Anda di halaman 1dari 176

ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI

(STUDI KASUS PADA DAERAH IRIGASI SUNGAI AIR KEBAN


DAERAH KABUPATEN EMPAT LAWANG)

Anton Priyonugroho

Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya


*
Korespondensi Penulis : anton.nugroz@yahoo.com

Abstrak

Kebutuhan air irigasi secara keseluruhan perlu diketahui karena merupakan salah satu tahap penting yang
diperlukan dalam perencanaan dan pengelolaan sistem irigasi. Berdasarkan hal tersebut, maksud penelitian ini
adalah untuk menganalisis kebutuhan air irigasi dengan tujuan mendapatkan prediksi nilai kebutuhan air irigasi
maksimum dan minimum pada daerah studi dalam hal ini Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten
Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan. Untuk Daerah Irigasi Sungai Air Keban tepatnya berada di Kecamatan
Lintang Kanan desa Babatan. Luas daerah irigasinya seluas 1370 Ha. Sumber air irigasinya berasal dari Sungai Air
Keban. Faktor-faktor untuk menentukan kebutuhan air irigasi antara lain penyiapan lahan, penggunaan konsumtif,
perkolasi dan rembesan, pergantian lapisan air dan curah hujan efektif. Perhitungan dilakukan dengan dua cara
yaitu perhitungan dengan cara manual (konsep KP-01) dan perhitungan menggunakan software CROPWAT version
8.0.Kebutuhan air irigasi dimulai dari awal Bulan November menggunakan pola tanam padi-padi. Dari perhitungan
manual (konsep KP-01) kebutuhan air irigasi maksimum didapat sebesar 2,54 m3/dt sedangkan CROPWAT sebesar
1,67 m3/dt. Untuk minimum pada manual (konsep KP-01) sebesar 0,17 m3/dt sedangkan CROPWAT sebesar 0,06
m3/dt. Kebutuhan maksimum (KP-01) terjadi pada awal tengah bulan pertama Bulan Mei sedangkan CROPWAT
terjadi pada 10 hari terakhir Bulan April. Untuk minimum (KP-01) terjadi tengah bulan kedua Bulan Maret
sedangkan CROPWAT terjadi 10 hari terakhir Bulan Januari.

KATA KUNCI : irigasi, kebutuhan air, CROPWAT, KP-01


air di persawahan ini umumnya bersumber
1. PENDAHULUAN kemudian disebut dari sungai, waduk, air
tanah dan sistem
1.1.Latar Belakang dengan kebutuhan air pasang surut. Salah satu
irigasi. Untuk irigasi, usaha peningkatan
produksi pangan
Air adalah sumber daya alam yang sangat penting pengertiannya adalah khususnya padi adalah
untuk kelangsungan hidup semua makhluk hidup. usaha penyediaan, tersedianya air irigasi
Air juga sangat diperlukan untuk kegiatan pengaturan dan
pembuangan air irigasi di sawah-sawah sesuai
industri, perikanan, pertanian dan usaha-usaha dengan kebutuhan.
lainnya. Dalam penggunaan air sering terjadi untuk menunjang
pertanian yang jenisnya Kebutuhan air yang
kurang hati-hati dalam pemakaian dan diperlukan pada areal
pemanfaatannya sehingga diperlukan upaya untuk meliputi irigasi irigasi besarnya
menjaga keseimbangan antara ketersediaan dan permukaan, irigasi bervariasi sesuai
kebutuhan air melalui pengembangan, pelestarian, rawa, irigasi air bawah keadaan. Kebutuhan air
perbaikan dan perlindungan. Dalam pemanfaatan tanah, irigasi pompa, irigasi adalah jumlah
air khususnya lagi dalam hal pertanian, dalam dan irigasi tambak.
Tujuan irigasi adalah volume air yang
rangka memenuhi kebutuhan pangan serta diperlukan untuk
pengembangan wilayah, Pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan memenuhi kebutuhan
melakukan usaha pembangunan di bidang air irigasi yang tersedia
secara benar yakni evaporasi, kehilangan
pengairan yang bertujuan agar dapat langsung air, kebutuhan air untuk
dirasakan oleh masyarakat dalam memenuhi seefisien dan seefektif
mungkin agar tanaman dengan
kebutuhan air. memperhatikan jumlah
produktivitas pertanian
dapat meningkat sesuai air yang diberikan oleh
Dalam memenuhi kebutuhan air khususnya untuk yang diharapkan. alam melalui hujan dan
kebutuhan air di persawahan maka perlu didirikan kontribusi air tanah.
sistem irigasi dan bangunan bendung. Kebutuhan Besarnya
Air irigasi di Indonesia
457
ISSN: 2355- Jurnal Teknik
374X Sipil dan
Lingkungan Vol.2.No.3,September 2014
Priyonugroho,A.: Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah
Kabupaten Empat Lawang)
minimum pada Daerah dengan judul “Analisis
kebutuhan air irigasi juga bergantung kepada cara Irigasi Sungai Kebutuhan Air Irigasi
pengolahan lahan. Pada Daerah Irigasi
Air Keban yang terletak Bendung MRICAN1”.
Jika besarnya kebutuhan air irigasi diketahui maka di Daerah Kabupaten Tujuan penelitian ini
dapat diprediksi pada waktu tertentu, kapan Empat Lawang melakukan analisa
ketersediaan air dapat memenuhi dan tidak dapat Sumatera Selatan. hitungan untuk
memenuhi kebutuhan air irigasi sebesar yang mendapatkan besarnya
dibutuhkan. Jika ketersediaan tidak dapat memenuhi 1.4.Ruang Lingkup debit kebutuhan air
kebutuhan maka dapat dicari solusinya bagaimana Pembahasan irigasi maksimal pada
kebutuhan tersebut tetap harus dipenuhi. Kebutuhan daerah irigasi bendung.
air irigasi secara keseluruhan perlu diketahui karena Dengan luasnya ruang Lokasi bendung
merupakan salah satu tahap penting yang diperlukan lingkup permasalahan MRICAN1 terletak di
dalam perencanaan dan pengelolaan sistem irigasi. yang ada, maka dibuat Kabupaten Bantul,
Provinsi Daerah
batasan-batasan Yogyakarta. Untuk luas
Berdasarkan hal- hal tersebut, sangat harus dilakukan permasalahan yang akan daerah irigasinya
suatu analisis kebutuhan air, maka dari itu tujuan dibahas sebagai sebesar 161 Ha.
penelitian ini adalah untuk mendapatkan besarnya berikut : Penelitian dilakukan
debit kebutuhan air irigasi maksimum dan minimum dengan cara mengambil
pada daerah studi dalam hal ini Daerah Irigasi Sungai Penelitian ini hanya data sekunder. Dari
Air Keban Daerah Kabupaten Empat Lawang. Untuk membahas tentang hasil analisis dengan
sumber air yang digunakan pada irigasi ini berasal kebutuhan air irigasi menggunakan metode
dari Sungai Air Keban yang terletak di dekat daerah Sungai Air Keban. Penman dengan
irigasi tersebut. Untuk luas daerah irigasinya sebesar menggunakan sistem
1370 ha. Diharapkan nantinya penelitian ini dapat Kebutuhan air irigasi pola tanam Padi-Padi-
bermanfaat sebagai bahan masukan dan kajian dalam hanya Palawija dan
penentuan kebijakan serta untuk data dalam memperhitungkan menggunakan
perancangan yang lebih lanjut pada instansi-instansi kebutuhan sawah yang kebutuhan pengambilan
yang terkait. menggunakan air irigasi 3 golongan dalam
Sungai Air Keban. jangka waktu penyiapan
1.2.Perumusan Masalah lahan satu bulan, maka
Wilayah penelitian didapatkan besarnya
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini terletak di Daerah nilai debit kebutuhan air
adalah untuk mengetahui berapa besar kebutuhan air Irigasi Sungai Air irigasi maksimal
irigasi maksimum dan minimum pada Daerah Irigasi Keban, Kabupaten masing-masing pada
Sungai Air Keban dengan cara : Empat Lawang, alternatif I yaitu 0,271
Sumatera Selatan. m3/dtk, alternatif II
Perhitungan manual (konsep KP-01) yaitu 0,254 m3/dtk dan
alternatif III yaitu 0,261
2. TINJAUAN
Perhitungan menggunakan software CROPWAT m3/dtk. Didapatkan
PUSTAKA nilai debit kebutuhan air
Version 8.0.
irigasi maksimal yang
2.1.Penelitian terkecil yaitu 0,254
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian Sebelumnya m3/dtk.

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Purwanto dan Jazaul
kebutuhan air irigasi dengan tujuan mendapatkan Ikhsan (2006),
prediksi nilai kebutuhan air irigasi maksimum dan melakukan penelitian
2.2.Landasan Teori
ISSN: 2355- Sipil dan
374X Lingkungan Vol.2.No.3,September 2014
458
Jurnal Teknik
Priyonugroho,A.: Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah
Kabupaten Empat Lawang)
dijenuhkan berat, cocok digenangi
1. Pengertian Irigasi dan bahwa lahan itu
M = Eo + P belum bera (tidak
Irigasi adalah menyalurkan air yang perlu untuk ditanami) selama lebih
(2)
pertumbuhan tanaman ke tanah yang diolah dan dari 2,5 bulan. Jika
mendistribusinya secara sistematis (Sosrodarsono tanah itu dibiarkan bera
di mana : lebih lama lagi,
dan Takeda, 2003). Irigasi adalah usaha penyediaan,
pengaturan dan pembuangan air irigasi untuk ambillah 250 mm
menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi E o = Evaporasi air sebagai kebutuhan air
permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, terbuka yang diambil untuk penyiapan lahan.
irigasi pompa, dan irigasi tambak (PP No. 20 tahun 1,1 ET o selama Kebutuhan air untuk
2006 tentang Irigasi). penyiapan lahan penyiapan lahan
(mm/hari) termasuk kebutuhan air
untuk persemaian (KP-
2. Kebutuhan Air Irigasi 01 2010).
P = Perkolasi
Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang (mm/hari) Penggunaan
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evaporasi, Konsumtif
kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman dengan K = M.T/ S (3) di
memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam mana :
melalui hujan dan kontribusi air tanah (Sosrodarsono Penggunaan konsumtif
dan Takeda, 2003). adalah jumlah air yang
T = Jangka waktu
dipakai oleh tanaman
penyiapan lahan (hari)
untuk proses
Kebutuhan air sawah untuk padi ditentukan oleh fotosintesis dari
faktor-faktor berikut : S = Kebutuhan air,
untuk penjenuhan di
tanaman tersebut.
Penyiapan lahan tambah dengan lapisan
air 50 mm
Penggunaan konsumtif
Penggunaan konsumtif dihitung dengan rumus
berikut :
Perkolasi dan rembesan Untuk petak tersier,
jangka waktu yang
Pergantian lapisan air dianjurkan untuk
penyiapan lahan adalah ETc = Kc . ETo
1,5 bulan. Bila (4)
Curah hujan efektif.
penyiapan lahan Dengan :
terutama dilakukan
Penyiapan Lahan dengan peralatan mesin, Kc =
jangka waktu satu bulan Koefisien tanaman
Untuk perhitungan kebutuhan irigasi selama dapat dipertimbangkan.
penyiapan lahan, digunakan metode yang
dikembangkan oleh Van de Goor dan Zijlsha (1968). ETo=
Kebutuhan air untuk
Metode tersebut didasarkan pada laju air konstan pengolahan lahan sawah Evapotranspirasi
dalam lt/dt/ha selama periode penyiapan lahan dan (puddling) bisa diambil potensial (Penmann
menghasilkan rumus sebagai berikut : 200 mm. Ini meliputi
penjenuhan modifikasi) (mm/hari)
IR = Mek/(ek – 1) (1) di mana : (presaturation) dan
penggenangan sawah,
pada awal transplantasi
akan ditambahkan
IR = Kebutuhan air irigasi ditingkat persawahan
lapisan air 50 mm lagi.
(mm/hari)
Angka 200 mm di atas
M = Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air Perkolasi dan
mengandaikan bahwa
akibat evaporasi dan perkolasi di sawah yang sudah Rembesan
tanah itu "bertekstur
459 Lingkungan Vol.2.No.3,September 2014
Jurnal Teknik
Sipil dan
ISSN: 2355-374X
Priyonugroho,A.: Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah
Kabupaten Empat Lawang)
(n+1) (6)
R = (R1 + R2 +... + Rn)
Perkolasi adalah gerakan air ke bawah dari zona
tidak jenuh, yang tertekan di antara permukaan tanah (5)
sampai ke permukaan air tanah (zona jenuh). Daya di mana :
perkolasi (P) adalah laju perkolasi maksimum yang
dimungkinkan, yang besarnya dipengaruhi oleh R : curah hujan daerah
kondisi tanah dalam zona tidak jenuh yang terletak (mm)
antara permukaan tanah dengan permukaan air tanah.
n : jumlah titik-titik
Pada tanah-tanah lempung berat dengan karakteristik (pos-pos)pengamatan
pengelolahan (puddling) yang baik, laju perkolasi R
80
dapat mencapai 1-3 mm/ hari. Pada tanah-tanah yang R1, R2, ... Rn :curah hujan
lebih ringan laju perkolasi bisa lebih tinggi. = Curah hujan sebesar
di tiap titik pengamatan
(mm)
80%
Tabel 2. Harga Perkolasi dari berbagai Jenis Tanah
Hasil yang diperoleh
No. dengan cara ini tidak = Jumlah data
Macam Tanah berbeda jauh dari hasil
Perkolasi (mm/hr) yang didapat dengan = Rangking curah hujan
cara lain, jika titik yang dipilih
pengamatan itu banyak
dan tersebar merata di
seluruh daerah itu. Curah hujan efektif
1. Keuntungan cara ini
Sandy loam untuk padi adalah 70%
ialah bahwa cara ini dari curah hujan tengah
3-6 adalah obyektif yang bulanan yang
berbeda dengan umpama terlampaui 80% dari
cara isohiet, dimana waktu periode tersebut.
faktor subyektif tutut Untuk curah hujan
2. menentukan efektif untuk palawija
Loam (Sosorodarsono dan ditentukan dengan
2-3 kensaku : 2003). periode bulanan
(terpenuhi 50%)
Curah Hujan Efektif dikaitkan dengan tabel
ET tanaman rata-rata
Curah hujan efektif bulanan dan curah hujan
3.
ditentukan besarnya R80 rata-rata bulanan
Clay
1-2 yang merupakan curah
hujan yang besarnya (USDA(SCS),1696)
dapat dilampaui
sebanyak 80% atau Untuk padi :
dengan kata lain
Sumber : Soemarto, 1987. dilampauinya 8 kali
kejadian dari 10 kali
Penggantian Lapisan Air kejadian. Dengan kata Re padi = (R80 x 0,7)/
lain bahwa besarnya periode pengamatan
Penggantian lapisan air dilakukan setelah curah hujan yang lebih (7)
pemupukan. Penggantian lapisan air dilakukan Untuk palawija :
kecil dari R80
menurut kebutuhan. Jika tidak ada penjadwalan mempunyai
semacam itu, lakukan penggantian sebanyak 2 kali, kemungkinan hanya Re palawija =
masing-masing 50 mm (atau 3,3 mm/hari selama 1/2 20%. (R80 x 0,5)/ periode
bulan) selama sebulan dan dua bulan setelah pengamatan
transplantasi. Bila dinyatakan dengan (8)
rumus adalah sebagai Dikaitkan dengan tabel.
Curah Hujan
berikut : di mana :
Curah Hujan Rata-Rata

