#walkingtoparadise
VISI
Menjadi program studi profesi dokter yang terkemuka dan b ermartabat
terutama di bidang penyakit tidak menular pada tahun 2023
MISI
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berkualitas yang
menghasilkan tenaga dokter yang profesional.
2. Melaksanakan penelitian dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan
Kedokteran yang sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Kedokteran terutama di bidang penyakit tidak menular.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat yang berkualitas yang
berdasarkan perkembangan ilmu kedokteran terkini terutama di bidang
penyakit tidak menular dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Tim Penyusun
Kontributor
Medical Education Unit FK – Unand
Tim Penulis Skenario FK – Unand
Tim pengelola pendidikan tahap akademik FK – Unand
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini Koordinator Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menyatakan bahwa Buku Panduan Dosen
Blok 2.4 Gangguan Sistem Pencernaan yang disusun oleh:
telah mengacu pada Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Periode 2014-2019 dan dapat
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan blok pada pendidikan tahap
akademik Program Studi Profesi Dokter FK UNAND tahun 2017/2018.
Dr. dr. Rika Susanti, SpF Dr. dr. Aisyah Elliyanti, SpKN, M.Kes
NIP. 19760731 200212 2 002 NIP. 19690307 199601 2 001
KATA PENGANTAR
Terima kasih, kami sampaikan kepada tim yang telah menyusun buku
panduan ini dan para kontributor. Akhir kata, semoga buku ini bermanfaat dan
dapat dipedomani agar aktivitas pembelajaran blok berjalan dengan baik. Kami
juga menyadari bahwa kemungkinan masih ada kekurangan dalam penyusunan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami perlukan.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
vii
Buku Panduan Mahasiswa
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
PENDAHULUAN
Seiring dengan semakin berkembangnya ilmu kedokteran yang harus dikuasai oleh mahasiswa
kedokteran, skala prioritas menjadi penting dalam mempelajari ilmu kedokteran. “Gangguan sistem
pencernaan” merupakan salah satu blok pada kurikulum pendidikan FK-Unand yang menggunakan
metode problem based learning. (PBL). Blok 2.4 ini merupakan blok yang ke-10 dalam urutan kurikulum
pendidikan FK-UNAND yang dilaksanakan pada semester 4.
Tujuan blok ini adalah setelah mengikuti pembelajaran dalam blok ini, mahasiswa mampu
menjelaskan patogenesis, diagnosis dan pengelolaan kelainan pada sistem pencernaan dengan
pendekatan sebagai dokter keluarga. Penyusunan blok ini mengacu pada 7 area kompetensi dokter:
Komunikasi efektif, Keterampilan Klinis, Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran, Pengelolaan Masalah
Kesehatan, Pengelolaan Informasi, Mawas Diri dan Pengembangan Diri, Etika, Moral, Medikolegal dan
Profesionalisme serta Keselamatan Pasien. Bagian atau bidang ilmu yang terintegrasi dalam blok ini
adalah : Ilmu bedah, Ilmu Penyakit Dalam, IKA, Radiologi, Patologi Klinik, Mikrobiologi, Patologi Anatomi,
Anatomi, Farmakologi, serta Gigi dan Mulut.
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah SPICES (Student centered, Problem-Based,
Integrated, Community,based, Elective, Early exposure to clinical situation, Systematic). Kegiatan
pembelajaran dilaksanakan selama 5 minggu yaitu tanggal 29 Januari 2018 sampai 2 Maret 2018 yang
meliputi tutorial, skills lab, kuliah pengantar, praktikum, diskusi pleno, dan belajar mandiri, sedangkan
ujian akhir blok akan diadakan pada minggu ke 6.
1
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang dapat mengikuti Blok Gangguan Sistem Pencernaan ini adalah mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas angkatan 2016 yang telah mengikuti blok 1.1 sampai 2.3. Blok ini
berkaitan dengan :
Blok 1.1. Dasar profesionalisme dokter
Blok 1.4. Sistem organ 3
Blok 1.5. Siklus Kehidupan
Blok 2.1. Dasar patologi, diagnosis dan terapi
Blok 2.3. Gangguan Hormon, Metabolisme dan Nutrisi
Blok 3.5. Penyakit tropik dan Emerging disease
Blok 3.6. Gangguan pada neonatus, remaja dan lansia
Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan medikolegal
METODE PEMBELAJARAN
1. Tutorial
Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu dengan menggunakan metode
seven jumps. Jika berhalangan hadir karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus
menginformasikan kepada tutor dalam waktu 2 x 24 jam.
2. Latihan Ketrampilan Klinik
Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi, keterampilan
laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik. Khusus untuk Latihan
Keterampilan Klinik, bobot penilaiannya terpisah dari nilai blok.
3. Praktikum
Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
tentang teori.
4. Kuliah pengantar
Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada mahasiswa
dalam mempelajari suatu topik.
2
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
5. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar.
Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian sebelumnya
6. Belajar mandiri
Belajar mandiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai
perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi. Keterampilan ini meliputi
mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran
yang tersedia, mengerti informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan
berbagai aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan
pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Oleh
karena itu, mahasiswa diharapkan melakukan belajar mandiri minimal 4 jam sehari. Log book
digunakan sebagai catatan pembelajaran secara mandiri, yang akan dievaluasi secara formatif
oleh tutor PBL.
7. Diskusi kelompok tanpa tutor
Tergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan kelompok tanpa
kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi, seperti mengidentifikasi
pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan pembelajaran kelompok, untuk memastikan
bahwa kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk mengidentifikasi
pertanyaan praktis.
8. Diskusi pleno
Kegiatan ini merupakan diskusi kelas besar, diawali dengan presentasi oleh dua kelompok yang
dipilih secara acak, dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab antara mahasiswa peserta diskusi
dengan kelompok penyaji. Terakhir tanggapan dari narasumber yang hadir. Tujuan kegiatan ini
adalah membandingkan pencapaian antar kelompok dan sharing antar kelompok. Power point
untuk diskusi pleno disiapkan oleh semua kelompok dan dikirimkan sebelum diskusi pleno ke
email koordinator Blok 2.4.
3
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
SUMBER PEMBELAJARAN
B. Media Instruksional
1. Panduan tutorial (Student’s Guide)
2. Penuntun Praktikum
3. CD ROM
4. Preparat dan praga praktikum
5. Panduan Ketrampilan Klinik
C. Referensi Utama
1. Acang N, Zubir N, Najirman, Yuliwansyah R. 2011. (ed). Buku Ajar Diagnosis Fisik, edisi pertama.
Pusat Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Unand, Padang.
2. Barry S, Dinan TG .2011. Functional dyspepsia: Are psychosocial factors of relevance? World J
Gastroenterol 2006 May;12(17);2701–07.
3. Buku Ajar Ilmu Bedah. Editor Wim Dayoung, dan Syamsul Hidayat
4. Dominique T, Laurent M. Lower Gastrointestinal Bleeding. Dalam Pediatric Gastro Intestinal
Desease , edited By Walker, Goulet, Kleinman,Sherman,Shneider, sanderson,fourth edition,p;267-
278
5. Drossman DA. 2006. The functional gasterointestinal disorder and The Rome III process.
Gasteroenterol; 130 ( 5); 1377-90
6. Feldman M, Friedman LS, Brandt LJ (ed). Sleisenger and Forddran’s Gastrointestinal and Liver
Disease, Pathophysidogy/ Diagnosis/ Management. Ninth edition, Vol 1, Saunders Elsevier.
Sleinger.
4
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
7. Frederick J.Suchy MD, Cholestatic liver desease, in Frederick JS, Ronald J, Sohol, William FB. .2007,
liver desease in children, third edition, Cambridge University Press;179-232
8. Goodman and Gilman’s .2005, The Pharmacological Basis of Therapeutics, 11ed, Pergamon Press,
New York.
9. Ganiswara, S.G. 2005, Farmakologi dan Terapi, .Edisi V, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta.
10. Hassan H, A kader, William FB. Cholestasis. In Berhman Richard E et al, Nelson . ,2003.Text Book of
Pediatric 19th edition,el sevier, Philadelpia,1314-19.
11. Julfina Bisanto. Kolestasis Intrahepatik pada Bayi dan Anak dalam Muhammad Juffrie dkk. Buku
Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jakarta : Badan Penerbit IDAI. Hal 365-381
12. Kay M, Wyllie R. 2006. Gastrointestinal Haemorrage dalam Buku Pediatric Gastrointestinal and
Liver Disease. 3rd Edition. Saunders Elgevier. Hal 204-211 .
13. Levi RL. Olden KW, Naliboff BD, Pradley LA, Francisconi C, Drossman DA et all. 2006. Psychosocial
aspect of the functional gasterointestinal disorder, gastroenterol, 130; 1447-50
14. Mark A, Gilger. Upper Gastrointestinal Bleeding dalam Buku Walker Pediatric Gastrointestinal
Disease. 4th Edition. Hamilton. Hal 258-265.
15. Mayer EA. The neurobiology of stress and gastrointestinal disorder. Gut 200;47:861-69
16. Mayer EA, Naliboff BD, Chang L, Coutinho SV. 2001. Stress and the gastrointestinal tract. Stress
and irritable bowel syndrome. AM J Physiol Gastrointest Liver Physiol; : 280; G519-
17. Michelle C, Galagher and James S.Dooley. 2007. Extrahepatic Billiary Obtruction system
effect,diagnosis and management. In text Book of hepatology third edition, Blackwell
Publishing,massacusshet.1501-17
18. Mudjaddid E, Shatri H. Gangguan psikosomatik: gambaran umum dan patofisiologinya. Editor:Aru
W Sudoyo, Bambang Setyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata
19. Murni AW. 2010. Hubungan depresi dengan infeksi Helicobacter Pylori serta perbedaan gambaran
histopatologi mukosa lambung pada penderita dyspepsia fungsional. [Tesis Sp2 Psikosomatik],
Jakarta; Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
20. Mulak A, Bonaz B. 2004. Iritable bowel syndro: a model of the brain gut interaction. Med Sci
Monit;10;RA55-62
21. Mycek MJ, et al. 2001, Illustrated Reviews :Pharmacology, Terjemahan Azwar Agus, Widya
Medika, Jakarta.
22. Siti Setiati. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam . Interna publishing FKUI 2009: 2093-97
5
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
23. Sudoyo W dkk.(ed). Gastroenterologi & hepatobilier. 2009. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Jilid 1, edisi Lima, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, hal. 287-503
24. Sabiston . 2010. Text Book of Surgery
25. Schwartz’S.2011. Principles of Surgery.9th edition
26. Sulaiman A, Akbar N, Lesmana LA, Noer MS .2007. (ed). Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati, edisi
Pertama, Penerbit Jaybadi, Jakarta
27. Soerapto P, Ranuh R. .2010.Kegawatan daruratan Gastrointestinal. Dalam Buku ajar
Gastroenterologi hepatologi Jilid I,Penyunting Juffrie M,Soenarto SS, Oswari H, Arief S, Rosalina I,
Mulyani NS: 27-50
28. Samy, C and Michelle, S.2005.Approach to Gastrointestinal Bleeding. Dalam Text Book of Pediatric
Gastroenterology and Nutrition, Edited by Stefano Guandalini.;639-651
6
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
A. Komponen penilaian
NO KOMPONEN BOBOT
7
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
C. Ujian Remedial
D. Standar penilaian
Standar penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana Universitas
Andalas tahun 2014.
Nilai Angka Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu
≥ 85 -100 A 4.00 Sangat cemerlang
≥ 80 < 85 A- 3.50 Cemerlang
≥ 75 < 80 B+ 3.25 Sangat baik
≥ 70 < 75 B 3.00 Baik
≥ 65 < 70 B- 2.75 Hampir baik
≥ 60 < 65 C+ 2.25 Lebih dari cukup
≥ 55 < 60 C 2.00 Cukup
≥ 50 < 55 C- 1.75 Hampir cukup
≥ 40 < 50 D 1.00 Kurang
<40 E 0.00 Gagal
8
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
Kode Topik Kuliah Pengantar: KP 2.4.X.Y = Kuliah Pengantar Blok 2.4, minggu ke-X, topik ke-Y
Kode
Minggu Topik Kuliah Pemberi kuliah
Topik
1 1. Kuliah pengantar blok dan pengenalan KK KP 2.4.1.1 dr. Saptino Miro, SpPD-
(1x50 menit) KGEH, FINASIM
2. Kelainan kongenital sistem pencernaan atas KP 2.4.1.2 dr. Jon Effendi, SpB, SpBA
dan sistem hepatobilier (Bedah 1x50 menit)
3. Kelainan kongenital sistem pencernaan bawah KP 2.4.1.3 dr. Jon Effendi, SpB,
(Bedah 1x50 menit) SpBA
4. Gangguan sistem perkembangan didapat KP 2.4.1.4 dr. Budi Pratama
pada sistem pencernaan atas dan bawah Arnofian, Sp.B,Sp.BA
(Bedah 1x50 menit)
5. Hernia pada anak dan dewasa (Bedah, 1x50 KP 2.4.1.5 dr. Budi Pratama
menit) Arnofian, Sp.B,Sp.BA
6. Hemorrhoid dan Perdarahan saluran cerna KP 2.4.1.6 dr. Juni Mitra, SpB KBD
bawah (Bedah, 1x50 menit)
7. Prolapsus anus, rectum (Bedah, 1x50 menit) KP 2.4.1.7 dr. Juni Mitra, SpB KBD
2 1. Penyakit inflamasi esophagus pada dewasa KP 2.4.2.1 dr. Saptino Miro, SpPD-
{GERD, Lesi korosif esophagus, (IPD 1x50 KGEH, FINASIM
menit)
2. Gangguan fungsi gaster pada dewasa KP 2.4.2.2 dr. Saptino Miro, SpPD-
(Dispepsia dan Dispepsia Fungsional). (IPD KGEH, FINASIM
1x50 menit)
3. Penyakit inflamasi gaster pada dewasa KP 2.4.2.3 dr. Saptino Miro, SpPD-
(gastritis dan ulkus peptic). (IPD 1x50 menit) KGEH, FINASIM
4. Abses hati dan penyakit pankreas. ( IPD 1x50 KP 2.4.4.4 dr.Arnelis, SpPD, KGEH,
menit) FINASM
5. Kolestasis,atresia biliaris, kolelitiasis , KP 2.4.4.5 dr. M. Iqbal Rivai, SpB KBD
kolesistitis, dan pancreatitis akut , empiema
dan hidrops kandung empedu (Bedah 3x50
menit)
6. Kelainan hepatobiler yang didapat pada anak (IKA, KP 2.4.4.6 Dr. dr. Yusri Diane Jurnalis,
1x50 menit) SpA (K)
7. Pemeriksaan laboratorium pada penyakit KP 2.4.4.7 Prof. Dr. dr. Ellyza Nasrul,
hepatobilier dan pankreas(Patologi klinik, 1x50 SpPK(K)
menit)
5 1. Karsinoma hepato seluler (IPD 1x50 menit) KP 2.4.5.1 dr.Arnelis, SpPD, KGEH,
FINASM
2. Tumor mulut, gastrointestinal, kandung empedu KP 2.4.5.2 Dr. dr. Daan Khambri,
dan Pancreas (leukoplakia, karsinoma pankreas, SpB(K)Onk, M.Kes
polip/adenoma, karsinoma kolon dan rektum,
limfoma pada GIT, dan GIST). (Bedah 4x50 menit)
10
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
Kode Topik Praktikum: P 2.4.X.Y = Praktikum Blok 2.4, minggu ke-X, topik ke- Y
11
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
12
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
13
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
Keterangan:
14
BLOK 2.4 GANGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
MODUL I
Bayi Koni yang berusia 4 hari dibawa ibunya ke Puskesmas karena selalu muntah setelah
menyusu, kadang kadang tersedak sehingga ASI keluar ke hidung. Dari anamnesis diketahui bahwa
sejak lahir bayi tersebut mengeluarkan mekonium sedikit-sedikit melalui fistel yang terdapat di
daerah vulva. Pada pemeriksaan fisik ditemukan palatoskisis, perut kembung, dan tidak ditemukan
adanya lobang anus. Dokter menduga bayi Koni menderita kelainan bawaan, oleh karena itu dokter
merujuk ke RSUP DR. M Djamil.
