Anda di halaman 1dari 4

Pemuaian

Sep
11
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau
bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.Pemuaian terjadi pada 3 zat
yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas.Pemuaian pada zat
padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu demensi), pemuaian luas (dua
dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan pada zat cair dan zat
gas hanya terjadi pemuaian volume saja, khusus pada zat gas biasanya diambil nilai
koofisien muai volumenya sama dengan 1/273.

Pemuaian terjadi ketika zat dipanaskan (menerima kalor), partikel-partikel zat


bergetar lebihcepat sehingga saling menjauh dan benda memuai. Sebaliknya, ketika
zat didinginkan(melepas kalor) partikel-partikel zat bergetar lebih lemah sehingga
saling mendekati danbenda menyusut.Muai panjang berbagai zat padat diselidiki
dengan alat.

Pemuaian zat padat


Kadang � kadang kamu amati gelas kosong dingin menjadi retak ketika kamu isi dengan
air mendidih dari teko. Ini terjadi karena sisi dalam gelas memuaian lebih dahulu
dari pada sisi luarnya yang masih dingin. Ini adalah salah satu contoh masalah yang
ditimbulkan oleh pemuaian zat padat. Pemuaian zat padat terdiri dari :

Pemuaian panjang
Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima
kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan
nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contoh
benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang panjang
sekali.

Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal
benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang
suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan.

Pemuaian luas
Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan
tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang mempunyai pemuaian
luas adalah lempeng besi yang lebar sekali dan tipis.

Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah luas
awal, koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu
merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas
besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang. Pada perguruan tinggi nanti
akan dibahas bagaimana perumusan sehingga diperoleh bahwa koefisien muai luas sama
dengan 2 kali koefisien muai panjang.

Pemuaian volum
Pemuaian volum adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal.
Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara. Volume
merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena itu untuk menentukan
koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai panjang. Sebagaimana yang
telah dijelskan diatas bahwa khusus gas koefisien muai volumenya sama dengan 1/273.

Pemuaian zat cair


Pada zat cair tidak melibatkan muai panjang ataupun muai luas, tetapi hanya dikenal
muai ruang atau muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat cair
itu maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk masing-masing jenis
zat cair berbeda-beda, akibatnya walaupun mula-mula volume zat cair sama tetapi
setelah dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda. Pemuaian volume zat cair terkait
dengan pemuaian tekanan karena peningkatan suhu. Titik pertemuan antara wujud cair,
padat dan gas disebut titik tripel.
Anomali Air

Khusus untuk air, pada kenaikan suhu dari 0� C sampai 4� C volumenya tidak
bertambah, akan tetapi justru menyusut. Pengecualian ini disebut dengan anomali
air. Oleh karena itu, pada suhu 4�C air mempunyai volume terendah. Hubungan volume
dengan suhu pada air dapat digambarkan pada grafik berikut.

Pada suhu 4�C, air menempati posisi terkecil sehingga pada suhu itu air memiliki
massa jenis terbesar. Jadi air bila suhunya dinaikkan dari 0�C � 4�C akan menyusut,
dan bila suhunya dinaikkan dari 4�C ke atas akan memuai. Biasanya pada setiap benda
bila suhunya bertambah pasti mengalami pemuaian. Peristiwa yang terjadi pada air
itu disebut anomali air. Hal yang sama juga terjadi pada bismuth dengan suhu yang
berbeda. Lakukan kegiatan berikut untuk menyelidiki kecepatan pemuaian pada
berbagai macam zat cair.

Pemuaian gas
Mungkin kamu pernah menyaksikan mobil atau motor yang sedang melaju di jalan tiba-
tiba bannya meletus?. Ban mobil tersebut meletus karena terjadi pemuaian udara atau
gas di dalam ban. Pemuaian tersebut terjadi karena adanya kenaikan suhu udara di
ban mobil akibat gesekan roda dengan aspal.

Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume yang dirumuskan sebagai


? adalah koefisien muai volume. Nilai ? sama untuk semua gas, yaitu 1/273 �C^-1

Pemuaian gas dibedakan tiga macam, yaitu:


a. pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal),
b. pemuaian gas pada tekanan tetap (isobar), dan
c. pemuaian gas pada volume tetap (isokhorik).
Pada keadaan awal ( suhu awal ) , tekanan gas dalam reservoir menghasilkan beda
ketinggian raksa tertentu. Jika reservoir gas dimasukkan ke dalam ruang yang
suhunya lebih tinggi dari pada suhu awal, gas memuai dan mendesak raksa pada kaki
kiri pipa U. Ini mengakibatkan beda ketinggian raksa h menjadi lebih besar.

