Anda di halaman 1dari 18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kesehatan Reproduksi Remaja

2.1.1. Pengertian Kesehatan Reproduksi

Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara menyeluruh

mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat,

fungsi, serta proses reproduksi dan pemikiran kesehatan reproduksi bukan

hanya kondisi yang bebas dari penyakit, melainkan juga bagaimana

seseorang dapat memiliki seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan

sesudah menikah.4

Pengertian kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara fisik,

mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang

berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan

hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan.5

2.1.2. Dasar Pengetahuan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja

Dasar pengetahuan kesehatan reproduksi yang perlu diketahui oleh

remaja yaitu:4

1) Pengetahuan tentang perubahan fisik, kejiwaan dan kematangan

seksual. Misalnya informasi tentang haid dan mimpi basah, tentang alat

reproduksi remaja laki-laki dan perempuan.

2) Proses reproduksi yang bertanggung jawab. Bekal pemahaman Seks

sebagai kebutuhan manusia secara biologis dan perlunya serta


bagaimana menyalurkan dan mengendalikan naluri seksual menjadi

kegiatan yang positif seperti olahraga atau hobi yang bermanfaat.

Sementara penyaluran berupa hubungan seksual hanya untuk

melanjutkan keturunan yaitu dengan cara menikah terlebih dahulu.

3) Pergaulan yang sehat antara remaja laki-laki dan remaja perempuan,

serta kewaspadaan terhadap masalah remaja yang banyak ditemukan.

Remaja juga memerlukan pembekalan tentang kiat untuk

mempertahankan diri secara fisik maupun psikis dan mental dalam

menghadapi berbagai godaan, seperti ajakan untuk melakukan

hubungan seksual diluar nikah dan penggunaan NAPZA.

4) Persiapan pranikah. Informasi ini diperlukan agar calon pengantin lebih

siap secara mental dan emosional dalam memasuki kehidupan

berkeluarga.

5) Kehamilan dan persalinan, serta cara pencegahannya. Remaja perlu

mendapat informasi tentang hal ini, sebagai persiapan bagi remaja laki-

laki dan remaja perempuan dalam memasuki kehidupan berkeluarga di

masa depan.

2.1.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi

1) Menurut pendapat Harahap (2003) Secara garis besar dapat

dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat berdampak buruk

bagi kesehatan reproduksi, antara lain :


a) Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan,

tingkat pendidikan yang rendah dan ketidaktahuan tentang

perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat

tinggal yang terpencil).

b) Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang

berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak

anak banyak rejeki, informasi tentang fungsi reproduksi yang

membingungkan anak dan remaja karena saling berlawanan satu

dengan yang lain dan lain sebagainya).

c) Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada

remaja, depresi karena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak

berharga wanita terhadap pria yang membeli kebebasannya secara

materi, dan lain sebagainya).

d) Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi

pasca penyakit menular seksual, dan lain sebagainya).

2) Menurut Green (1980) dalam Notoatmodjo (2007), mencoba

menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan

seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yakni

faktor perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non-

behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau

terbentuk dari 3 faktor :2


a) Faktor pendorong (Predisposing) yakni faktor yang menjadi dasar

atau motivasi bagi perilaku, termasuk di dalam faktor ini adalah

pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai, dan sebagainya

b) Faktor pendukung (Reinfocing) yakni faktor yang memungkinkan

suatu motivasi atau inspirasi terlaksana, termasuk di dalam faktor

ini adalah lingkungan fisik dan tersedianya sarana kesehatan

c) Faktor penguat (Enabling) yakni faktor yang menentukan apakah

tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau tidak, termasuk di

dalam faktor ini adalah tenaga kesehatan, keluarga, dan teman

sebaya..

Teori Lawrence W Green merupakan salah satu teori modifikasi

perubahan perilaku yang dapat digunakan dalam mendiagnosis

masalah kesehatan ataupun sebagai alat untuk merencanakan suatu

kegiatan perencanaan kesehatan atau mengembangkan suatu model

pendekatan yang dapat digunakan untuk membuat perencanaan

kesehatan yang dikenal dengan kerangka kerja Precede dan Proceed.

Kerangka kerja precede mempertimbangkan beberapa faktor yang

membentuk status kesehatan dan membantu perencana terfokus pada

faktor tersebut sebagai target untuk intervensi.2

2.1.4 Faktor Pendorong (Predisposisi) 2

1) Umur

Semakin bertambahnya usia seseorang dapat berpengaruh pada

pertambahan pengetahuan yang telah diperolehnya, tetapi pada usia


tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan untuk menerima atau

mengingat suatu pegetahuan akan berkurang.

2) Jenis Kelamin

adalah peran masing-masing pria dan wanita berdasarkan jenis

kelamin menurut budaya yang berbeda-beda. Jender sebagai suatu

kontruksi sosial mempengaruhi tingkat kesehatan, dan karena peran

jender berbeda dalam konteks cross cultural berarti tingkat kesehatan

wanita juga berbeda-beda.

3) Pendidikan

adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke

generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau

penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain,

tetapi juga memungkinkan secara otodidak.Pengetahuan

merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap obyek tertentu.

4) Pengetahuan

adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari

oleh seseorang, pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada

deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara

Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.

5) Sikap

Pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa. Hal

ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu.


6) Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses

penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh

individu melalui alat indera. Namun proses itu tidak berhenti begitu

saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya

merupakan proses persepsi, dan proses penginderaan merupakan

proses pendahulu dari proses persepsi.

7) Nilai

adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa "cara

pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial

dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang

berlawanan. Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa

ide-ide seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau

diinginkan.

2.1.5 Faktor Pendukung (Enabling) 2

1. Sarana

adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat

dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan

2. prasarana

adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama

terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek)


2.1.6 FaktorPenguat (Reinforcing) 2

1) Dukungan keluarga

adalah sikap, tindakan penerimaan keluarga terhadap anggota

keluarganya, berupa dukungan informasional, dukungan penilaian,

dukungan instrumental dan dukungan emosional. Jadi dukungan

keluarga adalah suatu bentuk hubungan interpersonal yang meliputi

sikap, tindakan dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga

anggota keluarga merasa ada yang memperhatikan.

2) Dukungan teman sebaya

adalah dukungan kelompok orang-orang yang seumur dan

mempunyai kelompok sosial yang sama,seperti teman sekolah atau

teman sekerja

3) Dukungan petugas kesehatan

suatu kegiatan yang diharapkan dari seorang petugas kesehatan

yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

4) Dukungan guru

adalah dukungan dari pengajar pada pendidikan anak usia

dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah atau lsecara ebih luas, setiap orang yang

mengajarkan suatu hal yang baru


5) Keterpaparan media/informasi

dapat diartikan sebagai pemberitahuan seseorang, adanya

informasi baru mengenai suatu hal memberika landasan kognitif

baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal baru tersebut

6) Peraturan / Tata tertib

Tata tertib adalah peraturan yang harus dipatuhi dan

dilaksanakan apabila dilanggar mendapatkan punishment atau

sangsi(hukuman). Sedangkan peraturan adalah patokan yang

dibuat untuk membatasi tingkah laku seseorang dalam suatu

lingkup / Organisasi tertentu yang jika melanggar akan dikenakan

hukuman / sangsi.

2.2. Pendidikan Kesehatan

2.2.1. Pengertian Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah proses untuk meningkatkan

kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan

kesehatannya.6 Pendidikan kesehatan adalah upaya yang direncanakan untuk

mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat

sehingga dapat melakukan seperti yang diharapkan oleh pelaku pendidikan

kesehatan.7

2.2.2. Tujuan Pendidikan Kesehatan

Tujuan utama pendidikan kesehatan yaitu agar seseorang mampu:8

1) Menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri.


2) Memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap masalah, dengan

sumber daya yang ada pada mereka ditambah dengan dukungan dari

luar.

3) Memutuskan kegiatan yang paling tepat guna untuk meningkatkan taraf

hidup sehat dan kesejahteraan masayarakat.

Sedangkan tujuan utama pendidikan kesehatan menurut Undang-

Undang Kesehatan No.23 tahun 1992 adalah meningkatkan kemampuan

masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan baik

secara fisik, mental dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi

maupun sosial.9

2.2.3. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan

Ada beberapa dimensi ruang lingkup pendidikan kesehatan, antara lain:7

1) Dimensi Sasaran

(1) Individu

Metode yang dapat dilakukan adalah:

a) Bimbingan dan konseling

Konseling kesehatan adalah kegiatan pendidian kesehatan

yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan

sehingga masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga

mau dan bersedia melakukan anjuran yang berhubungan dengan

kesehatan.10
b) Wawancara

Wawancara adalah bagian dari bimbingan dan penyuluhan.

Menggali informasi mengapa individu tidak atau belum mau menerima

perubahan, apakah individu tertarik atau tidak terhadap perubahan,

bagaimanakah dasar pengertian dan apakah mempunyai dasar yang kuat

jika belum, maka diperlukan penyuluhan yang lebih mendalam.7

(2) Kelompok

Metode yang bisa digunakan untuk kelompok kecil diantaranya:

a) Diskusi kelompok

Diskusi kelompok adalah membahas suatu topik dengan cara

tukar pikiran antara dua orang atau lebih dalam suatu kelompok yang

dirancang untuk mencapai tujuan tertentu.7

b) Mengungkapkan pendapat (Brainstorming)

Merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Pada

prinsipnya sama dengan diskusi kelompok. Tujuannya adalah untuk

menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman,

dari setiap peserta.7

c) Bermain peran

Bermain peran pada prinsipnya merupakan metode untuk

menghadirkan peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam satu

pertunjukkan di dalam sekelas pertemuan.8


d) Kelompok yang membahas tentang desas-desus

Dibagi menjadi kelompok kecil kemudian diberikan suatu

permasalahan yang sama atau berbeda antara kelompok satu

dengan kelompok lain kemudian masing-masing dari kelompok

tersebut mendiskusikan hasilnya lalu kemudian tiap kelompok

mendiskusikan kembali dan mencari kesimpulannya.7

e) Simulasi

Berbentuk metode praktek yang berfungsi untuk

mengembangkan keterampilan peserta belajar. Metode ini

merupakan gabungan dari role play dan diskusi kelompok.7

(3) Masyarakat luas

Metode yang dapat dipakai untuk masyarakat luas diantaranya:

a) Seminar

Metode seminar ini hanya cocok untuk sasaran kelompok

besar dengan pendidikan menengah ke atas. Seminar adalah suatu

presentasi dari satu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topic yang

dianggap penting dan biasanya sedang ramai dibicarakan di

masyarakat.7

b) Ceramah

Metode ceramah adalah sebuah metode pengajaran dengan

menyampaikan informasi secara lisan kepada sejumlah siswa, yang

pada umumnya mengikuti secara pasif.11


2) Dimensi Tempat Pelaksanaan

a) Pendidikan kesehatan di sekolah dengan sasaran murid.

b) Pendidikan kesehatan di rumah sakit atau di tempat pelayanan

kesehatan lainnya, dengan sasaran pasien dan juga keluarga pasien.

c) Pendidikan kesehatan di tempat kerja dengan sasaran buruh atau

karyawan.

3) Dimensi Tingkat Pelayanan Kesehatan

Menurut Leavel dan Clark ada lima tingkat pencegahan yang

dapatdilakukan melalui pendidikan kesehatan, yaitu:8

a) Peningkatan kesehatan

Dapat dilakukan melalui beberapa kegiatan seperti pendidikan

kesehatan, penyuluhan kesehatan, konsultasi perkawinan, pendidikan

seks, pengendalian lingkungan, dan sebagainya.

b) Perlindungan umum dan khusus

Perlindungan umum dan khusus merupakan usaha kesehatan dalam

rangka memberikan perlindungan secara khusus atau umum kepada

seseorang atau masyarakat. Bentuk perlindungan tersebut seperti

imunisasi dan hygiene perseorangan, perlindungan diri dari

kecelakaan, kesehatankerja, pengendalian sumber-sumber

pencemaran, dan lain-lain.

c) Diagnosis dini dan pengobatan segera atau adekuat

Pengetahuan dan kesadaran masyarakat yang rendah terhadap

kesehatan mengakibatkan masyarakat mengalami kesulitan untuk


mendeteksi penyakit bahkan enggan untuk memeriksakan kesehatan

dirinya dan mengobati penyakitnya.

d) Pembatasan kecacatan

Kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang

kesehatan dan penyakit sering membuat masyarakat tidak melanjutkan

pengobatannya sampai tuntas, yang akhirnya dapat mengakibatkan

kecacatan atau ketidakmampuan. Oleh karena itu, pendidikan

kesehatan juga diperlukan pada tahap ini dalam bentuk

penyempurnaan dan intensifikasi terapi lanjutan, pencegahan

komplikasi, perbaikan fasilitas kesehatan, penurunan beban sosial

penderita, dan lain-lain.

e) Rehabilitasi

Latihan diperlukan untuk pemulihan seseorang yang telah sembuh

dari suatu penyakit atau menjadi cacat. Karena kurangnya

pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya rehabilitasi,

masyarakat tidak mau untuk melakukan latihan-latihan tersebut.