Setelah ditindak lanjuti, DPJP menjelaskan kasus bayi Koni kepada mahasiswa. Dari
diskusi yang berlangsung, preseptor mengingatkan kembali mahasiswa tentang kelainan anatomi
yang memungkinkan untuk terjadinya masalah pada bayi Koni. Preseptor mendemonstrasikan
pemeriksaan saluran cerna bayi sejak dari rongga mulut sampai ke anus. Dari pemeriksaan
ditemukan palatoskisis. Untuk mengetahui adanya kelainan saluran cerna yang lain seperti atresia
esophagus dilakukan pemeriksaan foto rontgen leher-toraks dengan sonde terpasang. Bayi ini
dipuasakan untuk menghindarkan komplikasi aspirasi pneumonia dan diberikan intake nutrisi
secara intravena.
Ibu bayi Koni tidak dapat menunggui anaknya dirumah sakit karena nyeri pada anus, BAB
berdarah dan ada benjolan pada anus.
15
BLOK 2.4 GANGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
MODUL II
Nn. Gastri, 35 tahun, seorang pengusaha sukses dan kaya raya, mengeluh nyeri ulu hati
yang semakin sering sejak lima hari ini. Sebenarnya keluhan tersebut telah dirasakan sejak satu
tahun yang lalu. Karena kesibukannya, ia sering telat makan. Ditambah lagi, ia suka makan
makanan yang pedas dan asam. Selain itu, Nn. Gastri sering merasa cemas karena ia belum juga
bertemu jodohnya, dan ia takut diejek teman-temannya. Bila penyakit maag kambuh, ia sering
merasa nyeri di punggung.
Akhirnya, Nn. Gastri berobat ke dokter keluarganya. Dari anamnesis diketahui bahwa Nn.
Gastri mengalami nyeri yang meningkat setelah makan dan pada malam hari, dengan rasa mual,
kembung, dan rasa terbakar di dada. Nn Gastri juga sering mengonsumsi obat penghilang nyeri dan
menyebabkan BAB yang berwarna hitam. Dokter menjelaskan secara rinci mengenai kemungkinan
diagnosis penyakit Nn. Gastri dan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan endoskopi dan
serologi Helicobacter pylori di Instalasi Diagnostik Terpadu RSUP dr. M. Djamil Padang.
Sementara itu dokter memberikan lansoprazol dan sukralfat.
Bagaimana anda menjelaskan penyakit yang dapat terjadi pada Nn. Gastri?
16
BLOK 2.4 GANGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
MODUL III
Pak Shigel, usia 40 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri perut bagian bawah
disertai rasa panas di rektum sejak 2 hari yang lalu, demam sejak tujuh hari yang lalu. Demam yang
dirasakan tidak tinggi dan tidak disertai menggigil. Sepuluh hari yang lalu pak Shigel menghadiri
acara “Makan Balanjuang” pada reuni, dan beberapa hari setelah itu ia mengalami BAB cair yang
disertai darah dan lendir. Selain itu ia juga mengeluh nyeri sesaat akan BAB. Nafsu makan pak
Shigel berkurang sejak sakit.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pak Shigel tampak sakit sedang, tekanan
darah 120/70 mmHg, frekuensi nadi 108x/menit, frekuensi nafas 20x/menit, dan suhu tubuh 39C.
