Anda di halaman 1dari 8

IJECES 2 (2) (2013)

Indonesian Journal of Early Childhood


Education Studies
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijeces

EFEKTIVITAS PERMAINAN TRADISIONAL JAWA DALAM


MENINGKATKAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN
DI KECAMATAN SURUH

Aulia Rifki Nourovita Putri 

Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Anak memiliki kemampuan penyesuaian sosial yang baik apabila pola asuh yang diberikan orang
Diterima September 2013 tua baik. Namun orang tua sering beranggapan bahwa penyesuaian sosial anaknya tidak begitu
Disetujui Oktober 2013 penting untuk diperhatikan. Salah satu metode untuk mengoptimalkan penyesuaian sosial anak
Dipublikasikan dengan menggunakan metode bermain. Permainan yang cukup tepat yaitu dengan permainan
November 2013 tradisional Jawa. Dengan permaina ini anak dapat berinteraksi dengan temannya. Tujuannya
________________ adalah untuk mengetahui apakah permainan tradisional Jawa efektif dalam meningkatkan
Keywords: penyesuaian sosial pada anak usia 4-5 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
traditional javanesse game; metode eksperimen denagn menggunakan bentuk pretest-posttest control design. Berdasarkan hasil
social adjustment penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa permainan tradisional Jawa efektif dalam
____________________ meningkatkan penyesuaian sosial anak usia 4-5 tahun. Hal ini ditunjukkan dari uji perbedaan dari
post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh thitung 5.056 dengan nilai ttabel
2.779. Terdapat keterbatasan dalam penelitian ini antara lain terbatasnya waktu penelitian yang
berhubungan dengan ijin penelitian karena sekolah mempunyai program pembelajaran tersendiri
dan beberapa subjek penelitian pada kelas eksperimen tidak mengikuti treatment atau perlakuan
sehingga hasil penelitian kurang maksimal.

Abstract
___________________________________________________________________
Children’s social adjustment ability depends of parenting pattern. Although many parents consider social
adjustment is unnecessary ability to be concerned. one of the methods to optimalize children’s social adjustment
is by playing. One of appropriate games to play is traditional Javanesse game. The game enables children to
interact with his friend. The aim of this research is to investigate whether the traditional Javanesse game is able
to improve children’s social adjustment in the age 4-5 years old. The method used in this study are
experimental research which employed pretest and posttest control design. From the research it can be
concluded that traditional Javanese is effective to improve children’s social adjustment on the age 4 to 5 years
old. The result can be inferred from the t test of the controlled and experiment group which is 5.056 with ttabel
of 2.779. There are minus point in this study caused by lack of time in conducting the research related to
permission to do it because the appointed school has its own programme in learning and some subjects of the
study at the experiment class did not join the treatment so that the result of this study is not completely
maximum.

© 2013 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6374
Gedung A3 Lantai 1 FIP Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: pgpaud@mail.unnes.ac.id

