Anda di halaman 1dari 32

Science, technologi

- 12 comments

PELTIER : Energi Panas Dan Dingin Dalam Satu


Komponen
Mungkin agan udah ada yang tau tentang alat ini, tapi ane baru tau nih gan alat kayak ginian
makanya ane tertarik buat bikin thread tentang PELTIER ini. Gimana kagak aneh gan, alat ini
bisa menghasilnya panas dan dingin di masing2 sisinya dan perbedaan suhunya bisa sangat
extrem gan ! mantep dah . Langsung aja deh gan biar ga kelamaan cekidot !

Prinsip PELTIER

Ane baru nemuinn komponen unik kayak gini gan, bisa menghasilkan panas maupun dingin.
Bentuknya tipis, berukuran 4 x 4cm dengan tebal hanya 4mm. Komponen ini dikenal dengan
nama PELTIER. Peltier ini adalah modul Thermo-Electric, umumnya dibungkus oleh keramik
tipis yang berisikan batang-batang Bismuth Telluride di dalamnya. Ketika disupply tegangan
DC 12volt-15volt salah satu sisi akan menjadi panas, sementara sisi lainnya akan dingin.
Untuk kalangan penggemar OverClocking komputer, Peltier cukup populer digunakan untuk
mendinginkan prosesor.

PELTIER:

Namun kelemahan Peltier adalah Arus yang dibutuhkan cukup besar, hingga 5-7amper agar
bisa bekerja optimal. Peltier juga digunakan pada Car COOLBOX, yaitu pendingin minuman
kaleng untuk di mobil. Cara kerja Peltier, dengan membuat panas disatu sisi, kemudian di
sisi lain, panas akan terserap hingga terasa dingin. Beda suhu antara sisi panas dan dingin
bisa mencapai 65 derajat Celcius.

PELTIER:
Jadi apabila kita bisa membuat sisi panas serendah mungkin, maka sisi dingin akan bisa
sangat dingin bahkan berbuih es.
Contoh : sisi panas 80C (batas maksimal yang diperbolehkan), maka sisi dingin akan 15C.

PELTIER:

Dari prinsip di atas, kita bisa mendinginkan sisi panas dengan memasang sirip pendingin
(heatsink) bahkan ditambah kipas (blower/fan).

PELTIER:

Alat ini jg sering digunakan untuk cold air intake pada mobil/motor. Mungkin yang punya
mobil lebih berpengalaman, terutama mobil-mobil Jazz, bahwa tarikan mesin saat malam
hari (cuaca dingin) akan lebih ringan dibandingkan dengan tarikan mesin saat siang bolong.
Nah... dengan sedikit merekayasa supaya intake mesin tetap cool, sehingga mendapatkan
perbandingan AFR (Air Fuel Ratio) yang ideal, nampaknya Peltier bisa dicoba.

PELTIER

# Instalasi PELTIER Pada Pendingin Prosesor

PELTIER
Pada kode yang tercetak di foto di atas, ada angka 12706, yang artinya tegangan maksukan
12volt, Arus optimal yang diminta 6Ampere.

PELTIER
Siapkan juga sirip pendingin + fan dari bekas Prosesor PC, kebetulan sama-sama pakai 12
volt untuk fan nya.

PELTIER

Kemudian rekatkan PELTIER pada sirip pendingin

PELTIER
Siapkan alat-alat pendukung , seperti Termometer untuk mengukur suhu PELTIER saat
bekerja.

PELTIER

Untuk menjepit sensor, gunakan plat aluminium tipis.


Hingga menjadi seperti ini.

PELTIER

Lihat perubahan suhunya gan ! Dan terlihat embun di sisi pendingin .


PELTIER

Apabila penggunaan Heatsink lebih besar dah arus lebih optimal, maka hasilnya akan sangat
maksimal hingga terlihat bunga es di bagian sisi pendingin . Hebat yah gan ?

sumber
Posted in Apaan sih?, Articles, Elektronik, Ide-Ide, Lain-Lain, Mac Gyver

Saya baru menemukan komponen unik, bisa menghasilkan panas maupun dingin. Bentuknya
tipis, berukuran 4 x 4cm dengan tebal hanya 4mm.
Komponen ini dikenal dengan nama PELTIER. Peltier ini adalah modul Thermo-Electric,
umumnya dibungkus oleh keramik tipis yang berisikan batang-batang Bismuth Telluride di
dalamnya.

Ketika disupply tegangan DC 12volt-15volt salah satu sisi akan menjadi panas, sementara sisi
lainnya akan dingin. Untuk kalangan penggemar OverClocking komputer, Peltier cukup
populer digunakan untuk mendinginkan prosesor.
Namun kelemahan Peltier adalah Arus yang dibutuhkan cukup besar, hingga 5-7amper agar
bisa bekerja optimal.
Peltier juga digunakan pada Car COOLBOX, yaitu pendingin minuman kaleng untuk di
mobil.