Cara rata-rata aljabar Re =


curah hujan efektif
Cara ini adalah perhitungan rata-rata aljabar curah (mm/hari)
hujan di dalam dan di sekitar daerah yang R80 =
bersangkutan. R80 =
curah
m = R80 x hujan dengan
kemungkinan
terjadi sebesar 80%
460
Jurnal Teknik
Sipil dan
ISSN: 2355- Lingkungan Vol.2.No.3,September 2014
374X
Priyonugroho,A.: Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah
Kabupaten Empat Lawang)
yang dikembangkan
Pola Tanam bersih air di sawah oleh Divisi Land and
(mm/hari) Water Development
Untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman, FAO berdasarkan
penentuan pola tanam merupakan hal yang perlu metode Penman-
ETc = Evaporasi Monteith, untuk
dipertimbangkan. Tabel dibawah ini merupakan tanaman (mm/hari)
contoh pola tanam yang dapat dipakai. merencanakan dan
mengatur irigasi.
= Perkolasi (mm/hari)
Tabel 3. Tabel Pola Tanam
CROPWAT
WLR = Penggantian dimaksudkan sebagai
Ketersediaan air untuk alat yang praktis untuk
lapisan air (mm/hari)
Pola tanam dalam satu menghitung laju
jaringan irigasi evapotranspirasi standar,
tahun Re = Curah hujan
efektif kebutuhan air tanaman
dan pengaturan irigasi
tanaman (Marica, 2000).
(mm/hari) Dari beberapa studi
1. didapatkan bahwa
Tersedia air Kebutuhan air irigasi model Penmann-
Padi – Padi – Palawija untuk padi adalah : Monteith memberikan
pendugaan yang akurat
cukup banyak sehingga FAO
IR = (10) merekomendasikan
penggunaannya untuk
pendugaan laju
di mana : evapotranspirasi standar
dalam menduga
2. IR = Kebutuhan air kebutuhan air bagi
Tersedia air irigasi (mm/hr) tanaman (Itenfisul.et.al.,
Padi – Padi – Bera 2003 ; Berengena dan
= Efisiensi irigasi secara Gavilan, 2005) (Tumiar,
dalam jumlah Bustomi, Agus : 2012).
keseluruhan

Kebutuhan air irigasi Pada laporan ini penulis


mencoba
cukup untuk palawija IR = (ETc membandingkan hasil
Padi – Palawija – Palawija – Re) / e perhitungan kebutuhan
air irigasi secara manual
Kebutuhan pengambilan dengan hasil
air pada sumbernya menggunakan software
3. DR =
Daerah yang CROPWAT version 8.0.
Padi – Palawija – Bera (11) Dari segi perhitungan,
perhitungan kebutuhan
cenderung air irigasi secara manual
berpedoman dengan
, Standar Perencanaan
Irigasi Kriteria
kekurangan air
Perencanan Bagian
Palawija – Padi – Bera
Jaringan Irigasi KP-01,
di mana : 2010 sedangkan
CROPWAT berpedoman
DR = Kebutuhan FAO karena memang
Sumber : S.K. Sidharta, Irigasi dan Bangunan Air, 1997. pengambilan air pada CROPWAT adalah
sumbernya (lt/dt/ha) software yang
Analisis Kebutuhan Air Irigasi dikembangkan oleh
FAO.
1/8,64 = Angka konversi
a. Kebutuhan bersih air di sawah untuk padi adalah : satuan dari mm/hari ke
lt/dt/ha Penggunan software
CROPWAT version 8.0
NFR = ETc + P + WLR – Re ini hanya sebatas sampai
(9) SOFTWARE CROPWAT
VERSION 8.0 menghitung kebutuhan
air irigasi saja dan tidak
di mana : sampai diluar dari hal
CROPWAT adalah tersebut. Berikut
NFR = Netto Field Water Requirement, kebutuhan decision support system beberapa penjelasan
tentang CROPWAT version 8.0. Data input yang software CROPWAT
dibutuhkan untuk version 8.0 adalah :
ISSN: 2355- Sipil dan
374X Lingkungan Vol.2.No.3,September 2014
461
Jurnal Teknik
Priyonugroho,A.: Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah
Kabupaten Empat Lawang)
Ketebalan pemberian air
Data metereologi berupa suhu udara maksimun dan R yang dikehendaki.
minimun, kelembaban relatif, lama penyinaran dan n

kecepatan angin untuk menentukan nilai = the net radiation Data yang dihasilkan
evapotranspirasi tanaman potensial (ETo) melalui dari analisis software
persamaan Penman-Monteith. CROPWAT version 8.0
berupa tabel dan grafik.
Rumus perhitungan evapotranspirasi potensial (ETo) Hasil analisis dapat
dilihat dalam bentuk
dengan menggunakan persamaan Penman-Monteith
interval harian, 10
adalah :
= the soil heat flux harian atau bulanan.
Data yang dihasilkan
(es – ea) = represents software CROPWAT
the vapour pressure version 8.0 antara lain :
deficit of the
∆– ρ Evapotranspirasi
air tanaman potensial, ETo
( – ) (mm/periode)
ρa = the main air
density at constant
Kc tanaman, nilai rata-
pressure
rata dari koefisien
λET = tanaman untuk setiap
cp = the specific periode.
heat of the air
Curah hujan efektif
= represents the slope (mm/periode), jumlah
(12) of the saturation vapour air yang masuk ke
pressure temperature dalam tanah.
relationship
Kebutuhan air tanaman,
= the psychometric CWR atau ETm
constant (mm/periode)
∆ γ
rs & ra =the (bulk) Kebutuhan air irigasi,
surface and IWR (mm/periode)
aerodynamic
resistances Total air tersedia, TAM
(mm)
Data curah hujan harian
(periode atau bulanan). Air yang siap digunakan
tanaman, RAM (mm)
Data tanaman berupa
tanggal penanaman,
koefisien tanaman (Kc), 3. METODOLOGI
fase pertumbuhan
PENELITIAN
tanaman, kedalaman
perakaran tanaman,
fraksi deplesi dan Adapun data-data yang
didapat dan digunakan
dalam perhitungan
luas areal tanam (0-
kebutuhan air irigasi
100% dari luas total
Daerah Irigasi Sungai
area).
Air Keban Daerah
Kabupaten Empat
Untuk penentuan jadwal Lawang antara lain :
irigasi (schedulling),
dibutuhkan data :
Data curah hujan
Dengan :
Tipe tanah yang
Data berasal dari data
meliputi total air
curah hujan yang
tersedia, kedalaman
tercatat di stasiun hujan
perakaran maksimum,
berada dalam cakupan
deplesi lengas tanah
areal irigasi tersebut
awal (% dari kadar
didapat dari BMKG
lengas total tersedia).
Stasiun Klimatologi
Kenten Palembang yang
meliputi : Data tersebut berupa
Data berasal dari data harian kecuali data
Stasiun Pendopo Lintang Kab. Empat Lawang BMKG Stasiun kecepatan angin yang
Klimatologi Kenten berupa data bulanan.
Stasiun Lahat Kab. Lahat Palembang berupa data
lama penyinaran Skema/Layout jaringan
Stasiun Pagar Alam Kota Pagar Alam matahari, kelembapan irigasi didapat dari PT.
udara, temperatur udara Cakra Jaya Persada
rata-rata harian dan sebagai konsultan
Data curah hujan berupa data curah hujan harian kecepatan angin dari teknik dan perencanaan
tahun 2008 sampai yang merencanakan
dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2012. dengan 2012. Irigasi Sungai Air
Keban.
Data Klimatologi
462 Lingkungan Vol.2.No.3,September 2014
Jurnal Teknik
Sipil dan
ISSN: 2355-374X
Priyonugroho,A.: Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah
Kabupaten Empat Lawang)
Kebutuhan air irigasi angin (km/hari, km/jam,
Tahap Analisis Penelitian (IR) untuk padi dan m/dt, mile/hari,
palawija dihitung. mile/jam)
Analisis data dibagi menjadi beberapa tahap antara
lain : Kebutuhan pengambilan Input data lama
air pada sumbernya penyinaran matahari
Analisis Klimatologi Kebutuhan pengambilan (jam atau %)
(DR) adalah jumlah
kebutuhan air irigasi Otomatis ETo terkakulasi
Menentukan besarnya nilai evapotranspirasi Daerah dibagi dengan efisiensi
Irigasi Sungai Air Keban menggunakan metode dan hasil langsung
irigasinya. tampil.
Penman Modifikasi karena data-data yang didapat
sesuai dengan metode ini.
Analisis Selanjutnya klik icon
Menggunakan Rain
Analisis Curah Hujan SOFTWARE CROPWAT

Menentukan curah hujan rata-rata tengah bulanan. Input data curah hujan
VERSION 8.0
Perhitungan curah hujan rata-rata menggunakan
metode rata-rata aljabar periode 10 tahun terakhir. Data total hujan tiap
Tahap analisis bulan dari Bulan Januari
pemakaian software s/d Desember.
Menentukan curah hujan efektif besarnya R80 CROPWAT
kemudian menentukan curah hujan efektif untuk
Pilih dan isikan metode
version 8.0 yaitu : perhitungan, option-(1)
padi dan palawija Fixed Percentage (70%
Jalankan software untuk perhitungan padi),
3. Perhitungan kebutuhan air irigasi CROPWAT version 8.0
(4) USDA soil
Penyiapan lahan Klik icon climate/ETo conservation service
(untuk perhitungan
Menentukan kebutuhan air selama penyiapan lahan palawija).
Input data klimatologi
berupa :
Koefisien tanaman Otomatis curah hujan
efekrif terkakulasi dan
Input data country,
Menentukan koefisien tanaman berdasarkan Tabel. hasil langsung tampil.
negara dimana data
klimatologi berasal.
Penggunaan konsumtif Selanjutnya klik icon
Cropp.
Input data station,
Menentukan penggunaan konsumtif tanaman / stasiun klimatologi
jumlah air yang dipakai tanaman pencatat. Input data tanaman
(mengambil dari data
base FAO – Rice),
Perkolasi Input data latitude,
kemudian editing
tinggi tempat stasiun
tanggal awal tanam.
Menentukan daya perkolasi pada areal irigasi pencatat.
nilainya diambil dari Tabel.
Selanjutnya klik icon
Input data
soil.
Penggantian lapisan air longitude,letak lintang
(Utara/Selatan)
Input data tanah
Penggantian lapisan air dilakukan menurut (mengambil dari
kebutuhan. Jika tidak ada penjadwalan semacam itu, Input data temperatur database FAO –
lakukan penggantian sebanyak 2 kali, masing-masing maksimum dan
50 mm (atau 3,3 mm/hari selama 1/2 bulan) selama minimum (oC/OF/OK)
Medium).
sebulan dan dua bulan setelah transplantasi.
Input data kelembapan Selanjutnya klik icon
Kebutuhan air tanaman relatif (%, mm/Hg, kpa, CWR untuk melihat
mbar) hasil analisis kebutuhan
Kebutuhan bersih air di sawah (NFR) dihitung. air irigasi.
Input data kecepatan
463
ISSN: 2355- Jurnal Teknik
374X Sipil dan
Lingkungan Vol.2.No.3,September 2014
Priyonugroho,A.: Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah
Kabupaten Empat Lawang)
= f(T) x f(ed) x f(n/N)
4. HASIL DAN PEMBAHASAN (1-W)
= tekanan uap air nyata
Perhitungan Evapotranspirasi Faktor berat sebagai (mbar)
pengaruh angin dan
Dalam mencari nilai evapotranspirasi dihitung
menggunakan rumus perhitungan evapotranspirasi
potenial (ETo) dengan menggunakan Metode kelembaban
f(u)
Penman Modifikasi (Persamaan 13.) karena adanya
=
data-data yang mendukung.
Faktor yang tergantung Tabel 4. Rekapitulasi
dari kecepatan Perhitungan
Evapotranspirasi
ETo
= c .(W. Rn+(1–W).f(u).(ea–ed)) angin / fungsi relatif
(13) angin
ETo
= Evapotranspirasi acuan (mm/hari)
= 0,27 x (1 + U2/100)

= Faktor penyesuaian kondisi cuaca akibat siang dan


malam dimana U2 merupakan
kecepatan angin selama
24 jam dalam km/hari
W = Faktor yang mempengaruhi

penyinaran matahari (mengacu

Tabel Penman hubungan antara


diketinggian 2 m.
temperatur dengan ketinggian)

Rn = Radiasi penyinaran matahari

(mm/hari) N0.
Perhitungan
Satuan

Rn = Rns – Rn1

Rns = Harga netto gelombang pendek ea

Rn1 = Harga netto gelombang panjang = Tekanan uap jenuh


(mbar)

Rns = Rs (1-α)

Rs = Radiasi gelombang pendek

= Koefisien pemantulan = 0,25

ed
Rs
= ( 0,25 + 0,5 (n/N) ) Ra
n/N = Tekanan uap nyata
= Lama penyinaran matahari (mbar)
Ra
Jan
= Radiasi extra terresial (berdaarkan lokasi Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ag
Sep

stasiun pengamatan) Okt


Nov
Des
Rn1
= 2,01 x 109 . T4 (0,34 – 0,044 ed0,5) (0,1 + (ea–ed) 1
Tekanan
= Perbedaan tekanan
uap air jenuh dengan
0,9 n/N)
0,63
0,58
0,53 0,58
0,60 0,63
(ed) 0,65 0,65
0,56
0,51
0,58

Angin f(u)

Uap Jenuh
mbar

34,6134,8235,5736,8337,8937,0436,1636,6737,5936,6236,2535,15

3
Perbedaan

(ea)

5
Faktor W

Tek. Uap 0,75


mbar 0,75
4,75 0,75
4,47 0,75
4,78 0,75
2 5,51 0,75
Tekanan 6,34 0,75
6,16 0,75
6,41 0,75
7,13 0,75
7,22 0,75
6,22 0,75
5,29
4,56

Air (ea-ed)

Uap Nyata
mbar

29,8630,3530,7931,3231,5530,8829,7529,5430,3730,4030,9630,59

6
4 Faktor (1-
Fungsi
km/hari
0,65 0,25
0,25 15,4 0,47
0,25 15,4 0,37
0,25 15,4
0,25 15,4
0,25 15,4
0,25 15,4
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25 Terrestial

W)

Radiasi

(Ra)

Radiasi

9
Gel.
mm/hari
8 7,16
n/N 7,25
7,61
8,40
0,43 8,67
7 0,44 8,74
Extra 0,49 8,70
mm/hari 0,59 9,13
15,4 0,63 8,51
15,4 0,64 8,15
15,4 0,63 7,44
15,4 0,69 6,73
15,4 0,61
15,4 0,56
Pendek

10
Netto Gel.
mm/hari
5,37
5,44
5,71
6,30
6,51
6,55
6,53
6,85
6,38
6,11
5,58
5,05

Pendek

12
Koreksi

(Rns)

(Rs)

Uap Nyata

11 0,1
Koreksi 0,1
0,1
0,1
15,9 0,1
15,9 0,1
15,9 0,1
Radiasi 16,1 0,1
16,1 0,1
16,1 0,1
16,1 0,1
16,1 0,1
16,1
16,1
16,1
15,9
f(ed)