8
Aulia Rifki Nourovita Putri / Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies 2 (2) (2013)

PENDAHULUAN mengetahui apakah permainan tradisional


Jawa efektif dalam meningkatkan penyesuaian
Terdapat perbedaan baik antar individu sosial.
maupun antar kelompok sosial di dalam Permainan tradisional merupakan
kehidupan. Perbedaan tersebut menuntut permainan turun temurun yang dari dulu ada.
individu menyesuaikan diri dengan Permainan tradisional merupakan salah satu
lingkungannya. Individu sebagai makhluk bentuk budaya yang patut dilestarikan.
sosial dituntut untuk memiliki kemampuan Wardani (2009:42) mengungkapkan permainan
penyesuaian sosial yang baik. Oleh sebab itu tradisional dapat dikatakan sebagai produk
kemampuan penyesuaian sosial sebaiknya lokal yang tersebar, terutama di masyarakat
diajarkan sejak dini. Penyesuaian sosial lokal. Sebenarnya permainan tradisional di
merupakan salah satu aspe k penyesuaian diri. Indonesia begitu banyak, inovatif, kreatif dan
Anak akan memiliki kemampuan penyesuaian variatif. Menurut Dharmamulya (2008: 35),
sosial yang baik apabila pola asuh yang jenis-jenis permainan tradisional ditampilkan
diberikan orang tua baik pula, Nasution (dalam sesuai dengan katogerisasi menurut
kompas.2010). Namun kebanyakan orang tua permainanya. yaitu: Bermain dan Bernyanyi
sering beranggapan bahwa penyesuaian sosial dan atau Dialog, Bermain dan Olah Pikir.
anaknya tidaklah begitu penting untuk Bermain dengan Adu Ketangkasan. Permainan
diperhatikan dalam kehidupannya. Alasan tradisional Jawa yang diberikan untuk
mengapa penyesuaian sosial anak perlu meningkatkan penyesuaian sosial anak yaitu
dikembangkan adalah pada dasarnya setiap Bethet Thing-Thong. Jamuran. Cublak-Cublak
anak akan memerlukan bantuan orang lain dan Suweng Gobak Sodor.
akan hidup menjadi manusia sosial. namun Penyesuaian sosial merupakan salah satu
dalam kenyataannya masih banyak anak yang aspek penyesuaian diri yang harus dimiliki oleh
tidak dapat bersosialisasi dengan orang lain. seseorang. Penyesuaian sosial sangat penting
Salah satu metode untuk mengoptimalkan ditanamkan sejak dini sehingga dalam
penyesuaian sosial anak salah satunya dengan pertumbuhan kedepannya penyesuaian sosial
menggunakan metode bermain. Salah satu anak akan matang. Menurut Schneiders
permainan yang dirasa cukup tepat adalah (1964:460) penyesuaian sosial menandakan
dengan menggunakan permainan tradisional kemampuan atau kapasitas yang dimiliki
jawa. karena dalam permainan tradisional individu untuk bereaksi secara efektif dan wajar
jawa. anak dapat berinteraksi dengan teman- pada realitas sosial, situasi, dan relasi sosial.
temannya. Dengan bermain dan berinteraksi Hakikat Anak Usia 4-5 Ttahun Usia 4-5 tahun
dengan temannya maka anak akan belajar merupakan usia taman kanak-kanak. Usia 4-5
untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya. mempunyai karakteristik-karakterstik yang
Adapun masalah dalam penelitian ini berbeda dalam setiap perkembangannya. Yusuf
yaitu apakah permainan tradisional Jawa (2009:162) mengemukakan bahwa Anak usia 4-
efektif dalam meningkatkan penyesuaian sosial 6 tahun merupakan masa peka yang penting
pada anak usia 4-5 tahun di Kecamatan Suruh?. bagi anak untuk mendapatkan pendidikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk
karakteristik yang sama atau homogen yang
METODE membedakan dari kelompok subjek lain.
Adapun karakteristik populasi dalam penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam ini yaitu anak yang bersekolah di PAUD Islam
penelitian ini adalah penelitian eksperimen. di Kecamatan Suruh yang berjumlah 13.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan Teknik sampling yang digunakan dalam
bentuk pretest-posttest control design (Sugiyono. penelitian ini dalah simple random sampling.
2010: 112). Sebagai suatu populasi, kelompok Dengan pengambilan sampel secara acak
subjek ini harus memiliki ciri-ciri atau diperoleh PAUD Karya Bakti dan PAUD

9
Aulia Rifki Nourovita Putri / Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies 2 (2) (2013)

Nurul Islam yang dijadikan kelompok Berdasarkan perhitungan uji normalitas


eksperimen dan kelompok kontrol. dengan menggunakan uji Kolmogorof (uji K- S
satu sampel) diperoleh nilai Asymp. Sig(2-
HASIL DAN PEMBAHASAN tailed) = 0.830 taraf signifikan 0.05, maka
dapat disimpulkan Ho diterima artinya data
Uji Normalitas nilai awal pada kelompok berdistribusi normal. Hasil perhitungan dapat
Kontrol dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Uji Normalitas elompok KontrolOne-Sample Kolmogrov-Smirnov Test

a. Test distribution is Normal. satu sampel) diperoleh nilai Asymp. Sig(2-


b. Calculated from data. tailed) = 0.161 taraf signifikan 0.05 .maka
Uji Normalitas nilai awal pada dapat disimpulkan Ho diterima artinya data
kelompok Eksperimen. berdistribusi normal. Hasil perhitungan dapat
Berdasarkan perhitungan uji normalitas dilihat pada tabel 2.
dengan menggunakan uji Kolmogorof (uji K- S

