Anda di halaman 1dari 12

Satuan Acara Penyuluhan Reproduksi Remaja

SAP Kesehatan reproduksi

Senin, 29 April 2013

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(PENDIDIKAN KESEHATAN)

Program Studi Ilmu Keperawatan


UNIVERSITAS JEMBER
Jalan Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember Telp.(0331)323450
Topik : Upaya Peningkatan Kesehatan Reproduksi dengan Pendidikan Kesehatan
Manajemen Higiene Menstruasi (MHM)
Sasaran : Remaja putri
Waktu : 08.30-10.00 WIB (1 x 90 menit)
Hari/Tanggal : Minggu/17 Maret 2013
Tempat : Pondok Pesantren Darussalam Kreongan, Jember

1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan reproduksi, diharapkan santriwati dapat
menerapkan teknik manajemen higiene menstruasi dengan benar
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan manajemen higiene menstruasi tentang,
diharapkan santriwati dapat
a. Menjelaskan pengertian higiene dan menstruasi
b. Menjelaskan siklus menstruasi dan gangguan saat menstruasi
c. Menjelaskan pengertian dari manajemen higiene menstruasi
d. Menjelaskan tujuan, manfaat dan pentingnya manajemen higiene
menstruasi bagi perempuan
e. Menjelaskan manajemen higiene menstruasi yang diperlukan seorang
perempuan saat menstruasi
f. Menerapkan teknik manajemen higiene menstruasi saat menstruasi secara
mandiri ataupun dibantu

3. Pokok Bahasan
Konsep manajemen higiene menstruasi

4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian higiene dan menstruasi
b. Siklus menstruasi dan gangguan saat menstruasi
c. Pengertian manajemen higiene menstruasi
d. Tujuan, manfaat dan pentingnya manajemen higiene menstruasi bagi perempuan
e. Manajemen higiene menstruasi
f. Dampak jika perempuan tidak melakukan manajemen higiene menstruasi

5. Waktu: 1 x 90 menit
6. Bahan/Alat yang Diperlukan
a. Leaflet
b. Power Point (LCD)
c. Microphone
d. Sound system
e. Alat peraga (air berwarna, pembalut, gelas, baskom, alas pembungkus)

7. Model Pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi
b. Landasan teori: Konstruktivisme
c. Langkah pokok:
1) Menciptakan suasana pendidikan kesehatan yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Membuat keputusan nilai personal
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
5) Memberi komentar
6) Menetapkan tindak lanjut

8. Persiapan
Penyuluh mencari referensi (buku, jurnal, hasil penelitian, artikel, dan lain-lain)
tentang cara merawat diri yang benar khususnya pada seorang perempuan saat
menstruasi.

9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluana. Memberikan salam, memperkenalkan Memerhatikan dan 10 menit
diri, dan membuka penyuluhan yang menjawab salam
dibuka oleh ketua kelompok dan dosen
pembina
b. Menjelaskan materi secara umum dan
manfaat bagi santriwati Memerhatikan
c. Menjelaskan tentang TIU dan TIK
Memerhatikan
Penyajian a. Pemutaran video seputar menstruasi Memerhatikan dan 10 menit
b. Menjelaskan pengertian higiene dan memberi tanggapan
menstruasi Memerhatikan 15 menit
c. Menjelaskan siklus menstruasi dan
gangguan saat menstruasi
d. Menjelaskan pengertian manajemen
higiene menstruasi
1) Menanyakan kepada santriwati
mengenai materi yang baru disampaikan Memberikan
2) Mendiskusikan bersama jawaban yang pertanyaan
diberikan
e. Menjelaskan tujuan, manfaat, dan Memerhatikan dan
pentingnya manajemen higiene memberi tanggapan
menstruasi bagi perempuan Memerhatikan 15 menit
f. Menjelaskan tentang dampak
jika perempuan tidak melakukanmanaje
men higiene menstruasi
1) Menanyakan kepada santriwati
mengenai materi yang baru disampaikan
2) Mendiskusikan bersama jawaban yang Memberikan
diberikan pertanyaan
g. Menjelaskan tentang manajemen
higiene menstruasi Memerhatikan dan
h. Mendemonstrasikan manajemen memberi tanggapan
higiene menstruasi kepada santriwati Memerhatikan 20 menit
1) Menanyakan kepada santriwati
mengenai materi yang baru disampaikan
2) Mendiskusikan bersama jawaban yang
diberikan

Memberikan
pertanyaan
Memerhatikan dan
memberi tanggapan
Penutup a. Menutup pertemuan dengan memberi Memerhatikan 20 menit
kesimpulan dari materi yang
disampaikan
b. Mengajukan pertanyaan kepada Memberi saran
santriwati
c. Mendiskusikan bersama jawaban dari Memberi komentar dan
pertanyaan yang telah diberikan menjawab pertanyaan
d. Menutup pertemuan dan memberi salam bersama
Memerhatikan dan
membalas salam

10. Evaluasi
a. Apa pengertian menstruasi?
b. Apa saja siklus menstruasi dan gangguan saat menstruasi?
c. Apa pengertian dari manajemen higiene menstruasi?
d. Apa tujuan, manfaat, dan pentingnya manajemen higiene menstruasi bagi perempuan?
e. Bagaimana cara melakukan manajemen higiene menstruasi?
f. Apa dampak jika perempuan tidak melakukan manajemen higiene menstruasi dengan
baiksaat menstruasi?

11. Referensi
a. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
b. Hardjito, Koekoeh, Suwoyo, dan Aisyah, Siti. 2010. Perbedaan Perilaku Menjaga
Personal Hygiene saat Menstruasi pada Remaja Putri antara Sebelum dan Sesudah
Pemberian Penyuluhan tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi. Jurnal Penelitian
Kesehatan Suara Forikes Vol.I No.2 April 2010. 125-129.
c. Munir, B. 1997. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat dengan Pendekatan Antropologi.
Jakarta: Depkes RI.
d. Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
e. Potter, P.A. dan Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC.
f. Yusuf, Syamsu. 2005. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya.
Lampiran:
1. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk
mendapatkan perhatian terutama di kalangan remaja. Masa remaja diwarnai oleh
pertumbuhan, perubahan, munculnya berbagai kesempatan, dan seringkali menghadapi
risiko-risiko kesehatan reproduksi. Kegiatan-kegiatan seksual menempatkan remaja pada
tantangan risiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Risiko kesehatan ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan, misalnya tuntutan untuk
menikah muda dan hubungan seksual, akses terhadap pendidikan dan pekerjaan,
kurangnya perhatian terhadap kebersihan organ reproduksi, ketidaksetaraan jender,
kekerasan seksual, dan pengaruh media massa maupun gaya hidup.
Upaya untuk menuju reproduksi sehat sudah harus dimulai paling tidak pada usia
remaja. Remaja harus dipersiapkan baik pengetahuan, sikap maupun tindakannya ke arah
pencapaian reproduksi yang sehat.Kelompok remaja menjadi perhatian karena jumlah
mereka yang besar dan rentan serta mempunyai risiko gangguan terhadap kesehatan
reproduksi. Pada masa remaja, mereka mengalami berbagai macam proses perubahan
terkait dengan kesehatan reproduksi. Perubahan tersebut sering dikenal dengan istilah
masa pubertas yang ditandai dengan datangnya menstruasi.
Manusia perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar sehat, tidak bau,
tidak menyebarkan kotoran atau menularkan penyakit bagi diri sendiri maupun orang
lain. Sepanjang siklus kehidupan manusia, kebersihan diri harus dijaga termasuk saat
manusia memasuki masa remaja. Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang
dinamis dalam rentang kehidupan individu. Masa ini merupakan periode transisi dari
masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial.
Masa remaja (adolescence/puberty) dimulai pada usia 11 atau 13 sampai usia 21
tahun. Masa preadolescence pada wanita terjadi pada usia 11–13 tahun. Secara fisik pada
masa ini terjadi perubahan organ seksual. Salah satu perubahan fisik yang dialami remaja
putri adalah menstruasi pertama, yang menuntut remaja putri mampu merawat
organ reproduksi dengan baik terutama dalam hal kebersihan pribadi (personal hygiene).
Hal ini disebabkan oleh peristiwa menstruasi yang merupakan darah kotor, yang jika
kurang dijagakebersihannya akan berpotensi untuk timbul infeksi pada organ reproduksi
(Yusuf, 2002).
Untuk menghindari infeksi vagina, remaja putri perlu memiliki perilaku yang baik
dalam kebersihan diri, khususnya kebersihan alat reproduksi, untuk itu pendidikan
kesehatan manajemen higiene menstruasi perludiberikan kepada remaja-remaja putri
supaya kebersihan diri bisa dijaga dengan baik. Guna menciptakan perilaku
tersebut, perlu diberikan pendidikan kesehatan khususnya kesehatan reproduksi. Jika
pengetahuan meningkat, diharapkan timbul sikap positif dalam menjaga manajemen
higiene menstruasi, yang menjadi dasar terbentuknya perilaku menjaga personal hygiene.

