Anda di halaman 1dari 2

LO 3.

6 Tatalaksana
A. Farmako
Pengobatan artiritis gout terdiri atas dua tahap, yaitu:
1. Tahap 1: pada stadium akut, pengobatan artritis gout bertujuan menghilangkan
keluhan nyeri sendi dan peradangan.
a. Kolkisin
1) Merupakan alkaloid Colchicum autumnale, sejenis bunga leli.
2) Absorpsi melalui saluran cerna baik. Obat ini didistrubusi secara luas dalam
jaringan tubuh.
3) Kolkisin juga berguna untuk profilaktik serangan penyakit pirai atau
mengurangi beratnya serangan.
4) Efek samping yang paling sering adalah muntah, mual dan diare, dapat
sangat mengganggu terutama dalam dosis maksimal.
b. NSAID (Non-steroid Antiinflamation Drug)
1) Mekanisme kerja NSAID didasarkan atas penghambatan isoenzim COX-1
(cyclooxygenase-1) dan COX-2 (cyclooxygenase-2). Enzim
cyclooxygenase ini berperan dalam memacu pembentukan prostaglandin
dan tromboksan dari arachidonic acid. Prostaglandin merupakan molekul
pembawa pesan pada proses inflamasi (radang). Adapun golongan
a) NSAID COX-nonselektif (aspirin, indometasin, piroksikam, ibuprofen
naproksen, asam mefenamat)
b) NSAID COX-2-preferential (nimesulid, meloksikam, nabumeton,
diklofenak, etodolak)
c) NSAID COX-2-selektif (selekoksib, rofekoksib, valdekoksib,
parekoksib, eterikoksib, lumirakoksib)
2) NSAID yang sering digunakan untuk penyakit Artritis gout adalah
Indometasin.
a) Merupakan derivat indol-asam asetat. Indometasin memiliki
antiinflamasi dan analgesik-antipiretik yang sebanding dengan aspirin.
b) Seperti kolkisin, indometasin menghambat motilitas leukosit
polimorfonuklear.
c) Absorpsi indometasin setelah pemberian oral cukup baik.
Metabolismenya terjadi di hati. Indometasin diekskresi dalam bentuk
asal maupun metabolit melalui urin dan empedu.
d) Efek samping indometasin tergantung dosis dan insidensnya cukup
tinggi. Efek samping berupa nyeri abdomen, diare, perdarahan lambung
dan pankreatitis. Sakit kepala hebat dialami oleh kira-kira 20-25%
pasien. Halusinasi dan psikosis pernah dilaporkan.
e) Indometasin tidak dianjurkan diberikan kepada anak, wanita hamil,
pasien dengan gangguan psikiatri dan pasien dengan gangguan
lambung.
c. Kortikosteroid
Jika terdapat kontraiindikasi penggunaan kolkisin atau NSAID.
2. Tahap 2: menjaga kadar asa urat darah agar selalu dalam batas normal.
a. Alopurinol
1) Berguna untuk menurunkan kadar asam urat. Penggunaan jangka panjang
mengurangi frekuensi serangan, menghambat pembentukan tofi,
memobilisasi asam urat dan mengurangi besarnya tofi.
2) Obat ini terutama berguna untuk mengobati penyakit artritis gout kronik
dengan insufisiensi ginjal dan batu urat dalam ginjal, tetapi dosis awal harus
dikurangi.
3) Efek samping yang sering terjadi ialah reaksi kulit. Reaksi alergi berupa
demam, menggigil, leukopenia atau leukositosis, eosinophilia, arthralgia
dan pruritus juga pernah dilaporkan.
b. Urikosurik
1) Probenesid
Probenesid berefek mencegah dan mengurangi kerusakan sendi serta
pembentukan tofi pada penyakit ini, tidak efektif untuk mengatasi serangan
akut. Berguna juga untuk pengobatan hiperurisemia sekunder. Probenesid
tidak berguna bila laju filtrasi glomerulus kurang dari 30 ml/menit.
Efek samping yang paling sering ialah, gangguan saluran cerna,
nyeri kepala dan reaksi alergi
2) Sulfinpirazon
Sulfinpirazon mencegah dan mengurangi kerusakan sendi serta
pembentukan tofi pada penyakit artritis kronik berdasarkan hmbatan
reabsorpsi tubular asam urat. Kurang efektif menurunkan kadar asam urat
dibandingkan dengan alupurinol dan tidak berguna mengatasi serangan
artritis gout akut, malah dapat meningkatkan frekuensi serangan pada awal
terapi. Tidak boleh diberikan pada pasien dengan riwayat ulkus septik.
Anemia, leukopenia, agranulositosis dapat terjadi.
B. Non-Farmako
1. Penurunan berat badan hingga berat badan ideal;
2. Pengaturan diet rendah purin. Makanan dan minuman yang harus dihindari antara
lain: daging merah, baying, dan alkohol;
3. Mengistirahatkan sendi yang terkena. Olahraga ringan diperkenankan untuk
menjaga kebugaran tubuh;
4. Jika mampu, menghindari obat-obatan yang mengakibatkan terjadinya
hiperurisemia (misalnya: loop diuretic, diuretic tiazid, salisilat dosis rendah,
siklosporin, niasin, etambutol, dan pirazinamid)

Anda mungkin juga menyukai