Overhead Proyek
Overhead Proyek
Biaya tak langsung adalah biaya yang tidak secara langsung berhubungan dengan
konstruksi / bangunan tetapi harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut,
diantaranya adalah :
Biaya overhead
Kwlitas kontrol, seperti test tekan kubus / silinder beton, baja sondir ,
boring.
Rapat-rapat di lapangan
Biaya-biaya pengukuran.
Overhead Kantor
Biaya tak terduga adalah salah satu biaya tak langsung, yaitu biaya untuk kejadian-
kejadian yang mungkin terjadi atau mungkin tidak. Misalnya naiknya muka air tanah,
banjir, longsornya tanah dan sebagainya. Berapa biaya yang perlu kita sediakan untik
ini ?. Ternyata lebih sulit dihitung dari pada biaya langsung. Pada umumnya biaya ini
diperkirakan antara 0,5 sampai 5 % dari biaya total proyek.
o Akibat Kesalahan
Kesalahan kontraktor dalam memasukkan beberapa pos pekerjaan, gambar yang
kurang lengkap (misalnya ada di bestek, tetapi tidak tercantum pada gambar).
“ Bahan penutup atap (genteng) Merk Jenis Karang Pilang atau lainnya yang
disetujui direksi “. Dalam hal ini dapat diartikan boleh menggunakan seperti merk
Jatiwangi yang harganya lebih murah, tetapi belum tentu dapat distujui oleh
konsultan pengawas.
Ketidak pastian yang lain adalah fluktuasi harga material dan upah buruh yang
tidak dapat diperkirakan. Misalnya disebut dalam bestek :” Eternit menggunakan
eternity Semen Gresik dan setara yang disetujui oleh direksi”. Dalam hal ini dapat
diartikan boleh menggunakan seperti merk Kerang yang harganya lebih murah,
tetapi belum tentu dapat disetujui oleh konsultan pengawas karena perlu dihitung
nilai feasibilitasnya.
Ketidak pastian yang obyektif adalah ketidak pastian tentang perlu tidaknya suatu
pekerjaan, dimana ketidak pastian itu ditentukan oleh obyek diluar kemampuan
manusia, misalnya : perlu tidaknya dipasang sheet pile untuk pembuatan pondasi.
Dalam hal ini perlu tidaknya sheet pile ditentukan oleh factor tinggi rendahnya
muka air tanah pada waktu pondasi dibuat.
o Variasi Efisiensi
Variasi efisiensi dari sumber daya yaitu effisiensi dari buruh, material dan
peralatan.
Keuntungan / profit.
Untuk inilah seseorang mau mengambil resiko menjadi kontraktor. Kalau tanpa
keuntungan, siapa yang akan mau ?. karena itulah perlu diingat bahwa keuntungan tidak
sama dengan gaji. Keuntungan adalah hasil jerih payah dari keahlian, ditambah hasil
dari factor resiko. Semua jenis biaya diatas adalah biaya yang mau tidak mau harus
dikeluarkan. Jadi seyogyanya tidak dapat dikurangi (kecuali mengadakan pelanggaran).
Maka satu-satnya biaya yang dapat kita tambah atau dikurangi adalah keuntungan. Bila
kita ingin memenangkan suatu tender sedangkan saingannya cukup banyak, maka kita
berani untuk menurunkan harga penawaran dengan mengurangi keuntungan.
Ref : http://faiz-15.blogspot.co.id/2011/11/jenis-jenis-biaya-proyek.html
A. Direct Cost
B. Indirect Cost
C. Faktor Lainnya
Informasi dalam posting ini dapat menjadi suatu lesson learned bagi para estimator agar dapat
berkarya lebih baik pada proyek konstruksi. Semoga bermanfaat.
Ref : http://manajemenproyekindonesia.com/?p=2054
Perencanaan Biaya Tidak Langsung yang
Lebih Baik
Posted on December 7, 2013 by budisuanda
Perencanaan biaya tidak langsung memiliki ruang lebar untuk dikembangkan. Ketiadaan
pedoman estimasi biaya ini menuntuk pelaku konstruksi terutama estimator harus menggali
lebih banyak mengenai perencanaannya. Semoga tulisan ini membantu dalam melakukan
perencanaan biaya tidak langsung.
Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah komponen biaya yang sangat kompleks. Proses
perencanaan atau estimasi biaya ini menuntuk kehati2an, ketelitian, dan ketekunan. Diperlukan
pula pedoman dalam melakukannya. Posting ini berupaya membantu para estimator dalam
menghitung biaya ini dengan lebih baik yang mengacu pada faktor penting biaya tidak
langsung.