2. Materi
a. Pengertian Higiene
Higiene adalah ilmu kesehatan tentang bagaimana cara perawatan diri pada
individu agar dapat memelihara kesehatannya dengan baik atau disebut juga dengan
higiene perorangan (personal higiene).Personal higiene berasal dari bahasa Yunani
yaitu personal yang artinya perorangan dan higiene berarti sehat. Personal higiene
(kebersihan perorangan) adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Pemeliharaan higiene
perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan dan kesehatan. Seperti
pada orang sehat mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya sendiri, pada orang
sakit atau tantangan fisik memerlukan bantuan perawat untuk melakukan praktik
kesehatan yang rutin.
b. Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan
pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan.
Menstruasi merupakan siklus pada reproduksi wanita yang ditandai dengan
pengeluaran sel telur setiap bulan secara alami, hal ini terjadi jika ovum tidak dibuahi
kira-kira 2 hari sebelum akhir siklus bulanan.
c. Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi adalah proses kompleks yang mencakup sistem reproduktif dan
endokrin. Siklus ini merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi secara kompleks
yang saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan di endometrium, kelenjar
hipotalamus, kelenjar hipofisis, dan ovarium untuk mempersiapkan uterus selama
kehamilan. Siklus menstruasi wanita dibagi menjadi dua tahap yaitu siklus menstruasi
ovarium (fase golikuler dan fase luteal) dan siklus menstruasi endometrium (fase
menstruasi, fase proliferasi, fase sekresi, fase iskemi).
Siklus menstruasi ovarium yaitu:
1) Fase folikuler
Siklus diawali dengan terlepasnya endometrium
2) Fase Luteal
LH akan merangsang ovulasi dari oosit matang

Siklus menstruasi endometrium yaitu:


1) Fase menstruasi
Adanya penurunan progesteron dan estrogen yang tajam akan menghilangkan
rangsangan paa endometrium dan menyebabkan iskemik sehingga terjadi
menstruasi
2) Fase proliferasi
Pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak sekitar hari ke-5 hingga ovulasi
3) Fase sekresi
Lamanya 14 kurang lebih 2 hari. Enometrium sekretorius menjadi matang
dengan sempurna, endometrium menjadi kaya akan darah untuk memberikan
nutrisi pada ovum yang sudah dibuahi
4) Fase iskemi
Peluruhan sel telur karena tidak dibuahi

