kan menghambat refleks oksitosin.

Perawatan payudara hendaknya dimulai sedini mungki,yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan
dan dilakukan dua kali sehari.
LANGKAH LANGKAH PERAWATAN PAYUDARA

Lakukan pengompresan pada kedua putting susu dan areola mamae dengan
1.
menggunakan kapas yang telah diolesi minyak kelapa/baby oil.
2. Bersihkan putting susu dengan kapas.
3. Licinkan kedua telapak tangan dengan minyak.
Sokong payudara kanan dengan tangan kiri. Lakukan gerakan kecil dengan dua atau tiga
4 jari tangan mulai dari pangkal payudara dan berakhir dengan gerakan spiral pada daerah
puting susu.
Buatlah gerakan memutar sambil menekan dari pangkal dan berakhir pada puting susu
5 diseluruh bagian payudara dan berakhir pada puting susu di seluruh bagian payudara.
Lakukan gerakan seperti ini pada payudara kiri.
Letakkan kedua telapak tangan diantara dua payudara. Urutlah dari tengah ke atas,
6 kesamping, lalu kebawah sambil mengangkat kedua payudara. Dan lepas keduanya
perlahan
Kedua payudara dikompres dengan waslap hangat selama 2 menit, lalu diganti dengan
7 waslap dingin selama 1 menit, pengompresan dilakukan secara bergantian selama 3 kali
berturut-turut dan akhiri dengan kompres air hangat..
Bantu ibu untuk menggunakan kembali pakaiannya. Dan anjurkan ibu untuk
8
menggunakan BH yang menyokong payudara.

5 . ISTIRAHAT

 Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan
 Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan-
lahan,serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
 Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal:

– mempengaruhi jumlah ASI yang diproduksi

– memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan

– menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayinya dan dirinya


sendiri

6.SEKSUAL

Pada banyak pasangan,perubahan karena kehamilan dapat mengganggu keseimbangan


dalam hubungan mereka,terutama terutama dalam hubungan seksual.Begitu juga setelah
persalinan.Pada masa ini,ibu menghadapi peran baru sebagai orang tua sehingga sering
melupakan perannya sebagai pasangan.Namun segera setelah ibu merasa percaya diri dengan
peran barunya,ia akan menemukan waktu dan melihat sekeliling serta menyadari bahwa ia
sudah kehilangan aspek lain dalam kehidupannya yang juga penting.Oleh karena itu,suami
perlu memahami perubahan dalam diri istri sehingga tidak merasa diabaikan.Kerjasama
dengan pasangan dalam merawat dan memberikan kasih sayang pada bayinya sangat
dianjurkan.Hubungan seksual dapat dilanjutkan setiap saat ibu merasa nyaman untuk
memulai,dan aktivitas itu dapat dinikmati.
 Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami isteri begitu darah merah berhenti
dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa
nyeri.Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri,aman untuk memulai
melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
 Banyak budaya,yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa
waktu tertentu,misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan.Keputusan
bergantung pada pasangan yang bersangkutan.

7.LATIHAN/SENAM NIFAS

Latihan pasca persalinan dikenal sebagai senam nifas sesungguhnya lebih sekedar
mengencangkan kembali otot-otot yang kendur dan membuang lemak tubuh yang tidak perlu,
banyak lagi manfaat yang didapat dari senam ini sehingga bidan perlu memberikan
penjelasan dan petunjuk senam nifas kepada ibu pasca persalinan dan keluarganya. Kondisi
yang kendor setelah melahirkan harus segera dipulihkan, karena selain bayi yang dilahirkan
membutuhkan kasih sayang dari seorang ibunya, juga suami yang kita cintai. Untuk itulah
pemulihan kondisi harus dilakukan seawal mungkin sesuai kondisi.

Mobilisasi dan gerakan-gerakan sederhana sudah dapat dimulai selagi ibu masih berada di
klinik atau Rumah Sakit, supaya involusi berjalan dengan baik dan otot-otot mendapatkan
tonus, elastisitas dan fungsinya kembali.

LANGKAH-LANGKAH SENAM NIFAS

1. 1. Pemanasan

ü Berdiri tegak

ü Gerak kepala kekanan, kekiri

ü Gerak kepala kebawah

ü Mengangkat kepala

ü Buka kedua kaki, tangan direntang, tekuklah lutut sambil mengangkat tumit, kembali
keposisi semula

ü Berdiri tegak, perut dikencangkan, tangan direntangkan, ayunkan badan kekanan-


kekiri

ü Kaki terbuka, gerakan tangan mendorong kekanan-kekiri

1. 2. Peregangan

ü Mengencangkan otot panggul

ü Mengencangkan otot paha

1. 3. Inti
ü Memutar lengan

ü Memutar pinggang

ü Mengencangkan paha dan betis

ü Mengecilkan perut

4. Pendinginan
MANFAAT SENAM NIFAS

1. Manfaat latihan secara umum :

a. Membantu penyembuhan rahim, perut dan otot pinggul yang mengalami trauma serta
mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut ke bentuk normal.

b. Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar akibat kehamilan dan


persalinan serta mencegah perlemahan lebih lanjut.

1. Menghasilkan manfaat psikologis, menambah kemampuan menghadapi strees dan


bersantai sehingga mengurangi depresi pasca persalinan.
1. Manfaat latihan Kegel :

a. Meningkatkan pengendalian atas urine.

b. Memperkuat dasar panggul.

