Anda di halaman 1dari 27

PROSES PEMURNIAN MG-Si (METALLURGICAL GRADE

SILICON) dengan METODE PELINDIAN (LEACHING) pada


VARIASI pH LARUTAN AQUA REGIA

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

DILAKSANAKAN PADA:
PUSAT PENELITIAN METALURGI DAN MATERIAL - LIPI
KAWASAN PUSPIPTEK – TANGERANG SELATAN

Oleh:
MAULIZA ARSITA
1208103010002

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
AGUSTUS, 2015
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, segala
puji syukur untuk Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-
Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja
Praktik (KKP) dengan judul “Proses Pemurnian Mg-Si (Metallurgical Grade Silicon)
dengan Metode Pelindian (Leaching) pada Variasi pH Larutan Aqua Regia” yang
merupakan syarat wajib dalam mata kuliah kerja praktik (KKP).

Pelaksaan Kuliah Kerja Praktik (KKP) ini bertujuan agar mahasiswa mampu
beradaptasi dan berpartisipasi langsung dalam berbagai bentuk kegiatan di dunia kerja
tentang aplikasi bidang ilmu yang telah diperoleh dalam proses belajar di bangku kuliah
serta menambah banyak pengalaman serta wawasan baru yang berhubungan langsung
dengan ilmu kimia pada khususnya. Kegiatan Kuliah Kerja Praktik (KKP) ini
dilaksanakan selama satu bulan dan terhitung mulai tanggal 07 Juli 2015 sampai 07
Agustus 2015.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ir. Bintang Adjiantoro, MT.


selaku pembimbing lapangan yang telah bersedia mengarahkan kami dalam proses
pelaksaan penelitian serta seluruh karyawan/staf pusat Penelitian Metalurgi dan
Material-LIPI yang selalu membantu melancarkan pelaksanaan KKP kami dan
terimakasih juga kepada Bapak Elly Sufriadi, M.Si sebagai dosen pembimbing yang
telah membantu penulis dalam mengarahkan pengerjaan laporan ini sehingga laporan
ini dapat selesai tepat pada waktunya. Terimakasih tak terhingga tidak lupa pula kami
sampaikan kepada orang tua dan teman-teman yang telah memberi kontribusi baik
langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Kuliah Kerja Praktik (KKP)
ini masih banyak terdapat kekurangan, kesalahan dan ketidaksempurnaan, maka dengan
ini penulis sangat mengaharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya
membangun sehingga penulis dapat mengoreksinya agar lebih baik kedepan. Semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Tangerang Selatan, 07 Agustus 2015

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1


1.1. Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2. Tujuan KKP ..................................................................................... 2
1.3. Manfaat KKP ................................................................................... 2

BAB II PROFIL ORGANISASI DAN MANAJEMEN ............................... 2


2.1. Sejarah Singkat dan Lokasi Pusat Penelitian Metalurgi dan
Material LIPI .................................................................................. 3
2.2. Bidang dan Skala Kerja Pusat Penelitian Metalurgi dan
Material LIPI .................................................................................. 4
2.3. Manajemen dan Struktur Organisasi Pusat Penelitian Metalurgi
dan Material LIPI ........................................................................... 4
2.4. Proses Kerja Secara Umum .......................................................... 5

BAB III METODE KERJA................................................................................ 7


3.1. Waktu dan Tempat ......................................................................... 7
3.2. Ruang Lingkup Kerja .................................................................... 7
3.3. Alat dan Bahan............................................................................... 7
3.4. Metode dan Proses Kerja ............................................................... 7
3.4.1. Preparasi Sampel MG-Si ..................................................... 7
3.4.2. Proses Pembuatan Larutan ................................................... 8
3.4.3. Proses Leaching Sampel MG-Si.......................................... 8
3.4.4. Proses Persiapan Sampel ICP-OES..................................... 8

ii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 10
4.1. Data Hasil Pengamatan................................................................... 10
4.2. Pembahasan .................................................................................... 10

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 13


5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 13
5.2. Saran .............................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 14
LAMPIRAN ......................................................................................................... 15

iii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1.1. Tabel 4.1.1. Hasil analisis impurities menggunakan
instrumentasi ICP-OES ................................................................ 10

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Kartu Kendali Pelaksanaan KKP ..................................................... 15
Lampiran 2. Foto Kegiatan .................................................................................... 17

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI merupakan salah satu lembaga
pemerintah yang terletak di Gedung 470 Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang
Selatan. Lembaga penelitian ini berupaya seoptimal mungkin memanfaatkan kekayaan
mineral dan logam Indonesia, salah satunya pemanfaatan silikon. Silikon dijadikan
sebagai alternatif energi baru yang penting di abad 21 ini mengingat semakin krisisnya
dunia akan minyak bumi yang semakin lama semakin menipis. Oleh karena itu silikon
dijadikan alternatif pengganti. Sel surya berbahan baku silikon hingga saat ini masih
merupakan jenis sel surya yang paling banyak diteliti, dikembangkan serta dipasarkan.
Mapannya pengetahuan akan silikon, terbuktinya kehandalan silikon dalam aplikasi sel
surya dan jumlah cadangan silikon di perut bumi berupa pasir silica yang berlimpah
menjadi beberapa bahan pertimbangan. Namun dialam, silikon jarang ditemukan dalam
bentuk unsur tapi dalam bentuk senyawaannya yaitu silicon dioxide (SiO 2 ), karenanya
perlu proses untuk mereduksi SiO 2 ini menjadi logam Si.
Bahan baku yang tersedia pada Pusat Penelitian Metalurgi dan Material
LIPI merupakan jenis Metalurgical Grade Silicon (MG-Si). Pemurnian Metalurgical
Grade Silicon (MG-Si) ini akan menghasilkan Solar Grade Silicon (SoG-Si) yang
nantinya digunakan sebagai bahan pembuatan solar sel. Bahan baku silikon untuk sel
surya (SoG-Si) harus mempunyai tingkat kemurnian sekitar 6N (99,9999% berat Si).
Bila meggunakan silikon tingkat semikonduktor (semiconductor-grade silicon = SEG-
Si) terlalu mahal biayanya. Oleh karena itu sampai saat ini masih digunakan SoG-Si
sebagai bahan baku sel surya karena selain biayanya yang rendah, produktivitasnya
juga tinggi.
Tahapan proses pembuatan SoG-Si dimulai dari reduksi MG-Si
menggunakan Jaw Crusher, DissMill, Screening dan Magnetic Separator sebagai proses
fisika, kemudian dilanjutkan pemurnian dengan proses kimia yaitu dengan metode
leaching dengan berbagai parameter. Parameter yang digunakan dalam proses leaching
yaitu ukuran partikel MG-Si, jenis larutan, variasi pH, tahapan pembilasan, waktu
leaching, dan temperatur leaching. Ukuran partikel serbuk MG-Si yang digunakan yaitu

1
325 mess atau setara 44 µm, larutan yang digunakan adalah aquaregia, variasi pH antara
1-3, tahapan pembilasan sebanyak 3 tahap dimana setiap tahapan dilakukan sebanyak 3
jam. Leaching dilakukan pada temperatur dibawah titik didih (±80 0 C) .

1.2 Tujuan KKP


Secara umum Kuliah Kerja Praktik (KKP) ini bertujuan untuk melakukan
kegiatan kemitraan, mengamati dan mengetahui proses penelitian dan manajemen
laboratorium di lingkungan Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI.
Tujuan khusus Kuliah Kerja Praktik (KKP) di Pusat Penelitian Metalurgi
dan Material LIPI adalah untuk menganalisis dan mengkarakterisasi proses pemurnian
Solar Grade Silicon (SoG-Si) dari bahan baku Metalurgical Grade Silicon (MG-Si)
sebagai bahan dasar pembuatan sel surya menggunakan metoda leaching asam.

1.3 Manfaat KKP


Manfaat Kuliah Kerja Praktik (KKP) adalah untuk mendapatkan
pengalaman kerja di lembaga yang terkait dengan bidang ilmu kimia dan memperoleh
wawasan tentang penerapan ilmu yang telah dimiliki. Selain itu mahasiswa juga dapat
mempelajari sistem manajemen dan proses penelitian yang berlaku di Pusat Penelitian
Metalurgi dan Material LIPI.

2
BAB II
PROFIL ORGANISASI DAN MANAJEMEN

2.1. Sejarah Singkat dan Lokasi Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI
Pusat Penelitian Metalurgi dan Material (P2MM)–LIPI telah mengalami
beberapa kali perubahan nama, berawal dari Lembaga Metalurgi Nasional (LMN) yang
didirikan tahun 1965. LMN adalah salah satu di antara 5 (lima) lembaga penelitian dan
pengembangan serta dikelompokkan dalam sebuah Pusat Riset Nasional yang tergabung
dalam Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI). Pada tahun 1967, MIPI dihapuskan
dan sebagai gantinya Pemerintah membentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) sehingga sejak tahun 1967 LMN berada di bawah LIPI.
Pada tahun 1986 LIPI di-reorganisasi dan LMN berubah nama menjadi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Metalurgi (Puslitbang Metalurgi)–LIPI. Pada tahun
2001 Puslitbang Metalurgi–LIPI kembali berubah nama menjadi Pusat Penelitian
Metalurgi (P2M)–LIPI dan terakhir pada tahun 2014 berubah nama menjadi Pusat
Penelitian Metalurgi dan Material (P2MM)–LIPI. P2MM–LIPI merupakan salah satu
Pusat Penelitian yang berada di bawah Kedeputian Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI
yang dibentuk berdasarkan Peraturan Kepala LIPI No. 1 Tahun 2004 tanggal 9 Mei
2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Gambar 2.1. Gedung Pusat Penelitian Metalurgi

3
2.2 Bidang dan Skala Kerja Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI
Pusat penelitian metalurgi dan material LIPI (P2MM-LIPI) merupakan salah
satu lembaga penelitian pemerintah indonesia yang bergerak dalam bidang metalurgi
dan material. Pusat penelitian metalurgi dan material melakukan penelitian pada
berbagai bidang metalurgi dan rekayasa material, mulai dari proses desain, produksi
sampai konservasi bahan. Pusat penelitian metalurgi dan material memiliki 4 bidang
penelitian antara lain:
 Metalurgi ekstraksi
 Metalurgi fisik dan manufaktur
 Korosi dan konservasi bahan
 Rekayasa metalurgi
Lembaga ini juga membina kerjasama dengan beberapa industri dan institusi
litbang lainnya untuk mengimplementasikan hasil–hasil kegiatan penelitiannya. Hasil
kerjasama penelitian tersebut tercermin dalam kegiatan pelayanan jasa.

2.3 Manajemen dan Struktur Organisasi Pusat Penelitian Metalurgi dan


Material LIPI
Struktur organisasi sangat berperan dalam keberhasilan dan pencapaian
tujuan lembaga. Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Nomor 1 Tahun 2014 tertanggal 9 Mei 2014, Kepala Pusat Penelitian Metalurgi dan
Material – LIPI dibantu oleh 2 Eselon III dan 5 eselon IV, yang terdiri atas:
1. Bagian Tata Usaha
– Sub-bagian Keuangan
– Sub-bagian Sarana dan Umum
– Sub-bagian Kepegawaian

2. Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian


– Sub-bidang Pengelolaan Hasil Penelitian
– Sub-bidang Diseminasi dan Kerja Sama

4
Berikut adalah data pejabat struktural P2MM – LIPI tahun 2015 :

No Jabatan Nama Pejabat


1 Kepala Pusat Penelitian Dr. Ing. Andika Widya Pramono, M. Sc
2 Kepala Bagian Tata Usaha Ir. Toni Bambang Romijarso, MT
Kepala Bidang Diseminasi
3 Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Dr. Ika Kartika
Penelitian
Kepala Sub Bidang Pengelolaan Hasil
4 Bahari, BE
Penelitian
Kepala Sub Bidang Diseminasi dan
5 Dr. Nono Darsono
Kerjasama
6 Kepala Sub Bagian Kepegawaian Dina Astivian, S.Ip
7 Kepala Sub Bagian Umum Gugun Gumilar
8 Kepala Sub Bagian Keuangan Ilfa Rizki Amalia, SE.

Selain Pejabat Struktural sebagaimana disebutkan di atas, Kepala P2MM-LIPI


dibantu juga oleh 4 Koordintor Kelompok Penelitian (Keltian).

