Anda di halaman 1dari 14

KARYA TULIS STUDY TOUR

SMP N 1 SAMPANG
JAKARTA BANDUNG

NAMA ANGGOTA:
1. Arif Bagas Ryan W. (04)
2. Destria Candra K. (05)
3. Fajar Arifudin (12)
4. Ismu Tomzega (18)
5. Rendy Prastya S. (27)
6. Rizkiana Barkah (28)
7. Septian Sandy S. (30)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga karya tulis yang berjudul Perjalanan Study
Tour Jakarta ini dapat diselesaikan sesuai rencana

Karya tulis sederhana ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas Semester Genap
kelas VIII. Dalam penyelesaian karya tulis ini, kami memperoleh bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Kasirin M.M, selaku Kepala sekolah SMP Negeri 1 Sampang yang telah
mendukung dan merestui karya tulis sederhana ini,
2. Bu Endang S.M, S.Pd. selaku wali kelas dan pembimbing dalam perjalanan Study Tour
Ke Jakarta Bandung
3. Bu Tuti S.Pd,Bu Musriah S.Pd dan Bapak Rembun S.Pd, selaku guru yang turut
membantu dalam perjalanan kami.

Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan karya tulis ilmiah ini.Kami
menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta
saran yang membangun dari para pembaca akan kami terima dengan lapang hati sehingga
bisa menjadi sebuah pelajaran bagi kami agar kelak kami dapat membuat dengan lebih baik
lagi.

Semoga karya tulis yang berjudul Perjalanan Study Tour Jakarta memberikan manfaat
bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca pada khususnya serta dapat membantu
meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun bangsa Indonesia tercinta
ini.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sering kali kita dengar dengan membaca diberbagai media elektronik tentang
berbagai obyek wisata seperti Monas, Ancol, TMII, Dufan dan sebagainya. Obyek-obyek
wisata tersebut menawarkan keindahan dan kenyamanan berwisata juga pengetahuan bagi
pengunjung. Dari uraian tersebut maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui fasilitas-
fasilitas apa sajakah yang tersedia di Monas, Ancol, TMII, Dufan sehingga mampu menarik
minat ribuan pengunjung untuk datang setiap harinya. Karena alasan itulah karya tulis ini
dibuat. Selain fasilitas juga karena Jakarta adalah kota megapolitan, ibukota Negara dan kota
terbesar di Indonesia.

B. Tujuan
Tujuan penyusunan laporan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
· Memberikan gambaran dan penjelasan tentang sejarah berdirinya Monas, IPTEK TMII,
Dunia Fantasi dan tempat lainya
· Menambah pengetahuan kami dimasa yang akan datang.
· Menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca.
C. Metode
Metode adalah suatu cara penulis untuk mengamati wisata, kemudian mencatat hal
yang perlu. Adapun cara yang digunakan untuk memperoleh data dan menyusun karya tulis
ini sebagai berikut:
· Metode observasi (metode pengamatan secara langsung) merupakan metode dengan
Penulis mengamati obyek-obyek wisata, kemudian mencatat hal-hal yang penulis anggap
penting.
· Metode Study Pustaka adalah Metode penelitian dimana penulis mencari buku sumber
yang berhubungan dengan objek yang ditulis dan mencari data-data dari internet
· Metode Interview adalah metode Penulis mengadakan tanya jawab dengan pemandu
mengenai obyek wisata yang kami kunjungi agar karya tulis dapat tersusun dengan baik.

