PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hampir semua (98%) dari 5 juta kematian neonatal terjadi di negara berkembang
lebih dari dua pertiga kematian itu terjadi pada periode neonatal dini, umumnya
Menurut WHO 17% dari 25 juta persalinan pertahun adalah BBLR dan
Angka kematian bayi (AKB) berdasarkan data survey Demografi dan kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan bahwa AKI sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup, sedangkan AKB sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup pada tahun
1012. Ini berarti di Indonesia ditemukan kurang lebih 44 orang ibu meninggal
negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi di banding pada
bayi dengan berat lahir lebih 2500 gram. BBLR termasuk faktor utama dalam
peningkatan mortalitas, morbiditas, dan disabilitas neonatus, bayi dan anak serta
1
2
(Pantiawati, 2010 )
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan lahir kurang darah 2500
gram. Bayi baru lahir yang berat badan lahir kurang atau sama dengan 2500 gram
Berat badan lahir Rendah (BBLR) adalah bayi lahir dengan berat kurang
dari 2500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Bayi yang berada di bawah
berat badan lahir kurang dari 2500 gram disebut prematur. Pembagian menurut
berat badan ini sangat mudah tetapi tidak memuaskan. Sehingga lambat laun
diketahui bahwa tingkat morbiditas dan mortalitas pada neonatus tidak hanya
tergantung pada berat badan saja, tetapi juga pada tingkat maturitas bayi itu
Nutrisi ibu seperti Malnutrisi/gizi kurang, pertambahan berat badan kurang, ibu
merokok, ibu yang mengkonsumsi alkohol. Riwayat ibu seperti usia <20 tahun
atau >35 tahun, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi rendah, stress pada ibu.
2013).
kematian bayi baru lahir rendah (bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500
gram) masih menjadi masalah utama. Penyebab masalah kesakitan dan kematian
bayi berat badan lahir rendah (BBLR) antara lain adalah asfiksia, sindrom
3
kualitas manusia harus dimulai sedini mungkin sejak janin dalam kandungan dan
reproduksinya. Oleh karena itu upaya meningkatkan status kesehatan ibu dan
Kematian pada Bayi Baru Lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah salah
satunya bisa diakibatkan karena masih rentan daya tahan tubuh, serta
Sehingga masih rentan akan infeksi , ini disebabkan oleh karena daya tahan
tubuh terhadap infeksi berkurang, relatif belum sanggup membantu antibodi dan
daya fagositosis serta reaksi terhadap peradangan belum sempurna. Oleh karena
Di Provinsi Bengkulu pada tahun 2015 dari sebanyak 36.910 bayi, jumlah
lahir hidup sebesar 35.824 bayi. Dan jumlah kematian bayi sebesar 206. Angka
kematian bayi per 1.000 KH pada man tahun terakhir di provinsi Bengkulu
mengalami naik turun dimana pada tahun 2007 mencapai 10,45 per 1.000 KH,
pada tahun 2008 menurun menjadi 7,3 per 1.000 KH, tahun 2011 naik 9,6 per
1.000 KH, pada tahun 2012 meningkat 10,7 per 1.000 KH, dan pada tahun 2013
kembali turun 3,1 per 1.000 KH, dan pada tahun 2014 kembali naik menjdi 11
per 1.000 KH, dan tahun 1015 kembali turun cukup signifikan yaitu 6 per 1.000
KH, jika dibedakan menurut jenis kelamin dengan estimasi, angka kematian bayi
laki-laki sedikit lebih besar dari bayi perempuan yaitu 6 per 1.000 KH sedangkan
bayi perempuan sebesar 5 per 1.000 KH. .(Dinkes provinsi Bengkulu 2015).
4
dengan berat badan lahir rendah, pada tahun 2015 terdapat 151 bayi dan pada
tahun 2016 terdapat 107 bayi dengan berat badan lahir rendah (RS Bhayangkara
Bengkulu, 2016).
DKT Bengkulu bayi dengan berat badan lahir rendah pada tahun 2014 sebanyak
145 bayi, tahun 2015 sebanyak 132 bayi dan tahun 2016 terdapat sebanyak 157
bayi dengan berat badan lahir rendah (RS DKT Bengkulu, 2016).
rumah sakit pusat rujukan tertinggi yang ada di Provinsi Bengkulu, yang
yang ada di Provinsi Bengkulu. Berdasarkan data rekam medik di RSUD Dr. M.
Yunus Bengkulu pada tahun 2014 bayi yang mengalami berat badan lahir rendah
pada tahun 2014 sebanyak 195 bayi, pada tahun 2015 terdapat sebanyak 246 dan
pada tahun 2016 bayi yang mengalami berat badan lahir rendah sebanyak 176
kejadian bayi yang mengalami berat badan lahir rendah tertinggi terjadi di RSUD
Dr.M. Yunus. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang asuhan pada bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis
akan memberikan asuhan pada Bayi Baru Lahir dengan Berat Badan Lahir
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Untuk melakukan:
1. Manfaat Teoritis
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi dari laporan tugas akhir khususnya
indikasi BBLR.
2. Bagi Praktis
Dapat menambah pengetahuan bagi bidan dan dapat meningkatkan mutu dan