Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Psikologi Klinis yang diampu
oleh:
Disusun oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Permasalah
Kesehatan Mental pada Remaja”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi klinis serta
bertujuan mengetahui tentang permasalah kesehatan mental pada remaja.
1. Bu Elina Raharisti S. Psi, MA,. Psi. sebagai dosen pembimbing mata kuliah
psikologi klinis
2. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
penulis mengharap saran dan kritik yang membangun dari pembaca sekalian, khususnya
dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman untuk lebih
baik di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
masyarakat.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebanyak 29% penduduk dunia terdiri dari remaja, dan 80% diantaranya
tinggal di negara berkembang. Berdasarkan sensus di Indonesia pada tahun 2005,
jumlah remaja yang berusia 10 - 19 tahun adalah sekitar 41 juta orang (20% dari
jumlah total penduduk Indonesia dalam tahun yang sama). Dalam era globalisasi ini
banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para remaja yang tinggal di kota besar
di Indonesia, tidak terkecuali yang tinggal di daerah perdesaan seperti, tuntutan
sekolah yang bertambah tinggi, akses komunikasi/internet yang bebas, dan juga
siaran media baik tulis maupun elektronik. Mereka dituntut untuk menghadapi
berbagai kondisi tersebut baik yang positif maupun yang negatif, baik yang datang
dari dalam diri mereka sendiri maupun yang datang dari lingkungannya.
Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini mood
(suasana hati) bisa berubah dengan sangat cepat. Perubahan mood (swing) yang
drastis pada para remaja ini seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah,
pekerjaan sekolah, atau kegiatan sehari-hari di rumah. Meski mood remaja yang
mudah berubah-ubah dengan cepat, hal tersebut belum tentu merupakan gejala atau
masalah psikologis. Dalam hal kesadaran diri, pada masa remaja para remaja
mengalami perubahan yang dramatis dalam kesadaran diri mereka (self-awareness).
Mereka sangat rentan terhadap pendapat orang lain karena mereka menganggap
bahwa orang lain sangat mengagumi atau selalu mengkritik mereka seperti mereka
mengagumi atau mengkritik diri mereka sendiri. Anggapan itu membuat remaja
sangat memperhatikan diri mereka dan citra yang direfleksikan (self-image).
Remaja cenderung untuk menganggap diri mereka sangat unik dan bahkan percaya
keunikan mereka akan berakhir dengan kesuksesan dan ketenaran.
Masa remaja merupakan masa yang kritis dalam siklus perkembangan
seseorang. Di masa ini banyak terjadi perubahan dalam diri seseorang sebagai
persiapan memasuki masa dewasa. Remaja tidak dapat dikatakan lagi sebagai anak
kecil, namun ia juga belum dapat dikatakan sebagai orang dewasa. Hal ini terjadi
oleh karena di masa ini penuh dengan gejolak perubahan baik perubahan biologik,
psikologik, maupun perubahan sosial. Dalam keadaan serba tanggung ini seringkali
memicu terjadinya konflik antara remaja dengan dirinya sendiri (konflik internal),
maupun konflik lingkungan sekitarnya (konflik eksternal). Apabila konflik ini tidak
diselesaikan dengan baik maka akan memberikan dampak negatif terhadap
perkembangan remaja tersebut di masa mendatang, terutama terhadap pematangan
karakternya dan tidak jarang memicu terjadinya gangguan mental.
2. Rumusan Masalah
2.1 Apa pengertian remaja?
2.2 Bagaimana kesehatan mental pada remaja dan faktor yang mempengaruhi?
2.3 Bagaimana perkembangan psikososial pada remaja?
2.4 Apa saja masalah kesehatan mental pada remaja?
2.5 Bagiamana cara mengatasi masalah kesehatan mental pada remaja?
3. Tujuan
3.1 Untuk mengetahui pengertian remaja.
3.2 Untuk mengetahui kesehatan mental pada remaja dan faktor yang
mempengaruhi.
3.3 Untuk mengetahui perkembangan psikososial reamaja.
3.4 Untuk mengetahui masalah kesehatan mental pada remaja.
3.5 Untuk mengetahui cara mengatasi masalah kesehatan pada remaja.
BAB II
1. Pengertian Remaja
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja
manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-
anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang
berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak
anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12
tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada
perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis,
perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti
pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.
Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol
(pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak
menghabiskan waktu di luar keluarga.
Dilihat dari bahasa inggris "teenager", remaja artinya yakni manusia berusia
belasan tahun. Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi
dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang
lebih berpengalaman memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan
remaja menuju kedewasaan. Remaja juga berasal dari kata latin "adolensence" yang
berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti
yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan
fisik(Hurlock, 1992). Remaja memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua
karena sudah tidak termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam
golongan dewasaatau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks,
dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau
peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki
status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah
peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan
semua aspek / fungsi untuk memasuki masa dewasa.Masa remaja berlangsung
antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai
dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja
adalah masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini
anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun
perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun
cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Hal
senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan
sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja
yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu :
12 – 15 tahun
masa remaja awal, 15 – 18 tahun
masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun
masa remaja akhir.
Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi
empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15
tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21
tahun (Deswita, 2006:192) Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti
Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa
remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan
rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses
pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa, usia remaja merupakan usia paling rentan
terhadap pengaruh yang berasal dari dalam dan dari luar yang dijalani oleh
remaja itu sendiri. Oleh sebab itu orang tuadan pendidik sebagai bagian
masyarakat yang lebih berpengalaman memiliki peranan penting dalam
membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan.
Remaja memiliki pandangan tersendiri yang memiliki rasa ingin tahu
yang kuat, karena pada masa dan umur tersebut, para remaja lebih senang untuk
mencari dan mencoba hal-hal yang baru. Sehingga lingkungan dan para orang
tua serta guru memiliki peran penting untuk dapat membawa para remaja ke hal-
hal yang positive bagi remaja.
2. Saran
Adapun saran dari penulis baik untuk remaja, orang tua, guru, maupun
masyarakat dalam upaya mencegah masalah kesehatan mental pada remaja.
Remaja harus mempunyai berbagai keterampilan dalam hidup mereka sehingga
mereka dapat sukses melalui fase ini dengan optimal. Untuk orang tua haruslah
bisa menjadi model untuk anak-anaknya sejak dini karena keluarga merupakan
sekolah pertama bagi anak-anak. Orang tua pasti punya harapan terhadap anak-
anaknya, namun orang tualah yang harus lebih dulu menjelma harapan-harapan
itu. Guru merupakan orang tua kedua bagi remaja, maka sebaiknya guru mampu
memahami kebutuhan setiap siswanya, dengan melihat potensi yang dimiliki.
Dan masyarakat diharapkan mengawasi kegiatan-kegiatan remaja secara
terstruktur.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarto & Agung, Hartono. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Syamsudin, Abin M. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Yusuf, Syamsu (2004). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Remaja Rosda
Karya.