Anda di halaman 1dari 4

Tanggal : .....................

KEGAWAT DARURATAN OBSTETRI


RB Rumah Zakat 2016

PENILAIAN
No. PERTANYAAN
1 2 3 4 5
1 Apa yang dimakud kegawat daruratan obstetrik? (sebutkan
minimal 3)
Seluruh kondisi yang mengancam jiwa ibu dan janin selama
periode kehamilan hingga paska peralinan. (abortus, mola
hidatidosa, kehamilan ektopik, plasenta previa, solusio plasenta,
preeklampsia/eklampsia, sepsis puerpuralis, HPP, prolaps tali
pusat, ruptur uteri)
2 Apa yang dimaksud dengan abortus?
Ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup di luar kandungan. WHO IMPAC menetapkan batas usia
kehamilan kurang dari 22 minggu, namun beberapa acuan
terbaru menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 20 minggu
atau berat janin kurang dari 500 gram.
3 Macam abortus dan perbedaannya?
DIAGNOSIS/ PERDARAHAN/ NYERI PERUT/ UTERUS/ SERVIKS/
GEJALA KHAS
Abortus iminens /Sedikit/ Sedang/ Sesuai usia gestas/ Tertutup/
Tidak ada ekspulsi jaringan konsepi
Abortus insipiens/ Sedang-banyak/ Sedang-hebat/ Sesuai usia
kehamilan/ Terbuka/ Tidak ada ekspulsi jaringan konsepsi
Abortus inkomplit/Sedang-banyak/ Sedang-hebat/ Sesuai
dengan usia kehamilan/ Terbuka/ Ekspulsi sebagian jaringan
konsepsi
Abortus komplit/Sedikit-Tanpa/ sedikit Lebih kecil dari usia
gestasi/ Terbuka-tertutup/ Ekspulsi seluruh jaringan konsepsi
Missed abortion/ Tidak ada/ Tidak ada/ Lebih kecil dari usia
kehamilan/ Tertutup/ Janin telah mati tapi tidak ada ekspulsi
jaringan konsepsi
4 Penata laksanaan abortus imminens?
u Pertahankan kehamilan.
u Tidak perlu pengobatan khusus.
u Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan
seksual.
u Jika perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu selanjutnya pada
pemeriksaan antenatal termasuk pemantauan kadar Hb dan
USG panggul serial setiap 4 minggu. Lakukan penilaian ulang
bila perdarahan terjadi lagi.
u Jika perdarahan tidak berhenti, nilai kondisi janin dengan USG.
Nilai kemungkinan adanya penyebab lain.
5 Penata laksanaan abortus inkomplit?
u Lakukan konseling.
u Jika perdarahan ringan atau sedang dan kehamilan usia
kehamilan kurang dari 16 minggu, gunakan jari atau forsep
cincin untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang mencuat dari
serviks.
u Jika perdarahan berat dan usia kehamilan kurang dari 16
minggu, lakukan evakuasi isi uterus. Aspirasi vakum manual
(AVM) adalah metode yang dianjurkan (lihat lampiran A.3).
Kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan bila AVM tidak tersedia
(lihat lampiran A.4).Jika evakuasi tidak dapat segera
dilakukan, berikan ergometrin 0,2 mg IM (dapat diulang 15
menit kemudian bila perlu).
u Jika usia kehamilan lebih dari 16 minggu, berikan infus 40 IU
oksitosin dalam 1 liter NaCl 0,9% atau Ringer Laktat dengan
kecepatan 40 tetes per menit untuk membantu pengeluaran
hasil konsepsi.
u Lakukan evaluasi tanda vital pascatindakan setiap 30 menit
selama 2 jam. Bila kondisi ibu baik, pindahkan ibu ke ruang
rawat.
u Lakukan pemeriksaan jaringan secara makroskopik dan
kirimkan untuk pemeriksaan patologi ke laboratorium.
u Lakukan evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda
akut abdomen, dan produksi urin setiap 6 jam selama 24 jam.
Periksa kadar hemoglobin setelah 24 jam. BIla hasil pemantauan
baik dan kadar Hb >8 g/dl, ibu dapat diperbolehkan pulang.
6 Macam Plasenta Previa?
Plasenta previa totalis – ostium internal ditutupi seluruhnya
oleh plasenta
Plasenta previa parsialis – ostium interal ditutupi sebagian oleh