A. Umum
B. Overhead
1. Memilih personil proyek dengan attitude yang baik. Sikap personil yang baik akan dapat
menghindari pemborosan biaya ini.
2. Seleksi personil proyek yang memiliki kemampuan memadai dan jika perlu mampu untuk
multitasking dengan kecepatan yang tinggi. Ini akan dapat mengurangi jumlah personil yang
diperlukan. Akan lebih baik jumlah karyawan yang sedikit dimana memiliki kemampuan yang
tinggi walaupun dengan gaji yang lebih mahal.
3. Organisasi proyek harus dibentuk dengan prinsip efektifitas. Organisasi yang gemuk
cenderung tidak memberi benefit namun biaya yang tinggi.
4. Menggunakan kebijakan perusahaan dalam menentukan besaran biaya gaji termasuk
tunjangannya.
5. Membuat SOP proyek yang efektif akan dapat mengurangi biaya ini.
6. Masa pemeliharaan sebaiknya tidak berlebihan karena jika lebih lama dari yang dibutuhkan,
akan membuat biaya menjadi lebih besar.
7. Secara periodik melakukan evaluasi terhadap tingkat efisiensi operasional kantor pusat hingga
kantor cabang.
8. Menentukan durasi proyek yang optimum terhadap biaya. Diusahakan agar durasi
pelaksanaan proyek berada dekat dengan durasi optimum.
9. Menentukan tingkat kecepatan pelaksanaan proyek. Ini terkait dengan item no.8
10. Menilai dan menekan tingkat pekerjaan yang dilakukan secara overtime karena banyak biaya
dengan rate yang lebih mahal apabila dilakukan secara overtime.
11. Mempelajari kondisi infrastruktur terkait pelaksanaan proyek dan menentukan langkah
antisipasi yang efisien dan efektif untuk pelaksanaan proyek.
12. Memanfaatkan sebanyak mungkin teknologi komunikasi seperti teleconference, chat grup,
dan lainnya untuk menekan biaya komunikasi.
D. Risiko Proyek
1. Menentukan item risiko proyek berdasarkan hasil pengembangan checklist dan juga
berdasarkan kondisi unik proyek sedetil mungkin.
2. Semaksimal mungkin melakukan risk transfer dan risk sharing untuk mengurangi biaya atas
risk contigency.
3. Dalam mempelajari proyek termasuk dokumen dan situasinya, agar menemukan sebanyak
mungkin opportunity. Ini akan menjadi counter atas besarnya biaya risk contigency.
4. Kejelasan dokumen lelang terkait kemudahan dalam perhitungan biaya untuk penawaran.
5. Meningkatkan akurasi perhitungan volume dengan menggunakan software khusus atau
membuat simulasi 3 dimensi atas proyek yang akan dibangun. Ini terutama untuk proyek
dengan jenis kontrak lump sum fix price. Akurasi yang tinggi akan mengurangi risiko kesalahan
perhitungan volume pekerjaan.
6. Gunakan checklist yang berisi rincian item pekerjaan yang umumnya ada pada suatu jenis
proyek tertentu.
7. Mempersiapkan langkah-langkah khusus sebagai antisipasi terjadinya keterlambatan. Hal ini
untuk mengurangi risiko keterlambatan proyek.
8. Memastikan pihak asuransi telah mencover segala risiko pelaksanaan yang berpotensi terjadi
di proyek sebagai bagian dari risk transfer. Namun perlu dievaluasi pula jika terdapat risiko
yang dicover namun memiliki probability yang sangat kecil. Ini adalah langkah optimasi biaya
premi asuransi.
9. Mendapatkan informasi mengenai komitmen pemilik terhadap pembayaran. Komitmen
pembayaran dari pemilik yang baik akan meniadakan biaya risiko.
F. Aspek Lainnya
(Untuk berdiskusi dan konsultasi terkait permasalahan Project Management yang sedang
dihadapi, silahkan klik – Konsultasi. Untuk melihat lengkap seluruh judul posting, silahkan
klik – Table of Content.)
Ref : http://manajemenproyekindonesia.com/?p=2429
Pembangunan infrastruktur saat ini begitu pesat. Namun, pembangunan itu sepertinya tidak
terencana secara profesional sebab tampaknya asal hantam kromo tanpa memperhatikan
kualitas.
Kontraktor bukan tak bisa bekerja profesional dan berkualitas, tetapi faktor biaya birokrasinya
yang tinggi. Semua biaya yang dikeluarkan rekanan, dibebankan terhadap pagu pekerjaan.