PEMBAHASAN

A. Monumen Nasional

Monumen Nasional atau yang dikenal dengan Monas atau Tugu Monas terletak di
Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dibangun pada tahun 1960. Monumen Nasional adalah salah
satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan
rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda. Bentuk Tugu peringatan yang satu ini sangat
unik, merupakan batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni simbol
kesuburan berdasarkan kebudayaan hindu. Tugu ini menjulang setinggi 132 meter (versi lain
mengatakan 137 meter dihitung dengan tinggi ruang yang ada di bawah tanah 5 meter).
1. Dasar Dan Tujuan Pembangunan Monumen Nasional
Negara kesatuan Republik Indonesia yang memiliki wilayah dari Sabang sampai
dengan Marauke, diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hasil perjuangan
kemerdekaan rakyat Indonesia dari penjajahan selama lebih kurang 350 tahun. Untuk
mengenang dan melestarikan kebesaran perjuangan bangsa Indonesia yang dikenal dengan
Revolusi Kemerdekaan Rakyat Indonesia 17 Agustus 1945 dan untuk membangkitkan
inspirasi dan semangat patriotisme bagi generasi sekarang dan generasi mendatang, maka
dibangunlah suatu tugu peringatan yang kemudian dikenal sebagai Tugu Munumen Nasional
(Monas).
Pembangunan Tugu Monumen Nasional atau Monas berdasarkan keputusan Presiden
RI Nomor 214 Tahun 1959 tanggal 30 Agustus 1959 tentang Pembentukan Panitia Monumen
Nasional yang diketahui oleh Kolonel Umar Wirahadikusumah, Komandan KMKB Jakarta
Raya.
Pembangunan Tugu Monumen Nasional atau Monas baru terwujud ketika Republik
Indonesia genap berusia dua windu atas dasar gagasan Presiden RI Pertama Ir. Soekarno, dan
pemancangan tiang pertama sebagai awal pembangunan Tugu Monas dilaksanakan pada
tanggal 17 Agustus 1961.Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu
ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono dan penasehat konstruksi adalah
Prof.Dr.Ir Roosseno. Pembangunan monas dibiayai sebagian besar dari sumbangan
masyarakat bangsa Indonesia secara gotong royong dari mulai dibuka untuk umum pada
tanggal 18 Maret 1972 berdasarkan keputusan Gubernur KDKI Kajarta Nomor
Cb.11/1/57/72.Tugu Monas mulai dibangun17 Agustus 1961, dan diresmikan 12
Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto dan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.
2. Bagian – Bagian Monas
Monumen Nasional terdiri dari 4 bagian utama yaitu :
Ø Ruang museum sejarah, terdapat 51 jendela peraga (diorama) peristiwa sejarah bangsa
Indonesia sampai dengan orde baru.
Ø Ruang kemerdekaan, terdapat atribut kemerdekaan Republik Indonesia, Peta kepulauan
Republik Indonesia, Bendera Sang Saka Merah Putih, Lambang Negara Bhineka Tunggal
Ika, dan pintu Gapura yang berisi Naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Ø Pelataran puncak, di pelataran ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru
kota Jakarta di ketinggian 115 M dari permukaan.
Ø Lidah api kemerdekaan, terdapat di pelataran puncak yang terbuat dari perunggu seberat 14,5
ton dan berdiameter 6 m, terdiri dari 77 bagian yang disatukan.

B. GSA-Ancol
Berdirinya GSA tak terlepas dari pembangunan Taman Impian Jaya Ancol, yang di
kelola oleh PT. Taman Impian Jaya Ancol. Tepat wisata ini pertama kali berdiri pada tahun
1966. Berdiri di atas pantai di pesisir Jakarta, tempat wisata ini di jadikan sebagai tempat
hiburan masyarakat Jakarta dengan minim akan tempat wisata.
Setelah memasuki dekade 70-an, terjadi peluasan obyek wisata. Supaya lebih menarik
lagi, maka di bangunlah Dunia Fantasi atau Dufan. Kemudian menyusul Atlantis Water
Adventures, komplek kolam renang dengan konsep Water Boom pertama di Indonesia.
Selang berapa tahun berikutnya di bangun Gelanggang Samudra Ancol dengan konsep dasar
pertunjukan lumba-lumba yang di dukung wahana lain.
1. Obyek Wisata di GSA
· Under Water
Water Adventure merupakan sebuah pertunjukan aquarium besar yang di mainkan oleh
manusia dan lumba-lumba. Dengan membayar tiket masuk, pengunjung dapat menyaksikan
pertunjukan dari balik aquarium.
2. Bioskop 4 Dimensi
Bioskop 4 Dimensi merupakan wahana yang menarik perhatian pengunjung. Film 4
Dimensi menawarkan pengalaman berbeda dalam melihat film. Dimana pada format ini,
penonton selain melihat juga ikut merasakan gambar di film tersebut. Kursi bisa bergerak
sesuai dengan gerakan gambar
3. Atraksi Lumba-Lumba
Wahana andalan Gelanggang Samudra ancol adalah atraksi lumba-lumba di kolam
yang di desain khusus. Dalam pertunjukan ini lumba-lumba yang dikenal hewan cerdas
mampu menjalankan perintah dari pelatih. Misalnya, bermain bola, menghitung angka, dan
sebagainya. lumba Lumba-dan siap beraksi di pentas lumba-lumba. Wahana ini yang sering
menjadi favorit bagi pengunjung Gelanggang Samudra. Empat orang pelatih yang energik
akan memandu aksi dari mamalia laut ini. Lumba-lumba yang pandai meloncat di air
dibuktikan dengan diperlihatkan seekor lumba-lumba yang mampu menyentuh bola yang
digantung tinggi. Seorang pelatih akan berdiri di punggung 2 ekor lumba-lumba dan mamalia
ini akan mengajak pelatihnya berkeliling kolam. Aksi lainnya adalah berenang bersama,
dengan memegang siripnya, lumba-lumba menarik pelatih mereka berekeliling kolam
menyapa penonton. Lumba-lumba juga pandai berhitung dengan menjawab soal dari
penonton. Di bagian akhir, lumba-lumba akan mengepakkan ekor mereka di atas air.
Hasilnya, penonton bagian depan akan terkena percikan airnya
C. DUFAN