Berikut data Koordinator Keltian di P2MM-LIPI Tahun 2015:

No Jabatan Nama
Koordinator Keltian Pengembangan Baja
1 RM. Bintang Adjiantoro, MT.
Unggul Nasional Berbasis Laterit
Koordinator Keltian Pengembangan
2 Material Biokompatibel untuk Implan dan Ir. Yuswono, M.Eng.
Alat Medis
Koordinator Keltian Proses Pengelolaan &
3 Peningkatan Nilai Tambah Nikel, Mineral Dr. Ir. F. Firdiyono
Kasiterit, Mineral CaCo3
Koordinator Keltian Pengembangan
4 Ir. Harsisto, M.Eng.
Material untuk Indutri Energi

2.4 Proses Kerja Secara Umum


Proses kerja secara umum menggunakan 2 metode yaitu secara fisika dan
kimia. Proses awal meliputi preparasi sampel yang merupakan suatu rangkaian proses
fisika. Sampel SiO 2 direduksi menjadi bentuk logam Si. Dalam hal ini logam Si
berbentuk MG-Si (Metalurgical Grade Silicon). Tahapan persiapan menyangkut
penimbangan sampel MG-Si, reduksi ukuran menggunakan palu, reduksi menggunakan
Jaw Crusher, reduksi menggunakan DiscMill, Screening dan Magnetic Separator.

5
Rangkaian proses selanjutnya dilanjutkan dengan metode kimia yaitu
leaching menggunakan larutan asam. Asam yang digunakan pada proses ini yaitu
aquaregia dengan variasi pH 1, 2 dan 3. Tahapan persiapan meliputi penimbangan
sampel, proses pelarutan dengan larutan aquaregia sebanyak 3 kali dalam setiap
tahapan, dimana setiap tahapan disertai dengan proses pembilasan dengan aquades.
Proses leaching dilakukan pada temperatur dibawah titik didih, selama 3 jam setiap
tahap. Hingga dilanjutkan dengan proses analisis dengan XRF.

6
BAB III
METODE KERJA

3.1. Waktu dan Tempat


Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktik (KKP) berlangsung mulai 07 Juli 2015
sampai dengan 07 Agustus 2015 di Pusat Penelitian Metalurgi dan Material berada di
Kawasan PUSPIPTEK Gedung 470, Serpong, Tangerang Selatan.

3.2. Ruang Lingkup Kerja


KKP dilaksanakan di Pusat Penelitian Metalurgi dan Material dan
ditempatkan di bagian kelompok penelitian material energi. Kegiatan umum yang
dilakukan selama KKP adalah ikut serta membantu kerja pembuatan logam silikon
tingkat solar (SoG-Si) sebagai bahan baku sel surya. Kegiatan khusus yang dilakukan
adalah pemurnian Metalurgical Grade Silicon (MG-Si) dengan metode leaching asam
yaitu menggunakan larutan aquaregia dengan variasi pH 1, 2 dan 3 pada temperatur
dibawah titik didih selama 3 jam pada setiap tahapan. Analisis kemudian dilakukan
dengan XRF.

3.3. Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu palu, Jaw Crusher,
DiscMill, Screening, Magnetic Separator, gelas kimia, gelas ukur, stirrer, hotplate, kaca
arloji, batang pengaduk dan termometer.
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu sampel MG-Si
(Metalurgical Grade Silicon), larutan aquaregia dan aquades.

3.4. Metode dan Proses Kerja


3.4.1. Preparasi Sampel MG-Si
Diambil bongkahan MG-Si kemudian dihancurkan menggunakan palu
menjadi bongkahan yang lebih kecil. Direduksi bongkahan menggunakan Jaw Crusher.
Dilanjutkan dengan proses DisMill. Discreening sampel hasil DisMill menjadi ukuran
325# ( 44 µm). Ditarik pengotor Fe menggunakan magnetic separator kering dan

7
magnetic separator basah. Dioven sampel MG-Si hasil magnetic separator basah pada
suhu dibawah 100 0 C. Disimpan sampel hasil MG-Si yang telah dimagnetic.

3.4.2. Proses Pembuatan Larutan


Dibuat larutan aquaregia murni dengan mencampurkan 750 ml HCl pekat
dan 250 ml HNO 3 pekat (perbandingan 3:1). Dilakukan pembuatan larutan aquaregia
didalam ruang asam. Disediakan 3 buah gelas kimia 1000 ml. Dimasukkan 750 ml
aquades ke masing-masing gelas kimia. Diteteskan beberapa tetes aquaregia kedalam
setiap gelas kimia hingga pH meter menunjukkan pH 1, 2 dan 3 disetiap gelas kimia.
Didapatkan larutan aquaregia masing-masing dengan pH 1, 2 dan 3.

3.4.3. Proses Leaching Sampel MG-Si


Ditimbang 50 gram MG-Si yang sudah di magnetic separator. Dimasukkan
kedalam gelas kimia. Ditambahkan 250 ml aquaregia pH 1. Distirer dan dipanaskan
larutan pada suhu dibawah 100 o C selama 3 jam. Dibiarkan dingin setelah 3 jam dan
ditunggu beberapa menit sampel mengendap. Dimasukkan larutan hasil pelarutan
dengan aquaregia kedalam botol kaca. Dicuci sampel MG-Si beberapa kali dengan
aquades. Dimasukkan kembali 250 ml aquaregia pH 1. Dan dilanjutkan proses seperti
yang tertera diatas. Dilakukan pelarutan dengan aquaregia pH 1 sebanyak 3 tahapan.
Proses yang sama dilakukan pada variasi aquaregia pH 2 dan pH 3. Setelah selesai
dilakukan 3 tahapan pada masing-masing variasi pH, disaring sampel MG-Si dengan
kertas saring. Dikeringkan sampel sampai benar-benar kering didalam oven pada suhu
dibawah 100 o C. Ditimbang kembali sampel hasil leaching.

3.4.4. Proses Persiapan Sampel ICP-OES


Ditimbang 0,5 gram sampel MG-Si yang sudah dileaching. Dilarutkan
dalam 50 ml aquaregia. Dipanaskan hingga uap larutan berubah dari kuning menjadi
putih. Didinginkan larutan sampel. Disaring menggunakan kertas saring ukuran 41.
Diencerkan dalam labu ukur 100 ml. Ditambahkan nitrat 1:1 beberapa tetes supaya
sampel tidak mengendap. Diencerkan kembali larutan hingga 100 kali pengenceran.
Dimasukkan kedalam botol sampel larutan aquaregia hasil penyaringan, sampel yang

8
telah diencerkan 10 kali dan 100 kali. Dianalisis sampel menggunakan ICP-OES.
Dihitung kadar pengotor Al, Fe dan Ti dalam sampel MG-Si.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Pengamatan


Tabel 4.1.1. Hasil analisis impurities menggunakan instrumentasi ICP-OES
Berat Volume Variasi Analisis Fe ,
No Ukuran Larutan Temperatur Waktu
sampel air pH Ti, Al (ppm)

1a 44 µm 50 g Aquaregia 250 ml 1 < T. Didih 3 jam Fe= 0,38


1b 44 µm 50 g Aquaregia 250 ml 1 < T. Didih 3 jam Al= 0,34
1c 44 µm 50 g Aquaregia 250 ml 1 < T. Didih 3 jam Ti= 0,006

2a 44 µm 50 g Aquaregia 250 ml 2 < T. Didih 3 jam Fe= 0,42


2b 44 µm 50 g Aquaregia 250 ml 2 < T. Didih 3 jam Al=0,33
2c 44 µm 50 g Aquaregia 250 ml 2 < T. Didih 3 jam Ti=0,005

3a 44 µm 50 g Aquaregia 250 ml 3 < T. Didih 3 jam Fe=0,44


3b 44 µm 50 g Aquaregia 250 ml 3 < T. Didih 3 jam Al=0,39
3c 44 µm 50 g Aquaregia 250 ml 3 < T. Didih 3 jam Ti=0,004

4.2. Pembahasan
Kebutuhan listrik menjadi kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi di
zaman sekarang ini, mengingat semua peralatan elektronik sudah menggunakan listrik
sebagai pemasok utama. Kebutuhan yang semakin luas ini mendorong kita untuk
mengembangkan teknologi fotovoltaik yang mengkonversi langsung cahaya matahari
menjadi energi listrik dengan menggunakan divais semikonduktor yang disebut sel
surya (solar cells). Sel surya ini tidak akan pernah habis dibandingkan dengan sumber
energi konvensional lainnya. Sel surya dapat dibuat dari bahan dasar Solar Grade
Silicon (SoG-Si) yang didapat dari pemurnian Metallurgical Grade Silicon (MG-Si).
Pemurnian MG-Si ini dapat diperoleh dengan metode pelindian (leaching)
menggunakan larutan asam. Sebelum MG-Si di proses dengan larutan asam, terlebih
dahulu dilakukan serangkaian tahapan secara fisika meliputi proses reduksi MG-Si dari