Suhu f(T)
15
Radiasi
mm/hari
4,59
14 4,65
Gel. 4,85
mm/hari 5,28
0,78 5,44
13 0,79 5,47
Fungsi 0,86 5,45
1,02 5,69
1,07 5,35
1,08 5,14
1,07 4,74
1,15 4,35
1,04
0,97
0,84
0,69
Netto (Rn)

Panjang

Penyinaran

0,49
0,50
0,54
0,63
0,66
0,67
0,67
0,72
0,64
0,60
0,52
0,44

f(n/N)

16
Faktor

0,92
0,92
(Rn1) 0,82
0,87
0,95
0,87
Radiasi N. 0,96
0,96
0,96
0,87
0,82
0,82

Koreksi (C)
3,22

(ETo)

17
Evaporasi

Sumber : Hasil
Perhitungan

Curah Hujan Rata-


Rata

Curah hujan rata-rata


dihitung dengan metode
aljabar. Metode ini
dipilih dengan alasan
Potensial bahwa cara ini ialah
mm/hari
3,88
obyektif yang berbeda
3,85 dengan umpama cara
3,55
4,08 isohiet, dimana faktor
4,75
4,38
subyektif turut
4,89 menentukan
5,21
4,98 (Sosrodarsono dan
4,11
3,47
Takeda, 2003).
ISSN: 2355- Sipil dan
374X Lingkungan Vol.2.No.3,September 2014
464
Jurnal Teknik
Priyonugroho,A.: Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat
Lawang)

Tabel 5. Rekapitulasi Urutan Data Curah Hujan Rata-

Bulan
Periode
R
80

50%

Re

ET0

Re Palawija

R80

mm/bulanmm/hari
mm/bulan
mm/bulan
mm/hari
Rata

dari
yang
Terbesar
sampai
yang
Terkecil
dan

Jan
1

129,30

64,65

120,57

3,88

120,27

85,00

2,74
2

111,83

55,92

2,74
Ranking yang Dipilih

Feb
1

105,07

52,53

73,37

3,85

107,90

52,00

1,86
2

41,67

20,83

1,86
Mar
1

75,67
37,83

70,92

3,55

110,14

52,00

1,68

Bulan

Periode

Curah Hujan peringkat ke-

66,17

33,08
1,68

6
7
8

9
10

Apr
1

93,67

46,83

91,67

4,08

122,52

62,00

2,07

Jan

1
268,33

252,33

168,13

165,00
159,33

156,33
135,00
129,30
112,33
57,00

2
89,67

44,83

2,07
2
220,67

188,00

180,67

179,00
147,67

140,67
137,67
111,83
98,67
30,83

Mei
1

53,63

26,82

56,90

4,75

147,17

49,00

1,58
Feb

1
339,00

222,67

214,00

210,10
179,67

152,67
138,33
105,07
75,50
33,67

60,17

30,08
1,58
2
325,17

239,67

175,33

159,33
148,33

145,97
71,67
41,67
35,67
30,00

Jun
1

39,00

19,50

27,27

4,38

131,45

20,00

0,67
Mar

1
198,00

186,17

177,00

148,33
138,33

94,00
87,00
75,67
45,83
26,67

15,53

7,77
0,67
2
188,33

164,33

148,00

135,67
135,17

135,00
109,00
66,17
49,00
26,13

Jul
1

51,67

25,83

40,68

4,89

151,71

31,00

1,00
Apr

1
159,00

150,33

148,00

144,83
138,33

120,00
117,67
93,67
93,33
70,67

29,70

14,85
1,00
2
254,67

185,00

150,07

137,67
133,00

117,00
92,67
89,67
81,67
70,00

Ag
1

23,00

11,50

25,83

5,21

156,41

21,00

0,68
213,67
Mei

161,67

152,00

139,33
79,67

73,00
62,87
53,63
42,00
38,67

28,67

14,33
0,68
2
176,33

115,67

108,00

81,33
75,47

75,00
62,67
60,17
42,00
25,00

Sep
1

51,33

25,67

39,33

4,98

149,35

31,00

1,03
Jun

1
105,00

95,00

79,00

76,00
72,67

68,33
50,33
39,00
38,67
21,30

27,33

13,67

1,03
2
117,00

69,00

62,67

57,33
44,00

33,17
27,00
15,53
14,67
13,67

Okt
1

90,67

45,33

100,00

4,11

127,39

70,00

2,26
Jul

1
135,33

131,67

83,00

77,33
69,00

67,40
61,33
51,67
48,33
31,03

109,33

54,67

2,26
2
119,33

84,67

59,10

52,33
51,33

45,67
38,33
29,70
23,00
18,33
Nov
1

91,67

45,83

117,50

3,47

104,07

73,00

2,43
124,30
Ag

77,33

63,00

53,00
41,33

24,67
24,33
23,00
15,50
11,00

143,33

71,67

2,43
2
151,33

144,33

111,57

105,67
66,33

60,00
29,00
28,67
15,10
13,43

Des
1

83,67

41,83

93,33

3,22
99,86

59,00

1,90

Sep
1
115,67

92,33

85,67

84,33
68,00

67,00
60,03
51,33
42,67
12,67

103,00

51,50

1,90
2
153,33

107,00

99,33

93,67
89,00

56,00
53,67
27,33
13,67
11,90
Sumber : Hasil Perhitungan
Okt

1
294,33

150,13

141,43

122,00
97,00

94,33
92,00
90,67
82,00
42,33
2
180,33

154,33

151,63

147,33
128,33

123,50
119,33
109,33
108,00
92,00
Nov

1
155,00

141,12

140,33

122,33
110,00

106,67
92,00
91,67
90,57
85,33
2
339,33

288,33

197,63

192,67
185,53

173,33
158,33
143,33
127,33
112,00

Perhitungan Kebutuhan Air Persiapan Lahan

Des

1
217,33

209,33

209,33

187,80
187,67
175,33
101,57
83,67
75,33
55,33

2
249,33

196,33

184,33

152,00
144,77

131,33
117,83
103,00
76,00
30,33
Keterangan : curah hujan dalam mm
Sumber : Hasil Perhitungan
•
Contoh perhitungan kebutuhan air pengolahan

lahan pada bulan Januari :

Curah Hujan Efektif


a.
Mencari harga evaporasi terbuka yang diambil

Menghitung
curah
hujan
efektif
untuk
padi

1,1 ETo selama penyiapan lahan (Eo)

sebesar 70% dari R80 dari waktu dalam suatu periode

Eo = ETo x 1,1 = 3,88 x 1,1 = 4,27 mm/hr

sedangkan untuk curah hujan efektif

palawija sebesar

b.
Perkolasi
50% dan dikaitkan dengan Tabel. ET tanaman rata-rata

P = 2 mm/hr
bulanan
dan

curah
hujan
rata-rata
bulanan

c.
Mencari harga kebutuhan air untuk mengganti

(USDA(SCS),1696).

kehilangan air akibat evaporasi dan perkolasi di


sawah yang sudah dijenuhkan (M)

Tabel 6. Rekapitulasi Curah Hujan Efektif untuk Padi

M = Eo + P = 4,27 + 2 = 6,27 mm/hr

Re Padi

d.
Jangka waktu penyiapan lahan
Bulan
Periode

R
80

70%

mm/hari
R
80
T = 45 hari

Jan
1

129,30

90,51

6,03
2

111,83

78,28

4,89
Feb
1

105,07

73,55

4,90

e.
Air

yang dibutuhkan

untuk
penjenuhan

41,67

29,17

2,24

Mar
1

75,67
52,97

3,53

ditambah dengan 50 mm

66,17

46,32

2,89
Apr
1

93,67

65,57

4,37

S = 250 + 50 = 300 mm
2

89,67

62,77

4,18
Mei
1
53,63
37,54
2,50

60,17

42,12

2,63

f.
Konstanta
Jun
1
39,00
27,30
1,82

15,53

10,87

0,72

k = M.T/ S
Jul
1

51,67

36,17

2,41
2

29,70

20,79

1,30

= 6,27 . 45 / 300 = 0,94


Ag
1

23,00

16,10
1,07

28,67

20,07

1,34

Sep
1
51,33

35,93

2,40

g.
Kebutuhan air irigasi untuk penyiapan lahan

27,33

19,13

1,28

1
90,67
63,47
4,23
k
k

Okt
IR

= Me /(e

– 1)

109,33

76,53

4,78
Nov
1

91,67

64,17

4,28
= 6,27.e
0,94
/(e
0,94

1)

143,33

100,33

6,69
Des
1

83,67

58,57

3,90

= 10,29 mm/hr

103,00
72,10

4,51
Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 8. Rekapitulasi Perhitungan Kebutuhan Air


Tabel 7.
Rekapitulasi Curah
Hujan Efektif

Untuk

untuk Persiapan Lahan


No.
Parameter
Satuan
Bulan

Palawija
Jan

Feb

Mar
Apr

Mei

Jun
Jul

Ag
Sep
Okt
Nov
Des

Eto

mm/hari

3,88

3,85

3,55
4,08

4,75
4,38
4,89
5,21
4,98
4,11
3,47
3,22
ISSN: 2355-374X
465

Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan


Vol.2.No.3,September 2014
Priyonugroho,A.: Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat
Lawang)

2
Eo

mm/hari
4,27

4,24
3,91
4,49
5,22
4,82

5,38
5,74
5,48
4,52
3,82
3,54
7.

Kebutuhan Pengambilan Air Pada Sumbernya

3
P

mm/hari
2

2
2
2
2
2

2
2
2
2
2
2
4
M

mm/hari
6,27

6,24
5,91
6,49
7,22
6,82

7,38
7,74
7,48
6,52
5,82
5,54

$,#"
5
T

hari
45

45
45
45
45
45

45
45
45
45
45
45
DR
=
,

6
S

mm
300

300
300
300
300
300

300
300
300
300
300
300

7
K

0,94

0,94
0,89
0,97
1,08
1,02

1,11
1,16
1,12
0,98
0,87
0,83
= 0,38 l/dt/ha

8
IR

mm/hari
10,29
10,24
10,03
10,45
10,93
10,67
11,01
11,27
11,1
10,44
10,02
9,82

Sumber : Hasil Perhitungan

*) 1/8,64 = Angka konversi satuan dari mm/hari


ke lt/dt/ha
Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi

Untuk hasil perhitungan kebutuhan air irigasi untuk

Kebutuhan Air
Irigasi
yang
diambil
untuk

padi selengkapnya tiap periode dapat dilihat pada Tabel


Daerah Irigasi Sungai Air Keban adalah periode harian

9.
tengah bulanan.
Untuk tata
guna lahan di daerah ini masih di

Tabel
9. Rekapitulasi Kebutuhan Air Irigasi Pola

dominasi oleh tanaman kopi, tetapi sebagian besar juga

Tanam

Padi-Padi dimulai Awal Bulan November

tanaman padi. Untuk padi ditanam di areal persawahan

dengan Luas Daerah Irigasi 1370 Ha

sedangkan kopi memiliki areal tersendiri. Pola tanam


Musim
Padi

masyarakatnya adalah padi-padi dengan musim tanam

Tanam

ETo

WLR

Re
Koef. Tanaman

Etc

NFR
IR
DR

Bulan
Periode
Hari
2 kali dalam setahun dengan jenis padi varietas biasa

(mm/hr)
(mm/hr)
(mm/hr)
(mm/hr)
c1
c2
c3
c
(mm/hr)
(mm/hr)
(mm/hr)
(lt/dt/ha)(m
3
/dt)

•
Contoh Perhitungan kebutuhan air irigasi padi

15

2
4,28
LP

LP
10,02

7,74
11,91
1,38

1,89

NOV

3,47

15

6,69
1,1
LP

LP
10,02

5,33
8,20
0,95

1,30

dimulai awal tanam


pada
Bulan
November

3,47
1

15

3,90
1,1
1,1
LP
LP
9,82

7,92
12,18
1,41

1,93
periode 1:

DES

3,22
2

16

1,1

4,51
1,1
1,1
1,1
1,10
3,54
2,14
3,29
0,38

0,52

1.
ETc = IR pengolahan lahan = 10,02 mm/hr

3,22

15

1,1

6,03
1,1
1,1
1,1
1,10
4,27

1,33
2,05
0,24

0,33
JAN

3,88

2.
P

= 2 mm/hr

16

2,2

4,89
1,1
1,1
1,1
1,10
4,27

3,57
5,50
0,64

0,87
3,88
3.
WLR
=0

15

1,1

4,90
1,05
1,1
1,1
1,08
4,17

2,37
3,65
0,42

0,58

FEB

3,85
4.
Re padi
= 4,28 mm/hari

13
3,85

1,1

2,24
0,9
1,05
1,1
1,02
3,92

4,77
7,35
0,85

1,16
5.
NFR
= 10,02 + 2 + 0 – 4,28 = 7,74 mm/hr

15

3,53
0
0,9
1,05
0,65
2,31

0,78
1,20
0,14

0,19

3,55
MAR

6.
IR

=
,
2

16

2,89

0
0,9
0,45
1,60

0,70
1,08
0,13

0,17
3,55

,!
1

15

4,37
0
0,00
0,00

-2,37
-3,65
0,00

0,00

= 11,91 mm/hr
APR

4,08

15

4,18
LP

LP
10,45

8,27
12,72
1,47

2,02
4,08
7.
Kebutuhan Pengambilan Air Pada Sumbernya

15

2,50
1,1
LP

LP
10,93

10,43
16,04
1,86

2,4
,"

MEI

4,75
DR

16

2,63
1,1
1,1
LP
LP
10,93

10,30
15,84
1,83

2,51
,
4,75
1

15

1,1
1,82
1,1
1,1
1,1
1,10
4,82

6,10
9,38
1,09

1,49

= 1,38 l/dt/ha
JUN

4,38

15

1,1

0,72
1,1
1,1
1,1
1,10
4,82

7,20
11,07
1,28

1,76
*) 1/8,64 = Angka konversi satuan dari

4,38
II

15

2,2

2,41
1,1
1,1
1,1
1,10
5,38

7,17
11,03
1,28

1,75
mm/hari ke l/dt/ha

JUL

4,89
2

16

1,1

1,30
1,05
1,1
1,1
1,08
5,30

7,10
10,93
1,26

1,73
4,89

•
Contoh Perhitungan kebutuhan air irigasi padi

15

1,1

1,07
0,9
1,05
1,1
1,02
5,30

7,33
11,27
1,30

1,79
AG

5,21

untuk bulan

yang lain yaitu


Bulan
Desember

15

1,34
0
0,9
1,05
0,65
3,39

4,05
6,23
0,72

0,99
5,21
periode 2

15
4,98

2,40

0
0,9
0,45
2,24

1,84
2,84
0,33

0,45
SEP

1.
ETc

= Kc. ETo = 1,1 x 3,22 = 3,54 mm/hr

15

1,28

0
0,00
0,00

0,72
1,11
0,13

0,18
4,98
2.
P

= 2 mm/hr

15

4,23
-
-
-
-
-

-
-
-

OKT

4,11
3.
WLR
= 1,1 mm/hr

16

4,78
-
-
-
-
-

-
-
-

-
4,11

4.
Re padi
= 4,51 mm/hari

Sumber : Hasil Perhitungan


5.
NFR
= 3,54 + 2 + 1,1 – 4,51 = 2,14 mm/hr

Perhitungan

Evapotranspirasi

dengan

6.
IR

=
#,

CROPWAT
,!
= 3,29 mm/hr

ISSN: 2355-374X
466

Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan

Vol.2.No.3,September 2014
Priyonugroho,A.: Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah
Kabupaten Empat Lawang)

Memulai input data meteorologi berupa lama sesuai perhitungan manual


penyinaran matahari, kelembapan udara, temperatur yang menggunakan jenis
udara maksimum dan minimum serta kecepatan padi varietas biasa karena
angin. ETo otomatis terkakulasi. keterbatasan sumber
tinjauan pustaka, sehingga
menggunakan data default
Tabel 10. Rekapitulasi Perhitungan Evapotranspirasi
dari data base FAO.
(Perhitungan CROPWAT)
Untuk padi (rice) dari
Bulan
data base FAO, lama dari
Jan pengolahan lahan sampai
Feb
Mar panen 150 hari dengan
Apr
Mei
lama pengolahan lahan 30
Jun hari di awal.
Jul
Ag Sumber : Hasil Perhitungan
Sep
Okt
CROPWAT Data tanah mengambil
Nov
Des
dari database FAO (open-
Perhitungan Curah Hujan FAO-Medium). Medium
Efektif dengan diambil karena tanah pada
penelitian ini berada pada
CROPWAT level medium.

Data hujan yang di input Input data pun selesai


adalah data curah hujan R80 kemudian dilanjutkan
(rata-rata) dalam periode per dengan kalkulasi
bulan. perhitungan kebutuhan air
irigasi dengan mengklik
icon CWR dan hasilnya
Untuk curah hujan efektif terlihat pada Tabel 12.
padi, input data R80 per bulan
kemudian klik option-Fixed
Percentage(70%).
Tabel I2. Rekapitulasi
Eto Kebutuhan Air Irigasi
4,87
4,85
Untuk palawija, curah hujan Pola Tanam Padi-Padi
4,66
4,45
R80 per bulannya telah dimulai Awal Bulan
4,38 dikalikan dengan 50% November dengan Luas
4,24
4,30 kemudian klik option-USDA Daerah Irigasi 1370 Ha
4,60
4,94
soil conservation service. (Perhitungan
4,63
4,36
4,56 Curah hujan efektif (Eff rain) CROPWAT)
otomatis terkakulasi.
Untuk tahap untuk lebih
Apr Okt analisis memahami
128,30 140,00
Tabel 11. Rekapitulasi Curah Hujan 4,28 4,52 kebutuhan air, dan
78,20 84,00
Efektif untuk Padi dan Palawija 2,61 2,71 selanjutnya menginput
(Perhitungan CROPWAT) input data data
Mei Nov koefisien
79,70 164,50
Bulan 2,57 5,48 tanaman, awal Musim
Bulan
Re Padi 51,80 95,10 tanam dan Periode
Re Palawija 1,67 3,17 IR
tanah.
Jun Des DR
38,10 130,70
mm/bulan 1,27 4,22 Data tanaman
mm/hari 26,10 79,40 mengambil
mm/bulan 0,87 2,56
mm/hari dari data base Tanam
Jul FAO (open-
Sumber : Hasil
Jan
168,90
56,90
1,84 Perhitungan FAO-Rice),
5,45 38,00 CROPWAT kemudian (mm/dec)
97,30 1,23
3,14 editing tanggal mm/hr
(lt/dt/ha)
Ag
awal tanam.
Feb 36,90 Data tanaman 3

102,70 1,19 Analisis ini merupakan


3,67 24,70
64,80 0,80 Kebutuhan Air data default
2,31 Irigasi dengan untuk padi
Sep
Mar 55,10 dari FAO.
99,30 1,84 CROPWAT Penulis
3,20 36,80
62,90 1,23 kesulitan
2,03
0,08 JUN 0,34
2
I 34,50
JAN 0,10 3,45
2 0,40
0,00
(m /dt) 0,00
0,00 0,55 1
-
-
0,00 1 -
0,00
0,00
1 0,00 -
0,00 3
0,00 31,30
0,00 0,00 3,13
3 0,36
3,60 SEP
0,00 0,36 2
0,04 0,50 -
APR -
2 -
0,06 50,80
NOV 5,08
2 0,59 -
49,90
4,99 1
0,58 0,81 26,40
2,64
1 0,31
0,79 11,10
1,11 3
0,13 0,42 -
-
3 -
0,18 105,30
10,53
3 1,22 JUL -
98,00 2
9,80 23,90
1,13 FEB 1,67 2,39
2 0,28
19,30
1,55 1,93
0,22 0,38 1
-
-
0,31 1 -
16,60
1,66
1 0,19 -
4,30 3
0,43 32,30
0,05 0,26 3,23
3 0,37
8,10 OKT
0,07 0,81 2
0,09 0,51 -
MEI -
2 -
0,13 21,90
DES 2,19
2 0,25 -
9,90
0,99 1
0,11 0,35 31,90
3,19
1 0,37
0,16 15,50
1,55 3
0,18 0,51 -
-
3 -
0,25 30,10
3,01
3 0,35 AG -
10,30 2
1,03 33,70
0,12 MAR 0,48 3,37
2 0,39
Sumber :
13,30 Hasil
0,16 1,33
0,15 0,53
Perhitungan
CROPWAT
0,21 1
30,30
3,03
1 0,35
0,00 3
0,00 21,60
0,00 0,48 2,16
Pembahasa
3 0,25 n
6,50
0,00 0,65 II
ISSN: 2355- 467 Sipil dan n
374X Jurnal Teknik Lingkunga Vol.2.No.3,September 2014
Priyonugroho,A.: Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah
Kabupaten Empat Lawang)
Nilai Curah Hujan

Manual
tengah

Bulan

6,034,894,902,243,532,894,374,182,502,631,820,722,411,301,071,342,401,284,234,784,286,693,904,51

Perhitungan
Periode

(Konsep
bulanan

Efektif Padi (Re


Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ag
Sep
Okt
Nov
Des

Padi) mm/hr
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2

Perhitungan
Periode

CROPWAT

5,45
3,67
3,20
4,28
2,57
1,27
1,84
1,19
Kp-01) 1,84
4,52
5,48
4,22

version 8.0
bulanan
Sumber : Hasil
Perhitungan

Pada perhitungan curah


hujan efektif, konsep
perhitungan sama,
hanya berbeda waktu
Manual periode khusus untuk
3,88
3,85 padi. Pada perhitungan
3,55
4,08 manual periode yang
4,75 diambil adalah periode
4,38
4,89 tengah bulanan
5,21
4,98 sedangkan pada
4,11
3,47
perhitungan dengan
3,22 menggunakan software
(Konsep Kp-01)
CROPWAT version 8.0
periodenya adalah
Pada perhitungan evapotranspirasi dengan manual periode bulanan
konsep KP-01 menggunakan metode Penman (default). Untuk
Modifikasi dan penggunaan metode ini juga palawija periode sama-
dikarenakan data yang mendukung sedangkan pada sama per bulan.
perhitungan evapotranspirasi dengan software
CROPWAT version 8.0. konsep perhitungannnya
Tabel 14. Rekapitulasi
menggunakan metode Penman-Monteith. Pada
Perbandingan Nilai
manual menggunakan data rata-rata setiap data
Hasil Perhitungan Curah
klimatologi berupa data lama penyinaran matahari,
Hujan Efektif secara
kelembapan udara, temperatur udara rata-rata dan
Manual
kecepatan angin. Untuk software CROPWAT version
8.0 juga menggunakan data rata-rata kecuali untuk
input data temperatur udara berupa data temperatur (Konsep KP-01) dan
maksimum dan minimum. Perhitungan dengan Menggunakan
software
Hasil Perbedaannya dapat dilihat pada tabel di bawah
ini : CROPWAT version 8.0