plasenta
Plasenta previa marginalis – tepi plasenta terletak di tepi
ostium internal
Plasenta previa letak rendah – plasenta berimplantasi di
segmen bawah uterus sehingga tepi plasenta terletak dekat
dengan ostium
7 Faktor predisposisi plasenta previa?
Kehamilan dengan ibu berusia lanjut
Multiparitas
Riwayat seksio sesarea sebelumnya
8 Definisi HPP?
Perdarahan pascasalin primer terjadi dalam 24 jam pertama
setelah persalinan, sementara perdarahan pascasalin sekunder
adalah perdarahan pervaginam yang lebih banyak dari normal
antara 24 jam hingga 12 minggu setelah persalinan.
9 Penyebab HPP terbanyak?
Atonia uteri, Sisa plasenta, Robekan jalan lahir, Retensio
plasenta, Inversio uteri, Ruptur uteri)
10 Penanganan atonia uteri?
u Lakukan pemijatan uterus.
u Pastikan plasenta lahir lengkap.
u Berikan 20-40 unitoksitosin dalam 1000 ml larutan NaCl
0,9%/Ringer Laktat dengan kecepatan 60 tetes/menit dan 10
unitIM. Lanjutkan infus oksitosin 20 unitdalam 1000 ml larutan
NaCl 0,9%/Ringer Laktat dengan kecepatan 40 tetes/menit
hingga perdarahan berhenti.
u Bila tidak tersedia oksitosin atau bila perdarahan tidak
berhenti, berikan ergometrin 0,2 mg IM atau IV (lambat), dapat
diikuti pemberian 0,2 mg IM setelah 15 menit, dan pemberian 0,2
mg IM/IV (lambat) setiap 4 jam bila diperlukan. JANGAN BERIKAN
LEBIH DARI 5 DOSIS (1 mg)
u Jika perdarahan berlanjut, berikan 1 g asam traneksamat IV
(bolus selama 1 menit, dapat diulang setelah 30 menit).
u Lakukan pasang kondom kateter atau kompresi bimanual
internal selama 5 menit.
u Siapkan tindakan operatif atau rujuk ke fasilitas yang lebih
memadai sebagai antisipasi bila perdarahan tidak berhenti.
u Di rumah sakit rujukan, lakukan tindakan operatif bila kontraksi
uterus tidak membaik, dimulai dari yang konservatif.
11 Diagnosis Preeklampsia/Eklampsia?
Preeklampsia Ringan
Tekanan darah ≥140/90 mmHg pada usia kehamilan > 20
minggu
Tes celup urin menunjukkan proteinuria 1+ atau pemeriksaan
protein kuantitatif menunjukkan hasil >300 mg/24 jam
Preeklampsia Berat
Tekanan darah >160/110 mmHg pada usia kehamilan >20
minggu
Tes celup urin menunjukkan proteinuria ≥2+ atau pemeriksaan
protein kuantitatif menunjukkan hasil >5 g/24 jam
Atau disertai keterlibatan organ lain:
• Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis mikroangiopati
• Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
• Sakit kepala , skotoma penglihatan
• Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
• Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
• Oliguria (< 500ml/24jam), kreatinin > 1,2 mg/dl
Eklampsia
Kejang umum dan/atau koma
Ada tanda dan gejala preeklampsia
Tidak ada kemungkinan penyebab lain (misalnya epilepsi,
perdarahan subarakhnoid, dan meningitis)
12 Tata laksana kejang pada eklampsia?
CARA PEMBERIAN DOSIS AWAL
• Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 40%) dan
larutkan dengan 10 ml akuades
• Berikan larutan tersebut secara perlahan IV selama 20 menit
• Jika akses intravena sulit, berikan masing-masing 5 g MgSO4
(12,5 ml larutan MgSO4 40%) IM di bokong kiri dan kanan

CARA PEMBERIAN DOSIS RUMATAN


• Ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%) dan larutkan
dalam 500 ml larutan Ringer Laktat/Ringer Asetat, lalu berikan
secara IV dengan kecepatan 28 tetes/menit selama 6 jam, dan
diulang hingga 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir
(bila eklampsia)
SKOR NILAI = ∑ NILAI X 20%
12

TANDA TANGAN PEMBIMBING/PENGUJI

Anda mungkin juga menyukai