L = 14.2 m
450 mm
y
925 ga ri s
1125 mm netra l
Aps
penampang Penampang
balok Transformasi
Berikan analisis tegangan lentur ditengah bentang pada saat transfer dan pelayanan akhir.
Abaikan kehilangan tegangan yang terjadi . Gunakan Penampang Baja prategang,
Aps = 1290,3 mm2 , mutu beton, f'c = 40 Mpa, pada waktu transfer kuat tekan beton telah
mencapai 35 Mpa. Gaya prategang awal 1152 kN. Beban mati kerja, qDL = 3,65 kN/m'
(tidak termasuk berat sendiri balok), beban hidup kerja, qLL = 15 kN/m', gunakan nilai n = 7,
dianggap bahwa luas penampang kotor efektif, dan untuk menghitung momen Inersia gunakan
luas transformasi dengan mengabaikan luasan beton yang ditempati baja.
Dik: b= 450 mm
L = 14.2 m h= 1100 mm
b = 0.45 m
h = 1.10 m
ys = 1025 mm
Aps = 1290.3 mm2
f'c = 40 Mpa 35 Mpa
Ps = 1152 kN
qDL= 3.65 kN/m' (tidak termasuk berat sendiri balok)
qLL = 15 kN/m'
n = 7
23
Solusi :
Berat Balok :
8.51mm
garis netral
e = 466.49 mm
h - yatas = 541.49
ybawah = 541.49
eksentrisitas kawat untaian terhadap garis netral :
a. Prategangan awal
Karena gaya prategangan eksentris terhadap garis netral, tegangan tegangan pada
tahap awal tidak merata pada penampang, dan dihitung sebagai berikut :
Ps M.c Ps Ps(e)c
f =
Ac I Ac I
dimana :
Ps
= tegangan akibat gaya prategangan aksial
Ac
Ps(e)c
= tegangan akibat gaya eksentris, atau momen
I
Jadi,
Ps 1152 x 10³
2.33 Mpa ( tekan serat atas dan bawah)
Ac (450x 1100)
Ps(e)c 1152 x 10³ x 466,49 x 541.49 5.79 Mpa ( tekan di serat bawah)
I 50229147288
M₀ . C
f =
I
5.03 Mpa < 21 Mpa => Aman Maka sampai dengan tahap ini
0,46 Mpa < 1.48 Mpa => aman balok memenuhi syarat
Mˌ .c
f =
I
Dengan menjumlahkan tegangan kerja tahap kedua pada saat balok telah mendukung
beban kerja (prategangan + beban mati DL dan beban total) sebagai berikut :
7.96 Mpa < 18 Mpa => aman Maka sampai dengan tahap ini
3.13 Mpa < 3,16Mpa => aman balok memenuhi syarat
SOAL 1
L = 14.2 m
352 mm
y
380 ga ri s netral
552 mm
Aps
penampang Penampang
balok Transformasi
Berikan analisis tegangan lentur ditengah bentang pada saat transfer dan pelayanan akhir.
Abaikan kehilangan tegangan yang terjadi . Gunakan Penampang Baja prategang,
Aps = 1290,3 mm2 , mutu beton, f'c = 40 Mpa, pada waktu transfer kuat tekan beton telah
mencapai 35 Mpa. Gaya prategang awal 1152 kN. Beban mati kerja, qDL = 3,65 kN/m'
(tidak termasuk berat sendiri balok), beban hidup kerja, qLL = 15 kN/m', gunakan nilai n = 7,
dianggap bahwa luas penampang kotor efektif, dan untuk menghitung momen Inersia gunakan
luas transformasi dengan mengabaikan luasan beton yang ditempati baja.
Dik: b= 352 mm
L = 14.2 m h= 552 mm
b = 0.352 m
h = 0.552 m
ys = 380 mm
Aps = 1290.3 mm2
f'c = 40 Mpa 35 Mpa
Ps = 1152 kN
qDL= 3.65 kN/m' (tidak termasuk berat sendiri balok)
qLL = 15 kN/m'
n = 7
23
Solusi :
Berat Balok :
e = 380 - 280.62
= 99.38 mm
a. Prategangan awal
Karena gaya prategangan eksentris terhadap garis netral, tegangan tegangan pada
tahap awal tidak merata pada penampang, dan dihitung sebagai berikut :
Ps M.c Ps Ps(e)c
f =
Ac I Ac I
dimana :
Ps
= tegangan akibat gaya prategangan aksial
Ac
Ps(e)c
= tegangan akibat gaya eksentris, atau momen
I
Jadi,
Ps 1152 x 10³
5.93 Mpa ( tekan serat atas dan bawah)
Ac (352x 552)
Ps(e)c 1152 x 10³ x 99.38 x 271.38 6.28 Mpa ( tekan di serat bawah)
I 4950657406
M₀ . C
f =
I
6.03 Mpa < 21 Mpa => Tdk Aman Maka sampai dengan tahap ini
5.82 Mpa < 1.48 Mpa => Tdk aman balok Tdk memenuhi syarat
Mˌ .c
f=
I
Dengan menjumlahkan tegangan kerja tahap kedua pada saat balok telah mendukung
beban kerja (prategangan + beban mati DL dan beban total) sebagai berikut :
38.85 Mpa > 18 Mpa => tidak aman Maka sampai dengan tahap ini juga
25.91 Mpa > 3,16Mpa => tidak aman balok belum memenuhi syarat