Dari beda ketinggian raksa ketika suhu gas = suhu awal ( diketahui ) dan ketika
suhu gas = suhu akhir ( diukur ) dapatlah dihitung suhu akhir gas. Tentu saja, suhu
akhir gas sama dengan suhu ruang dimana termometer gas berada. Gas yang bisa
digunakan sebagai pengisi reservoir termometer gas adalah hidrogen, helium, dan
nitrogen.

Penggunaan pemuaian zat

a. Keping bimetal

Keping bimetal ialah dua keping logam yang berbeda koefisien muainya yang dikeling
menjadi satu . Jika keping bimetal itu dipanaskan maka keping itu akan membengkok
ke arah logam yang koefisien muainya paling kecil. Akan tetapi jika didinginkan
keping tersebut akan membengkok kearah logam yang koefisien muainya paling besar.

b. Termometer bimetal

Sebuah termometer bimetal yang berbentuk lingkaran. Ujung A diikat pada kaki
termometer, ujung B diikat pada sebuah jarum yang dapat berputar pada poros C
kanan. Sebaliknya, jika suhunya turun bimetal akan menjadi lebih lurus dan
menggerakkan jarum ke kiri.
c. Termostat

Sebuah termostat di pakai untuk mempertahankan suhu suatu ruangan supaya tetap
( alat pengukur suhu ). Termostat terdiri dari sebuah batang bimetal yang berbentuk
lingkaran, seperti halnya pada termometer bimetal. Ujung yang satu dijepit, ujung
yang lain bebas dan dilekatkan pada sebuah jarum yang dapat bergerak maju mundur
antara kotak listrik A dan B.

d. Saklar otomatis

Bimetal seperti susunan termostat itu juga banyak dipakai sebagai saklar otomatis,
yang dapat menghubungkan dan memutuskan aliran listrik secara otomatis, apabila
alatnya telah mencapai suatu suhu tertentu.

e. Lain � lain penggunaan

Penggunaan pemuaian benda yang dipanasi masih banyak lagi contohnya, misalnya
termometer air raksa, paku keling, pemasangan ban besi roda pedati, pemasangan kaca
jendela, dan rel kereta api harus diberi celah yang cukup untuk memuai kalau hari
panas. Gelas yang koefisien muainya besar dapat pecah kalau di beri air panas.
Gelas yang tahan panas ialah Gelas Pyrex.

Masalah akibat pemuaian gas

Masalah yang timbul akibat pemuaian zat, diantaranya sebagai berikut.

a. Pemasangan kaca jendela

Kacapun akan memuai jika suhu naik atau hari panas. Oleh karena itu, apabila kaca
dipasang rapat � rapat pada bingkainya, kaca dapat pecah. Untuk itu, agar kaca
tidak pecah dalam pemasangannya harus diberi ruangan muai pada bingkainya.

b. Pemasangan rel kereta api

Rel kereta api terbuat dari baja. Jika suhu naik ( hari panas ), rel akan bertambah
panjang. Karena rel itu cukup panjang, pertambahan panjang itu tentu saja besar.
Hal itu akan menyebabkan rel melengkung dan dapat mengakibatkan kecelakaan kereta
api, agar rel tidak melengkung pada saat suhu naik ( hari panas ) maka pada waktu
pemasangannya antara potongan satu dan yang lain harus diberi celah atau ruangan
muai.

c. Pemasangan Jembatan pada landasan

Jembatan yang terbuat dari besi atau baja tentu saja akan memuai apabila suhunya
naik dan menyusut apabila suhunya turun. Pada saat memuai atau menyusut, besi itu
menimbulkan gaya yang sangat besar. Dengan demikian, pemuaian atau penyusutan dapat
menyebabkan rusaknya jembatan atau landasan jembatan. Untuk itu agar jembatan atau
landasan jembatan tidak rusak akibat pemuaian atau penyusutan, maka pada ujung
jembatan harus diberi ruang muai. Disamping itu, jembatan harus bertumpu pada
silinder saja.

d. Gelas

Gelas yang bermutu rendah ( koefisien muainya besar ) apabila dituangi air panas
akan pecah. Hal itu disebabkan oleh bagian yang terkena air panas cepat memuai.
Sedangkan bagian yang lain belum memuai. Dengan demikian terjadi pemuaian yang
tidak merata, pemuaian dan penyusutan menimbulkan gaya yang besar sehingga gelas
itu pecah.
Contoh cara mengatasi kerugian pemuaian:
1) gelas pecah ketika dituangi air panas

��>> diatasi dengan pembuaatan gelas dari jenis pyrex yang tahan panas
2) rel melengkung ketika siang hari.
��->> diatasi dengan pemberian ruang muai pada sambungan rel
3) ban meledak ketika pada siang hari yang terik
��->> ban dipompa tidak terlalu keras
4) jembatan retak-retak pada bagian sambungan
���>> diberi ruang muai pada sambungannya

Anda mungkin juga menyukai