Cara kerja Peltier, dengan membuat panas disatu sisi, kemudian di sisi lain, panas akan
terserap hingga terasa dingin.
Beda suhu antara sisi panas dan dingin bisa mencapai 65 derajat Celcius.

Jadi apabila kita bisa membuat sisi panas serendah mungkin, maka sisi dingin akan bisa
sangat dingin bahkan berbuih es. Contoh.. sisi panas 80C (batas maksimal yang
diperbolehkan), maka sisi dingin akan 15C.
(animasi oleh: http://www.peltier-info.com/)

Dari prinsip di atas, kita bisa mendinginkan sisi panas dengan memasang sirip pendingin
(heatsink) bahkan ditambah kipas (blower/fan).

Makin penasaran… coba sendiri ah..

ini adalah foto peltier yang saya beli dari toko komponen “Pemanas / Heater” di Bandung.
Posted in Apaan sih?, Articles, Elektronik, Ide-Ide, Lain-Lain, Mac Gyver

Pada kode yang tercetak di foto di atas, ada angka 12706, yang artinya tegangan maksukan
12volt, Arus optimal yang diminta 6Ampere.Â

Saya siapkan juga sirip pendingin + fan dari bekas Prosesor PC, kebetulan sama-sama pakai
12 volt untuk fan nya.

Kemudian Peltier saya rekatkan pada Sirip pendingin.


Selanjutnya… saya lebih tertarik ingin membuktikan bisa sedingin apa sih peltier ini.. maka
saya siapkan Thermometer Digital (-50C – 249C).

Untuk menjepit sensor, saya gunakan plat aluminium tipis.


Pengujian dimulai…. Wah.. sayang banget ternyata… Power supply yang saya punya hanya
2.5Ampere, jadi tidak bisa optimal nih panas dinginnya.

Hmm.. terlihat dalam waktu 30 detik penurunan suhu dari 32,7C menuju 2,2C! Mantaaaf!..
Saya membayangkan lagi.. apabila saya kasih sirip pendingin yang lebih besar atau lebih baik
untuk sisi panasnya, bisa jadi akan lebih rendah lagi suhu dinginnya ya…
2,2C udah dingin banget loh.
Embun mulai muncul ketika listrik menuju Peltier diputus, sementara Sirip pendingin sangat
panas… sayang saya lupa mengukur temperaturnya.

Nah apabila saya mengaplikasikan Peltier dengan lebih baik (heatsink besar, Ampere
optimal), maka bisa seperti foto di bawah ini.
Bayangkan canggihnya Peltier ini, tanpa suara, tanpa bau, tanpa mekanik bergerak di
dalamnya, tanpa kompresor, tapi bisa menghasilkan dingin.

Mau bikin Cold Air Intake buat mobil / motor agar performance mesin lebih oke? Seperti cara
di bawah ini?
Hihihi.. seru ya… cukuplah disini IDEide kompornya, silahkan berkreasi lebih kreatif dan
unik lagi.
Selamat berkreasi.

INFO:
Peltier bisa didapat di toko-toko Parts “Pemanas/Heater Coil”
di Lindeteves (glodok) atau di CV Bone Bandung (022 4200295)
Termoelektrik (Energi Panas menjadi Listrik)
Dipublikasi pada 5 Juli 2010 oleh yudhipri

1. Pengertian Termoelektrik
Prinsip kerja dari Termoelektrik adalah dengan berdasarkan Efek Seebeck yaitu “jika 2 buah
logam yang berbeda disambungkan salah satu ujunganya, kemudian diberikan suhu yang
berbeda pada sambungan, maka terjadi perbedaan tegangan pada ujung yang satu dengan
ujung yang lain”.( Muhaimin, 1993).
Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh ilmuwan Jerman, Thomas
Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah rangkaian. Di antara
kedua logam tersebut lalu diletakkan jarum kompas. Ketika sisi logam tersebut dipanaskan,
jarum kompas ternyata bergerak. Belakangan diketahui, hal ini terjadi karena aliran listrik
yang terjadi pada logam menimbulkan medan magnet. Medan magnet inilah yang
menggerakkan jarum kompas. Fenomena tersebut kemudian dikenal dengan efek Seebeck.

Penemuan Seebeck ini memberikan inspirasi pada Jean Charles Peltier


untuk melihat kebalikan dari fenomena tersebut. Dia mengalirkan listrik pada dua buah logam
yang direkatkan dalam sebuah rangkaian. Ketika arus listrik dialirkan, terjadi penyerapan
panas pada sambungan kedua logam tersebut dan pelepasan panas pada sambungan yang
lainnya. Pelepasan dan penyerapan panas ini saling berbalik begitu arah arus dibalik.
Penemuan yang terjadi pada tahun 1934 ini kemudian dikenal dengan efek Peltier. Efek
Seebeck dan Peltier inilah yang kemudian menjadi dasar pengembangan teknologi
termoelektrik.

Banyak aplikasi lain penggunaan energi termoelektrik yang sedang dikembangkan saat ini,
seperti pemanfaatan perbedaan panas di dasar laut dan darat, atau pemanfaatan panas bumi.
Kesulitan terbesar dalam pengembangan energi ini adalah mencari material termoelektrik
yang memiliki efisiensi konversi energi yang tinggi. Parameter material termoelektrik dilihat
dari besar figure of merit suatu material. Idealnya, material termoelektrik memiliki
konduktivitas listrik tinggi dan konduktivitas panas yang rendah. Namun kenyataannya sangat
sulit mendapatkan material seperti ini, karena umumnya jika konduktivitas listrik suatu
material tinggi, konduktivitas panasnya pun akan tinggi.
Material yang banyak digunakan saat ini adalah Bi 2 Te 3, PbTe, dan SiGe. Saat ini Bi2 Te3
memiliki figure of merit tertinggi. Namun, karena terurai dan teroksidasi pada suhu di atas
500 oC, pemakaiannya masih terbatas. Rendahnya figure of merit ini menyebabkan rendahnya
efisiensi konversi yang dihasilkan, di mana saat ini efisiensinya masih berkisar di bawah 10
persen. Nilai ini masih berkurang sampai 5 persen setelah menjadi sebuah sistem pembangkit
listrik. Masih cukup jauh dibandingkan dengan solar cell yang sudah mencapai 15 persen.
Namun, penelitian ini masih terus berkembang, apalagi setelah Yamaha Co Ltd berhasil
menaikkan figure of merit sebesar 40 persen dari yang ada selama ini. Setelah itu,
perkembangan termoelektrik tidak diketahui dengan jelas sampai kemudian dilanjutkan oleh
WW Coblenz pada tahun 1913 yang menggunakan tembaga dan constantan (campuran nikel
dan tembaga). Dengan efisiensi konversi sebesar 0,008 persen, sistem yang dibuatnya itu
berhasil membangkitkan listrik sebesar 0,6 mW. AF Ioffe melanjutkan lagi dengan bahan-
bahan semikonduktor dari golongan II-V, IV-VI, V-VI yang saat itu mulai berkembang.
Hasilnya cukup mengejutkan, di mana efisiensinya meningkat menjadi 4 persen. Ioffe
melakukan satu lompatan besar di mana ia berhasil menyempurnakan teori yang berhubungan
dengan material termoelektrik. Teori itu dibukukan tahun 1956 yang kemudian menjadi
rujukan para peneliti hingga saat ini.
Penelitian termoelektrik muncul kembali tahun 1990-an setelah sempat menghilang hampir
lima dasawarsa karena efisiensi konversi yang tidak bertambah. Setidaknya ada tiga alasan
yang mendukung kemunculan tersebut. Pertama, ada harapan besar ditemukannya material
termoelektrik dengan efisiensi yang tinggi, yaitu sejak ditemukannya material superkonduktor
High-Tc pada awal tahun 1986 dari bahan yang selama ini tidak diduga (ceramic material).
Kedua, sejak awal 1980-an, teknologi material berkembang pesat dengan kemampuan
menyusun material tersebut dalam level nano. Teknologi analisis dengan XPS, UPS, STM
juga memudahkan analisis struktur material. Ketiga, pada awal tahun 1990, tuntutan dunia
tentang teknologi yang ramah lingkungan sangat besar. Ini memberikan imbas kepada
teknologi termoelektrik sebagai sumber energi alternatif.(Asyafe,2008). Teknologi
termoelektrik bekerja dengan mengonversi energi panas menjadi listrik secara langsung
(generator termoelektrik), atau sebaliknya, dari listrik menghasilkan dingin (pendingin
termoelektrik). Untuk menghasilkan listrik, material termoelektrik cukup diletakkan
sedemikian rupa dalam rangkaian yang menghubungkan sumber panas dan dingin. Dari
rangkaian itu akan dihasilkan sejumlah listrik sesuai dengan jenis bahan yang dipakai. Kerja
pendingin termoelektrik pun tidak jauh berbeda. Jika material termoelektrik dialiri listrik,
panas yang ada di sekitarnya akan terserap. Dengan demikian, untuk mendinginkan udara,
tidak diperlukan kompresor pendingin seperti halnya di mesin-mesin pendingin konvensional.
Untuk keperluan pembangkitan lisrik tersebut umumnya bahan yang digunakan adalah bahan
semikonduktor. Semikonduktor adalah bahan yang mampu menghantarkan arus listrik namun
tidak sempurna. Semikonduktor yang digunakan adalah semikomduktor tipe n dan tipe p.
Bahan semikonduktor yang digunakan adalah bahan semikonduktor ekstrinsik. Persoalan
untuk Termoelektrik adalah untuk mendapatkan bahan yang mampu bekerja pada suhu tinggi.
Terdapat tiga sifat bahan Termoelektrik yang penting, yaitu :
1. Koefisien Seebeck(s)
2. Konduktifitas panas(k)
3. Resistivitas( )