Dengan membebankan cost kepada pagu pekerjaan, tentu kualitas menjadi taruhannya.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kontraktor mendapatkan proyek APBD dengan
upaya berbagai pendekatan sehingga pekerjaan bisa didapat. Pendekatan rekanan
terhadap pejabat tidak bisa dengan tangan hampa. Maklum saja tradisi itu sudah
demikian dan harus diikuti, jika tidak tentu akan ketinggalan kereta.
Dengan tradisi demikian, tentu saja cost rekanan bertambah dan belum lagi saat
melaksanakan pekerjaan di lapangan. Semua cost yang dikeluarkan rekanan sejak
melakukan pendekatan untuk mendapatkan pekerjaan hingga pelaksaan di lapangan
dibebankan kepada pagu anggaran pekerjaan, tentu solusinya kualitas pekerjaan
dikurangi ditambah lagi adanya kontraktor nakal yang berorientasi hanya pada
keuntungan tanpa perduli dengan kualitas pekerjaan.
Bagaimana dengan analisa harga satuan yang ada sekarang ?
Apakah sudah memasukkan biaya keuntungan dan over head dari pelaksana ?
Dasar Perhitungan indeks bahan bangunan dan upah kerja berdasar SNI 2007
Perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi, yang dijabarkan dalam perkalian indeks
bahan bangunan dan upah kerja dengan harga bahan bangunan dan standar pengupahan
pekerja, untuk menyelesaikan per-satuan pekerjaan konstruksi
Persyaratan umum dalam perhitungan harga satuan:
Pelaksanaan perhitungan satuan pekerjaan harus didasarkan pada gambar teknis dan
rencana kerja serta syarat-syarat (RKS);
Perhitungan indeks bahan telah ditambahkan toleransi sebesar 5%-20%, dimana di
dalamnya termasuk angka susut, yang besarnya tergantung dari jenis bahan dan
komposisi adukan;
Jam kerja efektif untuk tenaga kerja diperhitungkan 5 jam per-hari.
Kalau kita cermati teryata pada SNI tidak mencantumkan adanya nilai indeks keuntungan dan
overhead dari pelaksana tentu ini akan menimbukan adanya pengelembungan harga bahan
untuk menutup biaya operasional dari pelaksana dan adanya biaya birokrasi yang tidak
murah.
Dalam PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010
TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH diatur adanya nilai keuntungan dan
biaya overhead dari pelaksana walaupun tidak secara spesifik dinyatakan besaran dari nilai
yang dimaksud.
Share This :
Share14
Related Post
1.
Arif Fadlillah11/14/2013
Balas
2.
Balas
Note :
Komentar yang mengandung usur pornografi / sara / kekerasan akan dihapus.
Terima kasih komentarnya...!
Semoga bermanfaat...!
Aneka Info
By Mahdi W - 0 comment
Struktur utama dan ukuran pada bangunan rumah tinggal sederhana ; sloof, kolom dan
ringbalok
By Mahdi W - 0 comment
By Mahdi W - 1 comment
By Mahdi W - 1 comment
By Mahdi W - 1 comment
Facebook Page
Kategori
Aluminium Amdal Animasi Arsitektur Bahan bangunan Bangunan Air Blog Tutorial budaya indonesia
Denah Rumah Galeri Green house Info sekilas Interior Irigasi Jembatan Konservasi tanah Konstruksi
Konstruksi Beton Konstruksi kayu Kuda kuda kayu Kusen Lingkungan Masjid Mebelair Menu navigasi
Opini Pemberdayaan Masyarakat Pendidikan Peraturan Pondasi Profil Kusen Property Rab_Analisa
Harga Satuan Rumah adat S E O Sambungan Kayu Sertifikasi sipil SNI Software Tangga Tips trik
blogger Undang undang
Follow By Email
Beranda
Portal Berita
Alquran Online
Link Terkait
Download
Daftar Isi
Komentar
farhankeren lah bwat sy yang pemula. Orng listrik juga harus tau dasar" kaya gni.…
Pierre Nafurterimakasih, gambar saya abis buat jd referensi dalam pembangunan musolla di
kam…
Toko SemarangPenis Maju MundurPenis Mutiara Getar GoyangBoneka Sex Full BodyPenis
JagungPenis…
Leo Purbakarna stelah 28 hari kekuatan beton tidak lagi bertambahwalaupun bertmabah
cuman…
282123
Share
Toggle Dock
Ref : http://www.hdesignideas.com/2011/01/menentukan-biaya-keuntungan-
kontraktor.html