DAN
SIMULASI ROUTING STATIC BERBASIS IPV4 MENGGUNAKAN
CISCO PACKET TRACER
Oleh:
Nim Nama
1. 1311502023 Sendrayanto Efendi
2. 1411511262 Fani Heryati
3. 15111502732 Gumilar Hasta Pratama
JAKARTA
2016
i
Kata Pengantar
Penyusun
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Router cisco ........................................................................ 6
Gambar 2.2 Interface .............................................................................. 6
Gambar 2.3 Cara Kerja Router ............................................................... 7
Gambar 2.4 Routing Static ..................................................................... 8
Gambar 3.1 IP Kelas A ........................................................................... 14
Gambar 3.2 Simulasi Jaringan ................................................................ 29
Gambar 3.3 Router 0............................................................................... 30
Gambar 3.4 CLI Router 0 ....................................................................... 31
Gambar 3.5 Switch 0 .............................................................................. 31
Gambar 3.6 CLI Switch 1 ....................................................................... 32
Gambar 3.7 Switch 1 .............................................................................. 32
Gambar 3.8 CLI Switch 1 ....................................................................... 33
Gambar 3.9 CLI Switch 1(lanjutan) ....................................................... 33
Gambar 3.10 PC 0................................................................................... 34
Gambar 3.11 IP Configuration ............................................................... 34
Gambar 3.12 PC 1................................................................................... 35
Gambar 3.13 IP Configuration ............................................................... 35
Gambar 3.14 Command Prompt ............................................................. 36
Daftar Tabel
Tabel 3.1 Perintah dasar pada Cisco Packet tracer ................................. 38
iv
Daftar Isi
1. Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan teknologi saat ini, penggunaan komputer
sebagai salah satu alat teknologi informasi sangat dibutuhkan hampir
disetiap perusahaan. Penggunaan perangkat komputer sebagai perangkat
pendukung manajemen dan pengolahan data, sangat tepat dengan
mempertimbangkan kuantitas dan kualitas data, dengan demikian
penggunaan perangkat komputer dalam setiap informasi sangat mendukung
system pengambilan keputusan. Dalam perkembangannya hingga pada
jaringan, dimana setiap perangkat komputer dapat berinteraksi dengan
komputer lainnya, dari jaringan lokal hingga jaringan global yang disebut
internet.
Jaringan komputer sendiri adalah sebuah kumpulan komputer,
printer, dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak
melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer
dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama
dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan
jaringan. Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan
perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan
komputer yaitu : Komputer, Card Network, Hub, dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan koneksi jaringan seperti: Printer, CDROM, Scanner,
Bridges, Router dan lainnya yang dibutuhkan untuk process transformasi
data didalam jaringan.
Sedangakan komunikasi didalam komputer berbasis 0 dan 1,
internetpun hanya manipulsi dari angka 0 dan 1, mamnipulasi tersebut
dinamakan IP address dan TCP, IP adress merupakan bagian dari protokol
TCP/IP yang digunakan untuk pengalamatan data, sedangkan Trasmission
Contro Protokol (TCP) merupakan bagian dari protokol TCP/IP untuk
menjamin integritas data yang dikirim. Oleh karena itu penulisan selalu
digandengkan menjadi TCP/IP
Namun demikin IP adress dapat dikatakan lebih penting karena
penggunaan tidak akan mampu merancang bangunan sistem dan keamanan
jaringan mumpuni seperti LAN, Hotspot Area, WAN, MAN, Intranet,
Internetwork, dan lain-lain, tanpa menguasai IP Adress.
Perangkat jaringan apapun yang digunakan dapat bekerja karena
adanya Ip Address. Tanpa adanya perancangan IP Address yang benar ,
semua alamat situs menjadi kacau, IP Address yang jadi pusat perhatian
disini adalah IP Address versi 4 atau IPv4 Address.
Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan
rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini disebut dengan route
dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain
ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain.
Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan paket-
paket IP berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP
paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan
harapan menemukan kecocokan entri; suatu entri yang menyatakan kepada
router ke mana paket selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada kecocokan
entri yang ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka router
tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu sangat penting
mempunyai isian routing table yang tepat dan benar.
Terdapat dua cara dalam menentukan alamat tujuan. Cara pertama
Dinamis dimana router kebebtukan sendiri tujuan yang lebih cepat
berdasarkan algoritma dari routing protokol, tidak ada campur tangan
manusia dalam penentuan router, contoh routing dinamis adalah RIP,
OSPF,EIGRP. Cara kedua adalah static, di dalam tujuan yang ingin dicapai
oleh router ditentukan oleh administrator, sehingga setiap router sudah diset
static untuk semua tujuan. Contohnya adalah routing static dan routing
default.
Proses pencatatan tabel routing dilakukan secara manual, untuk
setiap router diset setiap tujuan, andai ada 6 router, maka setiap router harus
dicatat tujuan ke 5 router, dimana network sendiri umumnya tidak
memerlukan routing. Agar isian pada tabel routing tepat dan benar, maka
perlu bantuan dari adminstrator untuk mengisikannya, oleh karena itu
routing static adalah pilihan tepat untuk membangun sebuah jaringan,
terutama untuk jaringan berskala kecil, biasanya digunakan untuk jaringan
lokal dan alasan satatic umumnya digunakan untuk faktor keamanan dengan
menentukan setiap router yang ingin dicapai.
Dalam makalah ini penulis akan mencoba menjelaskan tahapan
awal mengenai bagaimana sebuah komputer atau lebih dapat saling
terkoneksi satu sama lain. Adapun yang dimaksud oleh penulis mengenai
tahapan awal tersebut adalah pengaturan serta penjelasan mengenai
Mekanisme Kerja Rouetrs.
2. Tujuan Penulisan
Dengan melihat latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka
penulisan makalah ini bertujuan untuk dapat merangcang topologi jaringan
dan simulasi routing static berbasis IPv4 dengan menggunaka cisco packet
tracer serta menjelaskan bagaimana router bekerja.
3. Batasan Masalah
Dalam penulisan ini masalah dibatasi pada pembuatan desain atau
topologi dengan simulasi yang dilakukan hanya pada router virtual
menggunakan cisco packet treaser dan IP dibatasi hanya pada IPv4, dan
hasil akhirnya adalah setiap perangkat bisa terkoneksi secara baik.
4. Metode Penelitian
Berikut adalah tahapan metode penelitian yang diterapkan dalam
penulisan:
a. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data dengan mencari dan membaca buku
serta beberapa jurnal yang dapat menunjang penulisan makalah,
pencarian data ini dilakukan melalui media internet.
2
b. Metode pengembangan
1. Merancang topologi jaringan
Merancang topologi jaringan yang akan disimulasikan
menggunakan cisco pcket traser.
2. Membuat simulasi jaringan
Membuat simulasi pada cisco pcket traser dan menguji coba
topologi yang telah di rancang sebelumnya.
5. Sistemmatika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisika tentang latar belakang, gambaran
umum, tujuan penulisan, batasan masalah, metode
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada Bab ini berisi pembahasan tentanng landasan
teori yang berhubungan dengan makalah, mulai dari
yang bersifat umum, khusus samai teori tentang
perangkat yang mendukung.
BAB III : IMPLEMENTASI
Pada Bab ini berisi tentang penjelasan cara kerja,
kelebihan dan kekurangan serta simulasi.
BAB IV : KESIMPULAN
Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran
terkait kepenulisan makalah.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Sejarah Cisco
Pada awal 1980-an, ada sepasang suami istri yaitu Len dan Sandy
Bosack yang dulu bekerja di dua departemen komputer yang berbeda yang
terletak di Stanford University. Pasangan ini sedang menghadapi masalah,
masalahnya adalah bagaimana cara agar komputer mereka berkomunikasi
satu sama lain. Untuk mengatasi masalah ini, mereka membuat sebuah
server gateway yang menuju ruang tamu, cara sederhana membuat dua
departemen berkomunikasi satu sama lain dengan bantuan protokol IP.
Mereka mendirikan cisco Systems (dengan c kecil) pada tahun
1984, memiliki server gateway komersial kecil yang membawa sebuah
revolusi dalam Networking. Nama perusahaan diubah menjadi Cisco
Systems, Inc pada tahun 1992.Advanced Gateway Server (AGS) adalah
produk pertama yang dipasarkan perusahaan. Setelah itu datang Mid-Range
Gateway Server (MGS), Compact Gateway Server (cgs), Integrated
Gateway Server (IGS) dan AGS +.
Akhirnya mereka menciptakan router cisco 4000, 7000, 2000, dan
3000 series. Router ini masih ada dan meningkat setiap hari. Cisco adalah
pemimpin besar dunia ketika datang ke jaringan Internet. Produk
perusahaan ini mengarah pada kemudahan dalam mengakses dan
mentransfer informasi terlepas dari perbedaan waktu, tempat atau platform.
Sertifikasi CCNA adalah sertifikat yang pertama dalam jajaran
sertifikasi Cisco dan merupakan pendahulu untuk semua sertifikasi Cisco.
Program CCNA dibuat untuk memberikan dasar yang kokoh yang tidak
hanya untuk Cisco Internetwork Operating System (IOS) dan hardware
Cisco, tetapi juga internetworking secara umum. Untuk mendapatkan Cisco
Certified Internetwork Expert (CCIE) maka Ciscon membuat suatu seri
sertifikasi, yaitu:
- CCNA (Cisco Certified Network Associate)
- CCNP (Cisco Certified Network Professional)
- CIE (Cisco Certified Internetwork Expert)
2. Pengertian Router
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui
sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang
dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan
jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi
protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain
IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router
lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang
memiliki banyak router IP.
Sebuah router mentransmisikan informasi dari satu jaringan ke
jaringan yang lain melalui sebuah jaringan internet menuju tujuanya
melalui sebuah proses yang disebut routing.
4
Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung
beberapa clients untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch
merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan.
Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu
urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai
macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada
sebuah LAN.
Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan
terkoneksi ke Internet, mereka harus membeli router, ini berarti sebuah
router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan Internet, ini
juga berarti mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data
melewati internet.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke
sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line
atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk
menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3,
sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan
untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga
dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi
firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan
alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya.
Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-
filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang
dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast
storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
Router memiliki bagian-bagian yang hampir mirip dengan PC.
Bagian-bagian dari router adalah :
a. RAM
Fungsi utama RAM pada router adalah menyimpan konfigurasi
yang sedang berjalan (running configuration) dan sistem operasi IOS
yang aktif, menyimpan routing table, menangani cache ARP,
menangani fast-swtiching cache, menyediakan memori sementara untuk
konfigurasi file, menangani paket buffer, mengelola antrian paket. Sifat
RAM adalah semua data yang disimpan akan hilang ketika kehilangan
sumber daya atau pada saat akan direstart.
b. NVRAM (Non Volatile RAM)
NVRAM berguna untuk menyimpan konfigurasi start-up
(start-up configuration). Isinya akan tetap ada walaupun router
kehilangan power.
c. FLASH MEMORY
Flash berguna untuk menyimpan IOS (Operating System
Image). Memory ini bisa menyimpan berbagai versi software IOS.
Merupakan jenis EEPROM (Electronically Erasable Programmable
ROM), jadi walaupun router kehilangan power, isinya tetap ada.
5
d. ROM
ROM berguna untuk menyimpan sistem bootstrap yang
berfungsi untuk mengatur proses dan menjalankan Power On Self Test
(POST) dan IOS Image.
9
berhubungan akan saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui
alamat tujuan dan memelihara tabel routing.
Ada 2 item yang harus dimasukan oleh tabel routing untuk
mengirim paket data, diantaranya:
Destination Address merupakan sebuah alamat pada jaringan yang
dapat dijangkau oleh router
Pointer to the Destination merupakan penunjuk yang akan
memberitahukan bahwa jaringan atau network yang dituju dapat terhubung
dengan router.
Router akan menyesuaikan informasi yang terdapat pada tabel
routing sebelum mengirimkan ke alamat tujuan sehingga tidak ada yang
namanya salah sasaran dalam mengirimkan paket data. Berikut
adalah urutan pada tabel routing untuk menyesuaikan alamat tujuan:
a. Host Address
b. Subnet
c. Group of Subnet
d. Major Network Number
e. Group of Major Network Numbers
f. Default Address
Jika data yang dikirimkan oleh pengirim ke alamat atau jaringan
yang dituju tidak sesuai dengan entri diatas maka paket data yang telah
dikirimkan oleh pengirim akan dibuang dan pengirim data akan diberikan
pesan oleh router bahwa data yang dikirim telah di drop karena
ketidaksesuain dan terjadi kesalahan pengalamatan pada address source
pengirim. Tabel Routing pada umumnya berisi informasi tentang:
a. Alamat Network Tujuan
b. Interface Router yang terdekat dengan network tujuan
c. Metric, yaitu sebuah nilai yang menunjukkan jarak untuk
mencapai network tujuan. Metric tesebut menggunakan teknik
berdasarkan jumlah lompatan (Hop Count).
7. Tentang Cisco Packet Tracer
Cisco Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang
sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam
bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco
Systems dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah
berpartisipasi di Cisco Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer
adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat
memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang
alat-alat jaringan Cisco.
Pada Packet Tracer versi 6.2. Dalam versi ini dapat
mensimulasikan Application Layer protocols, Routing dasar RIP, OSPF,
dan EIGRP, sampai tingkat yang dibutuhkan pada kurikulum CCNA yang
berlaku, sehingga bila dilihat sekilas software ini bertujuan untuk
kelas CCNA.
Taget Packet Tracer yaitu menyediakan simulasi jaringan yang
real, namun terdapat beberapa batasan berupa penghilangan beberapa
10
perintah yang digunakan pada alat aslinya. Dan juga Packet Tracer tidak
bisa digunakan untuk memodelkan jaringan produktif/aktif. Dengan
keluarnya versi 6, beberapa fitur ditambahkan, termasuk fitur BGP. BGP
memang bukan termasuk kurikulum CCNA, akan tetapi termasuk
kurikulum CCNP.
8. IP Address
IP address merupakan singkatan dari Internet Protokol (IP) Address
atau dalam Bahasa Indonesia berarti alamat internet protokol. Seperti halnya
suatu alamat rumah, IP address merupakan suatu cara untuk mengetahui asal
atau alamat suatu komputer berupa sistem penomoran masing-masing
komputer yang bersifat unik atau tidak sama. Sistem penomoran itu sendiri
terdiri dari empat bagian yang dipisahkan oleh titik contoh : 202.155.245.2
Setiap komputer yang terhubung dengan internet memiliki IP address ini.
Fungsinya adalah untuk melacak asal komputer tersebut dengan mengetahui
asal negara dan kota asal komputer tersebut. Dengan kata lain ketika anda
berseluncur di dunia maya misalnya ketika mengirim email, mengklik iklan
adsense, atau meng-hacking komputer orang lain dan sebagainya, maka
seseorang diluar sana bisa mengetahui lokasi anda yang sebenarnya dari IP
address tersebut.
Pengelompokkan IP Address
Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah 255x255x255x255
atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna
jaringan internet di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan
untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu
atau untuk keperluan tertentu.
IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian
network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam
identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID
berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host
yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama.
Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network
bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara
bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP
address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D
dan kelas E.
11
BAB III
IMPLEMENTASI
1. Perancangan
A. Spesifikasi Proses
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur
atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan
perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol
dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau
kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol
mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Secara umum fungsi protokol adalah sebagai penghubung
dalam komunikasi data sehingga proses penukaran data bisa
berjalan dengan baik dan benar.
Secara khusus, fungsi protokol adalah sebagai berikut
a. Fragmentasi dan Re-assembly
Pembagian informasi yang dikirim menjadi beberapa
paket data dari sisi pengirim. Jika telah sampai di penerima,
paket data tersebut akan digabungkan menjadi paket berita yang
lengkap.
b. Enkapsulasi
Enkapsulasi (Encaptulation) adalah proses pengiriman
data yang dilengkapi dengan alamat, kode-kode koreksi, dan
lain-lain.
c. Kontrol Konektivitas
Membangun hubungan komunikasi berupa pengiriman
data dan mengakhiri hubungan dari pengirim ke penerima
d. Flow Control
Fungsi dari Flow Control adalah sebagai pengatur
jalannya data dari pengirim ke penerima.
e. Error Control
Tugasnya adalah mengontrol terjadinya kesalahan
sewaktu data dikirimkan.
f. Pelayanan Transmisi
Fungsinya adalah memberikan pelayanan komunikasi data
yang berhubungan dengan prioritas dan keamanan data.
Beberapa jenis protokol yang umum digunakan dalam
sebuah komputer adalah sebagai berikut :
a. NetBeui Frame Protocol
b. NetBIOS
c. NWLink
d. IPX/SPX
e. TCP/IP
f. Subnet mask
Dari keenam jenis protokol tersebut, yang akan dibahas
adalah protokol TCP/IP.
12
1. TCP/IP
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control
Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data
yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-
menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam
jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri,
karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol
(protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang
paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut
diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di
sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini
adalah TCP/IP stack. Protokol ini menggunakan skema
pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP
(IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta
komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di
Internet dan dimana alamat IP ini juga digunakan pada semua
macam protocol.
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat
IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang
dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host
dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit
(untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP
versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada
jaringan Internet berbasis TCP/IP.
2. Class Alamat IP
Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
Field Net-Id, alamat jaringan logika dari subnet dimana
komputer dihubungkan.