10
bentuk bongkahan menjadi serbuk sehingga mempermudah penarikan
pengotor/impuritis saat dilakukan pelindian.
Proses pertama meliputi penghancuran MG-Si menggunakan palu menjadi
bongkahan yang lebih kecil dilanjutkan dengan proses JawCrusher, DisMill dan
Screening untuk menghasilkan MG-Si dalam bentuk serbuk dengan ukuran partikel 44
µm (325 #). Screening dilakukan hingga mencapai ukuran 44 µm (325 #) ini telah
diteliti sebelumnya, dengan ukuran tersebut memudahkan pengotor tertarik sehingga
didapatkan Si dengan tingkat kemurnian tinggi. Sampel hasil screening kemudian di
magnetic separator untuk menghilangkan logam Fe. Pengotor paling banyak yang
terdapat pada sampel yaitu Fe untuk itu perlu penanganan khusus untuk menghilangkan
pengotor Fe. Pengotor lain yang terdapat dalam sampel yaitu Al, Ti, Ca dan sebagainya.
Namun pengotor ini jumlahnya kecil dalam sampel dan diharapkan akan hilang saat
dilakukan proses pelindian (leaching).
Metode pelindian (leaching) adalah peristiwa pelarutan terarah dari satu
atau lebih senyawa dari suatu campuran padatan dengan cara mengontakkan dengan
pelarut cair. Pelarut akan melarutkan sebagian bahan padatan sehingga bahan terlarut
yang diinginkan dapat diperoleh. Metode ini memiliki 3 variabel penting, yaitu
temperatur, waktu kontak dan jenis pelarut. Proses leaching dalam penelitian ini
menggunakan pelarut aqua regia dengan variasi pH 1, 2 dan 3 dimana temperatur diatur
sebesar 80 0 C dengan waktu kontak selama 3 jam. Terdapat 3 tahap pelarutan dengan
250 ml aqua regia disertai dengan pembilasan dengan aquades pada proses leaching ini.
Pemanasan pada temperatur 80 0 C dilakukan untuk mempercepat proses kelarutan aqua
regia dengan sampel sehingga ikatan antara pengotor dan sampel semakin lemah dan
pengotor dapat terbuang/hilang ketika proses pembilasan. Aqua regia sendiri dibuat
dengan mencampurkan larutan HCl dan HNO 3 dengan perbandingan 3:1. Hasil
leaching kemudian di ICP, namun sebelum di ICP dilakukan tahapan preparasi sampel
karena sampel masih dalam bentuk serbuk. ICP hanya bisa menganalisis sampel pada
fasa cair. Proses persiapan sampel untuk dianalisis dengan ICP meliputi proses
pelarutan sampel dengan aqua regia, pengenceran dengan aquadest, penambahan HNO 3
untuk mencegah pengendapan, dan pengenceran hingga 100 kali.
Inductively Coupled Plasma Atomic-Optical Emission Spectrometry (ICP-
OES) merupakan suatu instrumen yang digunakan untuk menganalisis unsur-unsur

11
kimia terutama unsur logam yang dilakukan secara simultan. Plasma (ICP) dapat
memecah senyawa kimia menjadi unsur-unsur penyusunnya, yang selanjutnya akan
dieksitasi oleh plasma berenergi tinggi sehingga memancarkan sinar.
Hasil analisis menggunakan ICP menunjukkan bahwa pengotor paling
dominan pada sampel yaitu unsur Fe sedangkan unsur Al dan Ti sedikit dalam sampel.
Fe paling banyak terdapat pada larutan aquaregia pH 3 yaitu sebesar 0,44 ppm. Variasi
aqua regia pada pH 1 dan pH 2 menunjukkan jumlah pengotor yang lebih kecil
dibandingkan dengan pH 3 (lampiran 3). Hal ini menjelaskan bahwa variasi pH rendah
mempengaruhi proses pemurnian Si. Semakin rendah pH menunjukkan semakin asam
larutan. Membuktikan bahwa dengan pH asam dapat meningkatkan kemurnian dari Si.
Kemurnian Si yang didapat pada pH 1 yaitu 99,99993 % (6N) sedangkan pada variasi
pH 2 dan pH 3 kemurnian Si sebesar 99,99992 (6N). Hal ini tentu membuktikan bahwa
dengan metode leaching menggunakan aqua regia dapat meningkatkan kemurnian Si
dimana Si sebelum di leaching sebesar 98,974 %. Tentu saja dengan keadaan sebelum
di leaching Si tidak dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan solar sel/sel surya.
Syarat bahan baku pembuatan sel surya yaitu dengan % kemurnian 5N (99,999).
Apabila menghasilkan % kemurnian 6N (99,9999 %) akan lebih baik lagi. Pemurnian Si
yang didapat dari proses leaching dengan aqua regia dengan variasi pH ini
menunjukkan kelayakan untuk pembuatan solar sel. Penggunakan larutan aqua regia
dengan variasi pH ini juga menunjukkan keefesienan penggunaan larutan karena tidak
dibutuhkan banyak pelarut kimia untuk membuat larutan aqua regia dengan berbagai
variasi pH.

