Bab I PMS
Bab I PMS
PENDAHULUAN
terutama melalui hubungan seksual. Sejak tahun 1998, istilah STD (Sexually
tanpa gejala, terdapat lebih kurang 30 jenis mikroba (bakteri, virus, dan
parasit) yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Kondisi yang paling
gonore 10 – 15 kali lebih tinggi, infeksi klamidia 2 – 3 kali lebih tinggi, dan
sifilis 10 – 100 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kejadiannya
menular seksual (PMS) pada tahun 2011 dimana infeksi gonore dan klamidia
delapan tahun terakhir mulai dari tahun 2005 – 2012 menunjukkan adanya
peningkatan. Kasus baru infeksi HIV meningkat dari 859 kasus pada 2005
menjadi 21.511 kasus di tahun 2012. Sedangkan kasus baru AIDS meningkat
dari 2.639 kasus pada tahun 2005 menjadi 5.686 kasus pada tahun 2012.3
Kasus PMS di Jawa Barat pada tahun 2001 – 2011 sebanyak 19.769
kasus, dimana diantaranya diketahui bahwa kasus gonore (GO) dan sifilis
jumlah penderita AIDS sebanyak 30 orang dan yang meninggal karena AIDS
sebanyak 1 orang.3
Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan salah satu dari sepuluh
negara berkembang. Dewasa dan remaja (15-24 tahun) merupakan 25% dari
remaja akan penyakit menular seksual. Wanita dalam hal ini sering menjadi
keputusan yang diambil dalam menghadapi konflik tidak tepat, mereka akan
jangka pendek dan jangka panjang dalam berbagai masalah kesehatan fisik
dan psikososial. Sifat dan perilaku berisiko pada remaja tersebut memerlukan
reproduksi.4
Permasalahan utama yang dialami oleh remaja Indonesia yaitu
seksual untuk pertama kali masing-masing baru mencapai 49,5% dan 45,5%.
Remaja perempuan dan remaja laki-laki usia 14-19 tahun yang mengaku
dan laki-laki usia 20-24 tahun yang mengaku mempunyai teman pernah
diluar nikah, seks bebas, dan lain sebagainya memang sudah ada di sekolah
khususnya pada ekstrakulikuler atau UKS, tetapi hal tersebut melihat dari
tahun 2017?”.