Field Host-Id, alamat device logical yang secara khusus
digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet
Secara bersama-sama, net-id dan host-id menyediakan masing-
masing host pada internetwork dengan alamat IP khusus.
Pada saat protokol TCP/IP dibangun secara original,
jaringan komputer tersebut akan masuk ke salah satu dari ketiga
kategori berikut ini:
1. Jumlah jaringan kecil tersebut mempunyai jumlah host
yang besar.
2. Sejumlah jaringan dengan jumlah host sedang.
3. Jumlah jaringan besar akan mempunyai jumlah host
yang kecil
Untuk alasan tersebut, pengalamatan IP diorganisasikan ke
dalam class-class.
IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas
B, kelas C, kelas D dan kelas E.
a. IP address kelas A
13
Ciri-ciri dari kelas A adalah bit pertama bernilai 0,
kelas ini untuk konfigurasi jaringan yang berskala besar. Dari
angka 0 sampai 7 bit berikutnya merupakan bit network dan 24
bit selanjutnya dinamakan bit host. Dengan demikian hanya ada
128 network kelas A, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai
127.xxx.xxx.xxx, tetapi setiap network dapat menampung lebih
dari 16 juta (2563) host (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d
255). Range addressnya mulai dari 1 – 126.
19
1. Tidak akan mentolerir jika terjadi kesalahan pada
konfigurasi yang ada. Jika terjadi perubahan pada
jaringan atau terjadi kegagalan sambungan antara dua
atau lebih titik yang terhubung secara langsung, arus
lalu lintas tidak akan disambungkan oleh router.
2. Routing jenis ini biasanya dibangun dalam jaringan
yang hanya mempunyai beberapa router, umumnya
tidak lebih dari 2 atau 3.
3. Informasi routingnya diberikan oleh orang (biasa
disebut administrator jaringan) secara manual.
4. Satu router memiliki satu table routing dan jenis ini
biasanya digunakan untuk jaringan kecil dan stabil.
c. Dynamic Routing dalam sebuah network dimana
terdapat jalur routing lebih dari satu rute untuk mencapai tujuan
yang sama biasanya menggunakan dynamic routing. Dan juga
selain itu network besar yang terdapat lebih dari 3 gateway.
Dengan dynamic routing, tinggal menjalankan routing protokol
yang dipilih dan biarkan bekerja. Secara otomatis tabel routing
yang terbaru akan didapatkan.
Seperti dua sisi uang, dynamic routing selain
menguntungkan juga sedikit merugikan. Dynamic routing
memerlukan routing protokol untuk membuat tabel routing dan
routing protokol ini bisa memakan resource komputer.
Router mempelajari sendiri rute yang terbaik yang akan
ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke
network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang
harus ditempuh oleh paket-paket tersebut.
Administrator hanya menentukan bagaimana cara router
mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya
sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan
pelajaran yang didapatkan oleh router.
Karakteristik Dynamic Routing
1. Informasi routingnya tidak lagi diberikan oleh orang
(manual), melainkan diberikan oleh software.
2. Apabila salah satu jalur yang ada mengalami gangguan
atau kerusakan peralatan, maka router akan secara
otomatis akan mencari ganti dari jaluryang tidak bisa
dipakai lagi.
3. Menangani jaringan yang lebih kompleks dan luas, atau
jaringan yang konfigurasinya sering berubah ubah
(koneksi putus-nyambung).
4. Jaringannya cerdas (sudah menggunakan komputasi).
5. Memerlukan routing protokol untuk membuat table
routing dan routing protokol ini bisa memakan sumber
daya komputer.
3. Protokol Routing
20
Protokol Routing adalah komunikasi antara router - router.
Routing protokol mengijinkan router - router untuk sharing
informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. router
menggunakan infformasi ini untuk membangun dan memperbaiki
table routingnya.
Routing Protocol maksudnya adalah protocol untuk
merouting. Routing protocol digunakan oleh router-router untuk
memelihara /meng-update isi routing table. Pada dasarnya sebuah
routing protocol menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah
paket melalui sebuah internetwork. Contoh dari routing protocol
adalah RIP, IGRP, EIGRP, dan OSPF.
1. RIP (Routing Information Protocol)
RIP (Routing Information Protocol) adalah jenis protokol
kuat digunakan dalam jaringan area lokal dan jaringan area luas.
RIP (Routing Information Protocol) tipe dikategorikan protokol
gateway interior dalam penggunaan algoritma distance vector.
Routing protokol informasi didefinisikan pada tahun 1988. Ia
juga memiliki versi 2 dan saat ini kedua versi sedang digunakan.
Secara teknis itu sudah usang oleh teknik yang lebih
canggihseperti (OSPF) dan protokol OSI IS-IS.
Karakteristik :
1. Routing protokol distance vector
2. Metric berdasarkan pada jumlah lompatan (hop count)
untuk pemilihan jalur
3. Jika hop count lebih dari 15, maka paket dibuang
4. Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30
detik.
Kelebihan :
1. RIP menggunakan metode Tringgered Update
2. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan raouter
harus kembali memberikan informasi routing. jika
terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer
belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi
routing karena dipicu oleh perubahan terrsebut
(triggered update).
Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan
memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika
jarang terjadi kegagalan link jaringan.
Kekurangan
1. Jumlah host terbatas
2. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap
router
3. RIP tidak mendukung variabel length subnet masking
(VLSM)
21
4. Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara
routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak
mengetahui topologi jaringan tempatnya berada.
Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988).
Protokol sejak telah diperpanjang beberapa kali, mengakibatkan
RIP Version 2 (RFC 2453). RIP dan RIP v2 digunakan untuk
saat ini . RIP dan RIP V2 dibuat lebih maju oleh teknik seperti
Open Shortest Path First (OSPF) dan OSI protokol IS-IS. RIP
juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang
dikenal sebagai standar RIPng (RIP generasi berikutnya), yang
diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).
Cara Kerja RIP
1. Host mendengar pada alamat broadcast jika ada
update routing dari gateway.
2. Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table
lokal jika menerima update routing .
3. Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke
routing table .
4. Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil
sebagai acuan.
5. Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak
ada update dari gateway tersebut dalam waktu tertentu.
6. Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update
routing pada alamat broadcast di setiap network yang
terhubung.
2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
Interior Gateway routing protokol (IGRP) ini adalah
Distanceve IGRP (Interior Gateway Protocol) oleh Cisco.
Router digunakan untuk pertukaran data rute dalam suatu sistem
independen. Interior Gateway routing protocol dibuat dalam
bagian untuk mengalahkan batas-batas RIP (Routing
Information Protocol) dalam jaringan besar. Ia memelihara
beberapa metrikuntuk setiap rute serta keandalan, MTU, beban
penundaan, dan bandwidth. Hop maksimum EIGRP adalah 255
dan update routing transmisi 90 detik. Ini diukur dalam protokol
routing classful, tetapi kurang populer karena boros ruang
alamat IP.
IGRP merupakan jenis protokol yang bersifat proprietary.
IGRP diciptakan untuk mengatasi keterbatasan RIP (hop
maksimum hanya 15) dan hanya dapat digunakan untuk jaringan
berskala kecil. IGRP mendukung beberapa metrik untuk setiap
rute, termasuk bandwidth, delay, beban, MTU, dan keandalan.
Secara default, IGRP memiliki nilai dministrative distance
secara default 100, dan routingupdate dilakukan setiap 90 detik
(secara default). IGRP menggunakan port nomor 9 untuk proses
komunikasi. IGRP bersifat protokol routing classful, karena
22
IGRP tidak mampu membagi kelas secara lebih kecil lagi, hanya
mampu sesuai dengan subnet mask.
IGRP merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor
protokol, bahwa masing-masing penjaluran bertugas untuk
mengirimkan semua atau sebagian dari isi table penjaluran
dalam penjaluran pesan untuk memperbaharui pada waktu
tertentu untuk masing-masing penjaluran. Penjaluran memilih
alur yang terbaik antara sumber dan tujuan.
Protokol IGRP memungkinkan sejumlah gateway untuk
mengkoordinasikan routing.
Tujuannya adalah sebagai berikut:
Memiliki routing yang stabil dalam jaringan yang
berskala besar atau kompleks dibandingkan dengan RIP. Tidak
ada routing yang loop yang terjadi.
Respon yang cepat terhadap perubahan topologi
jaringan.
Overhead rendah. Artinya, IGRP sendiri tidak
menggunakan bandwidth lebih dari apa yang sebenarnya
dibutuhkan untuk melakukan tugasnya.
Dapat diinterkoneksi dengan routingprotokol yang
berbeda.
Untuk menyediakan fleksibilitas tambahan, IGRP
mengijinkan untuk melakukan penjaluran multipath. Bentuk
garis equal bandwidth dapat menjalankan arus lalu lintas dalam
round robin, dengan melakukan peralihan secara otomatis
kepada garis kedua jika sampai garis ke satu turun.
Karakteristik :
1. Protokol routing distance vector
2. Menggunakan composite metric yang terdiri atas
bandwitch, load, delay, dan realibilty
·3. Update routing dilakukan broadcast setiap 90 detik
Kelebihan :
1. IGRP memiliki jumlaah hop maksimum sebanyak
255, dengan nilai default 100.
2. IGRP emdukung organisasi banyaak orang dengan
besar internetworks untuk menggatikan RIP dengan
IGRP
Kekurangan :
1. Jumlah host terbatas
Cara Kerja IGRP
Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan
masing-masing jaringan lokal kepada suatu pesan yang berisi
salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya. Pesan ini berisi
tentang biaya-biaya dan jaringan yang akan dicapai untuk
menjangkau masing-masing jaringan tersebut. Penerima pesan
23
penjaluran dapat menjangkau semua jaringan didalam pesan
sepanjang penjaluran yang bisa digunakan untuk mengirimkan
pesan.
Kemudian setelah melalui proses pembaharuan IGRP
kemudian menjadi EIGRP (Enhanced IGRP), persamaannya
adalah IGRP dan EIGRP sama-sama kompatibel dan antara
router-router yang menjalankan EIGRP dan IGRP dengan
autonomous system yang sama akan langsung otomatis
terdistribusi.
3. Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol
routing yangaktif yang digunakan dalam protokol internet.
Terutama itu adalah link state routing protokol dan termasuk ke
dalam kelompok protokol gatewayinterior. Buka Shortest Path
First (OSPF) yang beroperasi di dalam sistem otonomi yang
berbeda.
Versi 2 dari Jalur terpendek Pertama Terbuka (OSPF)
didefinisikan pada tahun 1998 untuk IPv4 maka versi OSPF 3
dalam RFC 5340 pada tahun 2008. Pertama Buka Jalur
terpendek (OSPF) paling banyak digunakan dalam jaringan
perusahaan bisnis besar.
Didefinisikan sebagai OSPF Versi 2 dalam RFC 2328
(1998) untuk IPv4. The update untuk IPv6 ditetapkan sebagai
OSPF Versi 3 dalam RFC 5340 (2008). OSPF adalah mungkin
yang paling banyak digunakan interior gateway protocol (IGP)
di perusahaan besar jaringan; IS-IS, lain routing link-state
protokol, dan ini lebih sering terjadi pada jaringan penyedia
layanan besar.
Yang paling banyak digunakan protokol eksterior
gateway adalah Border Gateway Protocol (BGP), routing utama
antara sistem-sistem otonom di Internet.
Karakteristik :
1. Protokol routing link - state merupakan open standart
protokol routing yang dijelaskna di RFC2328
2. Menggunakan alogaritma SPF untuk menghitung cost
terendah.
3. Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi
perubahan topologi jaringan.
4. Menggunakan protokol broadcast.
5. Antara RIP dan OSPF menggunakan di dalam
Autonomous System (AS).
Kelebihan :
1. Tidak meghasilkan routing loop
2. Mendukung penggunaan beberapa metriks sekaligus
3. Dapat menghasilkan banyak jalur kesebuah tujuan.
4. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat.
