SPM Ilmu Penyakit Syaraf
SPM Ilmu Penyakit Syaraf
SEFALGIA
4. Diagnosis Diferensial : Sefalgia oleh karena penyakit lain : Misal : tumor otak,
arteritis, penyakit sinus, nyeri psikofogis dll.
1
- aspirin.
- parasetamol.
- propilaksis.
- CA. entry blocker selektif mis: Flunarizine.
- Pizotifen.
- Sipro heptadin.
Terapi simtomatik.
Bila diketahui penyebab:
terapi kausal
- Karbamazepin.
- Fenitoin.
- Dapat ditambahkan analgetika, vitamin dosis tinggi
terutama vit. B12, penenang bila perlu.
- Bila tak ada respons, konsultasi bagian bedah saraf.
EPILEPSI
2. Kriteria Diagnosis : - Epilepsi adalah suatu sindroma gangguan fungsi otak yang
iritatif, timbul tiba-tiba, hilang tiba-tiba, dan berulang.
- Status kejang adalah serangan kejang yang sambung
menyambung, penderita tetap tidak sadar.
2
- Kejang psikogenik.
5. Konsultasi : - Anastesi.
- Penyakit Dalam/Anak.
- dll, bila perlu.
3
13. Lama Perawatan : Rawat jalan
Sampai 2 - 3 tahun bebas gejala.
Rawat lnap di lPI.
Sampai kejang teratasi dan kesadaran pulih, kemudian pindah
keruangan dan berobat jalan bila keadaan umum telah
memungkinkan.
Masa Pemulihan:
Rawat jalan: -
Rawat inap: lebih kurang satu minggu.
15. P. A. : - Jarang.
- Bila kausanya dioperasi (misalnya tumor).
Non-Hemoragik:
TIA/RIND.
Thrombosis serebri. Emboli serebri.
Hemoragik:
Perdarahan intraserebellar.
Perdarahan subarchoidal.
Perdarahan intraserebellar.
4
Penyakit dalam.
- Bedah Saraf (kasus stroke hemoragik yang selektif).
6. Perawatan Rumah Sakit : - Untuk penderita baru (kurang dari minggu ) dan penderita
yang penyakitnya progresif, segera dirawat.
- Untuk penderita yang sudah lama ata. ringan, dapat
berobat jalan atau tergantung keadaan.
8. Standart Rumah Sakit : Semua RS, bila ada penyulit atau ada indikasi operasi, rujuk
ke RS yang lebih lengkap fasilitasnya.
13. Masa Pemulihan : 1-3 bulan, bervariasi, sebagian tidak dapat bekerja lagi.
5
Yang lain umumnya dengan gejala sisa (sequele).
Karena biasanya disertai penyakit lain (faktor resiki),
komplikasi menjadi tumpang tindih.
16. Autopsi : Bila perlu (atas permintaan polisi atau yang berwenang
lainnya, dengan izin keluarga).
7. Perawatan Rumah Sakit : Semua kasus trauma kapitis harus dirawat nginap di rumah
sakit minimal 3 hari untuk observasi/adanya suatu perdarahan
epidural/subdural yang mempunyai lusid interval (terutama
pada daerah RS yang tidak mempunyai alat CT
6
Scan/Arteriografi).
8. Standart Rumah Sakit : - Pada komosio serebri + kontusio ringan: semua RS.
- Pada kasus-kasus yang lebih berat : minimal RS kelas C.
7
Elektro Neurografi.
Evoked potential.
8
6. Terapi : - lstirahat mutlak/immobilisasi/fiksasi.
- Anti oedema.
- Operatif.
- Rehabilitasi/fisioterapi.
13. P. A. : -
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap segera pada Neuropati akut, bila timbul gangguan
pernafasan (pada sindroma Landry), memerlukan perawatan
intensif di ICU Neuropati.
Khronik: Tergantung keadaan.
9
- Fisioterapi.
- Simptomatis (untuk nyeri karbamazepin, salisilat dll), bila
kausanya diketahui tanggulangi kausa.
- Vaskuler: perbaiki vaskularisasi (vasidilatansia,
pengawasan lemak dll).
- Trauma: (mekanik, tistrik, penyinaran}, hindari kausa,
operasi dipertimbangkan pada neuropati yang disebabkan
trauma mekanik.
- Defesiensi: Gizi dan fungsi penyerapan diperbaiki.
- Endokrin/metabolik: obati penyakit dasarnya (DM, Uremi,
Hypertiroid dll).
- lnfeksi: Herpes, Acyclovir, simptomatis.
- Lepra: Rifampicin 300-600 mg/hari, DDS 25-100 mg/hari.
- Dapsone, operasi pada kasus-kasus tertentu.
- Keracunan (intoksikasi) karena logam berat, bahan kimia
dan obat-obatan.
- Hindari penyebabnya.
- Antidotum untuk logam berat: EDTA, BAL (Chelating
Agent).
- Sindroma Guilain Barre/Landry dan varientnya (AIDP =
Acute lmflamatory Demyelinating Poliradiculoneuropathy
dan Chronic lmflamatory Demyelinating Polyraddicu
lopathy).
Pada yang akut:
- Kortikosteroid
- ACTH, kortison, prednison (masih banyak perbedaan
pendapat tentang hal ini).
- Obat-obat imunosupresif lain: Azathioprine.
- Plasma faresis.
- Anti viral: boleh dicoba.
- Anti Imflamasi: boleh dicoba.
- Fisioterapi.
Pada yang kronik:
Perawatan, fisioterapi, prednison.
8. Standart Rumah Sakit : Semua RS, bila dicurigai akan timbul gangguan pernafasan,
segera rujuk ke RS yang lebih lengkap (punya ICU).
10. lnformed Consent : Perlu, terutama bagi yang dicurigai beratt progresif.
11. Standart Tenaga : Dokter Umum, bila tak ada Dokter Spesialis.
13. Masa Pemulihan : Tergantung keadaan, ada yang tak dapat bekerja untuk
10
selamanya.
14. Output : Umumnya sembuh dengan gejala sisa, tapi ada juga yang
menetap.
MIASTENIA GRAVIS
6. Perawatan Rumah Sakit : Miastenia umum yang berat dan krisis miastenia harus
dirawat, kalau bisa diruang ICU.
8. Standart Rumah Sakit : Sedapat mungkin RS yang mempunyai ICU dengan alat bantu
nafas.
11
14. Output : Paralisis pernafasan, infeksi (biasa pneumonia), sembuh
parsial.
MIOPATI
4. Pemeriksaan Penunjang : - Enzim serum (CPK, LDH, SGOT, SGPT, Aldolase), bagi
yang herediter, semua saudaranya diperiksa).
- EMG.
- Biopsi otot.
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap bila ada penyulit atau untuk menegakkan
diagnosis dan mencoba mencari kausanya.
7. Terapi : Herediter:
Suportif.
Rehabilitasi/fisioterapi
Pencegahan (marriage counseling).
Didapat: tergantung diagnosisnya.
8. Standart Rumah Sakit : Rumah sakit yang mempunyai fasilitas EMG, Patologi Klinik
dan Patologi Anatomi.
12
12. Lama Perawatan : Setelah diagnosis pasti, penyulit atau kausa bagi yang
diketahui sudar ditanggulangi, penderita dapat berobal jalan
terutama untuk fisioterapi. Umumnya secara medis tidak
dapat berbuat banyaH untuk penyakit ini.
5. Konsultasi : - Anestesi.
- Orthopaedi.
13
- Fisioterapi.
8. Standart Rumah sakit : Semua Rumah sakit bila ada ICU lebih baik.
2. Kriteria Diagnosis : Dijumpai kelumpuhan tipe UMN dan LMN secara bersamaan.
14
Adkesi – adkesi pada arakhnoidea didaerah servikal.
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap untuk diagnostik atau taraf lanjut dengan
penyakit.
7. Terapi : 1. Suporsif.
2. Fisioterapi.
8. Standart Rumah Sakit : Semua Rumah sakit, bila ada ruangan ICU lebih baik.
12. Lama Perawatan : - Bila untuk diagnostik 3 – 5 hari. Taraf lanjut tergantung
keadaan.
15
2. Kriteria Diagnosis : Adanya gerakan-gerakan involunter yang nyata.
7. Perawatan Rumah Sakit : Bila ada penyulit atau untuk melengkapi prosedur diagnostik.
8. Standart Rumah sakit : Rumah sakit yang mempunyai fasilitas untuk prosedur
diagnostik.
12. Lama Perawatan : Untuk diagnostik, kira-kira 3 hari, untuk penyakit dengan
penyulit atau taraf lanjut tergantung keadan.
13. Masa Pemulihan : Tergantung diagnosis, dapat sembuh sempurna sampai
dengan memburuk pelan – pelan.
16
TUMOR OTAK
7. Terapi : Operasi tergantung pada jenis & lokasi Tumor, tidak dilakukan
pada tumor batang otak, noncapsule dan luas (lnfiltrating).
Radiasi dan Steroid.
Tumor primer ganas.
Tumor metastosis.
Kartikosteroid untuk mencegah edema serebri diberikan
methyl prednisolon 80 – 100 mg/hari.
Kemotherapi.
Pemberian intra vena (sistematik)
* methamicin.
17
* Vicristin sulfat.
* B. C. N. 0 .
Pemberian intra arterial:
* nitrogen mustard.
* metho threkasat.
* bremuridin.
* S. Fluonracil.
B.C.N.0 + Radio therapy efektif.
8. Standart Rumah sakit : Semua Rumah Sakit yang lengkap dengan fasilitas penunjang
dan therapi.
CEREBRAL PALSY
2. Kriteria Diagnosis : Gangguan sikap, gerak dan tonus daripada anggota tubuh
akibat gangguan perkembangan otak ataupun penyakit-
penyakit yang mengenai otak dalam masa umur anak
dibawah 2 tahun (prenatal, natal dan postnatal).
5. Konsultasi : - T H T.
- Mata.
- Psikiatri.
- Psikologi.
18
9. lnformed Consent : Perlu jika akan dilakukan operatif.
12. Output : -
13. P. A. : -
NYERI PUNGGUNG
7. Terapi : 1. Analgetik.
2. Relaksan Otot.
3. Tergantung kausa.
19
9. Penyulit : Karena penyakit: Bila kausa tidak bisa di tanggulangi,
misalnya malignansi, osteoporosis, dll.
11. Standart Tenaga : Dokter Umum, bila tidak ada Dokter Spesialis.
12. Lama Perawatan : 1. Rawat jalan: Sampai rasa nyeri hilang, biasanya 6 — 8
minggu.
2. Rawat inap: tergantung kausa.
6. Perawatan Rumah Sakit : Berobat jalan, bila keadaan berat rawat inap.
20
9. Penyulit : Jarang, kecuali diagnosis kurang teliti.
11. Standart Tenaga : Dokter Umum, bila kurang berhasil, kirim kepada Dokter
Spesialis.
21
3. Mempertahankan perfusi otak yang optimal, termasuk
penanggulangan edema serebri dengan cara:
- Mannitol 20% dosis 1 gr/kg fV dihabiskan dalam waktu
10 – 30 menit, boleh diulang 12 jam, pemberian lebih
dua kali tidak efektif.
- Furosemide.
- Steroid, Nonglucocorticoid, Lazeroid untuk cedera
kepala.
Perawatan bowel.
Perawatan bladder.
dll.
15. P. A. : Jarang.
DEMENSIA
22
3. Demensia yang timbul pada penderita penyakit parkinson.
6. Perawatan Rumah Sakit : Berobat jalan, apabila berat, baru perlu rawat inap.
11. Standart Tenaga : Dokter Umum, bila perlu rujuk ke Dokter Spesialis.
NEUROGENfC BLADDER
23
3. Diagnosa Banding : Gangguan funsi KK akibat batu, infeksi, prostat hipertrofi,
malignansi, dll.
24
8. Standart Rumah Sakit : Semua Rumah Sakit.
9. Penyulit : lnfeksi.
16.Autopsi : -
4. Pemeriksaan Penunjang : Lumbal pungsi, Brain CT Scan, MRI, Laboratorium darah, BTA
Sputum, Kumbah lambung, EEG, X foto thoraks, vertebrae.
25