Anda di halaman 1dari 3

1.

Kajian artikel
Pengembangan gagasan dalam artikel ini berlandas pada etika dalam
pendidikan, dimana yang terjadi dilapangan banyak terjadinya penyimpangan.
Penulis artikel mengembangkan tulisan ini dengan beberapa pembahasan
mulai dari makna etika, obyek etika, tujuan etika, fungsi etika, macam-
macam etika, dan etika dalam pendidikan itu sendiri.
Bagian awal dalam tulisan ini menggambarkan akan pentingnya
pendidikan bagi kehidupan masyarakat dunia. Selain bagi masyarakat dunia,
penulis menekan kan bahwa pendidikan sangat penting bagi Negara
berkembang seperti Indonesia. Tantangan yang menghadang dunia
pendidikan Indonesia saat ini me-liputi: heterogenitas tingkat pendidikan
masyarakat, keterpurukan perekonomian masyarakat, kekurangmerataan
tingkat pendidikan pendidikan, serta mulai lunturnya nilai-nilai moral.
Heterogen-itas tingkat pendidikan masyarakat Indonesia dapat dilihat pada
masyarakat diseluruh kepulauan Indonesia.

Bagian selanjutnya penulis menjelaskan makna pendidikan dalam konteks


sangat luas itu, menujukkan bahwa pendidikan itu adalah kebutuhan manusia
untuk mendapatkan hidup yaag bermakna dan berkualitas, hal ini dapat kita
pahami dari tujuan pedidikan yang tertera dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun
2003 Bab II Pasal 3 dinyatakan “Pen-didikan nasional berfungsi mengem-
bangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi pserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa. Berakhlak, sehat, berimu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.

Namun penulis juga menuiskan untuk terwujudnya tujuan pen-didikan ini


tentu banyak hal yang perlu diperhatihatikan baik pada diri si pendidik
maupun siterdidik. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam proses
pendidikan ini adalah masalah etika. Kondisi hari ini yang terjadi dalam dunia
pendidikan sungguh memprihatinkan kita semua. Banyak hal yang terjadi
yang membuat resah diri kita, membuat kita bersedih, menangis, resah. Kita
tau jika anak-anak kita di sekolah adalah aset bangsa, namun kenapa masih
terjadi juga hal-hal yan tidak kita inginkan dalam duia pendidikan.

“Berbagai realitas di masyarakat membuktikan pendidikan belum mampu


menghasilkan anak didik berkualitas secara keseluruhan. Kenyataan ini dapat
dicermati dengan banyaknya perilaku tidak terpuji terjadi di masyarakat, se-
bagai contoh merebaknya penggunaan narkoba, penyalahgunaan wewenang,
korupsi, manipulasi, perampokan, pem-bunuhan, pelecehan seksual,
pelanggaran hak-hak azasi manusia, pengniayaan, Realitas ini memunculkan
anggapan bahwa pendidikan belum mampu mem-bentuk anak didik
berkepribadian pari-purna. Pendidikan diposisikan sebagai institusi yang
dianggap gagal mem-bentuk anak didik beretika baik dan mulia”
(Istighfarotur Rahmaniyah: 2009: 3).

Selanjutnya penulis memaparkan bahwa etika sering disamakan dengan


pengertian akhlak dan moral dan ada pula ulama yang mengatakan bahwa
akhlak merupakan etika Islam. Di dalam buku kamus Istilah Pendidikan dan
Umum dinyatakan bahwa etika adalah bagian filsafat yang mengajarkan
tentang keluhuran budi (baik buruk). (Istighfarotur Rahmaniyah: 2009: 57)
Istilah etika berasal dari kata latin: Ethic (us), dalam bahasa Gerik: Ethikos
= a body of moral principles or values Ethic = arti sebenarnya, ialah
kebiasaan, habit, costum. Jadi dalam pengertian aslinya, apa yang disebutkan
baik itu ialah yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat (dewasa itu). Lambat
laun pengertian etika itu berubah, seperti pengertian sekarang: Etika ialah
suatu ilmu yang membicarakan masalah per-buatan atau tingkah laku
manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang jahat”. (Burhanudin
Salam:3). Penulis juga memparkan bahwa obyek dari etika adalah rohani
ataupun perasaan, sedangkan tujuan dari etika sendiri adalah untuk
menemukan, menentukan, membatasi, dan membenarkan kewajiban, hak,
cita-cita moral dari individu dan masya-rakatnya, baik masyarakat pada
umum-nya, khususnya masyarakat profesi”. (Istighfarotur Rahmaniyah, 2009:
62).
Pada bagian akhir pembahasan artikel penulis menyebutkan juga fungsi
etika antaralain menemukan, menentukan, membatasi, dan membenarkan
kewajiban, hak, cita-cita moral dari individu dan masya-rakatnya, baik
masyarakat pada umum-nya, khususnya masyarakat profesi”. (Istighfarotur
Rahmaniyah, 2009: 62), macam-macam etika yang terbagi 2 yaitu etika
normatif dan deskriftif.
Akhir Pembahasan penulis di artikel adalah etika dalam pendidikan,
Penulis pada bagian ini secara garis besar menyampaikan bahwa etika dalam
pendidikan adalah suatu kebiasaan, sikap, atau tingkah laku yang terjadi
dalam pendidikan, baik etika guru pada siswa ataupun sebaliknya.

2. A. Mengapa etika penting dalam kehidupan?

Etika merupakan hal yang penting dimasyarakat, karena etika dapat


menjadi suatu dasar mengapa hukum dibuat, yaitu agar tak terjadinya
penyimpangan. Etika penting dalam kehidupan sangatlah penting peranannya,
karena dengan adanya etika maka dapat mengatur bagaimana manusia dapat
bergaul atau bersosialisasi dengan sesamanya. Yang mendasari tumbuh
kembangnya etika dalam kehidupan kita adalah agar perbuatan yang tengah kita
jalankan sesuai dengan adat atau kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan
dengan hukum yang berlaku.
B. Mengapa etika penting dalam pendidikan ?
Jika dalam kehidupan saja etika penting apalagi dalam dunia pendidikan
tKarena dengan adanya etika maka dapat mengatur bagaimana siswa dapat
bersosialisasi dengan teman sebayanya, dengan guru ataupun guru dengan
guru. Tujuan etika dalam pendidikan menurut saya pribadi adalah untuk
mengatur interaksi dalam dunia pendidikan agar tak terjadinya
penyalahgunaan wewenang ataupun keputusan dalam pendidikan yang
terlalu memihak satu sisi.

Anda mungkin juga menyukai