12
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa :
 Pengotor/impuritis yang paling banyak terdapat pada sampel yaitu Fe
dimana paling dominan terdapat pada sampel hasil leaching dengan aqua
regia pH 3 sebesar 0,44 ppm.
 Larutan aqua regia dengan variasi pH rendah (pH 1 dan 2) menunjukkan
jumlah pengotor yang paling kecil membuktikan semakin rendah
pH/semakin asam semakin baik untuk proses pemurnian Si.
 Kemurnian Si yang didapat pada proses leaching dengan aqua regia pH 1
sebesar 99,99993 % sedangkan pada variasi pH 2 dan 3 kemurnian Si
sebesar 99,99992 %.

5.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan penulis setelah melakukan Kuliah Kerja
Praktik (KKP) di Pusat Penelitian Metalurgi dan Material-LIPI yaitu :
 Penulis mengharapkan tidak terputusnya jalinan silaturrahmi dan hubungan
baik antara Jurusan Kimia FMIPA Universitas Syiah Kuala dengan Pusat
Penelitian Metalurgi dan Material-LIPI dalam hal apapun khususnya dalam
peningkatan ilmu pengetahuan yang memberikan efek positif untuk
kemajuan bersama dalam hal peningkatan sumber daya manusia yang
berkualitas.
 Terkait dengan penelitian yang dilakukan selama proses Kuliah Kerja
Praktik (KKP), penulis berharap penelitian dapat berguna untuk pengerjaan
dalam proyek skala industri dan perlu diperhatikan tingkat keasaman
penggunakan aqua regia untuk proses leaching karena dalam pengerjaan
skala laboratorium telah diketahui bahwa semakin asam larutan makan
tingkat kemurnian Si yang didapat semakin baik. Diharapkan hal ini dapat
dijadikan pedoman dan arahan untuk kedepannnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Alvin D.C., Photovoltaics: clean power for the 21st century, Sol. Energy Mater. Sol.
Cells, 2006, 90 (15): 2170.

Byan Technology Indonesia. 2011. Pengolahan Pasir Silika. http://www.byantech.com/


kategoripabrik/pengolahan-pasir-silika/(diakses pada tanggal 7 Agustus 2015).

Fhendy. 2011. Pasir Kuarsa. http://uvrimining.blogspot.com/2011/12/pasirkuarsa.html/


(diakses pada tanggal 7 Agustus 2015).

Goetzberger A. and Hebling C., Photovoltaic materials, past, present, future, Sol.
Energy Mater. Sol. Cells, 2000, 62 (1-2):1.

Ubay, bey. 2011. Ekstraksi padat-cair. www.ekstraksi-padat-cair.html diakses pada


tanggal 10 Desember 2014.

Wibawa, Indra. 2012. Ekstraksi Cair-Cair. Lampung: Teknik Kimia Universitas.


Lampung.