Dari pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb 10,2 g/dl, leukosit 11.200/mm3, hematokrit 30,6%,
trombosit 254.000/mm3. Dari pemeriksaan feses rutin didapatkan adanya eritrosit dan PMN pada
feses. Dokter memberikan antibiotika dan menganjurkan pasien banyak minum untuk mencegah
dehidrasi.
Selain pak Shigel terdapat pasien anak usia 3 tahun dengan keluhan diare sejak 1 bulan
yang lalu dan sering muntah. Anak tersebut terlihat kurus, walaupun menurut ibunya, ia sudah
memberikan nutrisi yang cukup. Dokter merujuk pasien untuk dilakukan pemeriksaan analisis feses
dan tes toleransi laktosa.
Bagaimana anda menjelaskan yang terjadi pada pak Shigel dan anak tersebut?
17
BLOK 2.4 GANGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
MODUL IV
Dokter Ikte bertugas di klinik 24 jam. Mendapatkan beberapa pasien dengan keluhan
kuning. Pasien pertama adalah wanita 45 tahun dengan keluhan nyeri perut disertai kuning sejak
satu hari yang lalu. Awalnya pasien mengeluhkan nyeri di ulu hati sejak seminggu sebelumnya dan
kemudian sekarang bertambah hebat dan menjalar ke punggung, disertai demam dan muntah, badan
letih dan lesu. Pasien sudah pernah berobat ke rumah sakit dan dilakukan USG dengan hasil
terdapat batu di kandung empedu. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan vital sign takikardia,
suhu 38oC, nyeri tekan dan nyeri lepas di epigastrium disertai muscle rigidity. Dokter Ikte
mengirimkan surat untuk pemeriksaan laboratorium. Ia menjelaskan kepada pasien bahwa ada
kemungkinan terdapat infeksi di pankreas atau di saluran empedunya sehingga harus dirujuk.
Pasien kedua adalah laki-laki berusia 60 tahun dengan keluhan badan semakin menguning
sejak tiga minggu yang lalu, dengan keluhan lain mata dan badan menguning dan buang air kecil
bewarna teh pekat. Nyeri dan demam tidak ada. Berat badan dirasakan menurun, pada pemeriksaan
fisik kandung empedu teraba. Dokter Ikte menjelaskan bahwa kemungkinan ada pembesaran di
kandung empedunya akibat penyumbatan empedu, sehingga harus dirujuk ke RS Dr. M. Djamil
Padang untuk diagnosis dan tatalaksana selanjutnya. Di sana kemungkinan akan dilakukan
pemeriksaan tumor marker Ca 19-9 dan CT Scan abdomen
Pasien ketiga, perempuan berusia 46 tahun, obesitas, mengeluh nyeri perut kanan atas
hilang timbul. Dokter menduga ia mengalami kolik bilier, tetapi untuk memastikannya perlu
dilakukan USG abdomen. Untuk sementara pasien tersebut diberi obat simptomatis.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada pasien oleh dr. Ikte?
18
BLOK 2.4 GANGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
MODUL V
Dari pemeriksaan fisik, dokter mendapatkan KU lemah, gizi kurang, dan vital sign dalam
batas normal. Dari abdomen didapatkan tidak ada distensi, perut supel, namun teraba massa di
kuadran kanan bawah kenyal padat, terfiksir dengan nyeri tekan minimal. Dari pemeriksaan colok
dubur tidak didapatkan massa. Dokter menerangkan pada Tn. Saikum, bahwa kemungkinan ia
menderita tumor di colon dan menganjurkan dirujuk ke RS untuk pemeriksaan dan terapi lebih
lanjut.
Di rumah sakit Tn. Saikum diperiksa oleh ahli bedah digestif. Dari hasil pemeriksaan
penunjang didapatkan Hb 8 gr/dL dan CEA 20mg/dl. Dari hasil USG didapatkan nodul metastasis
di hati, dan hasil kolonoskopi biopsi menyatakan suatu adenocarcinoma. Dokter menerangkan pada
Tn. Saikum tentang penyakitnya, dan operasi yang akan dilakukan. Ia cemas ususnya dipotong dan
kemungkinan kolostomi karena operasi serta cemas juga apakah penyakit ini bisa disembuhkan.