24
Kekurangan :
1. Membutuhkan basis data yang besar
2. Lebih rumit
Cara kerja OSPF
OSPF harus membentuk hubungan dulu dengan router
tetangganya untuk dapat saling berkomunikasi seputar informasi
routing. Untuk membentuk sebuah hubungan dengan router
tetangganya, OSPF mengandalkan Hello protocol.
Namun uniknya cara kerja Hello protocol pada OSPF
berbeda-beda pada setiap jenis media. Ada beberapa jenis media
yang dapat meneruskan informasi OSPF, masing-masing
memiliki karakteristik sendiri, sehingga OSPF pun bekerja
mengikuti karakteristik mereka. Media tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Broadcast Multiaccess
Media jenis ini adalah media yang banyak terdapat
dalam jaringan lokal atau LAN seperti misalnya
ethernet, FDDI, dan token ring. Dalam kondisi media
seperti ini, OSPF akan mengirimkan traffic multicast
dalam pencarian router-router neighbour-nya.
2. Point-to-Point
Teknologi Point-to-Point digunakan pada kondisi di
mana hanya ada satu router lain yang terkoneksi
langsung dengan sebuah perangkat router.
3. Point-to-Multipoint
4. Media jenis ini adalah media yang memiliki satu
interface yang menghubungkannya dengan banyak
tujuan. Pada jaringan jenis ini, traffic OSPF juga
dikirimkan menggunakan alamat IP multicast.
5. Nonbroadcast Multiaccess (NBMA)
Media berjenis Nonbroadcast multi-access ini secara
fisik merupakan sebuah serial line biasa yang sering
ditemui pada media jenis Point-to-Point. Namun
secara faktanya, media ini dapat menyediakan koneksi
ke banyak tujuan, tidak hanya ke satu titik saja.
4. Exterior Gateway Protocol (EGP)
Protokol routing yang mutlak bagi internet eksterior
gerbang protokol yang ditetapkan tahun 1982 oleh Eric C. EGP
(Exterior Gateway Protocol) pada awalnya dinyatakan dalam
RFC827 dan benar ditetapkan dalam RFC 904 di 1984. The
Exterior Gateway Protocol (EGP) tidak seperti vektor jarak dan
jalan protokol vektor. Ini adalah topologi seperti pohon.
Kelebihan :
1. Sangat sederhana dalam instalasi
Kekurangan :
25
1. Sangat terbatas menggunakan topologi
5. Enchanced Interior Gateway Routing Protoccol
(EIGRP)
Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
berdasarkan IGRP asli mereka saat itu adalah milik Cisco
routing protokol. Ini adalah jarak-vector routing protokol di
muka dalam optimasi untuk mengurangi baik kegoyangan
routing yang terjadi setelah perubahan topologi, ditambah
dengan penggunaan bandwidth dan daya proses di router yang
mendukung ditingkatkan interior gateway routing protokol
secara otomatis akan mengalokasikan kembali informasi rute
untuk IGRP ( Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol)
oleh tetangga bertukar 32 bit EIGRP (Enhanced Interior
Gateway Routing Protocol) metrik ke 24 bit IGRP metrik.
Umumnya optimasi berdasarkan pekerjaan DUAL dari
SRI yang memastikan operasi loop bebas dan menawarkan
sarana untuk sambungan cepat.
EIGRP hanya bisa digunakan sesama router cisco saja.
EIGRP ini sangat cocok digunakan utk midsize dan large
company.
Karena banyak sekali fasilitas-fasilitas yang diberikan
pada protocol ini. Hal-hal dasar yang perlu diketahui EIGRP
sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol,
karena EIGRP ini terdapat dua tipe routing protocol yang
digunakan, yaitu distance vector, dan link state.
EIGRP ini pengembangan dari routing protocol IGRP
(distance vector), prorpietary cisco juga. Perbandingan (bukan
perbedaan) antar IGRP dan EIGRP di bagi menjadi beberapa
kategori:
1. Compability mode
2. Metric collocation
3. Hop count
4. Automatic protocol redistribution
5. Route tagging
EIGRP dan IGRP dapat di kombinasikan satu sama lain
karena EIGRP adalah hanya pengembangan dari IGRP. Dalam
perhitungan untuk menentukan path/jalur manakah yang
tercepat/terpendek.
EIGRP menggunakan algortima DUAL (Diffusing-
Update Algorithm) dalam menentukannya.
Karakteristik :
1. Menggunakan protokol routing enchanced distance
vector.
2. Menggunakan cost load balancing yang tidak
sama.
26
3. Menggunakan algoritma kombinasi antara distance
vector dan link – state.
4. Menggunakan Diffusing Update Algoritma(DUAL
untuk menghitung jaulur terpendek.
Kelebihan :
1. Melakukan konvergensi secara tepat ketika
menghindari loop.
2. Memerlukan lebih sedikit emori dan proses.
3. Memerlukan fitur loopavoidance.
Kekurangan :
1. Hanya untuk router cisco
Cara Kerja dari EIGRP
EIGRP akan mengirimkan hello packet utk mengetahui
apakah router-router tetangganya masih hidup ataukah mati.
Pengiriman hello packet tersebut bersifat simultant, dalam hello
packet tersebut mempunyai hold time, bila dalam jangka waktu
hold time router tetangga tidak membalas, maka router tersebut
akan dianggap mati. Biasanya hold time itu tiga kali waktunya
hello packet, hello packet defaultnya 15 second. Lalu DUAL
akan meng-kalkulasi ulang untuk path-pathnya. Hello packet
dikirim secara multicast ke IP Address 224.0.0.10.
6. Border Gateway Protocol (BGP)
Border Gateway Protocol (BGP) adalah protokol routing
inti internet dan bertanggung jawab untuk menjaga meja
jaringan protokol Internet yang mengotorisasi kemampuan
jaringan mencapai antar AS. Border Gateway Protocol (BGP)
dinyatakan sebagai jalan protokol vektor. Tidak menggunakan
metrik IGP konvensional tetapi membuat keputusan routing
berbasis pada jalur, kebijakan jaringan.
Hal ini dibuat untuk menggantikan Exterior Gateway
Protocol (EGP) routing protokol mengijinkan routing yang
sepenuhnya terdesentralisasi untuk mengizinkan penghapusan
Bersih NSF yang izin ke internet untuk berubah menjadi sistem
desentralisasi yang benar-benar.
Versi keempat Border Gateway Protocol (BGP) telah
digunakan sejak tahun 1994 dan ke-4 versi dari tahun
2006. Versi 4 RFC 4271 memiliki banyak fitur seperti itu
memperbaiki banyak kesalahan sebelumnya, ketidakjelasan
menerangi dan membawa RFC lebih dekat ke industri praktek.
Routing protokol BGP baru dapat dikatakan bekerja pada
sebuah router jika sudah terbentuk sesi komunikasi dengan
router tetangganya yang juga menjalankan BGP. Sesi
komunikasi ini adalah berupa komunikasi dengan protokol TCP
dengan nomor port 179. Setelah terjalin komunikasi ini, maka
kedua buah router BGP dapat saling bertukar informasi rute.
27
Untuk berhasil menjalin komunikasi dengan router
tetangganya sampai dapat saling bertukar informasi routing, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Kedua buah router telah dikonfigurasi dengan benar
dan siap menjalankan routing protokol BGP.
2. Koneksi antarkedua buah router telah terbentuk
dengan baik tanpa adanya gangguan pada media koneksinya..
3. Pastikan paket-paket pesan BGP yang bertugas
membentuk sesi BGP dengan router tetangganya dapat samp
dengan baik ke tujuannya.
4. Pastikan kedua buah router BGP tidak melakukan
pemblokiran port komunikasi TCP 179.
5. Pastikan kedua buah router tidak kehabisan resource
saat sesi BGP sudah terbentuk dan berjalan.
Setelah semuanya berjalan dengan baik, maka sebuah sesi
BGP dapat bekerja dengan baik pada router Anda. Untuk
membentuk dan mempertahankan sebuah sesi BGP dengan
router tetangganya,
BGP mempunyai mekanismenya sendiri yang unik.
Pembentukan sesi BGP ini mengandalkan paket-paket
pesan yang terdiri dari empat macam. Paket-paket tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Open Message
Sesuai dengan namanya, paket pesan jenis ini merupakan
paket pembuka sebuah sesi BGP. Paket inilah yang pertama
dikirimkan ke router tetangga untuk membangun sebuah sesi
komunikasi. Paket ini berisikan informasi mengenai
BGP version number, AS number, hold time, dan router ID.
2. Keepalive Message
Paket Keepalive message bertugas untuk menjaga
hubungan yang telah terbentuk antarkedua router BGP. Paket
jenis ini dikirimkan secara periodik oleh kedua buah router
yang bertetangga. Paket ini berukuran 19 byte dan tidak
berisikan data sama sekali.
3. Notification Message
Paket pesan ini adalah paket yang bertugas
menginformasikan error yang terjadi terhadap sebuah sesi BGP.
Paket ini berisikan field-field yang berisi jenis error apa yang
telah terjadi, sehingga sangat memudahkan penggunanya untuk
melakukan troubleshooting.
4. Update Message
Paket update merupakan paket pesan utama yang akan
membawa informasi rute-rute yang ada. Paket ini berisikan
semua informasi rute BGP yang ada dalam jaringan tersebut.
Ada tiga komponen utama dalam paket pesan ini,
28
yaitu Network-Layer Reachability Information (NLRI), path
attribut, dan withdrawn routes.
7. Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS)
Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS)
adalah protokol yang besar digunakan oleh perangkat jaringan
untuk menentukan cara terbaik untuk datagram dipromosikan
dari sisi ke sisi paket switched jaringan dan proses ini disebut
routing.
30
FastEternet untuk melakukan konfigurasi, sebagai contoh
menambahkan IP.
31
Gambar 3.6: CLI Switch 0
33
Gambar 3.10: PC 0
35
Gambar 3.14: Command Prompt
MODE ROUTER
Router> Mode user
Router# Mode privileged (dikenal juga sebagai EXEC-level mode)
Router(config)# Mode global konfigurasi
Router(config-if)# Mode interface
Router(config-subif)# Mode subinterface
Router(config-line)# Mode line
Router(config-router)# Mode konfigurasi router
Catatan : masih ada mode yang lain selain mode diatas. Perintah pada tiap mode berbeda, misal jika kita mengetikan
perintah show running-config di mode interface akan error.
36
Farid(config)#
KONFIGURASI PASSWORD
Router(config)#enable password Farid Setting enable password
Router(config)#enable secret class Setting enable secret password
Router(config)#line console 0 Memasuki mode console line
Router(config-line)#password console Setting mode console line password dengan console
Router(config-line)#login Mengaktifkan pengecekan password saat login
Router(config)#line vty 0 4 Memasuki mode vty line untuk 5 vty line
Router(config-line)#password telnet Seting vty password dengan telnet
Router(config-line)#login Mengaktifkan pengecekan password saat login
Catatan : enable secret password secara default terenkripsi, namun enable password tidak. Dalam praktiknya tidak
direkomendasikan menggunakan enable password, selalu gunakan enable secret password untuk keamanan.
ENKRIPSI PASSWORD
Router(config)#service password-encryption Menerapkan enkripsi password (enkripsi lemah)
Router(config)#enable password Farid Mengubah enable password menjadi Farid
Router(config)#line console 0 Berpindah ke mode line console
Router(config-line)#password Farid Meneruskan setingan password seperti diatas
Router(config-line)#exit Kluar dari mode line console
Router(config)#no service password-encryption Mematikan enkripsi password
Catatan : jika kita menghidupkan service password-encryption, menggunakannya, lalu mematikannya, maka password
yang sudah terenkripsi sebelumnya akan tetap terenkripsi. Password yang diketikan selanjutnya tidak terenkripsi.
