Sejarah anggur mencakup beberapa ribu tahun keahlian dan inovasi.
Di zaman kuno, anggur dianggap demikian
sebuah karunia alam yang magis dan spontan. Untuk alasan ini, penerapan teknologi bioteknologi untuk anggur dan anggur merupakan tantangan tersendiri tradisi dan keseimbangan harus ditemukan antara potensi inovasi teknologi dan pesona tradisi seni anggur (Pretorius & Høj, 2005). Dalam beberapa tahun terakhir, sudah ada perkembangan teknik pembuatan anggur yang cukup banyak semua tahap produksi anggur, namun yang lebih penting, proses fermentasi (Kourkoutas, Manojlovic', & Nedovic', 2010). Selama bertahun-tahun, teknologi pembuatan anggur telah mengalami kemajuan yang signifikan, yang telah menghasilkan seperangkat kualitas yang baik produk. Di antara berbagai aplikasi bioteknologi tersedia, beberapa di antaranya sangat berguna untuk peningkatan kualitas anggur; ragi terpilih, ragi yang tidak bergerak dan perawatan enzimatik sangat penting teknologi pembuatan anggur dan juga produksi anggur yang berkilauan. Bahkan jika prinsip pembuatan anggur telah ditetapkan secara empiris selama pengamatan beberapa abad yang ketat dan metodis, produksi anggur berkualitas sebagian besar Diuntungkan, pada seperempat abad yang lalu, dari perkembangan penelitian. Di bidang ini, pengetahuan bioteknologi bisa jadi lebih dan lebih penting, tidak hanya menyangkut mikroorganisme terlibat dalam proses fermentasi tetapi juga karena penggunaan enzim dalam menekan anggur, perlakuan prefermentasi dan penyempurnaan anggur