Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

METODOLOGI DAN
PROGRAM KERJA

3.1. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. UMUM
1. Spesifikasi, gambar rencana dan Bill of Quantity adalah bagian yang saling mengisi dan
melengkapi serta dimaksud sebagai pedoman atau patokan untuk melaksa- nakan pekerjaan
dalam usaha mewujudkan suatu hasil akhir dari proyek dengan baik dan memuaskan semua
pihak. Pekerjaan tersebut meliputi pengadaan material, tenaga, peralatan, perlengkapan
bantu dan semua pekerjaan beserta segala sistim yang perlu untuk melaksanakan pekerjaan
secara sempurna sehingga menjamin kualitas pekerjaan pembangunan seperti yang
disyaratkan dalam ketentuan ini dan dapat diterima memuaskan oleh Pemberi Tugas.
2. Setiap material, peralatan dan perlengkapan bantu yang tidak tercantum dalam gambar
rencana maupun Bill of Quantity, tetapi dijelaskan dalam spesifikasi dan atau sebaliknya, juga
setiap material, peralatan, perlengkapan dan sistim-sistim yang diper lukan dalam
melaksanakan pekerjaan sampai sempurna harus disediakan oleh Kon- traktor Penanggung
Jawab dan merupakan bagian dari tanggung jawab peker- jaannya.
3. Bila terdapat perbedaan pernyataan antara spesifikasi, gambar rencana maupun Bill of
Quantity, maka yang berlaku adalah yang secara teknis mempunyai mutu paling baik atau
yang nilainya paling tinggi dengan sepengetahuan Direksi.
4. Semua material dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru, dari mutu yang
terbaik, bebas dari cacat akibat pembuatan, transportasi dan pemasangan yang harus
dibuktikan dan mendapat persetujuan Direksi, serta memenuhi ketentuan yang disyaratkan
spesifikasi, gambar rencana dan peraturan umum yang berlaku.
5. Semua gambar-gambar detail yang belum tercantum dalam gambar rencana harus dilengkapi
oleh Kontraktor dan harus dinyatakan pada gambar pelaksanaan untuk persetujuan Direksi
dengan sepengetahuan Konsultan Perencana.
6. Kontraktor harus memeriksa kesesuaian gambar rencana dengan keadaan di lapa- ngan dan
wajib melaporkan pada Direksi untuk persetujuan pelaksanaan. Semua kesalahan-kesalahan
detail dan ketidak tepatan pada waktu pelaksanaan dan hasil pengerjaan adalah tanggung

3- 1
LAPORAN ANTARA
PEKERJAAN )PERENCANAAN PENATAAN RUANG TERPADU
jawab Kontraktor.
7. Kontraktor dianggap telah memperhitungkan adanya revisi-revisi gambar detail sesu- ai
dengan hasil pemeriksaan dilapangan tanpa adanya biaya tambahan yang mempe ngaruhi
kontrak, kecuali diperhitungkan untuk pekerjaan kurang.
8. Apabila terjadi kesalahan gambar maupun spesifikasi atau hal-hal yang tidak mung- kin
didalam pelaksanaan sehubungan dengan desain maka Kontraktor harus mela- porkan
kepada Direksi untuk pertimbangannya. Bila Kontraktor tidak melaporkannya maka segala
resiko kesalahan menjadi tang- gung jawab Kontraktor.
9. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN INTERIOR
Sebelum setiap pekerjaan pembangunan dan pemasangan bahan / material dimulai Kontraktor wajib
dan harus menyerahkan :

9.1 Spesifikasi dari pabrik pembuatnya.


9.2 Gambar pelaksanaan (shop drawing) untuk persetujuan Direksi / Konsultan Perencana.
9.3 Contoh bahan, warna, termasuk mock-up untuk pekerjaan tertentu sesuai per- mintaan
Direksi/Konsultan Perencana untuk penelitian dan persetujuan.
9.4 Referensi, lisensi, sertifikat khusus dari pihak yang berwenang untuk peker- jaan tertentu
sesuai permintaan Direksi dan Konsultan Perencana.
9.5 Izin pelaksanaan dari Direksi untuk diteliti dan disetujui oleh Direksi, jika tidak memenuhi
syarat akan ditolak dan harus diganti sampai memenuhi persyaratan yang diminta atas biaya
dan tanggung jawab Kontraktor.
9.6 Marking (tanda-tanda) Kontraktor harus membuat semua marking (pengukuran) yg
diperlukan antara lain : Centre Line (CL), Elevasi (peil) dan ukuran luar serta diberi tanda-
tanda yang jelas. Tempat-tempat yang diperlukan diberi marking antara lain : Semua kolom,
dinding, lantai dan tinggi plafond sedemikian rupa sehingga finishing akhir dan titik peralatan
M/E dapat dikerjakan setepat mungkin. Kontraktor harus membuat marking pada tempat-
tempat tertentu bilamana dianggap perlu oleh Direksi tanpa biaya tambahan. Dalam
penawaran Kontraktor harus mencantumkan merk serta brosur dari bahan ba ngunan yang
ditawarkan. Kontraktor wajib bekerja sama dengan spesialis kontraktor untuk pekerjaan-
peker jaan khusus seperti antara lain : plumbing, listrik dsb sesuai petunjuk dan permin- taan
Direksi.