Tabel 2. Uji Normalitas Kelompok Eksprimen

a. Test distribution is Normal. Uji homogenitas dilakukan untuk


b. Calculated f rom data. mengetahui apakah kedua kelas mempunyai
10
Aulia Rifki Nourovita Putri / Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies 2 (2) (2013)

varians yang sama atau tidak. Untuk 2 printout ialah kolom Sig. Jika nilai pada kolom Sig
menganalisis homogenitas dalam penelitian ini > 0.05 berarti H 0 diterima.
menggunakan uji chi-square test dengan bantuan Ho : varians homogen (σ12 = σ2 )
program SPSS 16. Kolom yang dilihat pada Ha : varians tidak homogen (σ12 ≠ σ22 )

Tabel 3. Tabel Uji Homogenitas Test Statistics

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai SATISTIK DISKRIPTIF


Asymp Sig kontrol 0.746 dan eksperimen 0.857 Pada penelitian diketahui bahwa anak
yang berarti lebih besar dari 0.05 artinya Ho sejumlah 42.86% memasuki tahap awal dalam
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyesuaian sosialnya. Begitu pula 42.86%
kedua kelompok homogen mempunyai varians memasuki tahap belum berkembang. Adapun
yang sama. dalam tahap muncul sebesar 7.14%. Begitu pula
7.14% memasuki tahap konsisten dalam
penyesuaian sosialnya. Hasil secara detail dapat
dilihat pada tabel 4 dibawah ini.

Tabel 4. Persentase Nilai Pre Test Penyesuaian Sosial Pada Kelompok Kontrol

Pada penelitian dapat diketahui bahwa anak berkembang sebesar 28.57%. Kemudian 7.14%
sejumlah 35.72% memasuki tahapawal dalam memasuki tahap konsisten dalam penyesuaian
penyesuaian sosialnya. Selanjutnya 28.57% sosialnya. Hasil secara detail dapat dilihat pada
memasuki tahap muncul. Begitu juga tahap belum tabel 5 dibawah ini.

Tabel 5. Persentase Nilai Post Test Penyesuaian Sosial Pada Kelompok Kontrol

Pada penelitian dapat diketahui bahwa anak berkembang dalam penyesuaian sosialnya.
sejumlah 64.28% memasuki tahap belum Selanjutnya 14.29% memasuki tahap awal dan
11
Aulia Rifki Nourovita Putri / Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies 2 (2) (2013)

muncul dan 7.14% memasuki tahap konsisten. dibawah ini.


Hasil secara detail dapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6. Persentase Nilai Pre Test Penyesuaian Sosial Pada Kelompok Eksperimen

Pada penelitian dapat diketahui bahwa Begitu pula 7.14% memasuki tahap belum
anak sejumlah 42.86% memasuki berkembang dalam penyesuaian sosialnya.
tahapkonsisten dalam penyesuaian sosialnya. Hasil detail dapat dilihat pada tabel 7 dibawah
Selanjutnya 35.71% memasuki tahap muncul. ini.
Adapun dalam tahap muncul sebesar 35.71%.

Tabel 7. Persentase Nilai Post Test Penyesuaian Sosial Pada Kelompok Eksperimen

Uji Hipotesis Kelompok Kontrol pembelajaran secara klasikal serta permainan-


Berdasarkan hasil pengamatan serta permainan yang diberikan lebih bersifat
analisis pada kelompok kontrol. tidak terjadi individual.
perubahan secara signifikan antara pre test dan Berdasarkan hasil pretest dan posttes
post test. Disini dikarenakan guru memberikan didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 8. Tabel Uji Hipotesis Kelompok Kontrol Paired Samples Test

12
Aulia Rifki Nourovita Putri / Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies 2 (2) (2013)

Rata-rata antara pretest dan posttest


disini terlihat meningkat walaupun tidak Uji Hipotesis Kelompok Eksperimen
meningkat secara signifikan. Di sini terlihat Berdasarkan hasil prê test dan post test
bahwa rata-rata pretest 26.79 sedangkan rata- yang diberikan. didapatkan data sebagai
rata posttest 30.29.Selain itu dihasilkan thitung berikut:
-5.230. Berdasarkan nilai sig (2- tailed) memiliki
nilai (0.000).