2. Pemanfaatan Termo Elektrik


Pemanfaatan teknologi Termoelektrik antara lain:
1. Pembangkit daya (Power generation)
Sampai saat ini pembangkitan listrik dari sumber panas harus melalui beberapa tahap proses.
Bahan bakar fosil akan menghasilkan putaran turbin apabila dibakar dengan tekanan yang
sangat tinggi. Hasil putaran turbin tersebut akan dipakai untuk memproduksi tenaga listrik.
Kira-kira 90 persen energi listrik dunia yang berasal dari sumber panas masih memakai cara
ini. Sehingga efisiensi energi masih sangat rendah akibat beberapa kali proses konversi. Panas
yang dihasilkan banyak yang dilepas atau terbuang percuma. Apabila proses konversi ini
dapat diubah, efisiensi energi akan menjadi lebih besar karena listrik bisa didapatkan langsung
dari sumber panas tanpa melalui beberapa kali tahap konversi.
Namun, beberapa pembangkit tenaga listrik sudah menggunakan metode yang dikenal sebagai
cogeneration di mana di samping tenaga listrik yang dihasilkan, panas yang dihasilkan selama
proses ini digunakan untuk tujuan alternatif. Dengan menggunakan Termoelekrik, panas yang
dihasilkan selama proses yang alami pembangkit akan diubah menjadi listrik, sehingga panas
yang dihasilkan tidak terbuang secara percuma dan energi yang dihasilkan oleh pembangkit
menjadi lebih besar, serta efisiensi energi menjadi lebih tinggi. Termoelektrik juga mengkin
dapat digunakan pada sistem solar thermal energy.(Wikipedia, 2009)

2. Kendaraaan bermotor
Saat ini untuk meningkatkan efisiensi dari kendaraan bermotor, dilakukan berbagai macam
usaha atau teknologi yang dikembangkan, saat ini sedang popular adalah system hybrid. Pada
system hybrid pada kendaraan bermotor adalah gabungan system kendaran bermotor dengan
mesin pembakaran dalam dan dengan motor listrik. Energi listrik untuk menggerakn motor
listrik diperoleh dari altenantor dan juga dynamic brake, dimana energy gerak (putaran)
diubah menjadi energy listrik. Keuntungan dari kendaraan hybrid adalah bahwa kendaraan
hybrid dapat mengurangi konsumsi bahan bakar melalui 3 mekanisme yakni
a) Pengurangan energi terbuang selama kondisi ‘idle” atau keluaran rendah, dan biasanya
mesin motor bakardalam keadaan mati.
b) Pengurangan ukuran dan tenaga mesin motor bakar, dalam hal kekurangan tenaga akan
dipenuhi oleh motor listrik,
c) Menyerap energi yang terbuang.
Sementara energy panas yang dibuang belum dimanfaatkan untuk system Hybrid ini.
Muncullah suatu konsep memanfaatan energy panas yang terbuang pada kendaraan bermotor
yang akan dijadikan energy listrik. Konsep yang digunakan adalah konsep Seebeck. Apabila
terdapat dua sumber temperatur yang berbeda pada dua material semi konduktor makan akan
mengalir arus listrik pada material tersebut. Konsep ini lebih dikenal dengan pembangkit
termoelektrik.
Dengan menggunakan Teknologi Termoelektrik ini apabila diterapkan pada kendaraan
bermotor dimana gas buang pada mesin motor bakar berkisar antara 200-300oC sementara
temperatur lingkungan bekisar antara 30-35 oC maka dengan adanya beda temperatur ini akan
diperoleh gaya gerak listrik yang kemudian dapat digunakan untuk menggerakan motor listrik
atau disimpan di dalam batere. Apabila dapat diterapkan di kendaraan hybrid maka konsumsi
bahan bakar pada kendaraan bermotor akan semakin hemat.
Kombinasi ketiga keuntungan hybrid bisa diterapkan pada kendaraan sehingga mesin menjadi
lebih kecil, ringan, dan lebih efisien dibanding kendaraan konvensional. Dengan demikian
diharapkan dapat mengurangi konsumsi bahan bakar pada kendaraan bermotor lebih banyak
lagi karena batere pada kendaraan dimana berfungsi sebagai sumber utama energy motor
listrik akan selalu penuh karena mendapat suplai dari pembangkit thermoelektrik. Dengan
berkurangnya konsumsi bahan bakar maka dapat pula mengurangi emisi gas buang ke
lingkungan.( Koestoer, 2008).
3. Mesin Pendingin

Termoelektrik
sebagai pendingin dibuat menjadi sebuah modul semikonduktor yang jika dialiri arus listrik
DC maka kedua sisi modul termoelektrik ini akan mengalami panas dan dingin. Sisi dingin
inilah yang dimanfaatkan sebagai pendingin produk. Dalam bidang kedokteran dan kesehatan,
ketersediaan darah sangat dibutuhkan oleh pasien untuk proses penyembuhannya. Seperti
pasien yang mengalami kecelakaan, melahirkan, dioperasi atau yang memiliki penyakit berat
lainnya setidaknya membutuhkan darah minimal 1000 – 1500 mL. Darah yang tersedia hasil
donor dari orang sehat sekitar 250 – 300 mL disimpan dalam labu plastik dan harus dijaga
agar tidak rusak. Darah harus disimpan pada kondisi temperatur tertentu agar sel darah
mengalami proses metabolisme yang minimal sehingga tidak mengalami kerusakan dan dapat
digunakan untuk jangka waktu yang cukup lama. Untuk menjawab permasalahan di atas maka
diperlukan suatu tempat penyimpan darah (carrier) hasil donor yang kondisinya dijaga pada
suhu 1 – 6 ºC sehingga bisa digunakan sampai 28 hari ke depan. Adapun solusi yang
ditawarkan adalah membuat suatu kotak penyimpan darah portabel yang temperaturnya dijaga
konstan. Teknologi termoelektrik memungkinkan untuk mendinginkan darah dalam kapasitas
kecil. Sisi dingin pada modul termoelektrik digunakan untuk mendinginkan darah pada suhu
yang diinginkan. Untuk menjaga agar suhunya konstan maka biasanya digunakan alat kontrol
termostat. Dalam merancang sistem ini, langkah awalnya adalah merencanakan disain
konstruksi kotak penyimpan darah beserta sistem kontrol dan kelistrikan. Langkah selanjutnya
melakukan perhitungan beban pendinginan yang meliputi beban pendinginan darah, beban
kalor konduksi dinding, beban infiltrasi dan beban yang ditimbulkan oleh peralatan listrik.
Semua beban dijumlah total sebagai beban kalor yang harus didinginkan oleh modul
termoelektrik. Pemilihan spesifikasi modul termoelektrik didasarkan pada beban kalor, beda
suhu dan parameter listrik yang digunakan. Kelebihan sistem pendingin termoelektrik adalah
tidak berisik, mudah perawatan, ramah lingkungan dan tidak memerlukan banyak komponen
tambahan. Selain itu manfaat lain dari termoelektrik sebagai mesin pendingin adalah dapa
mengurangi polusi udara. Hydrochlorofluorocarbons (HCFCs) dan chlorofluorocarbons
(CFC) dikenal sebagai ozone depleting substances (ODSs), yaitu substansi yang meyebabkan
penipisan lapisan ozon merupakan zat yang sudah lama dipakai dalam mesin pendingin.
Namun, baru-baru ini telah diterbitkan regulasi mengenai penggunaan zat-zat tersebut dalam
mesin pendingin, sehingga mesin pendingin berteknologi termoelektrik menjadi solusi cerdas
dalam masalah ini. Dengan teknologi ini dapat mengurangi penggunaan bahan kimia
berbahaya seperti itu dan mungkin akan berjalan lebih tenang (karena mereka tidak
memerlukan bising Kompresor). (Tellurex, 2008)
Keunggulan dari teknologi termoelektrik pada mesin pendingin dari teknologi lainnya
adalahi:
a) Pendingin Termoelektrik tidak memiliki bagian yang bergerak, dan karena itu kebutuhan
pemeliharaan tidak terlalu penting.
b) Pengujian ketahanan telah menunjukkan kemampuan perangkat untuk thermoelectric
melebihi 100.000 jam operasi yang stabil di berbagai negara.
c) Temperatur kontrol dari masing-masing bagian dapat dijaga menggunakan perangkat
thermoelectric dan dukungan yang sesuai dari circuit..
d) Fungsi dari Pendingin Termoelektrik dalam lingkungan yang terlalu parah, terlalu sensitif,
atau terlalu kecil untuk pendinginan konvensional.
e) Pendingin Termoelektrik tidak bergantung pada posisi.
f) Arah panas pemompaan dalam sistem thermoelectric sepenuhnya dapat dibatalkan. dengan
mengubah polaritas dari DC power supply menyebabkan panas yang akan dipompa ke arah-
yang dingin kemudian dapat menjadi panas
3. Konverter Termionik
Pembangkit listrik dengan termionik adalah mengubah energi panas menjadi energi listrik
dengan menggunakan emisi termionik. Emisi termionik adalah terlepasnya electron dari
permukaan logam yang lebih panas ke permukaan logam lainnya yang dipanasi bersama
sama. Emosi Termionik juga dikenal sebagai “Emisi Thermal Elektron”. Proses ini sangat
penting dalam pengoperasian berbagai perangkat elektronik dan dapat digunakan untuk
pembangkit daya atau pendinginan
Elektron electron bebas dari emitter mempunyai energy yang seimbang dengan level
ferminya. Elektron elektron ini dapat meninggalkan katoda, jumlah dari energy panas yang
disuplai padanya akan sama dengan fungsi kerja katoda Ø c. Elektron-elekron yang
diemisikan akan menuju ke arah kolektor (anoda), dengan kerugian energy yang kecil. Pada
anoda, elektron elektron yang diserap akan membangkitkan energi Ø a dalam bentuk panas,
hal ini menaikkan level Fermi dari anoda, Karena Ø a < Ø c maka selisihnya (Ø c – Ø a)
dapat ditranformasikan menjadi energy listrik. Bahan katoda hendaknya mempunyai
kemampuan emisi yang cukup pada suhu kerja, mempunyai konduktifitas listrik maupun
konduktifitas panas yang tinggi dan stabil terhadap pengaruh kimia. Bahan yang relative
memenuhi syarat di atas antara lain: W,Mo, dan Ta yang permukaannya dilapisi Ce untuk
menghindari penguapan dan mendapatkan emisi yang lebih baik pada suhu sekitar 2000° C.
Bahan bahan lainnya adalah Barium Oksida, Uranium Karbida yang dicampur dengan
Stontium dan Calsium Oksida. Bahan bahan yang digunakan sebagai anoda harus memenuhi
syarat: kemampuan emisi ternyata rendah, restistivitas rendah, sifat kimia maupun
mekanismenya baik. Bahan bahan yang digunakan untuk anoda antara lain: Cu, Ni, Ag yang
dilapisi Ce. ( Muhaimin, 1993). 4. Pemanfaatan Konverter Termionik Pemanfaatan dari
teknologi Termionik dapat dilihat pada diode, pada pembangkit listrik tenaga nuklir untuk
keperluan kapal ruang angkasa, rektor spektrum termionik, dan lain-lain. Pemanfaatan
teknologi Termionik pada diode dapat dilihat pada Diode Termionik, dimana diode ini dapat
mengkonversi perbedaan yang panas ke tenaga listrik secara langsung. Dan pada teknologi
pembangkit listrik tenaga nuklir untuk keperluan kapal ruang angkasa dapat dilihat pada
pemanfaatan dari panas yang terbuang dari pembangkit dengan mengkonversinya menjadi
listrik.(Wikipedia, 2009).
Bikin Sistem Pendingin Elektrik sendiri
Awal project ini dibuat karena waktu itu saya sedang merancang mesin ICM (ice cream machine).
Kebanyakan alat-alat pendingin konvensional masih menggunakan sistem kompresi menggunakan
gas freon, nah gas freon ini berbahaya bagi lingkungan.