19
BLOK 2.4 GANGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
Lampiran 1
20
BLOK 2.4 GANGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
Lampiran 2.
Tutorial dilaksanakan hari Selasa Jam 08.00-09.40 WIB dan Jumat 07.30 – 09.10 WIB Kecuali
tanggal 15 dan 22 Februari 2018 tutor pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis
jam 10.00 - 11.40 WIB
21
BLOK 2.4 GANGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
Lampiran 3.
22
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
Lampiran 4.
METODE SEVEN JUMP (TUJUH LANGKAH)
Diskusi tutorial adalah diskusi kelompok kecil yang terstruktur difasilitasi oleh
seorang tutor, dipicu oleh sebuah skenario untuk mengetahui hal yang perlu
dipelajari dalam memahami permasalahan di skenario. Tutorial adalah kegiatan
utama dalam metode Problem Based Learning (PBL), sehingga disebut sebagai
jantung PBL. Metode terstruktur yang digunakan di Program Studi Profesi Dokter
FK Unand adalah seven jump dilaksanakan dalam dua kali diskusi tutorial
berdasarkan satu skenario tiap minggunya, yaitu :
Langkah 1. Proses
Mengklarifikasi Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata yang maknanya
terminologi/istilah belum jelas
asing Anggota kelompok yang lain dapat menjelaskan definisinya
Penjelasan istilah dibatasi hanya sampai definisi
Hasil
Daftar istilah/terminologi serta klarifikasinya
Istilah/terminologi yang belum disepakati pengertiaannya
dijadikan sebagai tujuan pembelajaran
Tugas Tutor
Memastikan bahwa semua terminologi atau istilah asing dalam
skenario sudah diklarifikasi oleh mahasiswa
23
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
Langkah 2. Proses
Mengidentifikasi Mahasiswa mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam
masalah skenario baik yang tersurat maupun tersirat dan
mengemukakannya dalam bentuk kalimat Tanya
Semua mahasiswa harus ikut berkontribus dengan
menggunakan kemampuan berfikir kritis
Hasil
Daftar masalah yang akan dijelaskan
Tugas tutor
Memastikan bahwa semua masalah dalam skenario sudah
diidentifikasi oleh mahasiswa
Menstimulasi mahasiswa untuk dapat menemukan
berbagai masalah dengan menggunakan clue
Langkah 3. Proses
Menganalisis Mahasiswa menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi pada
masalah melalui langkah 2 dengan menggunakan prior knowledge, sehingga akan
brainstorming dihasilkan :
dengan a. Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar
menggunakan penalaran tanpa asumsi kebenarannya, ataupun sebagai
prior titik awal investigasi, atau
knowledge b. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detail dan
pemahaman, dengan tujuan untuk saling pengertian
Hasil
Daftar hipotesis atau penjelasan
Tugas tutor
Mengarahkan mahasiswa untuk mengaktifkan prior knowledgenya
ketika menjawab pertanyaan sehingga dapat dihasilkan hipotesis
atau penjelasan
Jika diperlukan tutor dapat memberikan analogi dalam
mengarahkan mahasiswa tetapi tidak boleh memberikan jawaban
terhadap pertanyaan
24
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
Langkah 4. Proses
Membuat Membuat skema dengan menghubungkan hipotesis/penjelasan
pengkajian yang yang telah dibuat pada langkah 3
sistematik Skema yang dibuat merupakan pemetaan konsep bukan
dari berbagai pohon topic
penjelasan
yang Hasil
didapatkan Sistematika (pemetaan konsep)
pada langkah Tugas tutor
3 Mengarahkan mahasiswa dalam membuat sistematika
berdasarkan hasil diskusi langkah 3
Membuat hubungan yang tepat antara satu hipotesis/penjelasan
dengan yang lain, menggunakan kata kunci
Langkah 5. Proses
Memformulasikan Anggota kelompok mengidentifikasi tujuan pembelajaran
tujuan berdasarkan sistematika
pembelajaran Tujuan pembelajaran dinyatakan dengan kalimat : Mahasiswa
mampu menjelaskan/ mengidentifikasi /membedakan/
menganalisis/menghubungkan/dll (kata kerja untuk ranah kognitif)
Hasil
Daftar tujuan pembelajaran
Tugas tutor
Memastikan bahwa semua tujuan pembelajaran sudah
diformulasikan minimal sesuai dengan yang terdapat dalam
buku panduan dosen. Mahasiswa dapat menambahkan tujuan
pembelajaran diluar yang ditetapkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan mahasiswa dalam kelompok tersebut
Langkah 6. Proses
Mengumpulkan Proses ini mencakup pencarian materi mengacu pada
informasi tujuan pembelajaran
diperpustakaan, Pencarian materi dapat dilakukan pada buku teks, internet,
internet, dll konsultasi pakar dan lain-lain.
Mahasiswa membuat summary hasil belajar mandiri dalam buku
catatan
Hasil
Catatan belajar mandiri
25
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
Langkah 7. Proses
Berbagi informasi Berlangsung 2-3 hari setelah tutorial pertama (langkah 1-5).
Mahasiswa memulai dengan kembali ke daftar tujuan
pembelajaran mereka.
Pertama, mereka mengidentifikasi sumber informasi individual,
mengumpulkan informasi dari belajar mandiri serta saling
membantu memahami dan mengidentifikasikan area yang sulit
untuk dipelajari lebih lanjut (atau bantuan pakar).
Setelah itu, mereka berusaha untuk melakukan dan menghasilkan
analisis lengkap dari masalah.
Hasil
Catatan hasil diskusi
Tugas tutor
Mendorong setiap mahasiswa untuk menyampaikan hasil
belajar mandirinya
Memastikan bahwa setiap mahasiswa mempelajari semua
Catatan :
Pada tutorial pertama di suatu blok, tutor mengingatkan kembali secara
umum metode didiskusi termasuk aturan dasar selama tutorial seperti
kedisiplinan, keaktifan, prinsip penilaian, tidak menggunakan
laptop/smartphone/ipad/iphone, tidak membacakan buku teks, dll
Tutor memberikan feedback terhadap proses dan hasil diskusi tutorial hari
pertama dan kedua
Tutor dapat memberikan feedback segera selama diskusi jika diperlukan
atau di akhir sesi tutorial
Tutor dapat memberikan feedback terhadap kelompok dan jika diperlukan
secara individual
Tutor juga bertindak sebagai pembimbing belajar mandiri. Pada akhir
pertemuan diskusi tutorial kedua tutor melakukan pemeriksaan terhadap
buku catatan belajar mandiri mahasiswa, memberikan feedback dan
menandatanganinya
Mahasiswa membuat laporan diskusi tutorial kelompok, diserahkan pada
tutor pada tutorial pertama minggu berikutnya
26
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
Lampiran 5.
27
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
28
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
Lampiran 6.
1. Diskusi pleno dilaksanakan satu kali seminggu sesuai jadwal yang telah
ditetapkan, dipimpin oleh moderator dan dihadiri oleh dosen pemberi kuliah
pada modul terkait serta seluruh mahasiswa.
2. Dua kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Penetapan
kelompok yang akan presentasi dilakukan pada hari diskusi pleno dengan cara
lotting di depan moderator, dengan demikian semua kelompok harus
mempersiapkan power point untuk diskusi pleno.
3. Susunan kegiatan dalam diskusi pleno
a. Pembukaan oleh moderator
b. Presentasi oleh dua kelompok terpilih
c. Pertanyaan dari anggota kelompok lain terhadap kelompok
penyaji (dua sesi)
d. Justifikasi atau klarifikasi dari narasumber terhadap isi presentasi
dan diskusi
e. Penutupan oleh moderator
29
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
Lampiran 7.
30
BLOK 2.4 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun Akademik 2017/2018
Lampiran 8.
31
Lampiran 9.
TA 2017/2018
32