KONFIGURASI INTERFACES
Router(config)#interface se 0/0 Memasuki mode konfigurasi interface Serial dengan port 0/0
Router(config-if)#description Link ke WAN Menambah deskripsi interface (optional)
Router(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.0.0.0 Konfigurasi IP address dan subnetmask pada interface serial
Router(config-if)#clock rate 64000 Konfigurasi clock rate (ini hanya berlaku untuk DCE interface)
Router(config-if)#no shutdown Menghidupkan interface secara administrative
Catatan : perintah clock rate hanya digunakan untuk serial interface yang dicolokan kabel serial DCE saja. Clock rate
harus selalu dikonfigurasi di salah satu serial antara kedua Router yang memakai kabel serial.
Router(config)#interface serial 0/0 Memasuki konfigurasi serial interface demgam port 0/0
Router(config-if)#description LAN 1 Menentukan deskripsi interface dengan LAN LOKAL
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 Konfigurasi IP address dan subnetmask
255.255.255.0
BANNER
Router(config)#banner motd zzz isi pesan"zzz" Menambah pesan login (message of the day)
Router(config)#banner login zzz isi pesan "zzz" Menambah banner ketika login
Router(config)#no banner login Perintah untuk membatalkan banner login
MEMETAKAN LOCAL HOST KE IP ADDRESS
Router(config)#ip host farid 192.168.2.5 Mendaftarkan ip 192.168.2.5 ke local host name farid
Router#ping farid Kedua perintah tersebut dieksekusi ke objek yang sama :
= mengirim pesan echo (ping) ke alamat 192.168.2.5
Router#ping 192.168.2.5
Catatan : secara default no port perintah ip host adalah 23 (telnet). Host name tersebut bisa dipakai untuk telnet.
Router#farid = Router#telnet farid = Router#telnet 192.168.2.5
Router(config)#no ip domain-lookup Mematikan fitur otomatis translasi perintah yang tidak diketahui
37
ke domain atau local host name
Catatan : semua perintah salah (tidak diketahui) yang diketikan, maka router akan menunggu selama beberapa menit
untuk mentranslasikan / me-resolve perintah tersebut ke domain server 255.255.255.255? secara default router akan
mencoba menerjemahkan setiap perintah salah yang kita ketikan ke DNS server pada alamat 255.255.255.255. Jika
kita tidak akan menkonfigurasi server DNS, sebaiknya matikan saja fitur ini untuk menghemat waktu jika kita sering
salah dalam mengetik perintah pada CLI.
LOGIN TIME OUT
Router(config)#line console 0 Memasuki mode console line
Router(config-line)#exec-timeout 0 0 Menyeting batas waktu log off otomatis ke 0 0 (menit detik).
Value ini dimaksudkan router tidak pernah log off
MENYIMPAN DAN MENGHAPUS KONFIGURASI
Router#copy running-config startup-config Menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan di NVRAM
Router#copy running-config tftp Menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan di TFTP server
secara remote.
Router#erase startup-config Menghapus file konfigurasi dari VNRAM
PERINTAH “SHOW”
Router#show ? Melihat semua perintah yang tersedia
Router#show interfaces Melihat statistik semua interface
Router#show interface fa 0/0 Melihat statistik sebuah interface fast ethernet
Router#show ip interface brief Melihat semua interface dengan informasi yang ringkas,
termasuk status dan konfigurasi IP pada tiap interface
Router#show controllers serial 0/0 Melihat statistik hardware sebuah interface. Informasi yang
terlihat adalah clock rate dan kabel DCE atau DTE yang
terhubung atau tidak ada kabel yang terhubung.
Router#show host Melihat local host cache
Router#show users Melihat user yang sedang koneksi
Router#show history Melihat history dari perintah yang sudah diketikan
Router#show flash Melihat info memory flash
Router#show version Melihat versi IOS
Router#show arp Melihat arp tabel
Router#show protocols Melihat status protocol layer 3 yang telah dikonfigurasi
Router#show startup-config Melihat konfigurasi yang tersimpan di NVRAM
Router#show running-config Melihat konfigurasi yang sedang berjalan di RAM
Perintah EXEC pada mode konfigurasi global : perintah “DO”
Router(config)#do show running-config Mengeksekusi perintah level privileged show running-
config ketika sedang berada pada mode konfigurasi global
Router(config)# Router akan tetap pada mode konfigurasi global setelah
mengetikan perintah do
Catatan : perintah do sangat bermanfaat ketika kita ingin mengetikan perintah level EXEC ketika sedang berada pada
mode konfigurasi global atau submode apapun.
Tabel 3.1: Perintah Dasar
38
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari pembahasan dalam penelitian ini terdapat
kesimpulan yang dapat ditarik, yaitu:
1. IP merupakan hal penting, jika tanpa IP pengguna tidak bisa
merancang jaringan.
2. IPv4 masih menggunakan classs, seiring dengan perkembangan
yang cukup pesat maka IPv4 di anggap sudah tidak bisa
mencukupi kebutuhan yang ada untuk saat ini.
3. Subneting dilakukan untuk mengalokasikan IP address yang
terbatas agar lebih efisien.
4. Proses konfigurasi routing static memiliki interface yang akan
digunakan untuk jalur keluar menuju router lain (gateway).
5. Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table
berisi suatu route untuk setiap jaringan didalam internetwork yang
mana dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan.
39
DAFTAR PUSTAKA
Sugeng, 2015, “Pengertian router, fungsi router dan cara kerja router”,
http://woocara.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-router-fungsi-router-dan-
cara-kerja-router.html, 3 November 2016
“Protokol-protokol Routing”
http://indopiece.blogspot.co.id/2013/05/protokol-protokol-routing.html, 3
November 2016.
40
“Cara Kerja Protokol Routing”,
http://indopiece.blogspot.co.id/2013/05/cara-kerja-protokol-routing.html, 3
November 2016
41