Tugas Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan Iii Muqaddimah Ad/Art Muhammadiyah
Tugas Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan Iii Muqaddimah Ad/Art Muhammadiyah
NIM : 201510410311055
Kelas : Mutaqaddimin A
SEPTEMBER 2016
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT karena atas petunjuk dan hidayah-Nya serta
dorongan dari semua pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan seksama.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan tidak luput
dari kekurangan-kekurangan, baik dari segi materi maupun teknis penulisan. Oleh karena
itu saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan pembaca sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk
rekan-rekan yang membaca sehingga dapat memperluas ilmu tentang larutan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1
BAB II
DASAR TEORI
2
Tersebab adanya perkembangan zaman serupa itu yang seluruhnya hampir dapat
dinyatakan mengarah kepada kehidupan duniawi dan sedikit sekali yang
mengarah kepada peningkatan kebahagiaan rohani, menyebabkan masyarakat
Indonesia termasuk di dalamnya keluarga Muhammadiyah terhimbau oleh
gemerlapan kemewahan duniawi.
c. Makin kuatnya berbagai pengaruh dari luar yang langsung atau tidak berhadapan
dengan faham dan keyakinan Muhammadiyah
Bersama dengan perkembangan zaman yang membawa berbagai
perubahan dalam masyarakat; maka tidak ketinggalan pengaruh cara-cara berfikir,
sikap hidup atau pandangan hidup masuk ke tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Selain banyak yang bermanfaat, tak sedikit yang dapat merusak keyakinan dan
faham Muhammadiyah.
d. Dorongan disusunnya preambul UUD 1945
Sesaat menjelang proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia
tanggal 17 Agustus 1945, tokoh-tokoh pergerakan bangsa Indonesia dihimpun
oleh pemerintah Jepang dalam wadah “Badan Penyelidik” usaha persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang tugasnya antara lain mempelajari
Negara Indonesia Merdeka. Dan di antara hal yang penting adalah terumuskannya
“Piagam Jakarta” yang kelak dijadikan “Pembukaan UUD 1945” setelah diadakan
beberapa perubahan dan penyempurnaan di dalamnya. Pada saat merumuskan
materi tersebut, para pimpinan pergerakan bangsa Indonesia benar-benar
memusyawarahkan secara matang dengan disertai debat yang seru antara satu
dengan yang lain, yang ditempuh demi mencari kebenaran. Pengalaman ini
dialami sendiri oleh Ki Bagus Hadikusumo yang kebetulan terlibat di dalamnya
karena termasuk sebagai anggota BPUPKI. Beliau merasakan betapa pentingnya
rumusan Piagam Jakarta, sebab piagam ini akan memberikan gambaran kepada
dunia luar atau kepada siapapun tentang cita-cita dasar, pandangan hidup serta
tujuan luhur bangsa Indonesia bernegara. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pada saat periode Ki Bagus Hadikusumo, adanya “Muqaddimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah” benar-benar sudah sangat diperlukan karena adanya
beberapa alasan dan kenyataan tersebut.
3
2) Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
ِٱّللِ ِب ۡس ِم
َِ ن ِِ ٱلر ۡح َٰم
َ يمِِ ٱلر ِحَ ١ ِّللِ ۡٱلح ۡمد َِ ِ ب ۡ َٰ ِ ل ِمين٢ ن
ِِ ٰٱلعِ ر ِِ ٱلر ۡح َٰم
َ يم
ِِ ٱلر ِح
َ ٣ كِِ ۡو ِِمٰي َٰم ِل
ِِ ٱلد٤ ِ ن ۡست ِعينِ وإِيَاكِ ن ۡعبدِ إِيَاك٥ ٱهدِنا
ِين ۡ ِٰٱلصرِ َٰ ِ ۡٱلم ۡست ِقيمِ ط٦ ِأ ۡنعِ ۡمتِ ٱلَذِينِ ِص َٰرط
ِِ ضا ِٓلينِ ولِ عل ۡي ِهمِۡ ۡٱلم ۡغضو
ِۡب غ ۡي ِِر عل ۡي ِهم َ ٱل٧
“Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang
mengasuh semua alam; yang Maha Pemurah dan Penyayang; yang memegang pengadilan
pada hari kemudian; Hanya kepada Kau hamba menyembah dan hanya kepada Kau
hamba mohon pertolongan; Berilah petunjuk kepada hamba jalan yang lempang; Jalan
orang-orang yang telah Kau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat
lagi”. (Q.S Al-Fatihah 1-7).
1) Amma ba’du, Bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-
mata. Bertuhan dan beribadah serta tunduk dan ta’at kepada Allah adalah satu-
satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
2) Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat-iradat) Allah atas
kehidupan manusia.
3) Masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat
diwujudkan di atas dasar keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong
bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya,
lepas dari pada pengaruh syaitan dan hawa nafau. Agama Allah yang dibawa dan
diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya
Pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
4) Menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari pada hukum yang manapun juga,
adalah kawajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada
Allah. Agama Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi, sejak
4
Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW dan diajarkan kepada ummatnya
masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia dunia dan akhirat.
5) Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentosa sebagai yang
tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama ummat Islam, ummat yang percaya
akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci
itu; beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala
kekuatan dan mempergunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di dunia ini,
dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya
mengharapkan karunia Allah dan ridla-Nya belaka serta mempunyai rasa
tanggung-jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya; lagi pula harus sabar
dan tawakkal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang
menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya dengan penuh
pengharapan akan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
6) Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan
berkat dan rahmat Allah dan didorong oleh firman Allah dalam Al-Qur’an :
وف ويأْمر ْونِ ا ْلخ ْي ِِر ِإلى يَ ِْدع ْونِ أ َمةِ ِمنك ِْم و ْلتكن
ِِ ن وي ْنه ْونِ ِبا ْلم ْعر
ِِ همِ وِاولئِكِ ا ْلم ْنك ِِر ع
ِا ْلم ْف ِلح ْون
“Adakanlah dari kamu sekalian golongan yang mengajak kepada keIslaman, menyuruh
kepada kebaikan dan mencegah dari pada keburukan. Mereka itulah-golongan yang
beruntung berbahagia”. (Q.S Ali ‘Imran : 104)
Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah atau 18 Nopember 1912 Miladiyah oleh
K.H.Ahmad Dahlan didirikanlah suatu Persyarikatan sebagai “GERAKAN ISLAM’
dengan nama “MUHAMMADIYAH” yang disusun dengan majlis-majlis (bahagian-
bahagian)-nya, mengikuti peredaran zaman serta berdasarkan “syura” yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau Muktamar.
Muhammadiyah memiliki modal sosial yang cukup besar sebagai gerakan Islam
yang termasuk besar di negeri ini. Organisasi lain boleh lebih besar dari segi kuantitas
anggotanya, namun dari segi kualitas dalam amal usaha, sumber daya manusia,
infrastruktur dan sistem organisasi, serta kepercayaan publik sesungguhnya
Muhammadiyah terbilang unggul. Sebagai organisasi Islam modern Muhammadiyah
termasuk terbesar di dunia Islam. Kondisi ini harus disyukuri sebagai nikmat dan karunia
Allah yang sangat berharga, karena itu potensi yang besar tersebut tidak boleh dibiarkan
laksana genangan danau yang diam, apalagi seperti ”gajah bengkak” yang sulit bergerak.
5
7) Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-
perintah Allah dan mengikuti Sunnah Rasul-Nya, Nabi Muhamnad SAW, guna
mendapatkan karunia dan ridla-Nya, di dunia dan akhirat, dan untuk mencapai
masyarakat yang sentosa dan bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah yang
melimpah-limpah, sehingga merupakan :
Pertama : Hidup manusia harus mentauhidkan Allah; ber-Tuhan, beribadah serta tunduk
dan taat hanya kepada Allah
Ketiga : Hanya hukum Allah satu-satunya hukum yang dapat dijadikan sendi pembentuk
pribadi utama, dan mengatur tertib hidup bersama menuju kehidupan berbahagia-
sejahtera yang hakiki dunia dan akhirat
Keenam : Perjuangan mewujudkan maksud dan tujuan di atas hanya dapat dicapai
apabila dilaksanakan dengan cara berorganisasi
6
Keterangan pokok pikiran pertama :
“Hidup manusia harus mentauhidkan Allah; berTuhan, beribadah serta tunduk dan taat
hanya kepada Allah”.
Manusia adalah salah satu makhluk Allah yang diberi kedudukan tertinggi di
antara makhluk-makhluk lainnya, dan ia dititahkan dengan disertai satu tujuan tertentu.
Oleh karena itu sudah seharusnyalah kalau manusia menyesuaikan hidup dan
kehidupannya sejalan dengan maksud dan tujuan Allah menciptakannya dengan cara
mendasarkan seluruh hidupnya di atas dasar Tauhid, dalam arti hidup berTuhan,
beribadah serta tunduk dan taat hanya kepada Allah semata.
Pengertian Ibadah
Bagaimana pengertian ibadah yang dapat diterapkan dalam setiap langkah dan
tindakan manusia sepanjang hari? Dalam hal ini Majlis Tarjih telah memberikan batasan
pengertian ibadah sebagai berikut : “Ibadah ialah taqarrub atau mendekatkan diri kepada
Allah, dengan jalan mentaati segala sesuatu yang diizinkan kepadanya”.
