Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

H DENGAN

GANGGUAN RESPIRASI BRONKHOPNEUMONIA (BHP)

DI RUANG DAHLIA LANTAI II

RSUD CIAMIS

I. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas klien
Nama : Tn.H
Tempat tanggal lahir : ciamis, 21 januari 1957
Umur : 60 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pendagang
Status pernikahan : Kawin
Suku / Bangsa : Sunda / Indonesia
Tanggal masuk RS : 02 Februari 2018
Tanggal pengkajian : 05 Februari 2018
No. Medrec : 493963
Doagnosa medis : Bronkhopneumonia
Alamat : Bojongmengger, Cijeujing Kab Ciamis

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny.N
Umur : 60 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Hubungan dengan klien : Sebagai Istri Klien
Alamat : Bojongmengger, Cijeujing Kab Ciamis
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
klien datang ke IGD Rumah Sakit Umum Ciamis pada Tanggal 02 Februari 2018
dengan keluhan batuk selama 15hari disertai sesak nafas dan langsung dirawat di
rawat di ruang Dahlia lantai II (penyakit dalam).
b) Keluhan Utama Saat Dikaji
Pada saat dikaji klien pada hari senin tanggal 05 februari 2018 mengatakan batuk
disertai sertai sesak nafas seperti tercekik dan terasa berat dibagian leher sampai
dada, Respirasi 30x/menit, SPO2 96% munculnya sesak tiba-tiba saat batuk sekitar
5-15 menit.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan baru pertama kali masuk Rumah Sakit dan kilen mempunyai
penyakit Diabetes Militus 4tahun yang lalu serta mempunyai riwayat hipertensi sekitar
1tahun yang lalu namun klien sering mengontrol penyakitnya tersebut ke Klinik
terdekat.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan kluarga klien tidak mempunyai riwayat penyakit bronkhopneumonia
seperti dirinyan namun ayah klien mempunyai penyakit Diabetes Militus.

d. Pola aktivitas sehari-hari


No Jenis Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit
(Sebelum Sakit) (Saat Sakit)
1. Nutrisi
a. Makan
Frekuensi 2x sehari 3x sehari
Jenis nasi putih, lauk pauk, bubur, sayuran, lauk-
sayuran pauk dan buah-
buahan
Porsi habis 1/2 porsi habis ½ porsi
Keluhan Klien mengatakan Klien mengatakan
selama dirumah tidak selama di RS merasa
nafsu makan tidak enak makan
terkadang merasa
mual dan terasa tidak
selera makan.
(+ 1600 cc/hari)
b. Minum (+ 1600 cc/hari) Air putih
Frekuensi air putih, teh manis 7-8 gelas perhari
Jenis 7-8 gelas perhari Klien mengatakan
Porsi klien mengatakan tidak tidak ada keluhan
Keluhan ada keluhan
2. Eliminasi
a. BAB 1x/hari 1x/hari
Frekuensi konsistensi lunak konsistensi lunak
Warna warna kuning warna kuning,
Bau Khas tinja. Khas tinja.
Keluhan Tidak ada keluhan yeri Tidak ada keluhan
saat BAB nyeri saat BAB
b. BAK
Frekuansi (± 1440cc/hari) (± 1440cc/hari)
Jumlah 5-6 x/hari 5-6 x/hari
Warna kuning jernih kuning jernih

Keluhan tidak ada keluhan BAK tidak ada keluhan


BAK
3. Istirahat tidur
Siang Klien tidak pernah tidur Klien terlihat tidur
siang siang + 1-2 jam
dengan waktu yang
tidak tentu

Malam Klien tidur malam tidak Klien tidur malam


teratur , kurang lebih tidak teratur , kurang
hanya 3-4 jam lebih hanya 3-4 jam

Klien mengatakan
Keluhan Klien mengatakan sering terganggu
sering terganggu tidur tidurkarena batuk dan
karena batuk dan sesak sesak napas
napas
4. Personal Hygiene
a. Mandi Klien mandi 2x sehari Klien mandi 1x sehari
2x sehari setiap setelah
mandi Klien gosok gigi
b. Gosok gigi Klien gosok gigi setelah setelah mandi
mandi klien mengatakan
c. Keramas 1x sehari setelah mandi baru 1x keramas
seama di RS
2x seminggu kuku sudah di gunting
d. Gunting bila kuku tampak 3 hari yang lalu 2x
kuku panjang sehari
2x sehari setelah mandi 2x sehari setiap
e. Ganti pagi dan sore sesudah mandi
pakaian
5. Aktifitas Klien mengerjakan Selama di RS
semua kegiatan sendiri aktivitas klien terbatas
secara mandiri sebagai dikarenakan
seorang ayah kondisinya. Klien
terkadang mengeluh
pusing dan lemas,
aktivitas klien sedikit
banyak dibantu oleh
keluarga dan perawat
namun terkadang
dilakukan mandiri

e. Pemeriksaan Fisik
1.) Keadaan umum
Kesedaran : Compos Mentis:GCS 15 (E : 4, M: 6,V : 5)
Penampilan : Bersih
2.) Pemeriksaan Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Nadi : 100 x/menit
Respirasi : 30x/menit
Suhu : 36,8 c
SPO2 : 96 %
3.) Antropometri
BB : 60 kg
TB : 170 cm
4.) Pemeriksaan Fisik
a.) Sistem Pernapasan
Klien mengalami sesak napas, adanya cuping hidung, pernapasan klien cepat dan
dangkal, frekuensi 30x/menit, terdengar ronki, batuk, pergerakan dada simetris,
pernapasan tidak teratur/ireguler.
b.) Sistem Kardiovaskuler
Nadi 100 x/menit dengan irama teratur, denyutan kuat, tidak terdapat distensi vena
jugularis, CRT ,< 2 detik, bunyi jantung normal serta tidak ada bunyi jantung
tambahan
c.) Sistem Pencernaan
Keadaan mulut baik, kebersihan baik, tidak terdapat tanda-tanda peradangan, BAB
lancar.
d.) Sistem Genitourinaria
Tidak ada gangguan berkemih, tidak terdapat distensi dan nyeri tekan kandung
kemih, terpasang katetr serta pada pemeriksaan fisik ginjal dalam kondisi baik.
e.) Sistem Edokrin
Tidak ada kelainan pada system endokrin
f.) Sistem Persarafan
1.) Test fungsi Cerebral
Kesadaran klien compos mentis GCS (Glasgow Coma Scale): 15 (E : 4. V : 5, M
: 6 ), mata membuka dengan spontan, motorik dapat bergerak sesuai perintah,
klien dapat menjawab semua pertanyaan. Orientasi klien terhadap tempat, waktu
dan orang cukup baik, terbukti klien dapat menyebutkan keluarganya, tempat
klien dirawat, dan mengingat kejadian lampau dan baru dialami.

2.) Test fungsi Nervus (Cranialis)

a.) Nervus Olfaktorius (Nervus I)


Fungsi penciuman klien baik, klien dapat membedakan bau minyak kayu
putih dan bau kopi.
b.) Nervus Optikus (Nervus II)
Klien kesulitan membaca papan nama perawat pada jarak 30 cm, klien
menderita presbiopi +2 dan pada saat melihat benda klien mengatakan
melihat kurang jelas.
c.) Nervus Okulomotorius (Nervus III)
Pupil bereaksi bila ada rangsangan cahaya.
d.) Nervus Trochlear (Nervus IV)
Gerakan mata satu arah mengikuti jari pemeriksa.
e.) Nervus Trigeminus (Nervus V)
Klien dapat menggerakkan rahangnya tanpa rasa nyeri, klien dapat
merasakan sentuhan kapas pada wajahnya, refleks kornea dapat mengedip
dengan baik.
f.) Nervus Abdusen (Nervus VI)
Klien dapat melihat ke kiri dan ke kanan tanpa menengok.
g.) Nervus Facialis (Nervus VII)
Klien dapat membedakan rasa asin dan manis pada lidahnya, klien mampu
mengerutkan dahi dan tersenyum secara simetris.
h.) Nervus Auditorius (Nervus VIII)
Klien mampu mendengar suara garpu tala pada saat pemeriksanan fisik pada
telinga (Rinne, Weber, dan Scwabach) dan mampu mendengar bisikan
secara sempurna serta dapat merespon pertanyaan dengan baik.
i.) Nervus Glosofaringeus (Nervus IX)
Klien dapat merasakan pahit dan refleks menelan baik tanpa ada gangguan.
j.) Nervus Vagus (Nervus X)
Uvula terdapat ditengah dan bergetar saat mengucapkan kata “aaaa”.
k.) Nervus Asesorius (Nervus XI)
Klien dapat mengangkat bahu kanan dan kiri, klien dapat
menggerakan leher.
l.) Nervus Hipoglosus (Nervus XII)
Pada saat dikaji, klien dapat menggerakan lidahnya ke segala arah
m.) Sistem Integumen
Keadaan rambut baik,warna rambut hitam, kebersihan serta kekuatan rambut baik,
kebersihan kuku baik dengan warna putih kemerahan, Turgor kulit menurun,
membran mukosa kering, pucat, akral hangat, kulit kering.
n.) Sistem Muskuloskeletal
1.) Ekstermitas Atas
Bentuk simetris, bisa bergerak ke segala arah, tidak terdapat nyeri pada
persendian dan tulang. Kekuatan otot 5 5 , Terpasang infus di tangan karan
dengan cairan RL 20gtt/menit
2.) Ekstermitas Bawah
Bentuk kaki simetris, tidak terdapat nyeri pada persendian dan tulang. Kekuatan
otot kaki
5 5
o.) Sistem Pengelihatan
Mata kiri dan kanan simetris, kebersihan mata baik, kemampuan menggerakkan alis
mata baik, Konjungtiva tidak anemis, kelopak mata terlihat sembab, tidak terdapat
benjolan, pupil isokor, reflek terhadap cahaya baik, dan klien tidak menggunakan
alat bantu penglihatan.
p.) Wacara dan THT
Tidak terdapat kesulitan dan gangguan berbicara.

f. Data Psikologi
1.) Status Emosi
Emosi klien tampak stabil, terbukti klien selalu tenang
2.) Kecemasan
Klien tampak tenang dan tidak cemas
3.) Pola Koping
Klien mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada tim medis tentang kondisi
penyakitnya. Dalam mengatasi masalah klien sering meminta bantuan orang lain
4.) Gaya Komunikasi
Klien bisa berkomunikasi dengan baik dengan perawat.
5.) Konsep Diri
a.) Gambaran diri
Klien tampak sabar dalam menerima sakit yang di derita
b.) Ideal Diri
Klien dapat berinteraksi dengan perawat mahasiswa
c.) Harga diri
Klien ingin cepat pulang agar dapat berkumpul kembali dengan keluarga dan
temannya
d.) Peran
Klien berperan sebagai anak ke 1 dari 2 bersaudara
e.) Identitas diri
Klien berjenis kelamin laki-laki, klien merasa tidak berdaya

g. Data Sosial
Klien mengatakan ingin cepat sembuh agar bisa sekolah seperti biasanya
h. Data Spiritual
Klien berkeyakin Agama Islam dan sering melalukan ibdaah Sholat 5waktu setiap hari.
i. Data Penunjang
1.) Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Pemeriksaan
 HEMATOLOGI
HGB, Hemoglobin 14,9 g/dl P:12-16, L:14-18
HCT, Hematokrit 46,0 % P:35-45,L:40-50
WBC, Leukosit 19,5 10^3/ul Dws:5,0-10,0
PLT, Trombosit 284 10^3/ul 150-350

 KIMIA DARAH
Gula Darah Sewaktu 244 mg/ dl 70-200
Ureum
Kreatinin 36 mg/ dl 10-50
1,61 mg/ dl P:0,5-0,9,L:0,5-1,1

2.) Radiologi
Foto thorax bronkopeumoni terdapat bercak-bercak infiltrat pada satu atau beberapa
lobus, jika pada pneumonia lobaris terlihat adanya konsolidasi pada satu atau beberapa
lobus.
j. Program dan rencana Pengobatan

Cara
Tanggal Jenis Terapi Dosis
Pemberian

Aseringe 20 tetes/menit IV

Lasix 1 x 1 amp IV
Spironalacton 1 x 1 tab Oral
CPG 1x1C Oral
Levofloxacim 1 x 1 tab Oral

06/02/2018 Aspilet 1x1 IV


ISDN 3 x 5 mg IV
Nucral 3x1c Oral
Metformin 2x500 mg Oral
Glimopirid 2x1 Oral
Pro TB4 3-0-0 Oral
Ondansetron 1x1 IV

II. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1. DS: Suplai O2 menurun Pola napas tidak efektif
-klien mengatakan ↓
klien batuk disertai Hipoksia
sesak nafas ↓
DO: Hiperventilasi
-Respirasi : ↓
30x/menit Dispneu
-SpO2 : 96 % ↓
- Dispnea Retraksi dada/nafas
-Pernapasan cuping cuping hidung
hidung ↓
-Batuk Gangguan
-Suara ronhi pertukaran gas

2. DS: Proses peradangan Ketidakseimbangan


- Klien mengatakan ↓ nutrisi kurang dari
mual, tidak nafsu Mokus bronkus kebutuhan tubuh
makan meningkat
DO: ↓
-makan hanya Bau mulut tidak sedap
setengah porsi ↓
-BB : 60kg Anoreksia
-GDS : 244 mg/dl ↓
Intake kurang

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
3. DS : Rangsangan berupa Gangguan Pola Tidur
- klien mengatakan peningkatan frekuensi
susah tidur nafas dan batuk

DO : Merangsang susunan
- Sesak napas saraf
Frekuensi napas 30 ↓
x/m Mengaktifkan kerja
-batuk organ
-mata sembab ↓
-Klien hanya tidur REM menurun
siang 1-2 jam dan ↓
tidur malam 3-4 jam Pasien terjaga
tidak teratur ↓
Gangguan pola tidur
III. Diagnosa Keperawatan

No Diagnosa Tanggal Di Nama Tanda Tangan


Keperawatan temukan Perawat
1. Gangguan pertukaran 05 februari Eva Susanti
gas b.d gangguan 2018
pengiriman oksigen
2. Ketidakseimbangan 05 februari Eva Susanti
nutrisi kurang dari 2018
kebutuhan tubuh
b.d anoreksia
3. Gangguan Pola Tidur 05 februari Eva Susanti
b.d batuk dan sesak 2018
nafas

IV. Perencanaan
No Dx Tujuan Intervensi Rasional

1. Gangguan NOC : NIC : 1. Untuk


pertukaran gas b.d Setelah dilakukan 1. monitoring mengetahui
gangguan tindakan respirasi dan keadaan
pengiriman oksigen kep.selama 3x24 status O2 umum klien
jam gangguan 2. Kaji frekuensi 2. Untuk
DS: bersihan jalan pernafasan, - mengetahui
-klien mengatakan napas teratasi catat rasio status
klien batuk disertai inspirasi/ pernafasan
sesak nafas KH: ekspirasi klien
DO: -Bunyi napas 3. Auskultasi 3. Bersihan jalan
-Respirasi : bersih bunyi nafas, nafas yang
30x/menit - RR normal catat adanya tidak efektif
-SpO2 : 96 % -SpO2 normal bunyi nafas. dapat
- Dispnea - Tidak sesak Misalnya: dimanifestasi
-Pernapasan cuping - Tidak krekels dan kan dengan
hidung sianosis ronki. adanya bunyi
-Batuk - Klien 4. Ajarkan klien nafas
-Suara ronhi Tampak batuk efektif adventisius
tidak batuk 5. Berikan posisi 4. Untuk
- Pada saat semi fowler membantu
Diauskultasi 6. Kolaborasi mengeluarkan
tidak dengan dokter sekret.
terdengar suara untuk 5. Posisi semi
ronchi pemberian fowler akan
terapi obat mempermuda
bronkodilator h pasien
dan mukolitik untuk
bernafas
6. Untuk
membantu
mengencerka
n dahak dan
memvasodilat
asi saluran
nafas
2. Ketidakseimbangan NOC NIC 1
nutrisi kurang dari Setelah dilakukan 1. Kaji reflek 1. Untuk
kebutuhan tubuh tindakan menelan mengetahui
b.d anoreksia keperawatan klien kemampuan
DS: selama 2x24 jam 2. Anjurkan menelan klien
- Klien mengatakan gangguan kepada klien 2. Kebersihan
mual, tidak nafsu ppemenuhan untuk mulut
makan nutrisi terratasi menjaga mempengaruh
DO: kebersihan i nafsu makan
-makan hanya KH: mulut klien klien
setengah porsi Klien mau 3. Anjurkan 3. Klien akan
-BB : 60kg makan makanan kepada klien lebih tertarik
-GDS : 244 mg/dl yang disediakan untuk untuk makan
rumah sakit atau memberikan makanan
yang diberikan makanan yang
keluarganya makanan disukainya
yang disukai 4. Untuk tetap
klien menjaga
4. Berikan kebutuhan
makanan nutrisi klien
selagi hangat, tetap
dengan porsi terpenuhi
sedikit tapi 5. Sebagai
sering penatalaksana
5. Kolaborasi an medis
dengan untuk
dokter untuk mempercepat
pemberian perbaikan
terapi obat. kondisi klien
3. Gangguan Pola NOC : NIC :
Tidur b.d batuk dan Setelah dilakukan 1. Berikan 1. Untuk
sesak nafas tindakan posisi yang meningkatkan
DS : keperawatan nyaman/semi ekspansi paru
- klien mengatakan selama 2x 24 jam fowler saat sehingga
susah tidur gangguan pola klien tidur mengurangi
DO : tidur teratasi 2. Anjurkan sesak
- Sesak napas kepada orang 2. Untuk
Frekuensi napas 30 KH : tua klien memberikan
x/m -Klien bisa tidur untuk selalu rasa aman
-batuk nyenyak disamping pada klien
-mata sembab -Tidur 8-10 Jam klien sehingga
-Klien hanya tidur perhari 3. Kondisikan klien merasa
siang 1-2 jam dan -Sesak napas agar nyaman
tidur malam 3-4 Klien lingkungan 3. Membuat
jam tidak teratur berkurang/hilang selalu klien merasa
( 20/m ) kondusif/ lebih nyaman
tenang dan 4. Untuk
hening memenuhi
4. Kolaborasi kebutuhan O2
dengan 5. Untuk
dokter untuk memvasodilat
pemberian asi saluran
O2 napas serta
5. Kolaborasi mengencerka
dengan n dahak
dokter untuk
pemberian
Bronkodilato
r dan
mukolitik

