Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ratna Juwita

NIM : 1522700042
Mata kuliah : Evaluasi Pendidikan
Resume : BAB VII Analisis Butir Soal

Penganalisisan terhadap butir-butir soal dapat dilakukan dari tiga segi yaitu: teknik
analisis kesukaran item soal, teknik anallisis daya pembeda, dan teknik analisis fungsi
distraktor. Berikut penjelasannya:
1. Teknik analisis Kesukaran Item Soal
Bermutu atau tidanya butir-butir soal, pertama-tama dapat diketahui dari derajat
kesukaran atau taraf kesulitan yang dimiliki oleh masing-masing butir item tersebut. Butir-
butir tersebut dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item
tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukaran
item itu adalah sedang atau cukup. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya
sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficuly index). Besarnya indeks kesukaran antara
0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal
dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks
1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Angka indeks kesukaran item ini dapat
diperoleh dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Dubois yaitu:
P = Np/N
Keterangan:

P : Angka indeks kesukaran item soal


Np : Banyaknya testee yang dapat menjawab dengan betul terhadap butir item yang
bersangkutan
N : Jumlah testee yang mengikuti tes
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering di klasifikasikan sebagai
berikut:
 Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
 Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang
 Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah mudah

2. Teknink Analisis Daya Pembeda


Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa
yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah).
Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat
D (d besar). Seperti halnya indeks kesukaran, indeks diskriminasi (daya pembeda) ini
berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Daya pembeda suatu butir menyatakan seberapa jauh
kemampuan butir tersebut mampu membedakan antara kelompok testi (siswa) pandai
dengan kelompok testi (siswa) lemah. Daya pembedaan (D) butir tes dihitung dengan
rumus :
D = PH – PL
Keterangan:
D = Indeks Daya Pembeda
PH = Proporsi Siswa kelompok atas yang menjawab benar butir tes
PL = Proporsi siswa kelompok bawah yang menjawab benar butir tes
Daya pembeda ini sekurang-kurangnya harus berkualitas cukup kriteria yang digunakan
untuk menetukan indeks daya pembeda adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Penafsiran Indeks Daya Pembeda
Kategori Indeks Daya Pembeda :
0,40 < D Butir sangat baik
0,30 < D ≤ 0,40 Butir baik
0,20 < D ≤ 0,30 Butir cukup
D ≤ 0,20 Butir jelek
3. Analisis Fungsi Distraktor (Pengecoh)
Analisis butir juga dilakukan dengan memerhatikan pengecoh. Pengecoh (distractor)
yang juga dikenal dengan istilah penyesatatau penggoda adalah pilihan jawaban yang
bukan merupakan kunci jawaban.pengecoh bukan sekedar pelengkap pilihan.Pengecoh
diadakan untuk menyesatkan siswa agar idak mememilih kunci jawaban pengecoh
menggoda siswa yang kurang begitu memahami materi pelajaran untuk memilihnya.Agar
dapat melakukan fungsinya untuk mengecoh maka pengecoh harus dibuat semirip
mungkin dengan kunci jawaban.
Pengecoh dikatakan berfungsi efektif apabila paling tidak ada siwa yang terkecoh
memilih.Pengecoh yang sama sekali tidak dipilih tidak dapat melakukan fungsinya sebagai
pengecoh karena terlalu mencolok dan dimengerti oleh semua siswa sebagai penggecoh
soal. Pengecoh yang berdasarkan hasil uji coba tidak efektif direkomendasikan untuk
diganti dengan pengecoh yang lebih menarik.
Pada saat membicarakan tentang tes obyektif bentuk multiple choice item telah
dikemukakan bahwa pada tes obyektif multiple choice item tersebut untuk setiap butir
item yang dikeluarkan dalam tes telah dilengkapi dengan beberapa kemungkian jawab,
atau yang sering dikenal dengan istilah option atau alternatif.
Option atau alternatif itu jumlahnya berkisar antara tiga smpai dengan lima buah, dan
dari kemungkinan – kemungkinan jawab yang terpasang pada setiap pada setiap butir item
itu salah satunya adalah merupakan jawaban betul atu disebut dengan kunci jawaban;
sedangakan sisanya adalah merupakan jawaban salah. Jawaban salah itulah yang bisa
dikenal dengan istilah distraktor (distraktor merupakan jawaban pengecoh). Tujuan utama
dari pemasangan distraktor pada setiap butir item itu adalah agar dari sekian banyak testee
yang mengikuti tes ada yang tertarik atau terangsang uuntuk memilihnya, sebab mereka
menyangka bahwa distraktor yang mereka pilih itu merupakan jawaban betul. Jadi mereka
terkecoh, menganggap bahwa distraktor yang terpasang pada item itu sebagai kunci
jawaban item, pada hal bukan. Tentu saja,makin banyak testee yang terkecoh, maka kita
dapat menyatakan bahwa distraktor itu semakin dapat menjalankan fungsinyadengan
sebaik – baiknya. Sebaliknya, apabila distraktor yang dipasang pada setiap butir item itu
tidak laku maksudnya tak ada seorang pun dari sekian banyak testee yang merasa tertarik
atau terangsang untuk memilih distraktor tersebut sebagai jawaban betul, maka hal ini
mengandung makna bahwa distraktor tersebut tidak menjalankan fungsinya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai