PENDAHULUAN
1
2. Untuk mengetahui pihak yang membantu mahasiswa menjalankan
perannya.
3. Untuk mengetahui program yang dilakukan mahasiswa saat menjalankan
perannya.
4. Untuk mengetahui program yang dilakukan mahasiswa saat menjalankan
perannya.
5. Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan mahasiswa saat menjalankan
perannya.
6. Untuk mengetahui alat dan waktu yang digunakan mahasiswa saat
menjalankan tugasnya.
7. Untuk mengetahui anggaran yang digunakan mahasiswa saat menjalankan
perannya.
1.4 Manfaat
1. Manfaat teoritis
Memberikan pedoman dalam menjalankan peran sebagai
mahasiswa yang baik dan benar.
2. Manfaat praktis
Menambah wawasan tentang lima peran mahasiswa dan
pengaplikasiannya dalam program-prpgram,kegiatan,alat-alat dan
anggaran.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mahasiswa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Mahasiswa adalah orang
yang belajar di perguruan tinggi. Menurut Kartono (dalam Ulfah, 2010),
Mahasiswa merupakan anggota masyarakat yang mempunyai ciri-ciri tertentu,
antara lain:
1. Mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi,
sehingga dapat digolongkan sebagai kaum intelegensia.
2. Karena kesempatan yang ada, mahasiswa diharapkan nantinya dapat bertindak
sebagai pemimpin yang mampu dan terampil, baik sebagai pemimpin masyarakat
ataupun dalam dunia kerja.
3. Diharapkan dapat menjadi daya penggerak yang dinamis bagi proses
modernisasi.
4. Diharapkan dapat memasuki dunia kerja sebagai tenaga yang berkualitas dan
profesional.
Jadi menurut kelompok kami, mahasiswa adalah sebutan bagi orang yang
sedang menempuh pendidikan tinggi disebuah perguruan tinggi yang terdiri atas
sekolah tinggi, akademi, dan yang paling umum adalah universitas.
2.2 Peran
Menurut Barbara, peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan
oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem.
Peran merupakan deskripsi sosial tentang siapa kita dan kita siapa. Peran
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat
stabil. Menurut Horton dan Hunt (1993), peran adalah perilaku yang diharapkan
dari seseorang yang memiliki suatu status. Menurut Biddle dan Thomas dalam
Arisandi, peran adalah serangkaian rumusan yang membatasi perilaku-perilaku
yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu.
Jadi menurut kelompok kami, peran adalah deskripsi sosial tentang siapa
kita, dan peran menjadi bermakna ketika dikaitkan denga orang lain , komunitas
3
sosial atau politik. Peran menentukan apa yang diperbuat seseorang bagi
masyarakat.
4
2.6 Social Control
Kata social berasal dari bahasa inggris yang artinya sosial, sedangkan
control berasal dari bahasa inggris yang artinya mengendalikan. Menurut Roucek,
sosial control adalah suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana
ataupun tidak terencana yang mengajarkan, membujuk atau memaksa individu
untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan dan nilai-nilai
sosial.Sedangkan menurut Berger, social control adalah cara yang digunakan oleh
masyarakat untuk menertibkan anggota-anggotanya membangkang. Jadi menurut
kelompok kami, social control adalah sesuatu yang nyata dilakukan oleh
mahasiswa sebagai bentuk upaya untuk menciptakan kondisi yang mereka
inginkan.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
mahasiswa telah dipercaya sebagai kalangan muda yang mampu menjaga dan
mencari nilai- nilai kebaikan yang lebih baik lagi. Sekarang ini sudah banyak
nilai-nilai keburukan yang ada dalam negara kita seperti maraknya terjadi korupsi
oleh pejabat-pejabat besar, hukum-hukum yang berlaku dinegara ini bagaikan
pisau yang tajam kebawah dan tumpul keatas, maksudnya yaitu kalangan-
kalangan bawah yang ekonominya lemah yang mencuri sandal jepit hukumannya
lebih berat dibandingkan pejabat-pejabat tinggi yang telah melakukan korupsi,
yang notabenenya telah mengambil uang negara. Maka dari itu sebagai mahasiswa
harus bisa menghilangkan budaya buruk seperti itu, dan harus menjaga nilai-nilai
kebaikan yang sudah ada agar kita bisa mengarahkan negara ini kearah yang lebih
maju lagi.
4. Mahasiswa sebagai social control
Mahasiswa sebagai social control artinya sebagai mahasiswa kita harus
berperan sebagai pengontrol kehidupan sosial. Dalam hal ini kita bisa mengontrol
kehidupan masyarakat, dengan cara kita sebagai mahasiswa menjadi jembatan
antara masyarakat dengan pemerintah. Menyampaikan aspirasi yang telah
dikeluarkan oleh masyarakat kepada pemerintah. Mahasiswa juga sebagai gerakan
yang mengkritisi kebutuhan politik ketika ada kebijakan diberikan oleh
pemerintah yang tidak baik atau tidak bijak bagi masyarakat. Cara mahasiswa
mengkritisi pemerintahan tersebut juga dengan banyak cara, contohnya dengan
menyampaikan aspirasi lewat media massa maupun dengan berdemonstrasi, dan
lain-lain.
5. Mahasiswa sebagai moral of force
Mahasiswa sebagai moral of force, kita sebagai mahasiswa berperan
sebagai kekuatan moral. Gelar moral of force ini diberikan kepada kita sebagai
mahasiswa oleh masyarakat, sebab mahasiswalah yang akan menjadi kekuatan
moral untuk negeri. Mahasiswa harus memiliki acuan dasar dalam berperilaku.
Acuan dasar itu adalah tingkah laku, perkataan, cara berpakaian, cara bersikap,
dan lain sebagainya yang berhubungan dengan moral yang baik. Semua acuan itu
harus kita perbaiki agar kita memiliki moral yang baik, bukannya moral yang
buruk. Secara moralitas mahasiswa harus mampu bersikap dan bertindak lebih
baik dari yang lainnya karena mereka mempunyai latar belakang sebagai kaum
7
intelektual, dimana mereka mengatakan yang benar itu adalah benar dengan penuh
kejujuran, keberanian, dan rendah hati. Mahasiswa juga dituntut untuk peka
terhadap lingkungan sekitarnya dan terbuka kepada siapa saja. Hal itu semata-
mata karena mereka adalah kader-kader calon pemimpin bangsa di masa yang
akan datang, yang memegang kendali negara di masa depan. Oleh karena itu
mahasiswa berhak untuk melakukan pengawasan terhadap pemerintah dan
memberikan kritik atas setiap kebijakan yang dibuatnya. Sikap kritis itu
merupakan wujud kepedulian mereka terhadap bangsa dan negaranya yang
dilakukan dengan ikhlas dan dari hati nurani mereka, bukan atas keterpaksaan
maupun intimidasi dari pihak luar. Segala sesuatu yang mereka perjuangkan
adalah sesuatu yang mereka yakini adalah baik untuk kehidupan mereka di masa
sekarang dan di masa yang akan datang. Hal tersebut berlaku dalam kehidupan
pribadi maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Sikap kritis mahasiswa tidak
harus pada isu-isu nasional tapi dapat juga kritis pada isu-isu lokal seperti
pencemaran lingkungan, kebijakan pemerintah setempat yang dirasa merugikan
masyarakat kecil, tindakan sewenang-wenang pemerintah setempat pada
masyarakat kecil, penyelewengan anggaran keuangan oleh pemerintah setempat,
ataupun perihal lainnya. Sebagai pengusung moral of force, mereka harus
mengingatkan pemerintah jika pemerintah tersebut menyeleweng ataupun lupa
pada tugas yang diembannya.
8
masalah yang terjadi masyarakat dan informasi tersebut didapat dari kementerian
ini.
Mahasiswa pasti tidak akan terlepas dari kementerian ini karena lembaga
kementerian inilah yang mendorong seorang mahasiwa untuk melakukan suatu
kreativitas untuk melakukan perubahan kementerian ini nantinya juga
mengajarkan mengenai budaya yang ada di masyarakat sehingga mahasiswa
mampu untuk memahami karakteristik masyarakat.
4. Dosen
9
3) Selalu berpikir positif
4) Belajar dengan tekun
5) Peduli dengan lingkungan sekitar
2. Social Control
Sebagai Social Control atau sang pengendali, adapun program atau
kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang mahasiswa yaitu sebagai berikut:
1) Meningkatkan akhlak dan perilaku yang baik
2) Meningkatkan jiwa sosial
3) Meningkatkan rasa solidaritas
4) Mengendalikan amarah
5) Mampu bersosialisasi terhadap lingkungan
3. Iron Stock
Sebagai Iron Stock atau calon pemimpin dimasa mendatang untuk
menggantikan generasi yang telah ada, adapun program atau kegiatan yang
dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa yaitu
1) Meningkatkan keinginan dan kemauan untuk menjadi lebih baik.
2) Meningkatkan semangat dalam meneruskan generasi bangsa
4. Guardian of Value
Sebagai Guardian of Value atau penjaga nilai-nilai dimasyarakat, adapun
program atau kegiatan yang dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa yaitu
sebagai berikut:
1) Manjalin hubungan sosial yang baik
2) Menjaga adat istiadat yang terdapat di masyarakat tersebut
5. Moral Force
Sabagai Moral Force atau kekuatan moral, adapun program atau kegiatan
yang dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa yaitu sebagai berikut:
1) Menerapkan sikap saling menghargai
2) Meningkatkan rasa tolong menolong
10
3) Menjaga moral dengan tidak membeda-bedakan agama,status,dll.
4) Meningkatkan etika dan perilaku yang baik
11
pegalaman yang bermanfaat. Sesuai juga dengan programnya yaitu
meningkatkan jiwa sosial.
3.Iron stock
Kegiatan mahasiswa dalam menjalankan perannya sebagai iron stock
yaitu:
a. Turun kejalan.
Karena mahasiwa sebagai jembatan antara masyarakat dan
pemerintahan, maka dari itu untuk menyampaikan aspirasinya mahasiswa
perlu untuk turun kejalan dan bertemu langsung dengan masyarakat.
4.Guardian of value
Kegiatan mahasiswa dalam menjalankan perannya sebagai guardian of
value yaitu:
a. Mencontohkan nilai- nilai positif
Karena mahasiswa dipercaya sebagai penjaga nilai- nilai yang berlaku
dimasyarakat . maka dari itu mahasiwa harus mencontohkan nilai yang baik
kepada masyarakat dengan cara selalu bersikap baik dimanapun berada dan
menaati peraturan yang berlaku.
b. Mempelajari dan memahami mata kuliah mengenai nilai-nilai dan moral.
5.Moral of force
Kegiatan mahasiswa dalam menjalankan perannya sebagai moral of
force yaitu:
a. Melakukan kegiatan yang positif dan berguna bagi masyarakat.
Salah satu kegiatan positif yang harus dilakukan mahasiswa yang
berguna untuk membantu masyarakat yaitu membantu masyarakat
mendapatkan apa yang telah menjadi haknya , seperti kesejahteraan ,
perlindungan , kecerdasan , ketertiban dan lain- lain
12
benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu. Adapun alat yang digunakan
mahasiswa saat menjalankan perannya yaitu:
1. Agent of change
Dalam hal menjalankan peran mahasiswa sebagai agent of change pastinya
diperlukan alat untuk penunjang keberhasilan peran tersebut. Alat-alatnya yaitu:
ALAT WAKTU BIAYA
Komputer Komputer atau laptop digunakan pada Rp 5.000.000,-
atau Laptop saat untuk membuat tugas dan mencari
data ataupun informasi.
2. Iron stock
Dalam hal menjalankan peran mahasiswa sebagai iron stock pastinya
diperlukan alat untuk penunjang keberhasilan peran tersebut. Alat-alatnya yaitu:
13
ALAT WAKTU BIAYA
Kursus Sebagai tempat belajar mengembangkan Rp 2.500.000,-
kemampuan.
Organisasi Sebagai tempat belajar,menambah Rp 250.000
wawsan,membentuk keberanian diri dan
tempat mengeksplor kemampuan diri.
UKM Sebagai wadah belajar organisasi diri Rp 250.000,-
dan tempat mengeksplor kemampuan
diri.
Total Rp 3.000.000,-
3. Guardian of value
Dalam hal menjalankan peran mahasiswa sebagai guardian of value
pastinya diperlukan alat untuk penunjang keberhasilan peran tersebut. Alat-
alatnya yaitu:
ALAT WAKTU BIAYA
Undang- Digunakan sebagai pedoman dalam Rp 100.000,-
undang berperilaku dan bertindak.
Sosialisasi Sangat dibutuhkan dalam pengaplikasian Rp 1.500.000,-
dari nilai-nilai yang telah dipelajari.
Total Rp 1.600.000,-
4. Social control
Dalam hal menjalankan peran mahasiswa sebagai Social control pastinya
diperlukan alat untuk penunjang keberhasilan peran tersebut. Alat-alatnya yaitu:
ALAT WAKTU BIAYA
Kotak Digunakan pada saat terjadi ketidak Rp 200.000,-
aspirasi setujuan terhadap suatu kebijakan yang
ada.
Tv Digunakan untuk mengetahui kabar Rp. 3.000.000,-
berita yang sedang terjadi.
Koran Digunakan untuk mengetahui kabar Rp 7.560.000,-
berita yang sedang terjadi.
Total Rp 10.760.000,-
5. Moral of force
Dalam hal menjalankan peran mahasiswa sebagai moral of force pastinya
diperlukan alat untuk penunjang keberhasilan peran tersebut. Alat-alatnya yaitu:
14
ALAT WAKTU BIAYA
Kitab suci Digunakan sebagai pedoman dan acuan Rp 150.000,-
dalam berperilaku ,bertindak , dan
pedoman disemua aspek kehidupan.
Undang- Digunakan sebagai pedoman dalam Rp 100.000,-
undang berkehidupan bermasyarakat,berbangsa
dan bernegara.
Organisasi Sebagai tempat belajar ilmu-ilmu agama. Rp 200.000,-
kerohanian
atau majelis-
majelis
Total Rp 450.000,-
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan beberapa poin
yakni sebagai berikut:
1. Mahasiswa memiliki peran yang istimewa yang dikelompokkan menjadi 5 ,
yaitu Agent Of Change,Iron Stock,Guardian Of Value,Social Control dan
Moral Of Force.
2. Pihak yang membantu mahasiswa dalam menjalankan perannya adalah
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi,dan
dosen.
3. Program – program yang dibuat dimaksudkan untuk memenuhi peran
mahasiswa yaitu seperti Agent Of Change,Iron Stock,Guardian Of Value,
Social Control,dan Moral Of Force.
4. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dimaksudkan untuk memenuhi peran
mahasiswa yaitu seperti Agent Of Change,Iron Stock,Guardian Of Value,
Social Control,dan Moral Of Force.
5. Alat-alat yang dibutuhkan dimaksudkan untuk memenuhi dan menunjang
seluruh program dan kegiatan dari peran mahasiswa yaitu seperti Agent Of
Change,Iron Stock,Guardian Of Value, Social Control,dan Moral Of
Force. Seperti buku,laptop,handphone,jurnal dan lain sebagainya yang
sangat membantu melaksanakan peran seorang mahasiswa.
6. Total anggaran yang diperlukan mahasiswa saat menjalankan perannya
pada tahun 2018 sebesar Rp 35.010.000,- itu total seluruh biaya dari
program dan kegiatan yang dilakukan mahasiswa untuk melaksanakan
perannya.
4.2 Saran
1. Saran Praktis
Mahasiswa adalah salah satu elemen penting yang diharapakan dapat
melakukan perubahan dan memberikan kontribusi nyata terhadap bangsa
16
dan negaranya. Mahasiswa memiliki beberapa peran yaitu :Agent Of
Change, Iron Stock, Guardian Of Value, Social Control, Moral Of Force.
Dalam hal ini, disarankan agar adanya kesadaran dari mahasiswa akan
peran yang ia miliki ,serta memiliki keinginan untuk menjalankan peran
yang telah ia miliki sebagai mahasiswa.
2. Saran Teoritik
Saran untuk peneliti selanjutnya , agar kedepannya program – program
untuk menerapkan atau mewujudkan peran mahasiswa agar dapat
ditambah dan diperbaharui , sehingga peran mahasiswa dapat dirasakan
oleh banyak orang.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/navia/peran-mahasiswa-sebagai-agen-of-change-
dan-social-control_54f78c33a3331185748b4693
(Online). Diakses pada tanggal 8 November 2017 pukul 17.36WIB
http://www.anakui.com/peran-mahasiswa-indonesia-paling-ideal-creator-of-
change-iron-stock-social-control-moral-force/#.WgHclHYxVdh
(Online). Diakses pada tanggal 7 November 2017 pukul 15.21 WIB
Muda, Abi. 2015. Pengertian Pengendalian Sosial (Social Control) Menurut Para
Ahli Sosiologi, (Online), http://www.abimuda.com/2015/12/pengertian-
pengendalian-sosial- social-menurut- para-ahli.html?m=1, diakses pada
tanggal 11 November 2017
18
19