Ada beberapa jenis freon antara lain :

1. Refrigerant fluorocarbon terhidrogenasi (HFC) , yang terdiri


dari hidrogen, fluorin, dan karbon.
Karena mereka tidak menggunakan atom klorin (yang
digunakan dalam sebagian besar refrigerant) mereka dikenal
sebagai salah satu yang paling merusak lapisan ozon kita.
2. Terhidrogenasi klorofluorokarbon refrigeran (HCFC), yang
terdiri dari hidrogen, klorin, fluorin, dan karbon. Refrigeran
ini mengandung jumlah minimal klorin, yg tidak merusak
lingkungan karena berbeda dari refrigeran lain.
3. Refrigerant chlorofluorocarbon (CFC), yang mengandung
klorin, fluorin dan karbon.
Refrigerant ini membawa jumlah kaporit yang tinggi sehingga
dikenal sebagai refrigerant yang paling berbahaya untuk
merusak lapisan ozon.

Dari sekian banyak yang saya pelajari mengenai freon saya simpulkan bahayanya terletak pada atom
klorin, jadi sistem pendingin menggunakan freon tidaklah berbahaya bagi lingkungan, yang
berbahaya adalah proses pengisian freon atau proses pembuangan gas freon itu sendiri, tidak jarang
mobil kita terasa AC (air conditioner) nya sudah tidak terasa dingin, lalu jalan keluarnya dengan
membersihkan blower, dan tidak jarang ditambahkan gas freon, akibat gas freon yang berkurang,
bisa karena kebocoran atau karena jarang tidak digunakan atau karena lain hal, mengakibatkan
sistem pendingin harus ditambah gas freon, sebetulnya pengisian gas freon ini tidaklah
sembarangan, kenapa? Karena ketika proses pengisian akan mengakibatkan sebagian besar atau kecil
gas freon lari dan menguap kealam bebas.

Inilah yang membuat rusak lingkungan dan membuat lapisan ozon menipis, dikarenakan gas klorin
yang menguap diatmosphere akan memecah O3 ozone, 1 atom klorin dapat memecah jutaan ikatan
O3 ozone, bayangkan daya rusak dari gas freon ini, dilapisan atmophere kita membutuhkan ozone
untuk memfilter radiasi sinar matahari yang berbahaya.

Meskipun sistem pendingin ini murah untuk dibuat, saya tidak bisa egois hanya mementingkan diri
sendiri dengan merusak alam, pasti ada jalan lain yang tidak merusak alam.

Lalu diperkenalkanlah saya dengan Peltier TEC (thermo electric cooler), sebuah komponen semi-
konduktor yang dapat menghasilkan panas dan dingin sekaligus dikedua sisinya, dengan hanya
konsumsi listrik DC.
Peltier (TEC Thermo Electric Cooler)

Peltier seukuran 2x koin 500

(pic by google.com)

Peltier ini memiliki 2 sisi, ketika dialiri listrik DC maka sisi satunya akan menghasilkan panas dan sisi
lainnya akan menghasilkan dingin, jika kita dapat membuang panas dibagian sisi panasnya sebanyak
mungkin maka, sisi lainnya akan menghasilkan dingin yang jauh lebih dingin, selisih antara kedua sisi
ini adalah 80 derajat.

Dari tulisan ini dibuat Peltier dipasaran bertahan dikisaran 50.000.- (kw) dan 55.000.-, kadang
pegawe toko elektronik ga tau istilah Peltier, mereka lebih mengenalnya dioda kering, hah...???
Peltier heatsink

(pic by wikipedia)

Masalah pertama muncul, merakit mesin pendingin menggunakan Peltier tidak semudah bicara,
harus membangun sistem pendingin untuk si peltiernya sendiri, (membuang panas pada sisi
panasnya), selain harus memikirkan konsumsi daya yang besar, kita harus memikirkan sistem
pembuang panas yang efektip, simpel dan murah bagi peltier itu sendiri sebelum dapat digunakan.

Peltier satu kepingnya membutuhkan arus DC max sebesar 12 volt 7 ampere, kita bisa lihat spesifikasi
tersebut ditulisan yang tertera di body peltiernya, jika kita menggunakan DC 12 volt dengan 500mA,
maka dingin yang dihasilkan akan sangat kecil dan tidak mungkin digunakan untuk sistem pendingin,
alangkah baiknya menggunakan arus DC 12 volt 5 amper, tanpa heatsink fan pun kedua sisi peltier
sudah dapat menghasilkan panas dan dingin yang nyata, apalagi jika ditambahkan heatsink fan disisi
panasnya, maka akan menghasilkan dingin sekali pada sisi satunya, bahkan ketika disentuh jari kita
bisa nempel karena saking dinginnya, bisa mencapai -12 derajat dalam hitungan detik, jadi jangan
coba-coba menciumnya dengan bibir, jika tidak mau bibir anda nempel dipeltier, hehe...

Dalam hitungan menit bunga es terbentuk dibadan peltier, bunga es ini terbentuk dari kelembaban
udara sekitar yang mengalami kondensasi. Untuk itu saya tidak menggunakan heatsink fan sebagai
pendingin peltier, tapi menggunakan sistem liquid cooler.

Pertama-tama saya membeli plat alumunium lalu saya bentuk menjadi seperti gambar, maaf lupa
foto waktu itu, ya kurang lebih menjadi seperti ini, untuk bagian "heat exchengernya" outletnya saya
gunakan pipa alumunium bekas antena RCTI jaman dulu yang puanjang banget, lalu setelah saya
gergaji saya susun menjadi seperti pada gambar dengan menggunakan lem epoxi. Air dingin akan
dialirkan ke pendingin ini, dan air akan membawa serta panas dari peltier keluar, menuju bak
penampungan untuk didinginkan secara alami (reservoir).
Sistem pendingin menggunakan Liquid cooler

(pic by sunonusa.com)

Peltier Heat exchanger

(pic by customthermoelectric.com)
Peltier Heat exchanger

(pic by customthermoelectric.com)

Air dipompa dengan menggunakan pompa aquarium, memang tidak efektip karena pompanya
memiliki tekanan rendah, jadi sedikit saya modifikasi, dari pada beli, mendingan manfaatkan yang
ada, hehe....

Peltier in action

Saya menggunakan adaptor 5 amper sebesar 12 volt, namun setelah saya gunakan 2 buah peltier,
adaptor menjadi panas, karena adaptor tekor dan tidak kuat memasok kebutuhan peltier yang
idealnya sebesar 2x(12x7)=168 watt, sementara adaptor hanya mampu memasok daya sebesar
12x5=60 watt, jelaslah tekor, mungkin jika dipaksakan adaptor akan dehidrasi terus
kebakar, hahaha...karena adaptor yang digunakan bukan sistem switching.

Untuk memahami konsep tegangan, arus dan daya listrik silahkan baca artikel Perkenalan dengan
Daya, Tegangan dan Arus atau artikel Bikin Generator dari Motor Bekas.
Akhirnya saya muter akal dan berfikir bagaimana bisa memiliki adaptor switching dengan ampere
besar? Beruntung saya punya CPU banyak bekas warnet, lalu saya copotin satu power suplay nya,
dan saya modifikasi menjadi adaptor switching.

Spesifikasi PSU 650W

(pic by jagatreview.com)

Dengan ampere besar dan sistem switching, akhirnya dengan sedikit modifikasi saya jadi mempunyai
adaptor switching layaknya laboraturium elektronika, murah, ringan, safety dan gratis, alhamdulillah.

Awalnya biar kinclong PSU kita mandiin dulu pake sabun+air PAM

Bentuk setengah jadi


Kalo mau aman harus mau ribet and cape dikit lah, demi keselamatan dan kesejahteraan bagi seluruh
alam bersama.

Sistem pendingin sudah teruji baik dan berfungsi, selanjutnya tinggal merangkai mesin ICM.

Sampai bertemu di tulisan saya selanjutnya.


Mengenal Sistem Pendingin Termoelektrik (Thermoelectric)
Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna

Termoelektrik (thermoelectric) adalah suatu fenomena konversi dari perbedaan temperatur menjadi
energi listrik atau sebaliknya. Fenomena ini telah dikembangkan menjadi menjadi suatu modul
sehingga dapat digunakan sebagai pembangkit listrik atau perangkat pendingin/pemanas.

Modul termoelektrik dapat berupa sebuah keping berbentuk persegi dengan ketebalan tertentu,
seperti pada gambar. Jika terdapat perbedaan temperatur antara sisi yang satu dengan yang lainnya,
maka akan timbul tegangan listrik searah yang keluar dari modul tersebut. Sebaliknya, jika tegangan
listrik searah diberikan ke modul termoelektrik, maka akan terjadi perbedaan temperatur antara
kedua sisi modul tersebut. Sisi yang dingin dapat digunakan sebagai pendingin dan sisi yang panas
dapat digunakan sebagai pemanas.

Modul Termoelektrik

Dibandingkan dengan teknologi pendingin konvensional (berbasis refrigeran), termoelektrik memiliki


banyak kelebihan seperti: pemanas atau pendingin dapat diatur dengan mengubah arah arus listrik,
sangat ringkas, tidak ada getaran, handal, tidak ada perawatan khusus, dan tidak membutuhkan
refrigeran. Namun, kekurangan dari pendingin termoelektrik adalah koefisien kinerjanya relatif
sangat rendah.

Teknologi pendingin termoelektrik telah diterapkan di berbagai aplikasi seperti pendingin minuman
dan pendingin elektronik. Selain itu juga termoelektrik diterapkan sebagai alat pengontrol
temperatur pada sistem tertentu.

Sejarah Thermoelectric

Fenomena termolektrik awalnya ditemukan oleh fisikawan dari Jerman bernama Thomas Johann
Seebeck pada tahun 1821. Seebeck mengamati bahwa jika ada dua bahan berbeda yang
disambungkan di ujung-ujungnya, kemudian salah satu ujungnya dipanaskan, maka akan ada arus
listrik yang mengalir. Fenomena ini disebut dengan efek Seebeck. Pada tahun 1834, peristiwa
sebaliknya ditemukan oleh Jean Charles Athanase Peltier. Ketika arus listrik mengalir pada
sambungan dua konduktor yang berbeda akan terjadi peristiwa penyerapaan kalor (pendinginan)
atau pembuangan kalor (pemanasan). Peristiwa ini dinamakan efek Peltier.

Selain efek Seebeck dan efek Peltier, sebenarnya ada satu fenomena lagi, yaitu efek Thomson.
Fenomena merupakan peristiwa penyerapan atau pembuangan kalor ketika arus listrik mengalir
pada material dengan gradient temperatur. Efek Thomson ini sering kali diabaikan karena sangat
kecil dibandingkan dengan efek Seebeck dan efek Peltier.

Pada saat perang dunia dan setelahnya, fenomena termoelektrikk dipelajari untuk dapat digunakan
dalam suatu teknologi, terutama pada pembangkit listrik dan sistem pendingin. Pada tahun 1950an,
efisiensi generator dapat mencapai 5 % dan sebagai sistem pendingin dapat mencapai temperatur
dibawah 0 oC. Hal ini yang menyebabkan industri mulai melirik teknologi ini. Pada saat ini banyak
yang berfikir bahwa termoelektrik dapat menggantikan teknologi konvensional.

Pada tahun 1949, Abram Fedorovich Loffe mengembangkan teori termelektrik berdasarkan konsep
figure of merit. Penelitian Loffe menggunakan semikonduktor dengan doping tertentu sebagai
elemen termoelektrik menghasilkan figure of merit yang cukup tinggi. Material tersebut sekarang
dikenal dengan Telluride, Bismuth, dan Timbal.

Modul termoelektrik biasanya terdiri dari banyak sambungan (junction) dari bahan yang berbeda.
Oleh karena itu efek pendinginan/pemanasannya sudah dapat digunakan untuk beberapa keperluan.
Begitu pula sebagai pemangkit listrik, daya istrik yang dihasilkan sudah dapat dideteksi dan mampu
menghidupkan sistem elektronik konsumsi daya kecil.

Keyword: Thermoelectric, Termoelektrik, Elemen Peltier, Elemen panas dingin, konsep dasar

Anda mungkin juga menyukai