Sejak awal berdirinya pada tahun 1966, Ancol Taman Impian atau biasa disebut
Ancol sudah ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah Propinsi DKI
Jakarta. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda DKI menunjuk PT Pembangunan Jaya
sebagai Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol yang dilakukan secara bertahap
sesuai dengan peningkatan perekonomian nasional serta daya beli masyarakat.
Sejalan dengan perkembangan perusahaan yang semakin meningkat pada tahun 1992
status Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol diubah menjadi PT Pembangunan
Jaya Ancol sesuai dengan akta perubahan No. 33 tanggal 10 Juli 1992 sehingga terjadi
perubahan kepemilikan dan prosentase kepemilikan saham, yakni 20% dimiliki oleh PT
Pembangunan Jaya dan 80% dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta.
Pada 2 Juli 2004 Ancol melakukan “go public” dan mengganti statusnya menjadi PT
Pembangunan Jaya Ancol Tbk., dengan kepemilikan saham 72% oleh Pemda DKI Jakarta
dan 18% oleh PT Pembangunan Jaya dan 10% oleh masyarakat. Langkah “go public” ini
dilakukan untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan, karena akan lebih terkontrol,
terukur, efisien dan efektif dengan tingkat profesionalisme yang tinggi serta menciptakan
sebuah Good & Clean Governance. Kinerja dan citra yang positif ini akan menjadikan
perusahaan terus tumbuh dan berkembang secara sehat pada masa depan. PT Pembangunan
Jaya Ancol, Tbk juga melakukan upaya repositioning dengan diluncurkannya logo Ancol
yang baru pada 10 Juli 2005.
D. MUSEUM GAJAH

Museum Nasional atau Museum Gajah hadir sebagai salah satu alternatif wisata museum.
Berdiri di tengah pusat Jakarta, Museum Gajah menawarkan wisata budaya dan sejarah yang
edukatif.

Hingga saat ini, Museum Gajah memiliki 141.899 benda, terdiri atas 7 jenis koleksi yaitu
prasejarah, arkeologi, keramik, numismtik-heraldik, sejarah, etnografi dan geografi.
Menariknya, museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara ini memiliki koleksi
peninggalan dari berbagai era. Melalui peninggalan tersebut, Anda bisa mengenal peradaban
bangsa lain.

Berbagai benda-benda prasejarah yang dipamerkan mulai dari zaman batu seperti: artifak,
fosil, menhir, arca-arca kuno, prasasti, barang kerajinan dan senjata
purba yang berasal dari pelosok Nusantara.

Semua koleksi ini masuk dalam kategori etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil,
numismatik, relik sejarah, dan benda berharga.

Koleksi etnografi museum yang berada di salah satu gedung peninggalan kolonial Belanda ini
merupakan yang terlengkap di dunia. Ada juga koleksi keramik dari
dinasti Han, Tang dan Ming yang menjadi salah satu koleksi keramik terbesar di dunia,
keramik-keramik Asia Tenggara, juga benda-benda kebudayaan Hindu Jawa.

Dikutip dari Indonesia Travel, Patung Bhairawapatung dengan tinggi 414 cm merupakan
salah satu daya tarik utama museum ini. Patung yang ditemukan di Padang Roco, Sumatra
Barat ini diperkirakan berasal dari abad ke 13 dan 14. Sementara itu, koleksi lukisan yang
terdapat di museum ini terdiri dari lukisan karya pelukis-pelukis Paris, seperti Zou Wuki,
Georges Braque dan Polk Lee.
Untuk tiket masuk, Anda cukup membayar Rp5 ribu untuk dewasa dan Rp2 ribu untuk anak-
anak. Sementara bagi rombongan atau grup minimal 20 orang yaitu dewasa dikenakan tarif
Rp3.000 dan anak-anak Rp1.000. Turis luar negeri baik anak-anak atau dewasa dikenakan
biaya Rp10.000.

