Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perencanaan pulang (discharge planning) merupakan komponen yang

terkait dengan rentang perawatan. Rentang keperawatan sering pula disebut

dengan perawatan yang berkelanjutan yang artinya perawatan selalu dibutuhkan

pasien dimanapun pasien berada. Rentang keperawatan continu (continumm of

care) adalah integrasi sistem keperawatan yang berfokus pada pasien terdiri atas

mekanisme pelayanan keperawatan yang membimbing dan mengarahkan pasien

sepanjang waktu (Chasta, 1990).

Perencanaan pulang merupakan bagian penting dari program keperawatan klien

yang dimulai segera setelah klien masuk rumah sakit. Hal ini merupakan suatu

proses yang menggambarkan usaha kerjasama antara tim kesehatan, keluarga,

klien, dan orang yang penting bagi klien.

B. RUMUSUN MASALAH

1. Apa pengertian Discharge Planning?

2. Apa tujuan Discharge Planning?

3. Apa manfaat Discharge Planning?

4. Apa prinsip-prinsip Discharge Planning?

5. Apa jenis-jenis dari Discharge Planning?

6. Bagaimana proses pelaksanaan discharge plannaing?

7. Apa unsur-unsur dari Discharge Planning?

8. Bagaimana alur discharge planning?


C. TUJUAN PENULISAN

1. Menjelaskan pengertian Discharge Planning

2. Menjelaskan tujuan Discharge Planning

3. Menjelaskan manfaat Discharge Planning

4. Menjelaskan prinsip-prinsip Discharge Planning

5. Menjelaskan jenis-jenis dari Discharge Planning

6. Menjelaskan proses pelaksanaan discharge planning

7. Menjelaskan unsur-unsur dari discharge planning

8. Menjelaskan alur discharge planning

D. MANFAAT

Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah bagi penulis dan

pembaca dapat memperoleh pengetahuan tentang apa yang dimaksud dengan

discharge planning,apa tujuan discharge planning,apa manfaat discharge planning,

apa prinsip-prinsip discharge planning,dan apa jenis-jenis discharge planning.


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Kozier (2004) mendefenisikan discharge planning sebagai proses

mempersiapkan pasien untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang

lain didalam atau di luar suatu agen pelayanan kesehatan umum. Sedangkan

Jackson(1994, dalam The Royal Marsden Hospital, 2004) menyatakan bahwa

discharge planning merupakan proses mengidentifikasi kebutuhan pasien dan

perencanaannya dituliskan untuk memfasilitasi keberlanjutan suatu pelayanan

kesehatan dari suatu lingkungan ke lingkungan lain.

Discharge planning merupakan suatu proses yang dinamis dan sistematis dari

penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk memberikan

kemudahan peengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosian sebelum dan

sesudah pulang (Carpenito, 1990). Menurut Hurts (1996) perencanaan pulang

merupakan proses yang dinamis, agar tim kesehatan mendapatkan kesempatan

yang cukup untuk menyiapakan pasien melaqkukan perawatan mandiri dirumah.

B. TUJUAN

Discharge planning bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan

spesifik untuk mempertahankan atau mencapai fungsi maksimal setelah pulang

(Capernito,1999). Juga bertujuan memberikan pelayanan terbaik untuk menjamin

keberlanjutan asuhan berkualitas antara rumah sakit dan komunitas dengan

memfasilitasi komunikasi yang efektif (Discharge Planning Association,

2008).The Royal Marsden Hospital (2004) menyatakan bahwa tujuan


dilakukannya discharge planning antara lain untuk mempersiapkan pasien dan

keluarga secara fisik dan psikologis untuk di transfer ke rumah atau ke suatu

lingkungan yang dapat disetujui, menyediakan informasi tertulis dan verbal

kepada pasien dan pelayanan kesehatan untuk mempertemukan kebutuhan mereka

dalam proses pemulangan, memfasilitasi proses perpindahan yang nyaman dengan

memastikan semua fasilitas pelayanan kesehatan yang diperlukan telah

dipersiapkan untuk menerima pasien, mempromosikan tahap kemandirian yang

tertinggi kepada pasien, teman-teman, dan keluarga dengan menyediakan,

memandirikan aktivitas perawatan diri.

C. MANFAAT

Bagi Pasien :

o Dapat memenuhi kebutuhan pasien

o Merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari proses perawatan sebagai bagian

yang aktif dan bukan objek yang tidak berdaya.

o Menyadari haknya untuk dipenuhi segala kebutuhannya

o Merasa nyaman untuk kelanjutan perawatannya dan memperoleh support

sebelum timbulnya masalah.

o Dapat memilih prosedur perawatannya

o Mengerti apa yang terjadi pada dirinya dan mengetahui siapa yang dapat

dihubunginya.

Bagi Perawat :

o Merasakan bahwa keahliannya di terima dan dapat di gunakan

o Menerima informasi kunci setiap waktu


o Memahami perannya dalam system

o Dapat mengembangkan ketrampilan dalam prosedur baru

o Memiliki kesempatan untuk bekerja dalam setting yang berbeda dan cara yang

berbeda.

o Bekerja dalam suatu system dengan efektif.

D. PRINSIP-PRINSIP

1. Pasien merupakan fokus dalam perencanaan. Nilai keinginan dan kebutuhan

dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi.

2. Kebutuhan dari pasien diindentifikasi, kebutuhan ini dikaitkan dengan

masalah yang mungkin yang timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga

kemungkinan masalah yang timbul dirumah dapat segera diantisipasi.

3. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif, perencanaan pulang

merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama.

4. Prosedur discharge planning harus dilakukan secara konsisten dengan

kualitastinggi pada semua pasien.

5. Pasien harus dipulangkan kepada suatu lingkungan yang aman dan adekuat.

6. Keberlanjutan perawatan antar lingkungan harus merupakan hal yang

terutama.

E. JENIS-JENIS

Chesca (1982) mengklasifikasikan jenis pemulangan pasien sebagai berikut:

1. Conditioning discharge (pulang sementara atau cuti), keadaan pulang ini

dilakukan apabila kondisi pasien baik dan tidak terdapat komplikasi. Pasien untuk
sementara dirawat di rumah namun harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit

atau puskesmas terdekat.

2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya), cara ini merupakan akhir

dari hubungan pasien dengan rumah sakit. Namun apabila pasien perlu dirawat

kembali, maka prosedur perawatan dapat dilakukan kembali.

3. Judicial discharge (pulang paksa), kondisi ini pasien diperbolehkan pulang

walaupun kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi pasien

harus dipantau dengan melakukan kerja sama dengan perawat puskesmas terdekat.

F. PROSES PELAKSANAAN

Proses discharge planning mencakup kebutuhan fisik pasien, psikologis, sosial,

budaya, dan ekonomi. Perry dan Potter (2006) membagi proses

discharge planning atas tiga fase, yaitu akut, transisional, dan pelayanan

berkelanjutan. Pada fase akut, perhatian utama medis berfokus pada usaha

discharge planning . Sedangkan pada fase transisional, kebutuhan pelayanan akut

selalu terlihat, tetapi tingkat urgensinya semakin berkurang dan pasien mulai

dipersiapkan untuk pulang dan merencanakan kebutuhan perawatan masa depan.

Pada fase pelayanan berkelanjutan, pasien mampu untuk berpartisipasi dalam

perencanaan dan pelaksanaan aktivitas perawatan berkelanjutan yang dibutuhkan

setelah pemulangan. Perry dan Potter (2005) menyusun format discharge planning

sebagai berikut :

a. Pengkajian

1. Sejak pasien masuk, kaji kebutuhan pemulangan pasien denganmenggunakan

riwayat keperawatan, berdiskusi dengan pasien dan care giver ; fokus pada
pengkajian berkelanjutan terhadap kesehatan fisik pasien, statusfungsional, sistem

pendukung sosial, sumber-sumber finansial, nilaikesehatan, latar belakang budaya

dan etnis, tingkat pendidikan, sertarintangan terhadap perawatan.

2. Kaji kebutuhan pasien dan keluarga terhadap pendidikan

kesehatan berhubungan dengan bagaimana menciptakan terapi di rumah,

penggunaan alat-alat medis di rumah, larangan sebagai akibat gangguan

kesehatan, dankemungkinan terjadinya komplikasi. Kaji cara pembelajaran yang

lebihdiminati pasien (seperti membaca, menonton video, mendengarkan petunjuk-

petunjuk). Jika materi tertulis yang digunakan, pastikan materitertulis yang layak

tersedia. Tipe materi pendidikan yang berbeda- beda dapat mengefektifkan cara

pembelajaran yang berbeda pada pasien.

3. Kaji bersama-sama dengan pasien dan keluarga terhadap setiap faktor

lingkungan di dalam rumah yang mungkin menghalangi dalam perawatandiri

seperti ukuran ruangan, kebersihan jalan menuju pintu, lebar jalan,fasilitas kamar

mandi, ketersediaan alat-alat yang berguna (seorang perawat perawatan di rumah

dapat dirujuk untuk membantu dalam pengkajian.

4. Berkolaborasi dengan dokter dan staf pada profesi lain (seperti

dokter pemberi terapi) dalam mengkaji kebutuhan untuk rujukan kepada

pelayanan perawatan rumah yang terlatih atau fasilitas perawatan yang lebih luas.

5. Kaji persepsi pasien dan keluarga terhadap keberlanjutan perawatan

kesehatan di luar rumah sakit. Mencakup pengkajian terhadap

kemampuankeluarga untuk mengamati care giver dalam memberikan perawatan

kepada pasien. Dalam hal ini sebelum mengambil keputusan, mungkin perlu
berbicara secara terpisah dengan pasien dan keluarga untuk

mengetahuikekhawatiran yang sebenarnya atau keragu-raguan diantara keduanya.

6. Kaji penerimaan pasien terhadap masalah kesehatan berhubungan dengan

pembatasi.

7. Konsultasikan tim pemberi layanan kesehatan yang lain tentang kebutuhan

setelah pemulangan (seperti ahli gizi, pekerja sosial, perawat klinik spesialis,

perawat pemberi perawatan kesehatan di rumah). Tentukan kebutuhanrujukan

pada waktu yang berbeda.

G. UNSUR-UNSUR

Discharge Planning Association (2008) mengatakan bahwa unsur- unsur yang

harus ada pada sebuah form perencanaan pemulangan antara lain :

1. Pengobatan di rumah, mencakup resep baru, pengobatan yang sangat

dibutuhkan, dan pengobatan yang harus dihentikan.

2. Daftar nama obat harus mencakup nama, dosis, frekuensi, dan efek samping

yangumum terjadi.

3. Kebutuhan akan hasil test laboratorium yang dianjurkan, dan pemeriksaan

lain,dengan petunjuk bagaimana untuk memperoleh atau bilamana waktu

akandiadakannya.

4. Bagaimana melakukan pilihan gaya hidup dan tentang perubahan aktivitas,

latihan,diet makanan yang dianjurkan dan pembatasannya.

5. Petunjuk perawatan diri (perawatan luka, perawatan kolostomi, ketentuan

insulin,dan lain-lain).
6. Kapan dan bagaimana perawatan atau pengobatan selanjutnya yang akan

dihadapisetelah dipulangkan. Nama pemberi layanan, waktu, tanggal, dan lokasi

setiap janjiuntuk control.

7. Apa yang harus dilakukan pada keadaan darurat dan nomor telepon yang

bisadihubungi untuk melakukan peninjauan ulang petunjuk pemulangan.

8. Bagaimana mengatur perawatan lanjutan (jadwal pelayanan di rumah,

perawat yang menjenguk, penolong, pembantu jalan; walker , kanul, oksigen, dan

lain-lain) besertadengan nama dan nomor telepon setiap institusi yang

bertanggung jawab untuk menyediakan pelayanan.


H. ALUR DISCHARGE PLANNING

Dokter dan Tim Kesehatan

PP dibantu PA

Keadaan pasien:

1. Klinis dan pemeriksaan penunjang lainnya.

2. Tingkat ketergantungan pasien

Perencanaan Pulang

PROGRAM HE

o Kontrol dan obat/perawatan

o Gizi

o Aktivitas dan Istirahat

o Perawatan diri

Lain-lain

Penyelesaian administrasi

Monitor (sebagai program service safety) oleh:

Keluarga dan petugas


Keterangan :

v Tugas perawat primer

· Membuat rencana discharge planning

· Membuat leafleat

· Memberikan konseling

· Memberikan pendidikan kesehatan

· Menyediakan format discharge planning

· Mendokumentasikan discharge planning

v Tugas perawat Associate

· Melaksanakan agenda discharge planning (pada saat perawatan dan saat

perawatan diakhiri.
Lampiran Proposal

PERENCANAAN PULANG (DISCHARGE PLANING)

PENDAHULIUAN

Perencanan pulang (discharge planing)akan menghasilkan sebuah hubungan yang

terintegras,yaitu antara perawatan yang diterima pada waktu dirumah sakit dengan

perawatan yang diberikan setelah pasien pulang.Perawatan dirumah sakit akan

bermakna jika dilanjutkan dengan perawatan dirumah.namun sampai saat

ini,perencanaan pulang pada pasien yang yang dirawat pasien dirumah sakit

belum optimal dilaksanakan,dimana peran perawat terbatas pada kegiatan rutinitas

saja,yaitu hanya berupa informasi kontrol ulang. Pasien yang memerlukan

perawatan kesehatan dirumah,konseling kesehatan atau penyuluhan dan pelayanan

komunitas tetapi tidak dibantu dalam upaya memperoleh pelayanan sebelum

pemulangan sering kembali keruang kedaruratan dengan masalah minor,dan

seringkali diiterima kembali dalam waktu 24 jam sampai 48 jam dan kemudian

pulang kembali.

Discharge planing keperawatan merupakan komponen yang terkait dengan

rentang keperawatan. Rentang keperawatan sering pula disebut dengan perawatan

berkelanjutan yang artinya perawatan yang dibutuhkan oleh pasien dimanapun

pasien berada. Kegagalan untuk memberikan dan

mendokumentasikan perencanaan pulang akan berisiko terhadap beratnya

penyakit,ancaman hidup, dan disfungsi fisik. Dalam perencanaan pulang

diperlukan komunikasi yang baik terarah sehingga apa yang disampaikan dapat

dimengerti dan berguna untuk proses perawan di rumah.

TUJUAN
Tujuan umum

Setelah dilaksanakan praktik manajemen manajemen keperawatan

diharapkan Ruang Paru mampu menerapkan discharge planing.

Tujuan khusus

1. Mengkaji kebutuhan rencana pemulangan.

2. Mengidentifikasi masalah klien.

3. Memprioritaskan masalah pasien yang utama.

4. Mmembuat perencanaan pasien pulang yaitumengajarkan pada pasien yang

harus dilakukan dan dihindari selama di rumah.

5. Melakukan evaluasi pada pasien salama diberikan penyuluhan.

6. Mendokumentasikan.

MANFAAT

1. Bagi pasien

1) Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan perawatan dirumah.

2) Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada pasien.

3) Membantu pasien memiliki pengetahuan,keterampilan dan sikap dalam

memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan pasien.

2. Bagi mahasiswa

1) Terjadi pertukaran informasi antara mahasiswadengan pasiensebagai

penerimaan pelayanan.

2) Mengevaluasi ppengaruh intrervensi yang terencana pada penyembuhan

pasien.
3) Membantu kemandirian pasian dalam kesiapan melakukan perawatan

dirumah.

PENGORGANISASIAN

Kepala ruangan : Abd. Majid

PP1 : Asmaul Husna

PP2 : Massus

PA : M. Afrian Maulidi F

Dokter : Fitroh Maulidi

Pasien : Moh.Rofi’i

Keluarga : Sulastri

MEKANISME KEGIATAN

- Topik : Discharge planing pada Tn. Juhri dengan diagnosis medis

TBC

- Sasaran : Tn. Juhri

- Hari/tanggal : Senin, 9 Juni 2014

- Waktu : 08.00 WIB

- Materi :

1. Asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa medis TBC

2. Masalah keperawatan yang muncul pada klien dengan TBC

3. Perencanaan pulang pada klien dengan TBC

METODE

1. Diskusi.

2. Tanya jawab.

MEDIA
1. Status klien.

2. Sarana dan Prasarana perawatan.

3. Leaflet.

Pelaksanaan kegiatan

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana

Persiapan 1. PP 1 sudah siap dengan 10 menit Ners PP 1

status klien dan station

format discharge planning.

2. Menyebutkan masalah

klien.

3. Menyebutkan hal-hal

yang perlu diajarkan pada

klien dan keluarga.

4. Kepala ruangan

memeriksa kelengkapan

administrasi.

Pelaksanaan 1. PP 1 menyampaikan 30 menit Bed PP 1

pendidikan kesehatan, pasien

melakukan demostrasi dan

redemostrasi :

Ø Diet

Ø Aktivitas dan istirahat

Ø Minum obat teratur

Ø Perawatan diri
2. PP 1 menanyakan

kembali pada pasien tentang

materi yang telah

disampaikan.

3. PP 1 mengucapkan

terima kasih.

4. Pendokumentasian.

EVALUASI

1) Struktur

a. Persiapan dilakukan pada saat pasien masuk Ruang Paru.

b. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.

c. Penyusunan proposal.

d. Menetapkan kasus.

2) Proses

a. Kelancaran kegiatan.

b. Peran serta perawat yang bertugas.

3) Hasil

Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan

pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam

proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya

sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya. Discharge Planning

menunjukkan beberapa proses formal yang melibatkan team atau memiliki

tanggung jawab untuk mengatur perpindahan sekelompok orang kekelompok

lainnya.

Perawat adalah salah satu anggota team Discharge Planner, dan sebagai discharge

planner perawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan dan menggunakan

data yang berhubungan untuk mengidentifikasi masalah actual dan potensial,

menentukan tujuan dengan atau bersama pasien dan keluarga,memberikan

tindakan khusus untuk mengajarkan dan mengkaji secara individu dalam

mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal dan

mengevaluasi kesinambungan Asuhan Keperawatan.

B. SARAN

Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan

pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam

proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya

sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya.

Jadi, sudah merupakan usaha keras perawat demi kepentingan pasien

untuk mencegah dan meningkatkan kondisi kesehatan pasien, dan sebagai anggota

timkesehatan, perawat berkolaborasi dengan tim lain untuk merencanakan,

melakukantindakan, berkoordinasi dan memfasilitasi total care dan juga


membantu pasien memperoleh tujuan utamanya dalam meningkatkan derajat

kesehatannya

Lampiran : FORMAT DISCHARGE PLANNING

No. Reg. : .....................................

DISCHARGE PLANNING Nama : .....................................

Jenis Kelamin : .....................................

Tanggal MRS : ..................................... Tanggal MRS : .....................................

Bagian : ..................................... Bagian : .....................................

Dipulangkan dari RSY dengan keadaan :

Sembuh Pulang paksa

Meneruskan dengan obat jalan Lari

Pindah ke RS lain Meninggal

A. Kontrol

a. Waktu :

b. Tempat :

B. Lanjutan perawatan di rumah (luka operasi, pemasangan gift,

pengobatan, dan lain-lain)

C. Aturan diet / nutrisi

D. Obat-obat yang masih diminum dan jumlahnya :

E. Aktivitas dan istirahat :


Yang dibawa pulang (Hasil Lab, Foto, ECG, obat, dan lain-lain) :

Lain-lain :

Surabaya, .............................

Pasien/Keluarga Perawat

( ) ( )

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2009). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam praktek keperawatan

profesional. Edisi 2. Salemba Medika. jakarta

Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam praktek keperawatan

profesional. Edisi 3. Salemba Medika. Jakarta

http://id.wikipedia.org/wiki/dischargeplanning.html

http://www.scribd.com/doc/34548046/Makalah-Discharge-Planning-Dan-

Rehabilitasi

Anda mungkin juga menyukai