B. Bahan :
1. Tanaman jagung
2. Larutan 0,2 % senyawa – senyawa : NaNO3 ; K2SO4 ; Ca (NO3) dan
(NH4)2 SO4
3. Aquadest
4. Kapas
Suatu unsur kimia tertentu dianggap sebagai suatu nutrient jika nutrient
tersebut diperlukan agar suatu tumbuhan dpaat tumbuh dari suatu biji dan
menyelesaikan siklus kehidupannya. Penyerapan unsur hara dilakukan oleh
kaar tanaman dan diambil dari tanah atauoun dari larutan tanah berupa anion
dan kation. Pada praktikum ini digunakan 4 tanaman jagung (Zae mays L) yang
diberikan larutan yang berbeda-beda pada setiap tanaman, yaitu larutan NaNO3,
K2SO4-, Ca(NO3) dan (NH4)2SO4. Kemudian diamati setiap 3 hari sekali.
Sebelum dilakukan pengamatan, pH pada masing-masing larutan harus
dinetralkan terlebih dahulu.
1. Larutan K2SO4 0,2%
Perlakuan tanaman jagung yang pertama ialah dengan larutan K2SO4.
Pada pengamatan awal jumlah daun ada 4, tinggi batangnya 32 cm, warna
daun hijau dan keadaan daun masih segar. Keadaan akar masih segar dan
memiliki pH 7 atau netral.
Pada pengamatan kedua yaitu tiga hari pertama, tanaman jagung mulai
menunjukkan perubahan dibandingkan pada awal pengamatan. Jumlah daun
berkurang menjadi 3, tinggi batangnya bertambah menjadi 32,5 cm, warna
daun yaitu ada 2 daun yang berwarna hijau dan 1 daun berwarna kuning,
keadaan daun ada yang segar dan ada yang layu, keadaan akarnya masih
segar, pH pada pengamatan kedua naik menjadi 8,1 (basa). Pada pengamatan
kedua ini banyak sekali kehilangan cairan K2SO4 pada tabung reaksi,
sehingga ditambahkan aqudest sebanyak 129 tetes.
Pada pengamatan ketiga yaitu 3 hari kedua, tanaman jagung juga
mengalami perubahan dibandingkan pada pengamatan kedua. Pada
Salisbury, FB, Ross, CW. 1995 Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Penerbit ITB
Bandung