Laporan Kasus Eva Susanti
Laporan Kasus Eva Susanti
H DENGAN
RSUD CIAMIS
I. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas klien
Nama : Tn.H
Tempat tanggal lahir : ciamis, 21 januari 1957
Umur : 60 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pendagang
Status pernikahan : Kawin
Suku / Bangsa : Sunda / Indonesia
Tanggal masuk RS : 02 Februari 2018
Tanggal pengkajian : 05 Februari 2018
No. Medrec : 493963
Doagnosa medis : Bronkhopneumonia
Alamat : Bojongmengger, Cijeujing Kab Ciamis
Klien mengatakan
Keluhan Klien mengatakan sering terganggu
sering terganggu tidur tidurkarena batuk dan
karena batuk dan sesak sesak napas
napas
4. Personal Hygiene
a. Mandi Klien mandi 2x sehari Klien mandi 1x sehari
2x sehari setiap setelah
mandi Klien gosok gigi
b. Gosok gigi Klien gosok gigi setelah setelah mandi
mandi klien mengatakan
c. Keramas 1x sehari setelah mandi baru 1x keramas
seama di RS
2x seminggu kuku sudah di gunting
d. Gunting bila kuku tampak 3 hari yang lalu 2x
kuku panjang sehari
2x sehari setelah mandi 2x sehari setiap
e. Ganti pagi dan sore sesudah mandi
pakaian
5. Aktifitas Klien mengerjakan Selama di RS
semua kegiatan sendiri aktivitas klien terbatas
secara mandiri sebagai dikarenakan
seorang ayah kondisinya. Klien
terkadang mengeluh
pusing dan lemas,
aktivitas klien sedikit
banyak dibantu oleh
keluarga dan perawat
namun terkadang
dilakukan mandiri
e. Pemeriksaan Fisik
1.) Keadaan umum
Kesedaran : Compos Mentis:GCS 15 (E : 4, M: 6,V : 5)
Penampilan : Bersih
2.) Pemeriksaan Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Nadi : 100 x/menit
Respirasi : 30x/menit
Suhu : 36,8 c
SPO2 : 96 %
3.) Antropometri
BB : 60 kg
TB : 170 cm
4.) Pemeriksaan Fisik
a.) Sistem Pernapasan
Klien mengalami sesak napas, adanya cuping hidung, pernapasan klien cepat dan
dangkal, frekuensi 30x/menit, terdengar ronki, batuk, pergerakan dada simetris,
pernapasan tidak teratur/ireguler.
b.) Sistem Kardiovaskuler
Nadi 100 x/menit dengan irama teratur, denyutan kuat, tidak terdapat distensi vena
jugularis, CRT ,< 2 detik, bunyi jantung normal serta tidak ada bunyi jantung
tambahan
c.) Sistem Pencernaan
Keadaan mulut baik, kebersihan baik, tidak terdapat tanda-tanda peradangan, BAB
lancar.
d.) Sistem Genitourinaria
Tidak ada gangguan berkemih, tidak terdapat distensi dan nyeri tekan kandung
kemih, terpasang katetr serta pada pemeriksaan fisik ginjal dalam kondisi baik.
e.) Sistem Edokrin
Tidak ada kelainan pada system endokrin
f.) Sistem Persarafan
1.) Test fungsi Cerebral
Kesadaran klien compos mentis GCS (Glasgow Coma Scale): 15 (E : 4. V : 5, M
: 6 ), mata membuka dengan spontan, motorik dapat bergerak sesuai perintah,
klien dapat menjawab semua pertanyaan. Orientasi klien terhadap tempat, waktu
dan orang cukup baik, terbukti klien dapat menyebutkan keluarganya, tempat
klien dirawat, dan mengingat kejadian lampau dan baru dialami.
f. Data Psikologi
1.) Status Emosi
Emosi klien tampak stabil, terbukti klien selalu tenang
2.) Kecemasan
Klien tampak tenang dan tidak cemas
3.) Pola Koping
Klien mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada tim medis tentang kondisi
penyakitnya. Dalam mengatasi masalah klien sering meminta bantuan orang lain
4.) Gaya Komunikasi
Klien bisa berkomunikasi dengan baik dengan perawat.
5.) Konsep Diri
a.) Gambaran diri
Klien tampak sabar dalam menerima sakit yang di derita
b.) Ideal Diri
Klien dapat berinteraksi dengan perawat mahasiswa
c.) Harga diri
Klien ingin cepat pulang agar dapat berkumpul kembali dengan keluarga dan
temannya
d.) Peran
Klien berperan sebagai anak ke 1 dari 2 bersaudara
e.) Identitas diri
Klien berjenis kelamin laki-laki, klien merasa tidak berdaya
g. Data Sosial
Klien mengatakan ingin cepat sembuh agar bisa sekolah seperti biasanya
h. Data Spiritual
Klien berkeyakin Agama Islam dan sering melalukan ibdaah Sholat 5waktu setiap hari.
i. Data Penunjang
1.) Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Pemeriksaan
HEMATOLOGI
HGB, Hemoglobin 14,9 g/dl P:12-16, L:14-18
HCT, Hematokrit 46,0 % P:35-45,L:40-50
WBC, Leukosit 19,5 10^3/ul Dws:5,0-10,0
PLT, Trombosit 284 10^3/ul 150-350
KIMIA DARAH
Gula Darah Sewaktu 244 mg/ dl 70-200
Ureum
Kreatinin 36 mg/ dl 10-50
1,61 mg/ dl P:0,5-0,9,L:0,5-1,1
2.) Radiologi
Foto thorax bronkopeumoni terdapat bercak-bercak infiltrat pada satu atau beberapa
lobus, jika pada pneumonia lobaris terlihat adanya konsolidasi pada satu atau beberapa
lobus.
j. Program dan rencana Pengobatan
Cara
Tanggal Jenis Terapi Dosis
Pemberian
Aseringe 20 tetes/menit IV
Lasix 1 x 1 amp IV
Spironalacton 1 x 1 tab Oral
CPG 1x1C Oral
Levofloxacim 1 x 1 tab Oral
IV. Perencanaan
No Dx Tujuan Intervensi Rasional
V. Pelaksanaan
No Tanggal/ Jam Dx Tindakan Nama & Ttd
1. 05 februari 2018 1 1. Memonitoring respirasi
dan status O2
Hasil :
-Respirasi normal
20x/menit
-pemberian O2 2liter
2. Mengkaji frekuensi
pernafasan, -catat rasio
inspirasi/ ekspirasi
Hasil :
Respirasi normal
20x/menit
3. Mengauskultasi bunyi
nafas, catat adanya bunyi
nafas. Misalnya: krekels
dan ronki.
Hasil :
- Napas klien 30 x/m
- Pada pemeriksaan
auskultasi didapatkan
bunyi ronki d lobus paru
kanan dan kiri
4. Mengajarkan klien batuk
efektif
Hasil:
-Klien dapat mengikuti
batuk efektif yang benar
5. Memberikan posisi semi
fowler
Hasil :
- Klien tampak lebih
nyaman
dan pernapasan tampak
teratur
6. Mengkolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
terapi obat bronkodilator
dan mukolitik
Hasil :
- Klien mendapatkan obat
Ventolin 3x ½ dengan
nebulizer
- Klien mendapatkan
Ambroksol sirup 3x ¼
2. 05 februari 2018 2 1. Mengkaji reflek
menelan klien
Hasil :
-Reflek menelan klien
dalam
kondisi baik
2. Mengnjurkan kepada klien
untuk menjaga kebersihan
mulut klien
Hasil :
-klien berkumur dengan air
angat.
3. Menganjurkan kepada klien
untuk memberikan
makanan makanan yang
disukai klien
Hasil :
-klien makan makanan
yang disukai klien dengan
lahap
4. Memberikan makanan
selagi hangat, dengan
porsi sedikit tapi sering
Hasil :
- klien menghabiskan 1
porsi makanan sedikit
demi sedikit.
5. Mengkolaborasi
dengan dokter untuk
pemberian terapi obat.
Hasil :
-Pemberian ondansetron
4mg
3. 05 Februari 3 1. Memberikan posisi yang
2018 nyaman/semi fowler saat
klien tidur
Hasil :
-Klien terlihat lebih
nyaman dengan posisi ini.
2. Mengkondisikan agar
lingkungan selalu
kondusif/ tenang dan
hening.
Hasil :
-Pengunjung dibatasi dan
hanya satu orang yang
menunggu pasien.
- Dengan lingkungan
yang hening dan tenang
klien lebih terlihat rileks
dan nyaman
4. Mengkolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
O2
Hasil :
-klien diberi trapi O2
2Lpm
5. Mengkolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
Bronkodilator dan
mukolitik
Hasil :
-Klien mendapatkan obat
Ventolin 3x ½ dengan
nebulizer
- Klien mendapatkan
Ambroksol sirup 3x ¼
V. Catatan Perkembangan
A:
- Masalah sudah teratasi
P :Pertahankan Intervensi
I:
1. Kaji frekuensi napas dan
lakukan Auskultasi Suara 4
– 6 Jam sekali
2. Berikan posisi kepala lebih
tinggi dari posisi badan dan
kaki jika klien sesak.
3. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi O2
jika klien sesak
4. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
obat “ ekspektoran dan
bronkodilator
2. 05 februari Ketidakseimbangan S :
2018 nutrisi kurang dari- klien mengatakan sudah
kebutuhan tubuh mau makan cukup banyak
b.d anoreksia o:
- setelah diberi makanan yang
klien sukai , klien tampak lahap
A:
- Masalah teratasi sebagian
11.00
P:
Lanjutkan intervensi
I:
1. Anjurkan kepada klien
untuk menjaga kebersihan
mulut klien
2. Anjurkan kepada
keluarga klien untuk
memberikan makanan yang
disukai klien ( selagi tidak
kontraindikasi dengan
penyakitnya)
3. Berikan makanan selagi
hangat, dengan porsi
sedikit tapi sering
3. 05 februari Gangguan Pola S:
2018 Tidur b.d batuk dan
- klien mengatakan klien
sesak nafas sudah bisa tidur nyenyak
11.00
O:
- Klien tidur di siang hari
dengan total 3 jam dan
malam hari dengan total 6
jam
- Pola nafas klien teratur
dengan frekuensi 20 x/m
- Sudah tak terpasang O2
- Klien terlihat lelap dalam
tidurnya
A:
- Masalah sudah teratasi
P : Pertahankan intervensi
I:
1. Berikan posisi yang
nyaman/semi fowler saat
klien tidur/saat klien sesak
2. Kondisikan agar
lingkungan selalu kondusif/
tenang dan hening
3. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian O2 saat
klien sesak
4. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian
Bronkodilator dan
mukolitik