d. Gangguan saat Menstruasi


1) Nyeri haid (dismenore)
Dismenore atau kram usus uterus merupakan nyeri selama menstruasi yang
disebabkan oleh kejang otot uterus.
2) Pre Menstruasi Syndrome (PMS)
Adalah gabungan dari gejala-gejala fisik dan psikologis yang terjadis selama fase
luteal siklus menstruasi dan akan menghilang setelah menstruasi dimulai.
Gangguan psikologis seperti kecemasan dan depresi.
3) Amenore
Adalah tidak terjadinya menstruasi. Dibagi menjadi amenore primer (tidak
menstruasi sampai usia 17 tahun) dan amenore sekunder (tidak menstruasi selama
3 bulan bagi wanita yang sudah menstruasi sebelumnya).

e. Pengertian Manajemen Higiene Menstruasi


Higiene menstruasi adalah komponen higiene perorangan yang memegang
peranan penting dalam perilaku kesehatan seorang perempuan khususnya kebersihan
alat reproduksinya saat mengalami menstruasi. Manajemen higiene menstruasi adalah
dasar pengelolaan saat menstruasi agar dapat beraktivitas dalam kehidupan sehari-
hari dengan nyaman seperti pergi ke sekolah, bekerja, dan lain-lain.

f. Tujuan, Manfaat, dan Pentingnya Perawatan Diri bagi Perempuan saat Menstruasi
Tujuan dan manfaat perawatan diri yaitu:
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal higiene yang kurang
4. Mencegah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri

Jika remaja putri melakukan perilaku higienis pada saat menstruasi maka akan
terhindar dari kanker rahim, merasa nyaman beraktivitas sehari-hari, percaya diri,
bersemangat dan tidak malas-malasan lagi, tidak dijauhi teman-teman karena bau
badan amis dan tidak mempercayai mitos-mitos yang beredar di masyarakat karena
sudah memahami kebenarannya.
g. Manajemen Higiene Menstruasi
Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, idealnya penggunaan pembalut selama
menstruasi harus diganti secara teratur 4 sampai 5 kali sehari atau setiap 3-4 jam
sekali apalagi jika sedang banyak-banyaknya pada 2-3 hari pertama menstruasi.
Setelah mandi atau buang air, vagina harus dikeringkan dengan tisu atau handuk agar
tidak lembab. Selain itu pemakaian celana dalam hendaknya bahan yang terbuat dari
yang mudah menyerap keringat.
Beberapa aspek penting yang harus diperhatikan remaja putri dalam menjaga
kesehatan organ reproduksinya yaitu:
1) Saat menstruasi wajib menggunakan pembalut untuk menyerap darah yang
keluar dari vagina. Bila menggunakan tampon dari kain, harus dibersihkan
dan dipakai lagi setelah kering.
2) Syarat penggunaan pembalut yaitu pembalut yang berbahan lembut dan
menyerap dengan baik, penggantian pembalut minimal dua kali sehari
pada saat menstruasi minimal 3-4 jam dalam sehari dan jangan
membiarkan pembalut lengket seharian, pembalut yang sudah dipakai
dibersihkan dengan benar sampai bersih dengan mencucinya sampai tidak
tersisa lagi darah dan kemudian buang ke tempat sampah.
3) Selalu mencatat siklus menstruasi mulai awal sampai akhir dan
mengontrol kondisi tubuh saat menstruasi untuk mendeteksi adanya
gangguan kesehatan.
4) Mengatur jadwal tidur
5) Mengkonsumsi susu berkalsium tinggi dan makanan kaya zat besi saat
menstruasi
6) Latihan ringan dan olahraga membantu mengatasi nyeri haid
7) Rajin mengganti celana dalam 2-3 kali sehari
8) Pembersihan vagina yaitu pembilasan dengan air bersih dari arah depan ke
belakang dan baiknya menggunakan air mengalir , mencuci tangan
terlebih dahulu saat pertama kali membasuh area vagina, dan pastikan
kuku tidak panjang karena akan melukai vagina
9) Menjaga organ reproduksi tidak lembab
10) Memakai celana dalam yang terbuat dari katun karena dapat menyerap
keringat dan sebaiknya tidak terlalu ketat
11) Mandi minimal 1 kali sehari dengan air bersih lebih baik lagi air hangat
12) Membuang sampah pembalut secara teratur. Jangan sembarangan karena
akan menyumbat saluran pembuangan.