Dari batasan seperti di atas, akhirnya pengertian ibadah dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
a) Ibadah khusus atau ibadah mahdlah, yakni ibadah yang telah ditetapkan secara
pasti oleh Allah, baik perinciannya, tingkah dan tata caranya, misalnya ibadah
shalat, ibadah shiyam, ibadah haji, bersuci.
b) Ibadah ‘Aam atau ibadah umum, yakni segala pekerjaan yang telah diizinkan
Allah untuk dilakukannya.
Adapun maksud dan tujuan ibadah umum ini ialah untuk mengemban amanat Allah
berupa kesediaan melaksanakan misi khalifah di atas bumi yang tugas utamanya ialah :
7
a) Membangun kemakmuran dan kesejahteraan hidup umat manusia.
b) Menciptakan perdamaian dan ketertiban masyarakat dunia.
Tegasnya hidup beribadah yang sepenuhnya ialah hidup bertaqarrub kepada Allah
digunakan untuk menunaikan amanat-Nya sebagai khalifah di bumi dengan mematuhi
segala ketentuan yang menjadi peraturan-Nya, yang secara tegas telah diuraikan dalam
Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih.
Hidup bermasyarakat bagi manusia adalah sunnatullah seperti ditegaskan oleh Allah
dalam Surat Al-Hujurat Ayat 13 “Sesungguhnya Kami menjadikan engkau semua dalam
bentuk berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal.”
“Hanya hukum Allah satu-satunya hukum yang dapat dijadikan sendi pembentukan
pribadi utama dan pengatur tertib hidup bersama menuju kehidupan bahagia sejahtera
yang hakiki dunia dan akhirat.”
8
Pendirian pokok pikiran ketiga ini lahir dan kemudian menjadi keyaninan yang
kokoh dan kuat adalah sebagai hasil penelaahan dan pemahaman terhadap ajaran Islam
dalam arti dan sifat yang sebenar-benarnya. Oleh karena itu pokok pikiran ini merupakan
“bekal keyakinan dan pandangan hidup”.
Agama Islam merupakan ajaran-ajaran yang sangat sempurna serta mutlak nilai
kebenarannya. la merupakan petunjuk jiwa dan sebagai rahmat serta taufiq Allah kepada
manusia untuk meraih kebahagiaan hakiki dunia dan akhirat. Surat Ali Imran ayat 19 dan
85 menegaskan “Sesungguhnya agama yang ada di sisi Allah hanyalah agama Islam, dan
siapapun yang mencari agama selain agama Islam, tidak akan diterima dan ia diakhirat
termasuk golongan orang-orang yang rugi.” Surat al-Maidah ayat 3 menerangkan tentang
kesempurnaan Islam: “Pada hari ini telah Aku sernpurnakan agama untukmu dan telah
Aku cukupkan pula nikmatKu padamu, dan Aku merelakan Islam sebagai agamamu.”
Pokok pikiran keempat, sebagai konsekuensi atas keyakinan dan pandangan hidup
sebagaimana tersimpul dalam pokok pikiran ketiga. Adanya pandangan dan keyakinan
hidup bahwa hanya ajaran Islam satu-satunya yang dapat dijadikan sendi mengatur
ketertiban hidup manusia menuju kebahagiaan dan kesejahteraan dunia dan akhirat,
akhirnya menumbuhkan kesadaran wajib berjuang, menegakkan ajaran Islam.
9
yang baik bagi kamu sekalian, ialah bagi orang yang mengharapkan keridhaan Allah dan
keselamatan hari akhir serta ingat, sebanyak-banyak kepada Allah”.
“Perjuangan mewujudkan maksud dan tujuan di atas hanya akan dapat tercapai apabila
dilaksanakan dengan berorganisasi”
Perjuangan menegakkan ajaran Islam hanya akan dapat berhasil secara efektif &
efisien apabila diperjuangkan dengan mempergunakan suatu alat berupa organisasi. Dan
sudah semestinya organisasi yang dijadikan alat untuk meraih satu tujuan yang sangat
tinggi dan agung, memerlukan berbagai syarat yang berat juga, yang harus sepadan dan
sebanding dengan nilai yang hendak dicapai. Ajaran Islam menekankan kepada umatnya
agar dalam berusaha menegakkan ajaran Islam hendaknya dilakukan dengan cara
berorganisasi sebagaimana yang dinyatakan dalam Surat Ash-Shaf ayat 4:
“Sesungguhnya Allah senang kepada orang-orang yang yang berjuang di atas jalan-Nya
secara tersusun rapi ibarat suatu bangunan yang kokoh dan kuat”.
10
Keterangan pokok pikiran ketujuh :
Adapun wujud dari masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah SWT
dapat diberi ciri sebagai berikut : masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan
bahagia yang diwujudkan atas dasar keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-
royong, saling tolong menolong dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-
benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2005, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Muhammadiyah, Yogyakarta : Suara Muhammadiyah
13