Museum yang diresmikan pada tahun 1868 oleh Persatuan Kesenian dan Ilmu Pengetahuan
Batavia itu, buka antara hari kerja (weekday) atau hari libur (weekend).

Untuk hari kerja Selasa-Jumat, Anda diperbolehkan berjalan-jalan pada pukul 08.00-16.00
WIB. Weekend, Sabtu dan Minggu, pengunjung bisa datang pada pukul 08.00-17.00 WIB.
Namun pada hari Senin museum akan tutup begitu pula dengan hari libur nasional.

F. Cibaduyut

Pusat perbelanjaan oleh-oleh di bandung adalah disini,cibaduyut.di cibaduyut banyak


terjual baju,sepatu,dan oleh-oleh makanan lainnya,cibaduyut adalah pasar penjualan sepatu
terkenal di bandun.Cibaduyut adalah salah satu pasar sepatu terpanjang di dunia, dimana di
lokasi tersebut merupakan sentra penjualan sepatu hasil kreasi para pengrajin yang ilmu
pembuatannya didapat secara turun menurun.Pada tahun 1989 pemerintah R.I meresmikan
cibaduyut ini sebagai daerah tujuan wisata.
Kalau ada kesempatan piknik ke Bandung, jangan lupa mampir ke pusat sepatu dan
tas Cibaduyut.selain barangnya beragam barang-barang ini sangat murah bagi kita yang
mungkin sedang memiliki uang pas-pasan,karna itu jika berlibur di bandung dan tidak
menyempatkan ke cidaduyut rugi rasanya.
Di sepanjang Jalan Cibaduyut Bandung, kita bisa melihat toko-toko yang berjejer
memajang dagangan yang didominasi oleh tas dan sepatu. Kalau kita masuk ke dalamnya,
kita dapat menemukan lebih banyak lagi. Ada pakaian termasuk jaket kulit, tas kulit, tas
gendong, dompet, ikat pinggang, boneka, sandal, dan lain-lain. Harganya pun bervariasi,
mulai dari beberapa puluh ribu saja sampai dengan ratusan ribu rupiah. Sepanjang Jalan
Cibaduyut Bandung banyak berdiri toko toko yang menjual dan menerima pesanan sepatu.
Semua ukuran sepatu dapat dibuatkan di sini. Daerah ini terkenal karena harga yang mereka
tawarkan cukup murah, dan kwalitas yang cukup bagus.
Kita bisa melihat toko-toko yang berjejer memajang dagangan yang didominasi oleh
tas dan sepatu. Jika kita masuk ke dalamnya, kita dapat menemukan lebih banyak lagi. Ada
pakaian termasuk jaket kulit, tas kulit, tas gendong, dompet, ikat pinggang, boneka, sandal,
bahan kulit untuk mebuat sepatu atau sendal dan laiWisata Belanja Sepatu Cibaduyut
Berkualitas di Bandung.
G.Monumen Pancasila Sakti

dibangun atas gagasan Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto. Dibangun di atas tanah seluas 14,6
hektare. Monumen ini dibangun dengan tujuan mengingat perjuangan para Pahlawan
Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari
ancaman ideologi komunis.
Keenam pahlawan revolusi tersebut adalah:
 Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani,
 Mayjen TNI R. Suprapto
 Mayjen TNI M.T. Haryono
 Mayjen TNI Siswondo Parman
 Brigjen TNI DI Panjaitan
 Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo
Jenderal TNI A.H. Nasution juga disebut sebagai salah seorang target namun dia selamat dari
upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan AH
Nasution, Lettu Pierre Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.
Monumen yang terletak di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur ini, berisikan
bermacam-macam hal dari masa pemberontakan G30S - PKI, seperti pakaian asli para
Pahlawan Revolusi.

Sejarah Dibangunnya Monumen Pancasila Sakti


Monumen ini dibangun di atas lahan seluas 9 Hektar, atas prakarsa Presiden ke-2
RI, Soeharto. Dibangun untuk mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang
mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari
ancaman ideologi komunis.
Monumen ini terletak Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Di
sebelah selatan terdapat markas besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangkap, sebelah utara
adalah Bandar Udara Halim Perdanakusuma, sedangkan sebelah timur adalah Pasar Pondok
Gede, dan sebelah barat, Taman Mini Indonesia Indah.
Sebelum menjadi sebuah museum sejarah, tempat ini merupakan tanah atau kebun kosong
yang dijadikan sebagai tempat pembuangan terakhir para korban Gerakan 30 September
1965 (G30S).
Di kawasan kebun kosong itu terdapat sebuah lubang sumur tua sedalam 12 meter yang
digunakan untuk membuang jenazah para korban G30S. Sumur tua itu berdiameter 75 Cm.

Kompleks Monumen
Monumen ini berdiri di atas lahan seluas 9 Hektar dan tediri dari beberapa tempat yang
bersejarah Museum Pengkhianatan PKI (Komunis), Sumur Tua tempat membuang jenazah
7 Pahlawan Revolusi, Rumah Penyiksaan, Pos Komando, Dapur Umum, Mobil-Mobil tua
peninggalan Pahlawan Revolusi dan Museum Paseban.
Museum Pengkhianatan PKI (Komunis)

Museum Pengkhianatan PKI menceritakan sejarah pemberontakan-pemberontakan PKI yang


bertujuan menggantikan dasar negara Pancasila dengan komunis yang bertentangan dengan
Pancasila, sampai pada pemberontakan kedua yang terkenal dengan nama Gerakan Tiga
Puluh September atau G-30-S/PKI, diawal pintu masuk kita akan disambut dengan beberapa
koleksi foto Pemberontakan PKI, Pengangkatan Jenazah 7 Pahlawan revolusi, dan
beberapa diorama yang menceritakan tentang Pemberontakan PKI di
berbagai Daerah di Indonesia.
 Monas
Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu
Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk

mengenang perlawanan dan perjuangan


rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah
presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai
lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang
menyala-nyala.Emas tersebut beratnya 50kg. Tugu Peringatan Nasional ini kemudian
dibangun di areal seluas 80 hektare. Tugu ini diarsiteki oleh Frederich Silaban dan R. M.
Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961.

Museum Paseban
Museum Paseban yang terletak di Kompleks Monumen Pahlawan Revolusi ini diresmikan
oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1 Oktober 1981 bertepatan dengan Dwi Wndu Hari
Kesaktian Pancasila, di dalam ruangan ini terdapat beberapa diorama sebagai berikut:

 Rapat-Rapat Persiapan Pemberontakan (September 1965)


 Latihan sukarelawan di Lubang Buaya (5 Juli-30 September 1965)
 Penculikan Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani (1 Oktober 1965)
 Penganiayaan di Lubang Buaya (1 Oktober 1965)
 Pengamanan Lanuma Halim Perdanakusuma (2 Oktober 1965)
 Pengangkatan Jenazah Pahlawan Revolusi (4 Oktober 1965)
 Proses lahirnya Supersemar (11 Maret 1966)
 Pelantikan Jenderal Soeharto sebagai Presiden (12 Maret 1967)
 Tindak Lanjut Pelarangan PKI (26 Juni 1982)
Usaha terhadap Pemerintah RI dan mengganti dasar negara Pancasila telah dua kali
dijalankan, yang pertama pada tahun 1948, dikenal sebagai pemberontakan PKI Muso di
Madiun dan yang kedua ialah pemberontakan G 30 S PKI dalam bulan September 1965.
Selain itu tempat ini juga terdapat Foto ke 7 Pahlawan Revolusi, yang ukuran foto tersebut
sudah diperbesar dari aslinya.
Dan adanya Ruang Relik yang merupakan tempat dipamerkannya barang-barang,
terutama pakaian yang mereka kenakan ketika mereka d culik, di siksa, sampai akhirnya
di bunuh, berikut dengan hasil visum dari dokter. Selain itu terdapat
pula Aqualungsebuah alat bantu pernapasan yang digunakan untuk mengangkat jenazah
7 Pahlawan Revolusi dari dalam sumur tua.
Selain itu terdapat pula Ruang Teater yang memutar rekaman
bersejarah pengangkatan jenazah Pahlawan Revolusi, Pemakaman ke Taman Makam
Pahlawan Kalibata, dan lain-lain, masa putar rekaman ini kurang lebih 30 menit.
Dan terdapat Ruang pameran Foto yang menyajikan foto-foto
pengangkatan Jenazah Pahlawan Revolusi dan pemakamannya di Taman Makam Pahlawan
Kalibata.

Anda mungkin juga menyukai