3.1 PROSES PRODUKSI :

1. Pembelian Bahan Baku

3- 2
LAPORAN ANTARA
PEKERJAAN )PERENCANAAN PENATAAN RUANG TERPADU
2. Pemotongan Bahan Baku

3. Proses Perakitan

2.2 TAHAP PERSIAPAN MATERIAL PRODUKSI (Purchasing)

Proses Persiapan Material Produksi merupakan Proses Pembelian Bahan Baku dan Bahan Mentah
dimana Volume atau Kuantitas dari bahan – bahan tersebut didapat melalui product cost Estimation
yang di kalkulasikan dan disediakan oleh Tenaga ahli/Teknis

2.3 TAHAP DASAR & PROSES Plywood

Bahan Mentah dipotong/ di belah dengan menggunakan mesin Running Saw,Bench Saw,Circular Saw,
Portable Band Saw,Sesuai dengan Pekerjaan /item yang akan di produksi,setelah proses pemotongan
dilanjutkan dengan proses pengamplasan dengan menggunakan mesin wide Belt Sander & Drum
Sander untuk meratakan bagian yang akan dilaminasi / di lapisi dengan supercone/tachosheet
selanjutnya bahan dibawa ke bagian Laminasi untuk proses penempelan dengan Laminating Machine
atau Biasa dinamakan proses semi perakitan / Semi Assembling ,dan dilanjutkan dengan proses
pembentukkan model dengan menggunakan mesin Band saw ,Router ,Driil Machine dan Spindle ,
Dilanjutkan dengan Proses penempelan sisi dengan Edging Machine.

3- 3
LAPORAN ANTARA
PEKERJAAN )PERENCANAAN PENATAAN RUANG TERPADU
2.3.PROSES PERAKITAN

Setelah bahan – bahan di atas telah di potong sesuai ukuran komponen yang akan di buat ,pekerjaan
selanjutnya adalah proses perakitan total/ Assembling full dengan menggunakan mesin Hot press di
support dengan bahan – bahan pendukung untuk menjadikan benda utuh. Proses Selanjutnya adalah
membersihkan sisa lem dan kotoran yang masih menempel sebelum barang diserahkan pada bagian
instalasi

3- 4
LAPORAN ANTARA
PEKERJAAN )PERENCANAAN PENATAAN RUANG TERPADU
B. (Jenis Pekerjaan Pasangan)

PROSES PEMASANGAN :

1. Pemesanan Bahan / Material;

2. Pekerjaan / Bongkaran / Bobokan;

3. Proses Pemasangan;

1. TAHAP PERSIAPAN MATERIAL PRODUKSI (Purchasing)

Proses Persiapan Material Produksi merupakan Proses Pembelian Bahan Baku dan Bahan Mentah
dimana Volume atau Kuantitas dari bahan – bahan tersebut didapat melalui product cost Estimation
yang di kalkulasikan dan disediakan oleh Tenaga ahli/Teknis

2. TAHAP PEKERJAAN BONGKARAN / BOBOKAN

Dalam tahap ini, setelah diketahui area /bidang kerja mana saja yang akan dilakukan Pekerjaan
Bongkaran / Bobokan (misalkan pekerjaan sanitasi), maka para pekerja dapat memulai untuk
melakukan tugasnya, sesuai dengan yang telah ditentukan dan sesuai dengan arahan dari Tenaga
Ahli.

3. PROSES PEMASANGAN

3- 5
LAPORAN ANTARA
PEKERJAAN )PERENCANAAN PENATAAN RUANG TERPADU
Setelah area bidang yang akan dilakukan pekerjaan pasangan telah siap ( pekerjaan plumbing ), maka
selanjutnya dapat dilakukan Pekerjaan Pasangan untuk area tersebut, termasuk misalnya pekerjaan
Lantai, Sanitasi, Armature, Vertical Blind, Sunblast dan lain sebagainya.

C. (Jenis Pekerjaan Pengecatan)

PROSES PENGECATAN :

1. Pemesanan Bahan / Material;

2. Proses Pengecatan;

3. Finishing / Perapihan Pekerjaan;

4. Inspeksi & Serah Terima

1. TAHAP PERSIAPAN MATERIAL PRODUKSI (Purchasing)

Proses Persiapan Material Produksi merupakan Proses Pembelian Bahan Baku dan Bahan Mentah
dimana Volume atau Kuantitas dari bahan – bahan tersebut didapat melalui product cost Estimation
yang di kalkulasikan dan disediakan oleh Tenaga ahli/Teknis

2. PROSES PENGECATAN

Setelah bahan tersedia, maka dilakukan pekerjaan pengecatan pada area yang telah ditentukan,
ketebalan cat, kerapihan, dan kebersihan pekerjaan, mutlak harus diperhatikan dalam pengerjaan
pekerjaan ini. Tenaga Ahli dan tenaga teknis perlu memperhatikan sisi pekerjaan ini secara detail, dan
menyeluruh, agar didapat hasil yang memuaskan

3- 6
LAPORAN ANTARA
PEKERJAAN )PERENCANAAN PENATAAN RUANG TERPADU
D. FINISHING / PERAPIHAN

Pekerjaan Perapihan wajib dilakukan, setelah seluruh tahapan pekerjaan sebelumnya, telah selesai
dilakukan. Finishing untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu yang membutuhkan “Setting” terhadap
Layout Ruangan, juga dilaksanakan dalam tahapan pekerjaan ini, termasuk juga dengan mobilisasi
peralatan, dan sisa-sisa bahan yang tidak digunakan.

3- 7
LAPORAN ANTARA
PEKERJAAN )PERENCANAAN PENATAAN RUANG TERPADU

Anda mungkin juga menyukai