V. Pelaksanaan
No Tanggal/ Jam Dx Tindakan Nama & Ttd
1. 05 februari 2018 1 1. Memonitoring respirasi
dan status O2
Hasil :
-Respirasi normal
20x/menit
-pemberian O2 2liter
2. Mengkaji frekuensi
pernafasan, -catat rasio
inspirasi/ ekspirasi
Hasil :
Respirasi normal
20x/menit
3. Mengauskultasi bunyi
nafas, catat adanya bunyi
nafas. Misalnya: krekels
dan ronki.
Hasil :
- Napas klien 30 x/m
- Pada pemeriksaan
auskultasi didapatkan
bunyi ronki d lobus paru
kanan dan kiri
4. Mengajarkan klien batuk
efektif
Hasil:
-Klien dapat mengikuti
batuk efektif yang benar
5. Memberikan posisi semi
fowler
Hasil :
- Klien tampak lebih
nyaman
dan pernapasan tampak
teratur
6. Mengkolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
terapi obat bronkodilator
dan mukolitik
Hasil :
- Klien mendapatkan obat
Ventolin 3x ½ dengan
nebulizer
- Klien mendapatkan
Ambroksol sirup 3x ¼
2. 05 februari 2018 2 1. Mengkaji reflek
menelan klien
Hasil :
-Reflek menelan klien
dalam
kondisi baik
2. Mengnjurkan kepada klien
untuk menjaga kebersihan
mulut klien
Hasil :
-klien berkumur dengan air
angat.
3. Menganjurkan kepada klien
untuk memberikan
makanan makanan yang
disukai klien
Hasil :
-klien makan makanan
yang disukai klien dengan
lahap
4. Memberikan makanan
selagi hangat, dengan
porsi sedikit tapi sering
Hasil :
- klien menghabiskan 1
porsi makanan sedikit
demi sedikit.
5. Mengkolaborasi
dengan dokter untuk
pemberian terapi obat.
Hasil :
-Pemberian ondansetron
4mg
3. 05 Februari 3 1. Memberikan posisi yang
2018 nyaman/semi fowler saat
klien tidur
Hasil :
-Klien terlihat lebih
nyaman dengan posisi ini.
2. Mengkondisikan agar
lingkungan selalu
kondusif/ tenang dan
hening.
Hasil :
-Pengunjung dibatasi dan
hanya satu orang yang
menunggu pasien.
- Dengan lingkungan
yang hening dan tenang
klien lebih terlihat rileks
dan nyaman
4. Mengkolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
O2
Hasil :
-klien diberi trapi O2
2Lpm
5. Mengkolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
Bronkodilator dan
mukolitik
Hasil :
-Klien mendapatkan obat
Ventolin 3x ½ dengan
nebulizer
- Klien mendapatkan
Ambroksol sirup 3x ¼

VI. Evaluasi Sumatif


Tanggal Dx Evaluasi Sumatif Nama & Ttd
05 februari 2018 I S:
- klien mengatakan
sesaknya berkurang
O:
- Klien sudah tidak
terpasang 02
- Frekuensi napas 20x/m
- Napas teratur
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan Intervensi :
1. Kaji frekuensi napas dan
lakukan Auskultasi Suara
2 – 4 Jam
2. Berikan posisi kepala
lebih tinggi dari posisi
badan dan kaki.
3. Berikan minuman hangat
sesering mungkin
4. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
O2 jika klien sesak
5. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
obat “ ekspektoran dan
bronkodilator
S: Klien mengatakan sudah
II mulai makan banyak dan
habis
O:
-Klien menghabiskan
makanannya
A: Intervensi teratasi
P: Hentikan intervensi
III S:
- Ibu klien mengatakan lebih
sering tidur dan lebih mudah
untuk tidur
O:
- Klien tidur di siang hari
dengan total 4 jam dan
malam hari dengan total 6
jam
- Pola nafas klien teratur
dengan frekuensi 30 x/m
- Sudah tak terpasang O2
- Klien terlihat lelap dalam
tidurnya
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi :
1. Berikan posisi yang
nyaman/semi fowler saat
klien tidur
2. Anjurkan kepada orang
tua klien untuk selalu
disamping klien
3. Kondisikan agar
lingkungan selalu
kondusif/ tenang dan
hening
4. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian O2 saat
klien sesak
5. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian
Bronkodilator dan
mukolitik

V. Catatan Perkembangan

No Tanggal/jam Diagnosa Catatan perkrmbangan Nama dan Ttd


1. 05 februari Gangguan S:
2018 pertukaran gas b.d- Ibu klien mengatakan An.S
gangguan sudah tidak sesak lagi dan
pengiriman oksigen batuknya sudah sangat
berkurang
11.00
O:
- Klien sudah tidak terpasang
02
-Frekuensi napas 20x/m
-Napas teratur
- Klien tampak jarang batuk
batuk

A:
- Masalah sudah teratasi
P :Pertahankan Intervensi
I:
1. Kaji frekuensi napas dan
lakukan Auskultasi Suara 4
– 6 Jam sekali
2. Berikan posisi kepala lebih
tinggi dari posisi badan dan
kaki jika klien sesak.
3. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi O2
jika klien sesak
4. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
obat “ ekspektoran dan
bronkodilator
2. 05 februari Ketidakseimbangan S :
2018 nutrisi kurang dari- klien mengatakan sudah
kebutuhan tubuh mau makan cukup banyak
b.d anoreksia o:
- setelah diberi makanan yang
klien sukai , klien tampak lahap
A:
- Masalah teratasi sebagian
11.00
P:
Lanjutkan intervensi
I:
1. Anjurkan kepada klien
untuk menjaga kebersihan
mulut klien
2. Anjurkan kepada
keluarga klien untuk
memberikan makanan yang
disukai klien ( selagi tidak
kontraindikasi dengan
penyakitnya)
3. Berikan makanan selagi
hangat, dengan porsi
sedikit tapi sering
3. 05 februari Gangguan Pola S:
2018 Tidur b.d batuk dan
- klien mengatakan klien
sesak nafas sudah bisa tidur nyenyak
11.00
O:
- Klien tidur di siang hari
dengan total 3 jam dan
malam hari dengan total 6
jam
- Pola nafas klien teratur
dengan frekuensi 20 x/m
- Sudah tak terpasang O2
- Klien terlihat lelap dalam
tidurnya

A:
- Masalah sudah teratasi
P : Pertahankan intervensi
I:
1. Berikan posisi yang
nyaman/semi fowler saat
klien tidur/saat klien sesak
2. Kondisikan agar
lingkungan selalu kondusif/
tenang dan hening
3. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian O2 saat
klien sesak
4. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian
Bronkodilator dan
mukolitik

Anda mungkin juga menyukai