1. Memperbaiki respon seksual.


2. Membuat jahitan-jahitan lebih cepat merapat satu sama lain.

3. Manfaat latihan perut dan kaki :

1. Mengencangkan otot-otot abdomen.


1. Mengurangi risiko sakit punggung dan pinggang.
2. Mengurangi varises vena.
3. Mengurangi edema kaki.
4. Mengatasi kram kaki.

8. BONDING ATTACHMENT

Bounding attachment / ikatan batin adalah suatu proses dimana sebagai hasil dari
suatu interaksi terus menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai,
memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.

Proses ikatan batin antara ibu dengan bayinya ini diawali dengan kasih sayang terhadap bayi
yang dikandung, dan dapat dimulai sejak kehamilan.

Ikatan batin antara bayi dan orang tuanya berkaitan erat dengan pertumbuhan psikologi sehat
dan tumbuh kembang bayi.
Beberapa pemikiran dasar dari keterkaitan ini antara lain :

– Keterkaitan atau ikatan batin ini tidak dimulai saat kelahiran. Tetapi si ibu telah
memelihara bayinya selama kehamilan, baik si ibu maupun si ayah telah berangan-angan
tentang bayi mereka kelak. Hal ini bisa menjadi perasaan positif, negatif, netral.

– Kelahiran merupakan sebuah momen didalam kontinum keterkaitan ibu dengan


bayinya ketika si bayi bergerak keluar dari dalam tubuhnya.

– Hubungan antara ibu dan bayi adalah suatu simbiosis yang saling membutuhkan.

Rasa cinta menimbulkan ikatan batin /keterikatan. Untuk memperkuat ikatan ibu dengan bayi
(Marshall Kalus) menyarankan ibu agar menciptakan waktu berduaan bersama bayi untuk
saling mengenal lebih dalam dan menikmati kebersamaan yang disebut babymoon.

Ada tiga bagian dasar periode dimana keterikatan antara ibu dan bayi berkembang

1. Periode prenatal

Merupakan periode selama kehamilan , dalam masa prenatal ini ketika wanita menerima
fakta kehamilan dan mendefinisikan dirinya sebagai seorang ibu, memeriksakan kehamilan,
mengidentifikasi bayinya sebagai individu yang terpisah dari dirinya, bermimpi dan
berfantasi tentang bayinya serta membuat persiapan untuk bayi.

Para peneliti telah memperlihatkan bahwa melodi yang menenangkan dengan ritme yang
tetap, seperti musik klasik atau blues membantu menenangkan kebanyakan bayi, sedang
sebagian besar dari mereka menjadi gelisah dan menendang-nendang jika yang dimainkan
adalah musik rock, ini berarti bahwa para ibu dapat berkomunikasi dengan calon bayinya,
jadi proses pembentukkan ikatan batin yang begitu penting dapat dimulai sejak kehamilan.

1. Waktu kelahiran dan sesaat setelahnya

Ketika persalinan secara langsung berpengaruh terhadap proses keterkaitan ketika kelahiran
bayi. Keterkaitan pada waktu kelahiran ini dapat dimulai dengan ibu menyentuh kepala
bayinya pada bagian introitus sesaat sebelum kelahiran, bahkan ketika bayi ditempatkan
diatas perut ibu sesaat setelah kelahiran. Perilaku keterikatan ini seperti penyentuhan si ibu
pada bayinya ini dimulai dengan jari-jari tangan (ekstrimitas) bayi lalu meningkat pada saat
melingkari dada bayi dengan kedua tangannya dan berakhir ketika dia melindungi
keseluruhan tubuh bayi dalam rengkuhan lengannya. Perilaku lain dalam periode ini meliputi
kontak mata dan mengahabiskan waktu dalam posisi en face ( tatap muka), berbicara dengan
bayi, membandingkan bayi dengan bayi yang telah diimpikannya selama kehamilan ( jenis
kelamin) dan menggunakan nama pada bayi. Keterkaitan ini menyebabkan respon yang
menciptakan interaksi dua arah yang menguatkan antara ibu dan bayinya hal ini difasilitasi
karena bayi dalam fase waspada selama satu jam pertama setelah kelahiran, ini membuat bayi
reseptif terhadap rangsangan.

1. Postpartum dan pengasuhan awal

Suatu hubungan berkembang seiring berjalannya waktu dan bergantung pada partisipasi
kedua pihak yang terlibat. Ibu mulai berperan mengasuh bayinya dengan kasih sayang.
Kemampuan untuk mengasuh agar menghasilkan bayi yang sehat hal ini dapat menciptakan
perasaan puas, rasa percaya diri dan perasaan berkompeten dan sukses terhadap diri ibu.

Ada ayah yang cepat mendapatkan ikatan kuat dengan bayinya adapula yang membutuhkan
waktu agak lama. Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terciptanya bounding salah
satunya keterlibatan ayah saat bayi dalam kandungan. Semakin terlibat ayah, semakin mudah
ikatan terbentuk.

Perawatan fisik dan pemenuhan kebutuhan dasar pada masa puerperium harus mengarah pada
tercapainya kesehatan yang baik,dengan upaya bidan diarahkan pada identifikasi dan
penatalaksanaan masalah kesehatan yang muncul pada masa nifas.

Anda mungkin juga menyukai