14
LAMPIRAN

Lampiran 1. Kartu Kendali Pelaksanaan KKP


KARTU KENDALI KULIAH KERJA PRAKTIK (KKP)
Lokasi KKP : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI
Paraf
Tanggal Jam kerja Jenis kegiatan dan penjelasannya Pembimbing
Lapangan
7-7-2015 08.00-14.30 Pengenalan kantor di Pusat Penelitian
Metalurgi dan Material.
8-7-2015 08.00-14.30 Proses reduksi sampel MG-Si
menggunakan palu dan penimbangan
sampel bongkahan.
9-7-2015 08.00-14.30 Proses analisis larutan standar dengan
ICP-OES dan proses preparasi sampel
MG-Si menggunakan Jaw Crusher,
DiscMill dan Screening.
10-7-2015 08.00-15.00 Perhitungan dan pembuatan pelarut
aquaregia.
13-7-2015 08.00-15.00 Proses DiscMill dan Screening kembali
sampel MG-Si hingga mencapai
ukuran 325# (44 µm).
14-7-2015 08.00-15.00 Proses magnetic separator basah dan
kering sampel MG-Si serta pembuatan
larutan aqua regia 1000 ml.
22-7-2015 08.00-16.00 Pembuatan larutan aquaregia dengan
variasi pH 1, 2 dan 3 serta proses
leaching tahap 1 pada pH 1.
23-7-2015 08.00-16.00 Proses leaching tahap 2 dan tahap 3
menggunakan larutan aquaregia pH 1
selama 3 jam pada masing-masing

15
tahapan.
24-7-2015 08-00-16.00 Proses penyaringan dan pengeringan
sampel silikon serta melanjutkan
proses leaching tahap 1 dan tahap 2
menggunakan larutan aquaregia pH 2.
25-7-2015 08.00-16.00 Proses leaching tahap 3 menggunakan
aquaregia dan melanjutkan proses
leaching tahap 1 pada pH 3.
27-7-2015 08.00-16.00 Proses leaching tahap 2 dan tahap 3
dengan aquaregia pada pH 3 selama 3
jam disertai dengan pembilasan dengan
aquadest.
28-7-2015 08.00-16.00 Proses penyaringan dan pengeringan
sampel hasil leaching menggunakan
oven.
29-7-2015 08.00-16.00 Ikut serta dalam acara halal bihalal
yang diselenggarakan di pusat
penelitian metalurgi dan material LIPI.
30-7-2015 08.00-16.00 Proses persiapan sampel untuk
dianalisis dengan ICP meliputi proses
pelarutan sampel dengan aqua regia,
pengenceran dengan aquadest,
penambahan HNO 3 untuk mencegah
pengendapan, dan pengenceran hingga
100 kali.
31-7-2015 08.00-16.00 Analisis sampel dengan instrumentasi
ICP-OES.
3-8-2015 08.00-16.00 Analisis menggunakan metalografi
untuk melihat impuritis/pengotor
didalam partikel silikon.
4-8-2015 08.00-16.00 Analisis menggunakan SEM/EDS
untuk mengetahui jenis

16
impuritis/pengotor didalam partikel
silikon.
5-8-2015 08.00-16.00 Diskusi dengan pembimbing lapangan.
6-8-2015 08.00-16.00 Pembuatan laporan KKP
7-8-2015 08.00-16.00 Pembuatan laporan KKP

Lampiran 2. Foto Kegiatan

Gambar 1. Bongkahan MG-Si Gambar 2. Penghancuran bongkahan


dengan palu

Gambar 3. Penimbangan bongkahan Gambar 4. Reduksi dengan Jaw Crusher

17
Gambar 5. Proses DisMill Gambar 6. Proses Screening

Gambar 7. Screening hinggan ukuran 44 µm Gambar 8. Magnetic separator kering

Gambar 9. Penimbangan sampel Gambar 10. Larutan aqua regia pH 1, 2, 3

18
Gambar 11. Pemanasan saat leaching Gambar 12. Sampel yang masih kotor

Gambar 13. Hasil pelarutan dengan aqua regia Gambar 14. Sampel Si hasil leaching

Gambar 15. Pelarutan dengan aqua regia Gambar 16. Pengenceran

19
Gambar 17. Pengenceran hingga 100 kali Gambar 18. Sampel yang telah siap untuk
di ICP-OES

Gambar

Gambar 19. Larutan Standar Al, Fe, dan Ti

Gambar 20. Analisis Sampel Menggunakan ICP-OES

20
Lampiran 3. Grafik Variasi pH terhadap Komposisi Pengotor

Grafik Variasi pH terhadap Komposisi Al, Fe dan Ti

0.5
0.45
0.4
0.35
0.3 Al
0.25 Fe
0.2 Ti
0.15
0.1
0.05
0
pH 1 pH 2 pH 3
Aquaregia

21

Anda mungkin juga menyukai