Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Selama ini telah kita pahami bahwa bayi, balita, dan anak-anak
memerlukan perhatian dan pengawasan khusus dari keluarga dan orang-orang
terdekat di sekitarnya. Mereka memerlukan perlindungan dan pengawasan yang
cukup agar aman dan terhindar dari berbagai macam bahaya ataupun tindak
kejahatan yang seringkali ditujukan pada bayi, balita, dan anakanak. Pada saat ini
sudah cukup banyak kita dengar kasus-kasus kejahatan yang menimpa anak-anak
seperti penculikan, perampasan, atau bahkan penjualan anak (Amir Sadad, Irfan,
Defi, Meisita, 2017).
MABES POLRI mencatat terdapat 344 kasus penculikan anak yang terjadi
di Indonesia pada tahun 2010 dan 68 kasus pada tahun 2011, sedangkan data dari
Komnas Perlindungan Anak menyebutkan, kasus penculikan anak dibawah umur
terjadi 114 kali sejak Januari tahun 2012 (Mnctv.com, 2012). Sementara itu
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) pada tahun 2010 menerima
sedikitnya 111 laporan kasus penculikan anak di Indonesia (Kompas.com, 2012).
Pada periode Januari-Juli 2011, terdapat 34 kasus penculikan anak dan pada tahun
2012 selama Januari-Juli Komnas PA menerima laporan 39 kasus anak hilang dan
yang lebih mengkhawatirkan 15 kasus terjadi pada rumah bersalin (Tempo, 2012).
Bayi-bayi yang baru lahir di rumah sakit atau rumah bersalin juga sangat rentan
menjadi sasaran aksi penculikan. Modus penculikan yang semakin bervariasi
ditambah dengan kemajuan jaman yang membuat ruang gerak anak bertambah
luas juga semakin mempersulit pengawasan dari pihak orang tua dan keluarga
terhadap anak. Pada saat ini pengawasan terhadap anak tidak cukup hanya dengan
melihat atau mengawasi secara langsung, kemajuan teknologi yang sudah sangat
pesat hendaknya dapat dimanfaatkan untuk membantu pengawasan terhadap anak
sekaligus melindungi dan mencegah terjadinya bahaya, tindak kejahatan ataupun
hal-hal lain yang tidak diinginkan terjadi pada anak. Hal inilah yang melatar
belakangi dilakukannya penelitian untuk mengembangkan sebuah teknologi

1
2

pelacakan manusia yang dapat membantu dan mempermudah pengawasan


terhadap bayi, balita, dan anak-anak.
Alat penjemputan siswa anak TK yang akan dirancang adalah sistem
penjemputan dengan menggunakan komponen elektronika, yaitu : Keypad sebagai
masukan dengan menggunakan nomor identitas anak TK tersebut, LCD untuk
menampilkan apabila nomor indentitas yang dimasukan benar atau salah, Speaker
untuk keluaran berupa panggillan atau suara apabila anak TK tersebut telah di
jemput orangtuanya di depan sekolah, dan LED merupakan indikator saat
memasukan nomer identitas. Alat ini dirancang untuk memantau anak TK yang
belum dijemput oleh orang tuanya maupun mengurangi dari rawannya penculikan
terhadap anak sekolahan yang sudah marak pada akhir-akhir ini.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penyusunan laporan proyek ini terdapat perumusan masalah, yaitu
bagaimana perancangan dan pembuatan alat pemanggil siswa berbasis
mikrokontroler.

1.3 Batasan Masalah


Dalam perancangan dan penulisan laporan ini terdapat batasan-batasan
masalah sebagai berikut :
1. Alat pemanggil siswa hanya dapat diterapkan di sekolah yang berskala
kecil, seperti sekolah PAUD, TK, dan SD.
2. Alat pemanggil siswa ini tidak cocok untuk sekolah yang berada di
daerah gagap teknologi.

1.4 Tujuan Perancangan Alat


Adapun tujuan dari perancangan alat pemanggil siswa ini adalah :
1. Merancang dan membuat sebuah sistem pemanggil siswa untuk
membantu para orangtua dalam penjemputan anak ketika pulang sekolah.
2. Mengerti dan memahami cara kerja alat pemanggil siswa.
3

3. Menguji dan menganalisa alat pemanggil siswa.


4. Memenuhi tugas mata kuliah Bengkel Elektronika dan Instrumentasi.

1.5 Manfaat Perancangan Alat


Dengan perancangan alat ini diharapkan dapat mengurangi rawan
penculikan terhadap anak sekolah dan dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk
tujuan yang bermanfaat.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini
adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat perancangan alat,
dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI


Bab ini membahas mengenai informasi tinjauan pustaka dari
penelitian sebelumnya dan dasar teori dalam perancangan alat.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN


Bab ini menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam
perancangan sistem, perincian alat dan bahan, perancangan perangkat keras,
perancangan perangkat lunak dan langkah pengambilan data dalam
penelitian.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai
penelitian yang telah diimplementasikan
4

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penyusunan project alat serta
saran-saran pengembangan dari penulis untuk penelitian lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai