Dendeng adalah satu olahan daging secara tradisional yang tergolong dalam bahan makanan
semi basah (intermediate moisture food), yaitu bahan pangan yang mempunyai kadar air tidak
terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah, yaitu antara 15-50%. Kadar air tersebut dapat dicapai
melalui proses pengeringan daging yang telah dibumbui.
Sebenarnya dendeng merupakan hasil suatu proses antara kyuring dan
pengeringan. Pengawetan daging merupakan suatu cara menyimpan daging untuk jangka waktu
yang cukup lama agar kualitas maupun kebersihannya tetap terjaga. Tujuan pengawetan adalah
menjaga ketahanan terhadap serangan jamur (kapang), bakteri, virus dan kuman agar daging tidak
mudah rusak (Hadiwiyoto, 1983).
Jerky, atau daging kering, merupakan favorit pejalan kaki dan berkemah karena kurang lebih 75%
lebih ringan dari daging segar. Karena sebagian besar kelembaban dikeluarkan, daging bisa
disimpan tanpa pendinginan. Jerky bisa dibuat dari hampir semua daging tanpa lemak.
USDA merekomendasikan agar, untuk membuat dendeng dengan aman, daging merah harus
dikukus atau dipanggang sampai 160oF dan unggas sampai 165oF (yang diukur dengan termometer
daging) sebelum dikeringkan. Langkah ini memastikan bahwa setiap bakteri hadir akan hancur
Setelah memanaskan daging sampai suhu yang ditunjukkan, suhu dehidrator konstan 130 sampai
140oF harus dijaga selama pengeringan. Pada suhu pengeringan ini, pengeringan cukup cepat
untuk membuat daging kering sebelum rontok dan cukup uap air dikeluarkan untuk mencegah agar
mikroorganisme tidak tumbuh.
Untuk membuat dendeng, iris daging yang dipanaskan dengan gandum menjadi potongan setebal
1 / 4- sampai 1/2 inci dan lebarnya 1 sampai 1 1/2 inci. Hapus lemak karena lemak cenderung
menjadi tengik saat pengeringan.
FSIS. 2013. Jerky and Food Safety. USDA Food Safety Factsheet. Available online at: http://
www.fsis.usda.gov/wps/portal/ fsis/topics/food-safety-education/ get-answers/food-
safety-factsheets/meat-preparation/jerky-andfood-safety/ct_index
Lachman L, Lieberman HA., dan Kanig, 1988, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Universitas
Indonesia Press, Jakarta.
Hadiwiyoto, Soewodo. 1983. Hasil-hasil Olahan Susu, Ikan, Daging, Dan Telur. Liberty.
Yogyakarta.
Robert. 1989. Evaluasi Gizi Dan Kerusakan Bahan Pangan. Institut Teknologi Bandung. Bandung
Soeparno. 1992. Ilmu Dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University. Yogyakarta
Winarno. 1982. Pencegahan Kerusakan Bahan Pangan. Pustaka Media. Yogyakarta