Tabel 9. Uji Hipotesis Kelompok Eksperimen

Rata-rata antara pretest dan posttest


disini terlihat sangat signifikan. Rata-rata Hasil Post Test Kelompok Kontrol dan
pretest 25.07 sedangkan rata-rata posttest 44.21. Eksperimen
Berdasarkan rata-rata yang terlihat sangat Berdasarkan hasil post test kelompok
signifikan disini dapat disimpulkan bahwa kontrol dan kelompok eksperimen didapatkan
penyesuian sosial anak meningkat. data sebagai berikut:
Selain itu dihasilkan thitung -7.933
Berdasarkan nilai sig (2-tailed) memiliki
nilai(0.000).

Tabel 10. Uji Hipotesis Post Test Kelompok Kontrol dan Eksperimen Independent Samples Test

Berdasarkan hasil rata-rata kelompok nilai ttabel 2.779 maka dapat simpulkan bahwa
kontrol 30.28 sedangkan rata-rata kelompok Ho ditolak dan Ha diterima yaitu permainan
eksperimen 45.28. Dengan signifikan 0.001 < tradisional Jawa efektif dalam meningkatkan
0.05 yang berarti tidak homogen sehingga t-test penyesuaian sosial pada anak usia 4-5 tahun.
menggunakan nilai Equal variances not Berdasarkan data hasil penelitian
assumed dengan nilai thitung 5.056 dengan kelompok kontrol dan eksperimen beserta tabel
13
Aulia Rifki Nourovita Putri / Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies 2 (2) (2013)

di atas menunjukkan bahwa permainan Aspek yang keempat yaitu mau menerima
tradisional Jawa efektif dalam meningkatkan peraturan-peraturan. Dalam hal ini permainan
penyesuaian sosial. Hal tersebut dapat dilihat yang terdapat dalam penelitian ini mempunyai
dari nilai rata-rata kelompok yang tidak diberi aturan-aturan sehingga anak akan belajar untuk
perlakuan permainan tradisional Jawa atau menaati aturan dalam permainan. Sesuai
kelompok kontrol terhadap penyesuaian sosial dengan penelitian yang dilakukan Pellegrini
sebesar 30.2857 lebih kecil dibanding dengan (2004) menyatakan bahwa permainan menjadi
rata-rata kelompok yang diberi perlakuan faktor perkembangan yang penting untuk anak.
permainan tradisional Jawa terhadap Permainan pada taman kanak-kanak sampai
penyesuaian sosial sebesar 45.2857. Sehingga sekolah dasar membuat penyesuaian di sekolah
dapat dikatakan bahwa permainan tradisional dan penyesuaian sosial menjadi meningkat.
Jawa efektif dalam meningkatkan penyesuaian
sosial pada anak usia 4-5 tahun.
Hasil pembelajaran tersebut SIMPULAN
menunjukkan bahwa permainan tradisional
Jawa efektif dalam meningkatkan penyesuaian Berdasarkan hasil penelitian yang telah
sosial anak. Hal tersebut disebabkan karena dilakuan maka dapat disimpulkan bahwa
dalam permainan tradisional Jawa, anak permainan tradisional efektif dalam
dimungkinkan lebih banyak bermain secara meningkatkan penyesuaian sosial pada anak
kelompok dan sering berinteraksi dengan teman usia 4-5 tahun di PAUD Karya Bakti
sebaya serta guru yang memberikan arahan Kecamatan Suruh. Hasil uji hipotesis
sehingga anak lebih cepat akrab dan dapat menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha
berkerja sama dengan teman sebayanya. Selain diterima yaitu permainan tradisional Jawa
itu juga anak-anak lebih menyukai kegiatan efektif dalam meningkatkan penyesuaian sosial
yang berbentuk permainan sehingga anak pada anak usia 4-5 tahun.
dalam mengikuti kegiatan yang berbentuk Berdasarkan uji perbedaan dari
permainan tradisional Jawa merasa senang, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
tidak jenuh dan tidak bosan. maka dapat disimpulkan bahwa permainan
Seperti teori yang dikemukakan oleh tradisional Jawa efektif dalam meningkatkan
Schneiders (1964) terdapat aspek-aspek penyesuaian sosial pada anak usia 4-5 tahun.
penyesuaian sosial di lingkungan sekolah
meliputi aspek yang pertama yaitu menjalin DAFTAR PUSTAKA
hubungan baik dengan teman sekelas. Dalam
hal ini sesuai dengan kegiatan pada permainan Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu
tradisional Jawa yaitu pada saat bermain anak Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
dapat berkerjasama dengan temannya, dapat Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan Validitas.
menerima kekalahan maupun kemenangan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Blatchford, dkk. (2002). Playground Games: Their
serta dapat berbagi dalam menjalankan
Social Context incElementary/Junior
permainan. Aspek yang kedua yaitu menjalin
School. London. Jurnal Penelitian.
hungan baik dengan guru. Dalam hal ini pada Cahyono. (2010). Permainan Tradisional.
saat permainan berlangsung, guru akan http://permata-nusantara.blogspot.com. At 7
menjelaskan dan mengarahkan jalannya May 2012.
permainan. Pada saat guru menjelaskan anak Dharmamulya, S. (2008). Permainan Tradisional
akan mendengarkan serta memperhatikan dan Jawa. Yogyakarta: Kepel Press.
bertanya dengan baik kepada guru. Aspek yang Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate
ketiga yaitu dapat berpartisipasi aktif dalam Dengan Program SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
mengikuti kegiatan. Di dalam permainan
Hayati, S. (2008). Pengaruh Dukungan Sosial
tradisional jawa yang dilakukan dalam
Terhadap Kesepian Pada Anak.
penelitian ini umumnya bermain secara http://repository.upi.edu/operator/upload/
berkelompok, permainan yang ada menarik.
14
Aulia Rifki Nourovita Putri / Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies 2 (2) (2013)

d_ipa_0707383_chapter4.pdf. At 17 May http://repository.ums.ac.id/handle/2011/14


2012. 314?show=full. At 10 June 2012.
Hurlock, E. (1978). Perkembangan Anak Siswadi. (2012). Perlakuan Tepat Emosi Anak
Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Berkembang Optimal.
Erlangga. http://www.kompas.com/read/xml/2008/0
Nasution. (2010). Memahami Perkembangan 8/22/05173783/perlakuan.tepat.emosi.anak.
Keterampilan Sosial Anak. berkembang.optimal. At 15 May 2012.
http://edukasi.kompasiana.com/2010/01/2 Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif,
9/memahami-perkembangan-keterampilan- Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfa
sosial-anak/. At 14 May 2012. Betha.
Pellegrini, dkk. (2004). A Short-Term Longitudinal Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian.
Study Of Children’s Playgriund Games in Bandung: Penerbit Alfa Betha. Sudjana, N.
Primary School. London. Jurnal Penelitian (2010). Tuntutan Penyusunan Karya Ilmiah.
Sari, R. dkk. (2007). Menyusun Proposal Dan Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Menyusun Instrumen Beserta Uji Coba Wardani, D. (2009). Bermain Sambil Belajar.
Validitas Dan Reabilitas. Universitas Negeri Bandung: Edukasia.
Semarang. Tedjasaputa, M. S. (2005). Bermain, Mainan, dan
Schneiders, A. (1964). Personal ajdusment and Permainan. Jakarta: PT Gramedia. Tim
mental health. New York: Holt, Rineheart & Pengembangan MKDK IKIP. (1990).
Winston. Psikologi Perkembangan. Semarang: IKIP
Seriati, N, dkk. (2010). Permainan tradisional jawa Semarang Press.
gerak dan lagu untuk menstimulasi Wijayanti, V. (2008).
keterampilan sosial anak usia dini. www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/127088
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Arti RB02V202n.
kel%20Permainan%20Tradisonal.pdf. At 15 Analisis, pdf. Jakarta: Universitas Indonesia. At 25
May 2012. June 2012
Siagawati, dkk. (2009). Peranan Permainan Yusuf, S. (2009). Psikologi Perkembangan Anak dan
Tradisional Gobak Sodor Dalam Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Pengembangan Aspek Motorik Dan Kognitif Offsett.
Anak.

15

Anda mungkin juga menyukai