Anda di halaman 1dari 9

ⓘ Baru saja dioptimalkan Lihat yang asli

http://kumpulanmakalah4.blogspot.com/2016/10/makalah-tentang-mollusca.html?m=1

Saturday, October 29, 2016

Makalah Tentang Mollusca


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Mollusca merupakan kelompok invertebrata (hewan tidak bertulang belakang) terbesar


kedua setelah Arthropoda. Saat ini, diperkirakan terdapat sekitae 100 spesies hidup dan
60 spesies fosil yang telah diketahui. Anggotanya tersebar merata hampir diseluruh
permukaan bumi, di perairan dan daratan, dari air asin sampai air tawar, perairan laut
dalam hingga pesisir pantai, serta dari daratan rendah hingga pegunungan tinggi,
bahkan mudah saja ditemukan disekitar rumah kita. Mollusca (filum Mollusca, dari
bahasa latin : Moluscus = lunak ) merupakan hewan triplobplastik selomata, yaitu
golongan hewan yang berkembang pada tingkat lapisan (ectoderm, endoderm, dan
mesoderm) merupakan golongan hewan yang telah memiliki rongga tubuh, karena
mesodermnya sudah dilapisi oleh rongga tubuh yang terbentuk menjadi dua lapisan,
yakni dalam dan luar. Kedalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa
cangkang, seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan
kerabatnya.
Mollusca merupakan hewan yang akrab dengan kehidupan manusia, karena jenis hewan
ini dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang bergizi atau barang perhiasan. Mollusca
memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Beberapa spesies dari filum
ini menjadi sumber protein bagi manusia. Selain itu, Mollusca dapat menjadi hama bagi
prtanian dan menjadi inang bagi beberapa cacing parasit yang sangat merugikan bagi
manusia.
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka dianggap perlu untuk menyusun
suatu makalah yang berisi uraian filum Mollusca. Hal ini dimaksudkan sebagai acuan
dalam mempermudah pemahaman terhadap filum ini.

1.2  Rumusan Masalah


1.      Bagaimana ciri-ciri umum dan klasifikasi Mollusca ?
2.      Bagaimana fisiologi  Mollusca ?
3.      Bagaimana peranan Mollusca ?

1.3  Batasan Masalah


Dalam makalah ini penulis membahas Mollusca, yang terdiri dari tujuh kelas dan penulis
hanya membahas empat kelas Mollusca, yaitu Kelas Gastropoda, Kelas Bivalvia
(Pelecypoda) , Kelas Cephalopoda , dan Kelas Scaphopoda.

1.4  Tujuan Penulisan


      Mahasiswa mampu memahami ciri-ciri umum dan klasifikasi Mollusca
      Mahasiswa mampu mengetahui fisiologi Mollusca
      Mahasiswa mampu mengetahui peranan Mollusca

BAB II
CIRI UMUM DAN KLASIFIKASI MOLUSKA

2.1         Ciri-Ciri Umum  Anggota Mollusca

Filum Mollusca merupakan salah satu anggota hewan invertebrata. Anggota filum
Mollusca antara lain remis, tiram, cumi-cumi, octopus, dan siput. Berdasarkan habitatnya
Mollusca memiliki rentangan habitat yang cukup lebar mulai dari dasar laut sampai garis
pasang surut tertinggi. Selain itu, ada yang hidup di air tawar, bahkan terkadang
ditemukan dihabitat terrestrial, khususnya yang memiliki kelembaban tinggi. Sifat hidup
Mollusca bervariasi, ada yang hidup bebas namun beberapa spesies lainnya bersifat
parasit pada organisme lain.
Ciri-ciri umum  yang di miliki anggota Mollusca adalah :
      Tubuh bersimetri bilateral, tidak bersegmen, kecuali pada monoplachopora
      Memiliki cangkang/shell sebagai eksoskeleton dari CaCO3
Memiliki extremitas, pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki berotot
     

yang secara umum digunakan untuk bergerak


      Bentuk tubuh bervariasi
      Organ digesti, respirasi, ekskresi dan reproduksi lengkap
      Memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus
      Coelom mereduksi, dinding tubuh tebal dan berotot
Dinding tubuh sebelah dorsol meluas menjadi satu atau sepasang lipatan yaitu mantel
     