h. Dampak jika Perempuan tidak Merawat Diri dengan Baik saat Menstruasi
Peristiwa menstruasi yang merupakan darah kotor, yang jika kurang dijaga
kebersihannya akan berpotensi untuk timbul infeksi pada organ reproduksi (Yusuf,
2002). Sedangkan apabila perilaku higienis tersebut tidak dilakukan dan remaja putri
kurang peduli akan kebersihan alat reproduksinya, tidak menjaga penampilan dan
kesehatan sewaktu menstruasi, mereka dapat terkena kanker rahim, keputihan,
mengurangi aktivitas saat menstruasi karena malas, kurang percaya diri, percaya akan
mitos-mitos seputar menstruasi yang beredar di masyarakat, dijauhi teman-teman
karena bau badan amis dan lainnya.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa kurangnya perilaku
perawatan diri saat menstruasi dapat menyebabkan berbagai penyakit misalnya
kanker rahim. Berdasarkan data dari badan kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks
merupakan kanker nomor dua terbanyak pada perempuan berusia 15–45 tahun setelah
kanker payudara. Tidak kurang dari 500.000 kasus baru dengan kematian 280.000
penderita terjadi setiap tahun di seluruh dunia.
Bisa dikatakan, setiap dua menit seorang perempuan meninggal akibat kanker
serviks. Di wilayah Asia Pasifik dan Timur Tengah terdapat 1,3 milyar perempuan
berusia 13 tahun ke atas yang berisiko terkena kanker serviks. WHO memperkirakan
ada lebih dari 265.000 kasus kanker serviks dengan kematian 140.000 penderita
setiap tahun di wilayah ini. Menurut data Globocan 2002, terdapat lebih dari 40.000
kasus baru kanker serviks dengan sekitar 22.000 kematian karenanya pada wanita di
Asia Tenggara.
Indonesia berada pada peringkat pertama untuk kasus wanita penderita kanker
mulut rahim (serviks) sedunia, sedangkan data dari Yayasan Kanker Indonesia,
bahwa penyakit penyakit kanker leher rahim (serviks) mengakibatkan korban
meninggal dunia sedikitnya 555 wanita perharinya dan 200.000 wanita per tahunnya.
Menurut beberapa penelitian menyebutkan bahwa kanker ini disebabkan oleh
virus Human Papilloma Virus(HPV) yang muncul antara lain karena perilaku sering
berganti-ganti pasangan seks dan perilaku yang tidak higienis pada saat menstruasi.
Virus ini hidup di daerah yang lembab, persisnya dalam cairan vagina yang diidap
oleh penderita keputihan (leukore). Jika keputihan ini tidak segera membaik, virus ini
bisa memunculkan kanker rahim. Biasanya keadaan ini ditandai dengan banyaknya
cairan keputihan yang disertai bau tidak sedap dan perdarahan yang keluar dari
vagina. Tapi ada kalanya kanker yang muncul itu tidak memberikan gejala -gejala
sakit seperti itu. Ditemukan penyebab utama kanker mulut rahim di Indonesia adalah
pembalut berkualitas buruk.
Oleh karena itu pada saat menstruasi seharusnya perempuan benar-benar dapat
menjaga kebersihan organ reproduksi secara ekstra terutama pada bagian vagina,
karena kalau tidak dijaga kebersihannya, akan menimbulkan mikroorganisme yang
berlebih sehingga mengganggu fungsi organ reproduksi.

3. Media yang digunakan (leaflet, power point/slide)


4. Daftar hadir peserta

Anda mungkin juga menyukai