A. PENGERTIAN
Hormone pertumbuhan (GH) juga dinamakan somatotrofic hormone (SH) atau
somatotropin, merupakan molekul protein kecil yang mengandung 1991 asam amino
dalam satu rantai dan mempunyai berat molekul 22005.
Growth hormone adalah suatu hormone yang diproduksi oleh hipofisis anterior
yang berfungsi meningkatkan pertumbuhan dan metabolism pada sel target. Growth
hormone juga berperan dalam mensintesis somatomedin pada liver untuk menstimulasi
pertumbuhan lempeng epifiseal.
Growth hormone merupakan polipeptida dengan 191-asam amino (BM 21.500)
yang disintesis dan disekresi oleh somatotrof hipofisis anterior. Seperti namanya
hormone pertumbuhan berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan linier yang
diperantarai oleh insulin liked growth factor-1 (IGF-1) yang juga dikenal somatomedin.
(Greenspan & Baxter, 2000).
HORMON PERTUMBUHAN MANUSIA
Hormon pertumbuhan manusia atau yang biasa disebut dengan HGH (Human
Growth Hormon) adalah suatu hormon anabolik yang berperan sangat besar dalam
pertumbuhan dan pembentukan tubuh, terutama pada masa anak-anak dan puberitas.
Growth Hormone berperan meningkatkan ukuran dan volume dari otak,
rambut, otot dan organ-organ di dalam tubuh. Psada orang dewasa GH berperan
terutama untuk menjaga volume dan kekuatan yang cukup dari kulit, otot-otot, dan
tulang. Selain itu GH juga berperan meningkatkan fungsi, perbaikan dan memelihara
kesehatan dari otot, jantung, paru-paru, hati, ginjal, persendian, persarafan tubuh, dan
otak.
Kelenjar yang bertanggung jawab untuk memproduksi HGH (HUMAN GROWTH
HORMONE) adalah kelenjar pituitary. Kelenjar pituitary terletak di bawah otak manusia.
Ukuran dari kelenjar ini adalah sebesar kacang kedelai.
HG diproduksi pada tiga sampai empat jam pertama dari waktu tidur, dan
produksinya mencapai puncak pada masa remaja, hingga mencapai kadar 1500 µg
perhari. Pada pria dan wanita muda dengan usia 25 tahun dan bertumbuh dengan baik,
produksi GH mencapai 350 µg perhari. Secara normal, seseorang akan mengalami
penurunan kadar dari GH sejak usia memasuki 20 tahun yaitu menurun sebesar 14 %
setiap pertumbuhan 10 tahun usia, dan akan memiliki GH dalam jumlah yang sedikit
ataupun tidak sama sekali pada usia 65 tahun.
Tanda-tanda adanya penurunan GH pada orang dewasa diantaranya adalah
rambut yang menipis, kulit menjadi tipis, kering dan mengendur, kedua belah pipi yang
mengendur, gusi yang menyusut, perut yang membesar dan kenyal seperti karet ban,
otot-otot tubuh yang mengendur, merasa lelah dan sulit kembali menjadi bugar walupun
telah beristirahat, perasaan cemas serta khawatir yang dialami terus menerus.
Peningkatan ataupun untuk mempertahankan kadar GH dapat dilakukan secara
alamiah tanpa melalui pemberian obat-obatan. Cara alamiah tersebut dengan
mengonsumsi berupa buah-buahan, daging terutama dari golongan unggas, telur dan
ikan, kurangi konsumsi alkohol, cuka, maupun minuman ataupun makanan yang
mengandung kafein, gula , permen, kue-kue, roti, pasta, sereal dan produk-produk
olahan dari susu.
MANFAAT HGH
1. Anti Penuaan
2. Meningkatkan Tenaga dan Fungsi Otak
3. Menguatkan Fungsi Otak dan Paru-paru
4. Membangun otot
5. Mengurangi Lemak Tubuh
6. Mncegah osteoporosis
7. Meningkatkan sistem Imunisasi
8. Memperbaiki penglihatan dan Daya Ingat
MEKANISME KERJA HGH
HGH (HUMAN GROWTH HORMONE) yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary
pertama-tama mengalir melalui pembuluh darah menuju ke organ hati. Di dalam hati,
HGH HUMAN GROWTH HORMONE) dirubah menjadi IGF-1 (Insulinlike Growth Factor
1). Lalu melalui peredaran darah pula, IGF-1 dialirkan keseluruh organ-organ yang ada
di tubuh manusia. IGF-1 inilah yang bertanggung jawab untuk memelihara seluruh
organ-organ di dalam tubuh manusia. Oleh karena terpeliharanya organ-organ di
dalam tubuh manusia, maka system imunisasi di dalam tubuh manusia juga ikut
terpelihara.
G. PEMERIKSAAN LAB.
Tumor hipofisis saat ini dapat diketahui melalui pemeriksaan :
- CT Scan dan dilanjutkan dengan pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance
Imaging), yang mempunyai kepekaan tinggi untuk mendiagnosis adanya tumor
hipofisis (baik mikro maupun makro adenoma)
- Laboratorium darah yaitu pemeriksaan darah yang mengukur kadar GH akan
menunjang diagnosis gigantisme dan akromegali.
1. Gigantisme
a. Definisi
b. Etiologi
c. Manifestasi Klinis
Berikut ini adalah gejala gigantisme yang disebabkan oleh kelebihan sekresi
GH:
1. Pemeriksaan kadar GH
2. Akromegali
a. Pengertian
b. Etiologi
Acromegali selain disebabkan oleh tumor hipofisis bisa juga disebabkan oleh
tumor pankreas, paru-paru, dan bagian lain dari otak. Tumor ini juga
mengakibatkan kelebihan GH, baik karena mereka menghasilkan GH diri sendiri
atau, lebih sering, karena mereka menghasilkan GHRH, hormon yang
merangsang pituitari untuk membuat GH. (U.S. Department of Health and Human
Services, 2008)
d. Manifestasi Klinis
e. Pemeriksaan Diagnostik
A. Gigantisme
Pengkajian
1. Anamnesa
Identitas
2. Keluhan Utama
Berisi tentang kapan terjadinya gigantisme, apa yang dirasakan klien dan apa
saja yang sudah dilakukan untuk mengatasi sakitnya.
Adanya riwayat tumor hipofisis atau penyakit lain yang berkaitan dengan
gigantisme.
7. Pemeriksaan Fisik
B1 ( Sistem pernafasan)
B2 ( sistem kardiovaskuler)
Nadi menurun ( N=60-100x/menit), hipertensi, hipertrofi jantung,
B3 ( sistem persyarafan)
B4 ( Sistem perkemihan)
B5 ( Sistem Pencernaan)
Anorexia, disfagia
B6 ( Sistem Muskuloskeletal)
8. Pemeriksaan Diagnostik
9. Pemeriksaan fisik Tinggi tubuh abnormal
10. CT Scan dan MRI kelenjar hipofisis
11. Pemeriksaan kadar GH
B. Diagnosa Keperawatan
Mampu spiritual
melakukan
aktifitas
sehari-hari
(ADLs)
secara
mandiri
TD normal
Energi
psikomotor
Level
kelemahan
Mampu
berpindah :
dengan atau
tanpa
bantuan alat
Status kardio
vulmonari
adekuat
3. Tujuan : Dorong pasien Mempertahankan
mengidentifikasi penampilan yang dapat
Body image,
kekuatan dirinya. meningkatkan citra diri.
disiturbed
Ajarkan keterampilan
Coping,
perilaku yang positif
ineffective
melalui bermain peran,
Personal
model peran, diskusi
identity,
Dukung pasien untuk
disturebed
menerima tantangan
Health
baru
behavior, risk
Kaji alasan untuk
Self esteem
mengkeritik atau
situasional,
menyalahkan diri
low
sendiri
KH : Kolaborasi dengan
sumber-sumber lain
Menunjukkan (petugas dinas social,
penilaian perawat spesialis klinis,
pribadi dan layanan
tentang keagamaan).
harga diri
Mengungkap
kan
penerimaan
diri
Komunikasi
terbuka
Mengatakan
optimisme
tentang masa
depan
Menggunaka
n strategi
koping efektif
optimal memfasilitasi
sesuai perkembangan
menggunaka reinforcement
tantangan anak.
karena Dorong
adanya melakukan
ketidakmamp perawatan
uan sendiri
Kematangan Ciptakan
fisik wanita: lingkungan yang
perubahan aman.
fisik normal
pada wanita
yang terjadi
dengan
transisi dari
masa kanak-
kanak ke
dewasa
Kemtangan
fisik pria :
perubahan
fisik normal
pada pria
yang terjadi
dengan
transisi dari
masa kanak-
kanak ke
dewasa
Status nutrisi
seimbang
B. Akromegali
1. Pengkajian
2. Anamnesis
3. Identitas
Identitas pada klien yang harus diketahui diantaranya: nama, umur, agama,
pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, alamat, jenis kelamin, status perkawinan,
dan penanggung biaya.
4. Keluhan utama
5. Riwayat masuk
6. Pemeriksaan fisik
B1 (Sistem Pernafasan)
Tidak terjadi perubahan pola napas, bunyi napas normal, gangguan napas
biasanya terjadi akibat adanya proses pembesaran tumor hipofisis.
B2 (Sistem kardiovaskuler)
Hipertrofi jantung
B3 (Sistem Persyarafan)
Nyeri kepala bitemporal, gangguan penglihatan disertai hemi-anopsia
bitemporal
B4 (Sistem Perkemihan)
B5 (Sistem Pencernaan)
B6 (Sistem muskuloskeletal)
Pasien cepat lelah, otot proximal lemah, turgor kulit buruk, kulit
mengeluarkan keringat berlebih, nyeri sendi.
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan kadar IGF-1
b. Kadar prolaktin serum : ACTH, GH
c. Foto tengkorak
d. CT Scan otak
e. Tes supresi dengan Dexamethason
f. Tes toleransi glukosa
C. Diagnosa Keperawatan
Mampu spiritual
melakukan
aktifitas
sehari-hari
(ADLs)
secara
mandiri
TD normal
Energi
psikomotor
Level
kelemahan
Mampu
berpindah :
dengan atau
tanpa
bantuan alat
Status kardio
vulmonari
adekuat
3. Tujuan : Dorong pasien Mempertahankan
mengidentifikasi penampilan yang dapat
Body image,
kekuatan dirinya. meningkatkan citra diri.
disiturbed
Ajarkan keterampilan
Coping,
perilaku yang positif
ineffective
melalui bermain peran,
Personal
model peran, diskusi
identity,
Dukung pasien untuk
disturebed
menerima tantangan
Health
baru
behavior, risk
Kaji alasan untuk
Self esteem
mengkeritik atau
situasional,
menyalahkan diri
low
sendiri
KH : Kolaborasi dengan
sumber-sumber lain
Menunjukkan (petugas dinas social,
penilaian perawat spesialis klinis,
pribadi dan layanan
tentang keagamaan).
harga diri
Mengungkap
kan
penerimaan
diri
Komunikasi
terbuka
Mengatakan
optimisme
tentang masa
depan
Menggunaka
n strategi
koping efektif
DAFTAR PUSTAKA
Suddart & Bruner. 2000. Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8. Jakarta : EGC
Suyono Slamet. 2001. Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Wilson & Price. 2005. Patofisiologi dan Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, edisi 6.
Jakarta :EGC
Tugas Endokrin