Anda di halaman 1dari 43

Programmable Logic Controller

( PLC )

BENI TRI SASONGKO, S.T., M.ENG.

JURUSAN TEKNIK MESIN


IST AKPRIND YOGYAKARTA
SEMESTER GANJIL 2016
Tujuan Pembelajaran

1. Mampu memahami pengertian PLC dan cara


pengaplikasiannya.
2. Mampu memahami dan mengaplikasikan blok
diagram PLC.
3. Memahami dan mengaplikasikan pemrograman
PLC
Latar Belakang Sejarah PLC

1. Controller harus dirancang dalam bentuk modular,


sehingga sub-rakitan bisa dilepas dengan mudah
untuk penggantian atau perbaikan.
2. Sistem kontrol memerlukan kemampuan untuk
mengirim sekumpulan data pada suatu pusat
sistem.
3. Sistem harus dapat digunakan kembali.
4. Metode yang digunakan untuk memprogram
controller harus sederhana, sehingga dapat dengan
mudah dipahami oleh operator mesin.
Pengertian PLC

Programmable Logic Controller (PLC) merupakan


suatu alat berbasis mikroprosesor yang berfungsi
untuk mengontrol suatu proses.

Dalam mengontrol suatu proses, PLC dapat diprogram


sesuai dengan kebutuhan, dimana bahasa pemrograman
untuk PLC biasanya menggunakan ladder diagram dan
statement list.
An example of PLC (from Siemens Corp.)
An example of PLC (Klockner Moeller )
Gambar. Diagram blok suatu unit PLC
Komponen-Komponen PLC

Sebuah PLC biasanya memiliki lima komponen, diantaranya :


1. Central Processing Unit (CPU), merupakan otak dari
PLC yang terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
 Mikroprosesor, merupakan otak dr PLC yg difungsikan
untuk operasi matematika dan operasi logika.
 Memori, merupakan daerah CPU yg digunakan untuk
melakukan proses penyimpanan dan pengiriman data pd
PLC.

2. Alat pemrograman
3. Input Modul
4. Output Modul
5. Power Supply / Catu Daya
Komponen-Komponen PLC

Alat pemrograman merupakan suatu alat yg digunakan


untuk berkomunikasi dengan PLC, yg mana alat ini
mempunyai beberapa fungsi :
1. Off, difungsikan untuk menonaktifkan PLC
2. Run, difungsikan untuk pengendalian suatu proses pada
saat program dlm kondisi diaktifkan.
3. Monitor, untuk mengetahui keadaan suatu proses yang
sedang dijalankan oleh PLC secara on-line.
4. Melakukan uploading suatu program kepada PLC
Komponen-Komponen PLC

I/O ( Input/Output ) Modul :


Modul masukan (input ) adalah suatu saluran
( port ) yg berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal yg
berasal dari sensor atau tranduser, sedangkan modul
keluaran (output ) berfungsi untuk menyediakan
tegangan untuk aktuator dlm level yg sesuai dengan
jenis aktuatornya.
Tipe modul input/output : 4,8,12,16,dan 32 module.
Perbandingan Input, controller, dan output
Perangkat Programmable logic Controller (PLC) ada
2 macam, yaitu :

1. Programmable Logic Controller (PLC) Fixed


2. Programmable Logic Controller (PLC) Modular
Keuntungan penggunaan PLC dibanding
dengan Kendali Konvensional

A. Pada Kendali Konvensional


1. Diperlukan banyak wiring (komplek)
2. Modifikasi atau reparasi sulit
3. Akibat sering dilakukan reparasi, ada
kemungkinan wiring sudah tidak sesuai dengan
gambar.
4. Kesulitan penggantian suku cadang
5. Memerlukan daya yang besar
Keuntungan penggunaan PLC dibanding dengan
Kendali Konvensional

B. Pada Kendali dengan PLC


1. Wiring berkurang 80%
2. Berfungsi tidaknya Input/Output dapat dicek
lewat indikator di PLC
3. PLC dilengkapi “self diagnostic ” (sistem
pelacakan kesalahan otomatis)
4. Modifikasi dapat dengan mudah lewat softwere
5. Waktu perawatan/perbaikan berkurang 80%
Beberapa Hal yang dapat dilakukan
dengan PLC

A. PLC sebagai Pengendali Proses Berurutan,


mempunyai fungsi :
1. Menggantikan kendali konvensional yg masih
menggunakan relay-relay.
2. Sebagai timer / counter
3. Menggantikan kendali yang menggunakan PCB
card.
4. Dapat digunakan mode automatic, semi-
automatic, atau manual untuk mesin atau proses.
Beberapa Hal yang dapat dilakukan
dengan PLC ( Lanjutan )

B. PLC sebagai Pengendali Khusus dapat berfungsi


untuk :
1. Operasi arithmatik ( +, - , x , : )
2. Penanganan informasi
3. Kendali analog ( Temperatur, Tekanan, Kapasitas )
4. Mode pengendali P-I-D
5. Pengendali Motor Servo
6. Pengendali Motor Steper
Beberapa Hal yang dapat dilakukan dengan
PLC ( Lanjutan )

C. PLC sebagai Pengendali Pemantauan, dapat


berfungsi untuk :
1. Pemantauan proses dan alarm
2. Melacak dan memonitor kesalahan
3. Komunikasi dengan komputer melalui port RS-
232C atau RS-422.
4. Dapat dihubungkan dengan printer lewat ASCII
Interface unit.
Beberapa Keuntungan Menggunakan PLC

1. Memperpendek waktu pelaksanaan proyek


2. Modifikasi yg mudah, sedikit tambahan biaya
3. Dana proyek dapat dihitung secara pasti
4. Mudah dipelajari
5. Design mudah diubah lewat softwere komputer
6. Aplikasi yg luas
7. Perawatan sangat mudah
8. Keandalan yang tinggi
Discrete Input

Normally Open Pushbutton

Normally Closed Pushbutton

Normally Open switch

Normally Closed switch

Normally Open contact

Normally closed contact


Saklar Normally Open ( NO )
Saklar Normally Close ( NC )
Keluaran
Fungsi Timer

 Fungsi timer yg terdapat pada PLC biasanya ada 2


jenis, yaitu :
1. Timer ON ( Time delay-ON ) dan
2. Timer OFF ( Time delay-OFF ).
Time delay ON ( TON)
Time delay OFF ( TOFF)
Gambar Diagram Garis Tunggal

Prinsip Kerja :
- Tombol a ditekan, maka akan mengenergis relay R dan selanjutnya relay
R akan mengaktifkan kontak NO dan akan berubah menjadi NC.
- Kontak (c) NO merupakan kontak dalam keadaan normal (tidak bekerja)
terbuka, kondisi ini dipenuhi saat koil R tidak terenergis sehingga latching
relay ( c ) pada posisi NO dan akan berubah menjadi NC (terhubung)
saat koil relay R terenergis, sehingga ketika tombol start (a) dilepas
lampu f dan relay R akan tetap terenergis, karena tombol start dipasang
paralel dengan kontak NO yg mengakibatkan titik (a) dan (b) tetap
terhubung.
- Tombol stop (b) digunakan untuk mematikan rangkaian kontrol tsb.
Diagram Ladder

Keterangan gambar disamping :

Prinsip Kerja :
- Tombol A ditekan maka keluaran Y dan X aktif/ON
- Kontak (c) NO merupakan kontak dalam keadaan normal (tidak bekerja)
terbuka, kondisi ini dipenuhi saat Relay Y tidak terenegis, sehingga latching
relay ( c ) akan berubah menjadi NC (terhubung) saat relay Y terenergis.
- Apabila tombol A dilepas, keluaran Y akan tetap ON/aktif dan keluaran X
akan OFF/mati.
- Keluaran Y akan OFF apabila B telah berubah menjadi NO (ditekan)
Contoh:
Rancanglah suatu sistem dengan kontrol PLC yang dilengkapi 3
buah saklar pushbutton dengan label A, B, C. Masing-masing
saklar input A, B, C akan mengakibatkan penyalaan 3 output
berupa beban lampu LA, LB, LC. Saklar A untuk lampu LA, saklar
B untuk lampu LB dan saklar C untuk LC.

Syarat Sistem:
Jika ada tombol yang ditekan duluan maka lampu tertentu akan
menyala duluan. Jika ada salah satu lampu sudah menyala maka
memaksa yang lain tidak dapat diaktifkan. Proses ini seperti
analogi cepat tepat.
Input Output
A LA
B LB
C LC

Dari definisi input output diatas dapat digambarkan diagram


laddernya sebagai berikut:

A LB LC
LA
Out

B LA LC
LB
Out

C LA LB
LC
Out
Pada contoh
disamping nampak
bahwa pushbutton
dihubungkan ke input
PLC untuk start dan
stop motor. Keluran
PLC adalah
dihubungkan dengan
sebuah motor starter.
Aplikasi PLC

Aplikasi PLC sangat


luas dari industri
otomotif, makanan,
pengemasan dan
lain sebagainya
Aplikasi PLC

LSA

LSB

Tuas
Penghubung
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai