Bakmi Janda
Bakmi Janda
NIM : 130120060
Menurut Five Forces Model, sebuah industri disebut “tidak menarik” bila kombinasi
dari five forces menurunkan profitabilitas secara keseluruhan. Sebuah industri
disebut menarik bila kombinasinya menunjukkan profitabilitas yang menjanjikan.
Tiga dari lima Five Forces merujuk pada persaingan dari sumber eksternal. Sisanya
adalah ancaman internal.
Sebelum Kita menganalisi antara kedua hal diatas, maka kita harus mengenali
terlebih dahulu Profil dari Kedai bakmi Janda dan apa saja yang dapat kita
hubungkan dengan Five Forces Model.
1) Gambar Kedai
2) Gambar Menu
Dari kedua gambar tersebut, Kita dapat menganalisa Hal-hal yang menjadi
Kelebihan dari Kedai tersebut.
1. Keunikan Penamaan
2. Keunikan Pemilik
3. Pelayan yang menjadi ikon Kedai tersebut.
4. Penamaan Menu
Pengunjung yang datang mungkin pertama kali adalah karna penasaran akan
namanya saja. Belum tentu karena rasa, dimana rasa dalam industri makanan
adalah Aspek utama untuk keberlangsungan suatu industri.
Pesaing akan dengan mudah membuat Produk yang sama, walau dengan
Slogan atau moto yang tidak kalah kreatif dalam penamaan. Bahkan mungkin
pesaing dapat menganalisa dari kekurangan yang ada di Kedai bakmi janda
tersebut, kemudian disempurnakan oleh Pesaing yang baru.
Pemasok untuk bahan-bahan menu di kedai Bakmi ini adalah bahan bahan yang
umum ada, dan banyak penjualnya. Jadi Kedai Bakmi tidak akan takut akan
monopoli dari Pemasok bahan baku. Tapi mungkin untuk Beberapa bahan baku
yang mana Bahan pokoknya adalah musiman, akan sangat susah menjaga
keberlangsungan bahan baku, sehingga disuatu titik maka Kedai Bakmi dapat
dengan mudah kalah kekuatan dengan pemasok.
Untuk menjaga agar Biaya selalu seimbang, maka dapat dilakukan suatu
perjanjian khusus dengan para pemasok, sehingga kelangsungan bahan baku yang
dibutuhkan oleh Kedai Bakmi dapat terus ada tanpa adanya hambatan yang
signifikan. Jadi kekuatan dari Pemasok juga tidak terlalu besar.
3. Bargaining Power of Buyers/Consumers
Kekuatan konsumen akan produk Bakmi ini adalah sangat kuat. Karena kesalah
sedikit yang dilakukan oleh Kedai Bakmi dalam memuaskan pelanggan akan
berdampak sangat besar akan kenaikan atau penurunan jumlah pembeli. Karena
bisnis makanan adalah bisnis yang dapat dengan mudah mencapai titik jenuh
apabila perusahaan tidak cepat melakukan adaptasi terhadap selera konsumen.
Apabila kita melihat Daftar menu, maka harga yang dipaparkan adlah wajar untuk
Kedai tersebut, dimana Tempat dan pelayanan yang dilakukan oleh Kedai juga
memakai biaya yang rendah, sehingga pangsa pasar adalah dari masyarakat
menengah hingga kelas atas. Konsumen sangat memiliki kekuatan untuk
mengontrol keberlangsungan Kedai Bakmi tersebut. Sehingga Kompetitor dapat
dengan mudah menggoda konsumen untuk beralih kepada Kompetitor baru.
Persaingan bisnis makanan Bakmie ini sangat besar sekali, namun tidak dapat
dipungkiri bahwa memiliki pangsa pasar yang sangat besar juga. Namun banyak
hal-hal yang dapat dimaksimalkan oleh Bakmie tersebut, dari dengan menurunkan
tingkat Biaya Tetap, Menumbuhkan citra Kedai, juga dapat memaksimalkan
persaingan dengan membuat produk produk yang sangat beragam, sehingga
pesaing tidak dapat menggantikan kedudukan Kedai dimata pembeli potensial.
Jadi, persaingan terbesar adalah dengan Kedai makanan lain yang memiliki
Tema yang tidak kalah kreatif dengan yang sudah ada, sehingga dapat dengan
mudah menarik perhatian orang banyak.
3. KESIMPULAN
Dari lima hal yang sudah dibahas diatas, maka dapat disimpulkan bahwa bisnis
Kedai Bakmi Janda ini sangat mudah untuk disaingi dan mudah untuk
ditinggalkan oleh penjual. Karena kelebihan yang paling mencolok adalah nama
dan slogan yaitu “Janda”. Dimana prodak utama yang dijual adalah makanan,
namun tidak ada kelebihan mencolok dari kedai tersebut yang berasal dari menu
yang mereka buat. Hanya penamaan menu yang terbilang kereatif namun
ternyata adalah menu yang wajar dan ada di kedai kedai yang lain.