4) Media Pendidikan Kesehatan

Media adalah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan

pesan. Media sebagai alat pembelajaran mempunyai syarat antara

lain,4

a) Harus bisa meningkatkan motivasi subyek untuk belajar,

b) Merangsang pembelajaran mengingat apa yang sudah dipelajari,

c) Mengaktifkan subyek belajar dalam memberikan tanggapan /

umpan balik,
d) Mendorong pembelajar untuk melakukan praktek-praktek yang

benar. Sedangkan alat bantu yang digunakan antara lain alat bantu

lihat (visual), alat bantu dengar (audio) atau alat bantu dengar dan

lihat (audiovisual) serta alat bantu dengan media tulis seperti poster,

leaflet, booklet, lembar balik.

2.3. Pengetahuan

2.3.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indra manusia yaitu: indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui pendengaran dan penglihatan. Pengetahuan merupakan dasar untuk

terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan seseorang

tentang suatu objek mengandung aspek negatif dan positif. Kedua aspek ini

menentukan sikap seseorang dalam menerima sebuah informasi. 12

2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003) dikutip oleh Azwar (2009)

pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal:


1. Faktor internal :

a. Minat

Minat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang

tinggi terhadapa sesuatu dengan adanya pengetahuan yang tinggi

didukung minat yang cukup bagi seseorang sangatlah mungkin

seseorang tersebut akan berperilaku sesuai dengan apa yang

diinginkan.

b. Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan, atau sebagai suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu

pengalaman pribadi dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang

kembali pengalaman yang telah diperoleh dalam memecahkan

masalah yang dihadapi pada masa lalu.

c. Usia

Semakin bertambahnya usia seseorang dapat berpengaruh pada

pertambahan pengetahuan yang telah diperolehnya, tetapi pada usia

tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan untuk menerima atau

mengingat suatu pegetahuan akan berkurang.

2. Faktor eksternal :

a. Pendidikan

Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan

yang diberikan kepada anak yang tertuju pada kedewasaan.Sedangkan

GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara) mendefinisikan bahwa


pendidikan sebagai suatu usaha dasar untuk menjadi kepribadian dan

kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur

hidup.

b.Ekonomi

Dalam memenuhi kebutuhan primer atau sekunder, keluarga dengan

status ekonomi lebih baik mudah tercukupi disbanding dengan

keluarga dengan status ekonomi rendah, hal ini akan mempengaruhi

kebutuhan akan informasi termasuk kebutuhan sekunder. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa ekonomi dapat mempengaruhi pengetahuan

seseorang

c. Informasi

Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai

pemberitahuan seseorang. Adanya informasi baru mengenai suatu hal

memberika landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap

hal baru tersebut. Meskipun seseorang memiliki pendidikan rendah

tetapi jika ia mendapat informasi yang cukup baik dari berbagai media

maka hal itu dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.

d. Lingkungan

Lingkungan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh

besar terhadap pengetahuan kita karena lingkungan memberi

pengaruhpertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat

mempelajari hal positif atau hal negatif tergantung dari

lingkungannya. Di dalam lingkungan inilah seseorang akan

mendapatkan pengalaman yang akanmempengaruhi cara berfikirnya.


2.5 Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan gambaran dari teori dimana suatu problem

riset berasal atau dikaitkan.Kerangka teori ini dapat dijelaskan melalui

gambar di bawah ini :

Umur

Jenis kelamin

n
Pendidikan

Faktor pendorong Pengetahuan


(Predisposisi)
Sikap

nPersepsi

Nilai

Sarana
Faktor Pendukung
(Enabling) kesehatan reproduksi
Prasaran remaja

Dukungan
Petugas Kesehatan

Dukungan Guru

Peraturan Tata
Faktor Penguat Tertib
(Reinforcing)
Dukungan keluarga

Dukungan
teman sebaya

Keterpaparan
Media/Informasi

Gambar 2.5. Kerangka Teori17


2.6 Proposisi Teoritik

Proposisi teori pada penelitian ini sebagai berikut :

FaktorPendorong (Predisposisi)

Kesehatan reproduksi
Faktor Pendukung (Enabling)

Faktor Penguat (Reinforcing)

Gambar 2.6. ProposisiTeoritik

Anda mungkin juga menyukai