atau pallium. Fungsi mantel adalah mensekresi dan melingkupi rongga mantel yang di
dalamnya berisi insang
      Lubang anus dan ekskretori umunya membuka kedalam rongga mantel
10.  Saluran pencernaan berkembang baik. Sebuah rongga bukan yang umumnya
mengandung radula berbentuk seperti proboscis. Esophagus merupakan perkembangan
dari stomodeum yang umumnya merupakan daerah khusus untuk menyimpan makanan
dan fragmentasi. Pada daerah pertengahan saluran pencernaan terdapat ventrikulus
(lambung) dan sepasang kalenjar pencernaan yaitu hati. Sedangkan daerah posterior
saluran pencernaan terdiri atas usus panjang yang berakhir dengan anus.
11.  Memiliki sistem peredaran darah dan jantung. Jantung dibedakan atas aurikel dan
ventrikel. meskipun memilki pembuluh darah, namun darah biasanya mengalami
sirkulasi melalui ruang terbuka. Darah mengandung hemosianin, merupakan pigmen
respirasi
12.  Organ ekskresi berupa gijal yang berjumlah sepasang atau terkadang hanya
berjumlah satu buah. Ginjal berhubungan dengan rongga pericardium, tempat jantung
berada.
13.  Memiliki sebuah cincin saraf yang berhubungan dengan dua pasang tali saraf. Satu
pasang tali saraf menuju ke kaki dan sepasang lainnya menuju ke organ visceral dan
mantel. Memiliki gang lion saraf yang biasanya berhubungan dengan cincin saraf dan tali
saraf
14.  Ovum berukuran kecil dan mengandung sedikit kuning telur.

2.2         Klasifikasi Mollusca

2.2.1 Kelas Gastropoda


Gastropoda memiliki anggota yang paling besar jumlahnya, jika dibandingkan dengan
kelas lainnya. Sebagian besar hidup dilaut, sedangkan sisanya didaratan dan perairan
tawar.
Ciri utama kelas ini yaitu :
         Tubuh mengalami modifikasi dari birateral simetris menjadi asimetris.
         Eksoskeleton melingkar atau berputar seperti spiral
         Kaki untuk merayap, memiliki mata dan tentakel di anterior.
         Respirasi dengan insang/pulmo
         Seks terpisah dan/hermaphrodite, ovivar atau ovovivipar.
Kelas ini memiliki ciri utama berupa suatu cangkang yang melindungi bagian
               

tubuhnya, kecuali pada sejumlah kecil spesies yang cangkangnya mereduksi menjadi
kecil atau bahkan menghilang. Ciri lainya adalah adanya alat gerak atau lokomosi pada
bagian pentral tubuh yang terdiri dari sebagian besar jaringan otot. karena bergerak
dengan otot dibagian ventral (perut), maka dinamakan hewan berkaki perut
(gastro:perut;poda:kaki).
Berdasarkan alat pernapasannya, gastropoda dibagi menjadi tiga subkelas, yaitu:
      Subkelas Prosobrancia
Alat pernapasannya berupa insang yang umumnya terletak di bagian depan tubuh
(anterior). Pada bagian kaki terdapat operculum (semacam lempeng penutup) yang
berfungsi sebagai penutup lubang cangkang, ketika hewannya masuk kedalam cangkang.
anggota prosobrancia bersifat dioecious (alat kelamin terpisah). Sebagian besar hidup di
laut, kecuali family Cyclophoridae dan Pupunidae yang hidup didarat dan Thiaridae
hidup di air tawar.
      Subkelas Opistobbranchia
Alat pernapasannya sama seperti opistobranchia, yaitu insang, tetapi ciri yang
membedakannya adalah insang terletak pada bagian belakang tubuh atau (posterior).
Semua individu bersifat hemaprodit (satu individu, dua jenis kelamin) hidupnya di laut
dengan cangkang yang relative  tipis. Bahkan beberapa spesies cangkangnya mereduksi
dan hilang, seperti nudibranch.
      Subkelas Pulmonata
Alat pernapasannya berupa rongga mantel yang berfungsi seperti paru-paru. Pertukaran
udara pernapasan berlangsung tanpa menggunakan media air. Oleh karena itu, umunya
anggota Pulmonata hidup di darat. Semua Pulmonata Bersifat hemaprodit. Ada yang
mempunyai cangkang , ada pula yang tidak bercangkang (siput telanjang).
3.1.7.2  Kelas Bivalvia (Pelecypoda)
Bivalvia atau kerang mempunyai dua cangkang yang bertangkup, dimana binatangnya
berada di antara dua cangkang tersebut. Pada asalah satu sisi, kedua cangkang saling
berhubungan membentuk persendian, sehingga bias membuka dan menutup. Pada
persendian tersebut, terdapat engsel elastis yang disebut ligamen, dilengkapi dengan
pergerakan aktif, berupa satu atau dua buah otot addubtor yang sangat kuat.
Bivalvia sering juga disebut binatang berkaki pipih atau Pelecypoda karena memiliki kaki
dan jaringan otot yang berbentuk pipih melebar. Pada spesies yang bersifat infaunal
(membenamkan diri dalam pasir atau sedimen), kakinya termodifikasu menjadi
semacam alat untuk menggali. Sedangkan pada beberapa spesies yang lain, kakinya
beradaptsi menjadi semacam alat pelekat pada substrat yang keras.  Kepala Bivalvia
tereduksi hingga kadang sama sekali tidak Nampak di dalam cangkang, berbeda dengan
kepala gastropoda yang tampak dan mudah dibedakan. Bivalvia tidak memiliki mata.
cangkang pada Bivalvia berfungsi untuk menutupi atau melindungi tubuh. Alat
pernapasan Bivalvia berupa insang, sehingga tempat hidupnya di air. Sebagian besar
jenis hidup di laut, sebagian lainnya di perairan tawar. Organ kelaminnya bersifat
dioecious, namun ada juga beberapa yang hermaprodit atau dapat berubah kelamin.
Contoh hewan kelas ini yaitu remis, tiram, kijing.
Alat percernaan makanan dimulai dari mulut yang terletak di antara dua pasang palpus
labialis, kemudian esofagus yang pendek. dari organ ini berlanjut ke lambung yang
terletak di sebelah dorsal masa piseral, selanjutnya usus dibagian dorsal kaki, rectum
diselubungi oleh jantung dan berakhir ke anus. Makanan kerang terdiri atas partikel-
partikel organik  yang terbawa oleh air melalui sifon ventral, kemudian oleh gerakan silia
yang terdapat pada polpus labialis partikel makana tersebut dibawa ke mulut. di dekat
lambung terdapat kelenjar pencernaan yaitu hati yang akan mensekresikan cairan
pencernaan untuk selanjutnya duberikan ke lambung melalui suatu saluran. Feses yang
keluar dari aanus akan di keluarkan dari tubuh bersama aliran yang menuju ke sifon
dorsal.
3.1.7.3  Kelas Cephalopoda
Cephalopoda memiliki arti bahwa kaki bergabung dengan kepala dalam bentuk tangan,
tentakel dan atau sifon. untuk melakukan lokomosi dilakukan dengan cara
menyemprotkan air melalui sifon, sedangkan tentakel dan tangan digunkan untuk
mencari makan. Cephalopoda teradap tasi dengan kebiasaan berenang. cephalopoda
memiliki ukuran tubuh terbesar dibandingkan hewan invertebrate lainnya. Pada
umumnya cephalopoda memilki panjang 6 sampai 70 cm termasuk tangan dan tentakel,
namun pada beberapa spesies memiliki ukuran tubuh besar. Cumi-cumi yang memiliki
ukuran tubuh terbesar yaitu Architeuthis dengan panjang tubuh 16 m termasuk panjang
tentakelnya. Panjang tentakelnya 6 m dan lingkar badan 4 m. Adapun octopus yang
bertubuh raksasa telah diamati oleh penyelam di laut Jepang, memiliki panjang 10
sampai 15 m. Berbagai spesies gurita dan cumi-cumi juga nautilus beruang termasuk
dalam kelas Cephalopoda semua organism ini mempunyai kepala yang besar, yang telah
berkembangbiak denagn mata menonjol dan dikelilingi oleh lingkaran tangan (delapan
pada gurita dan sepuluh pada cumi-cumi) yang membantu dalam lokomosi dan
penangkapan mangsa. hewan ini hanya terdapat di air laut.
Nautilus beruang mempunyai cangkang besar. sedangkan cangkang cumui-cumi
menyusut menjadi lempengan tipis di dalam mantel. Gurita sama sekali tidak
mempunyai cangkang. Cumi-cumi mempunyai cara bergerak dan mempertrahan diri
yang aneh. Mereka dapat bergerak sangat cepat dengan memnyemprotkan air dengan
kuat dari bawah mantel. Dalam keadaan bahaya, cumi-cumi menambah gerakan
dorongan seperti jet dengan mengeluarkan cairan tinta hitam dalam air dan dengan
demikian mengalihkan perhatian musuh.
Organ respirasi terdiri atas sepasang insang berbentuk bulu terdapat dirongga mantel.
Untuk proses respirasi, air keluar masuk melalui tepi lingkaran ujung badan. Kontraksi
dan relaksasi mantel menyebabkan sirkulasi air dalam rongga mantel sehingga terjailah
pertukaran gas. Sistem sirkulasi berkembang baik dan sirkulasi darah melalui sistem
pembuluh darah.
Organ pencernaan di mulai dari mulut yang mengandung radula dan dua rahang yang
terbuat dari zat kitin dan berbentuk seperti paruh burung betet. Gerak ke dua rahang
tersebut dikarenakan kontraksi otot . Terdapat dua kelenjar ludah yang terletak di masa
bukal. Kelenjar ludah ke tiga terletak dekat ujung anterior hati dan mensekresikan racun
yang akan bermuara ke daerah rahang. Esofagus merupkan penghubung dari masa bukal
menuju ke lambung. Lambung bersifat maskular dan berfungsi mencampur makanan
dan hasil sekresi dan kelenjer pencernaan. Zat-zat makanan akan menuju kedalam usus
atau kedalam sekum. Sekum merupakan kantung berdinding tipis berfungsi
mengabsorbsi zat-zat makanan. Organ percernaan berikutnya adalah rectum dan anus
yang bermuara dalam rongga mantel.

3.3.3.7.4 Kelas Scaphopoda


Anggota kelas scaphopoda terdiri tas 350 spesies, yang semuanya bersifat penggali dan
scara popular dikenal siput gading atau Mollusca bercangkang gigi. Umumnya
scaphopoda memiliki kebiasaan membenamkan diri dipasir pada kedalaman air lebih
dari 6 meter. Tubuh scaphopoda memanjang sepanjang sumbu anterior atau posterior.
Kepala dan kaki terdapat pada daerah terbesar dari cangkang yaitu dareah anterior.
Cangkang sedikit melengkung, daerah konkaf cangkang merupakan daerah dorsal.
Kebiasaan hidup hewan ini adalah menggali dengan kepala mengarah ke bawah dan
hanya sebagian kecil ujung posterior tubuh muncul dipermukaan substrat. Akibat
kebiasaan tersebut kepala pendek berbentuk kerucut, kaki juga berbentuk kerucut atau
lancip dan berfungsi untuk membenamkan diri. Mulut memiliki radula, terletak di
daerah kepala dan di sekitarnya terdapat tentakel berkepala dan bersilium (captacula)
bersifat sesoris dan prehensile berfungsi untuk menganngkap makanan yang terdiri atas
organism mikrokospis seperti Foraminiera, bivalvia muda dan kinorhynchus.
Ujung posterior tubuh merupakan tempat penghisapan dan pengeluaran air. Air masuk
kedalam rongga mantel sebagai hasil kerja silia pada mantel dan kemingkinan akibat
pemangjangan atau penjuluran kai. Setelah sepuluh sampai dua belas menit air masuk,
otot berkontraksi ( mungkin penarikan kembali atau pengerutan kaki) menyebabkan air
keluar melalui lubang yang sama dengan tempat masuknya air. Hewan ini tidak memiliki
ingsang, sehingga untuk pertukaran gas melalui permukaan mantel. Sistem sirkulasi
mereduksi dan kemungkinan tidak memiliki jantung namun hanya sebuah sistem sinus
darah.
Scaphopoda bersifat diosius.gonad terletak di daerah posterior tubuh. Fertilisasi terjadi
secara exsternal. Telur yang telah dibuahi akan berkembang menjadi larva trokhopor
kemudian berkembang menjadi larva veliger. Setelah terjadi fase larva maka hewan
muda tersebut tenggelam ke dasar air kemudian akan mengalami metamorphosis scara
gradual. Seperti bivalvia, cangkang dan mantel larva scaphopoda pertama berbentuk
bilobus, namun kemudian lebus mantel berfusi sepanjang tepi ventrolnya. Akibat fusi
tersebut mennghasikan mantel dan cangkang silindrik dengan lubang yang terdapat
pada setiap ujungnya. Keadaan tersebut memperlihatkan bahwa tampaknya scaphopoda
berkerabat dekat dengan bevalvia : mempunyai bentuk kaki sama, perilaku
memendamkan diri, memiliki kepala yang kecil, mantel, embrio dan sifat simetri serta
orientasibadan dalam cangkang.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Fisiologi Mollusca


            3.1.1 Sistem Gerak
   Kaki biasanya berfungsi untuk pergerakan. pada beberapa spesies siput dan keong, kaki
mensekresikan selapis lendir yang dikenal sebagai jalur lumpur. Mollusca bergerak
meluncur diatas lendir oleh gerakan atau gelombang silia atau kontraksi otot. Beberapa
keong air tawar juga dapat berjalan tepat di bawah permukaan air. Pada
bivalvia(remis,tiram,dan lain-lain), kakinya dipergunakan untuk bergerak dengan cara
lain yaitu, dengan menggali tanah atau lumpur dan membuka tubuh hewan lain. Pada
cumi-cumi, octopus, dan cephalopoda lain kaki mengalami modifikasi dalam bentuk
corong untuk bergerak dengan kekuatan seperti mesin jet.
3.1.2 Sistem Respirasi
Pada sebagian besar Mollusca organ respirasi adalah insang. Ingsang diadaptasikan
untuk pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida dalam air melalui permukaan ingsang
yang luas dan berbentuk membrane yang tipis. Pada Mollusca, ingsang disebut juga
ktenidium (yunani : kteis : sebuah sisir ). Ktenidia terdiri atas kumpulan sulamen
(lamella) yang ditutupi silia. gerakan silia menyebabkan air melintasi permukaan
filamen, oksigen berdifusi melintasi membrane menuju ke darat, dan karbondioksida
berdifusi keluar. Pada beberapa Mollusca seperti remis dan bivalvia lain, silia pada
ingsang juga berperan menyaring partikel makanan, kemudian mengirimnya kemulut
dalam bentuk benang lendir. Setelah melewati ingsang aliran air biasanya menuju anus
dan saluran keluar ginjal sambil membawa bahan yang akan di buang.
            Beberapa Mollusca yang tidak memiliki ingsang, maka pertukaran gas respirasi
terjadi secara langsung melalui permukaan mantel. Keong memiliki kemampuan
adaptasi untuk kehidupan darat yaitu dengan hilangnnya ingsang, maka mantel yang
dimilikinya dimodifikasi menjadi sebuah paru-paru untuk pernapasan udara. beberapa
keong (pulmonat) kembali ke habitat air, namun tetap mempertahankan paru-parunya.
Untuk itu, mereka terlihat sering merambat kepermukaan air untuk mengambil udara.
3.1.3 Sistem Sirkulasi

                      Sistem sirkulasi Mollusca terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Umumnya
jantung Mollusca terdiri atas tiga ruang yaitu, dua atrium dan satu ventrikel. jantung
terdapat didalam pericardium. Umumnya di dalam darah terdapat pigmen yang
mengandung tembaga (hemocyanin) berfungsi mengangkut oksigen. Pada cumi-cumi,
octopus dan cephalopoda lain yang memiliki aktifitas lebih aktif daripada Mollusca lain,
sistem sirkulasinya tertutup, namun pada sebagian besar Mollusca sisstem sirkulasinya
terbuka.
3.1.4 Sistem Koordinasi

            Sistem saraf pusat Mollusca secara khas terdiri atas sebuah cincin saraf. Selain itu
juga memiliki gangliaon kaki. yang berperan mengontrol kaki,   ganglion serebral
berfungsi menggabungkan informasi sensory, dan ganglion lain berfungsi mengontrol
fungsi bagian tubuh lainya. Sistem saraf dari beberapa spesies Mollusca menghasilkan
hormon yang mengatur beberapa fungsi seperti peletakan telur dan pertumbuhan.
3.1.5 Sistem Osmoregulasi Dan Ekskresi
Mollusca memiliki sepasang atau lebih nephridia. Nephridia berperan memindahkan
kelebihan air, ion-ion dan sisa metabolisme serta cairan coelom kerongga mantel untuk
diekskresikan. Nefridia Mollusca dikenal sebagai metanefridium, sebab salurannya
memiliki lubang eksternal (nefridiofor)
dan lubang internal (nefrostom). Nefridia Mollusca juga disebut ginjal, walaupun
fungsinya berbeda dari ginjal vertebrata, yaitu berfungsinya hanya menyaring cairan
coelom bukan darah. Perbedaan Lainnya bahwa nefridia beberapa spesies Mollusca
memiliki bagian seperti saluran (gonoduct) yang mengangkut sel-sel kelamin dari gonad
kedalam rongga mantel.
3.1.6 Sistem Reproduksi
Sebagian Mollusca berkelamin satu, namun ada juga yang bersifat hemaprodit.
Perkembangan scara langsung tanpa fase larva terdapat dalam beberapa kelompok,
khususnya pada keong air tawar dan beberapa bivalvia. Pada sebagian besar Mollusca
laut yang memiliki fase larva trochopore. Larva trochopore di cirikan oleh adanya silia
yang tersusun melingkar yang berfungsi membantu pergerakan menuju kehabitat baru.
Hal ini dikarenakan Mollusca fase dewasa memiliki kemampuan terbatas umtuk pergi
kehabitat barunya. Pada beberapa kelompok Mollusca lain, memiliki fase larva lain yaitu
velider yang terbentuk setelah fase larva trochopore. Karakteristik larva ini adalah sudah
memiliki kaki, cangkang, dan sebagian besar organ seoerti hewan Mollusca fase dewasa.
Selain itu, juga memiliki dua penutup bersilia yang digunakan untuk berenang dan
makan. Pada ahir kehidupan larva tersebut, selanjutnya akan membenamkan diri
kedasar habitat dan mengalami metamorphosis.
3.2              Peranan Mollusca
Umumnya Mollusca menguntungkan bagi manusia, namun adapula yang merugikan.
Peran Mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut.
Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram bata (Aemaea sp.), kerang (Anadara
     

sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Shepia sp.)
cumi-cumi (Loligo sp.), dan bekicot ( Achatina fulica).
      Sebagai perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctadha margaritifera)
Sebagai hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, nautilus, dan tiram
     

mutiara
      Sebagai bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.
 Mollusca yang merugikan :
1.          Mollusca yang merugikan bagi manusia, misalnya bekicot dan keong sawah yang
merupakan hama bagi tanaman.
2.      Siput air adalah perantara cacing Fasciolan hepatica

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Mollusca disebut sebagai binatang lunak, karena bentuk tubuhnya yang lunak berdaging
tanpa tulang. Sebagian anggotanya di lindungi dengan cangkang atau rumah dari zat
kapur dan sebagian lainnya tanpa cangkang atau rumah. Penyebaran hewan Mollusca
sangat luas dan umumnya memiliki kesamaan pola dasar tubuh. Jaringan hidup biasanya
dibedakan atas sebuah kaki dan sebuah masa fiseral. Kaki diadaptasikan dalam berbagai
cara bergerak, masa fiseral termasuk juga mantel berfungsi mengsekresikan cangkang
dan membentuk sebuah rongga mantel yang melindungi organ pernapasan.
Klasifikasi Mollusca secara umum berdasarkan bentuk cangkang. Terdapat tiga kelompok
utama yaitu, Gastrophoda, Bivalvia, dan cephalupoda. Anggota Gastrophoda antara lain
keong , bekicot, atau hewan lain yang memiliki cangkang berbentuk melingkar namun
diantara anggota tersebut ada yang cangkangnya mereduksi atau hilang sama sekali.
Anggota Bevalvia adalah kerang ,remis dan tiram, serta hewan lainnya yang memiliki
sepasang cangkang. pada Cepahalopoda anggotanya adalah octopus, cumi-cumi, dan
naupilus yang kakinya mengalami modifikasi menjadi tentakel.

4.2 Saran

kumpulan makalah di 2:44 PM

No comments:

Home
‹ ›
View web version

Powered by Blogger.
About Me

kumpulan makalah

View my complete profile

Anda mungkin juga menyukai