Tabel 13. Rekapitulasi Perbandingan Nilai Hasil


Perhitungan Evapotranspirasi secara Manual
(Konsep KP-01) dan dengan Menggunakan software Nilai Curah Hujan

CROPWAT Version 8.0

Nilai
Bulan

Efektif Palawija (Re


Jan
Feb
CROPWAT MarAprMei
4,87 Jun
4,85 Jul
4,66 Ag
Bulan
4,45 Sep
4,38 OktNov
4,24 Des
4,30
4,60
4,94 Palawija) mm/hr
4,63
4,36
4,56
version 8.0
Evapotranspirasi
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ag
Sep
Okt
Nov
Des
Perhitungan
Tanam
Periode
Perhitungan
Periode
DR (m /dt)
Tanam

Periode
DR (m /dt)
version 8.0
bulanan

0,00

Manual 1
1,89

2,741,861,682,071,580,671,000,681,032,262,431,90

Sumber : Hasil
Perhitungan
(Konsep

Pada perhitungan
kebutuhan air irigasi,
peraturan KP-01 diharuskan
periode tengah bulanan
sedangkan CROPWAT 10 NOV
harian. Penulis kesulitan
menginput data jenis 2
tanaman ke dalam
CROPWAT yang harusnya 0,79
bulanan sesuai di lapangan karena
kurangnya tinjauan pustaka
dan literatur yang didapat
untuk menginputnya
sehingga menggunakan data
jenis padi yang telah ada
(default) dalam CROPWAT.

Tabel 15. Rekapitulasi


Perbandingan Nilai
Hasil Perhitungan
Kebutuhan Air Irigasi
secara Manual (Konsep
Kp-01)
KP-01) dan dengan
Menggunakan software
CROPWAT version 8.0 2
1,30

Perhitungan CROPWAT
Perhitungan Manual

Bulan

version 8.0

(Konsep Kp-01)

Perhitungan
Periode
Musim

3,142,312,032,611,670,871,230,801,232,713,172,56
3
Musim
3

1,55
3
CROPWAT
JAN
I
2

0,00

3 I

0,16 2
0,87

0,07

3
1
1,93
0,06

DES

1
2

0,00
0,16

1
0,33

2
0,52
1
0,18

1
0,58 3

0,10

FEB
1

2
0,25

0,31

1
0,19

2
1,16
MAR

1
2

0,00
0,21

1
0,00

0,13

2
0,17

APR
II
2

0,81
2
2,02

II

MEI

3 1 2

1,67 0,26 0,35

1
2,54

ISSN: 2355- Sipil dan


374X Lingkungan Vol.2.No.3,September 2014
468
Jurnal Teknik
Priyonugroho,A.: Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah
Kabupaten Empat Lawang)
2
1,76

2
1,73

2
2,51

3
0,48

3
0,50

3
0,51

1
0,48

1 1
1,49 0,42

1 1
1,75 0,51

1
1,79

JUN

2
0,55 JUL

2
0,38 AG

2
0,53
2
0,99
2
0,18
2
-

3
0,34
3
-
3
-

1 Sumber : Hasil
-
1 Perhitungan
-
1
0,45
1 5. KESIMPULAN
-

Dengan luas wilayah


Daerah Irigasi Sungai
Air Keban sebesar 1370
ha dengan kebutuhan air
irigasi pola tanam padi-
padi dimulai awal
pengolahan lahan pada
awal Bulan November
maka pada perhitungan
SEP
manual (konsep KP-01)
OKT kebutuhan air irigasi
2
- maksimum didapat
sebesar 3,12 m3/dt
2
-
sedangkan CROPWAT
sebesar 1,67 m3/dt.
Untuk minimum pada
manual (konsep KP-01)
sebesar 0,26 m3/dt sedangkan CROPWAT sebesar Doorenbos, J and Pruitt, (BAB IV. Aplikasi
W. O.. 1977. FAO CROPWAT 8). Fakultas
0,06 m3/dt.
IRRIGATION AND Pertanian.
DRAINAGE PAPER 24
Kebutuhan maksimum (KP-01) terjadi pada awal Guidlines for predicting Purwanto dan Ikhsan,
tengah bulan pertama Bulan Mei sedangkan crop water Jazaul. 2006. Analisis
CROPWAT terjadi pada 10 hari terakhir Bulan April. requirements. FOOD
Kebutuhan Air Irigasi
Untuk minimum (KP-01) terjadi tengah bulan kedua AND AGRICULTURE
Pada Daerah Irigasi
Bulan Maret sedangkan CROPWAT terjadi 10 hari ORGANIZATION OF
Bendung Mrican. Jurnal
terakhir Bulan Januari. THE UNITED Ilmiah Semesta
NATIONS, Rome. Teknika. Jurusan Teknik
Pada perhitungan CROPWAT, penulis kesulitan Sipil, Universitas
menginput data jenis padi atau tanaman ke dalam Monica S. 2013. Muhammaddiyah
CROPWAT yang harusnya sesuai di lapangan karena Analisis Kebutuhan Air Yogyakarta. Vol. 9, No.
kurangnya tinjauan pustaka dan literatur yang didapat Irigasi Pada 1, 206:83 – 93.
untuk cara menginputnya sehingga menggunakan
data jenis padi atau tanaman yang telah ada (default)
Daerah Irigasi Richard G. Allen, Luis
dalam CROPWAT.
Tugumulyo Kabupaten S. Pereira, Dirk Raes,
Musi Martin Smith. 1998.
Ucapan terima kasih banyak disampaikan kepada FAO IRRIGATION AND
Bapak Ir. H. Arifin Daud, M.T., dan Bapak DRAINAGE PAPER
Rawas Sumatera
M.Baitullah Al-Amin S.T., M.Eng. selaku No.56 Crop
Selatan. Arsip Laporan
pembimbing tugas akhir atas bimbingannya untuk Evapotranspiration
Tugas
penelitian ini. (guidlines for
Akhir Perpustakaan computing crop water
DAFTAR PUSTAKA requirements). FOOD
Jurusan Teknik Sipil
AND AGRICULTURE
Anonim. ____. EXAMPLE OF THE USE OF ORGANIZATION OF
Universitas Sriwijaya. THE UNITED
CROPWAT 8.0.
NATIONS, Rome
Peraturan Pemerintah
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. 2010. Standar
Republik Indonesia No. Sidharta, SK. 1997.
26 tahun 2006 tentang Irigasi dan Bangunan
Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan Irigasi. Air.
Bagian Jaringan Irigasi KP - 01. Prijono, Sugeng. ____. Gunadarma, Jakarta.
Irigasi dan Drainase
469
Jurnal Teknik
UCAPAN TERIMA KASIH Sipil dan
ISSN: 2355- Lingkungan Vol.2.No.3,September 2014
374X
Priyonugroho,A.: Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah
Kabupaten Empat Lawang)

Sosrodarsono, Suyono dan Takeda, Kensaku. 2003.

Hidrologi untuk Pengairan.. Pradna Paramita,

Jakarta.

Staff Pengajar Klimatologi. 1982. Klimatologi Dasar.

Jurusan Agrometeorologi Fakultas Sains dan

Matematika Institut Pertanian Bogor.

Talitha, Juan. 2010. Studi Optimasi Pola Tanam Pada

Daerah Irigasi Jatiroto dengan Menggunakan

Program Linier. Jurnal Jurusan Teknik Sipil

Institut Teknologi Sepuluh November.

Tumiar K. Manik, R. Bustomi Rosadi, Agus K. 2012.

Evaluasi Metode Penman-Monteith dalam Menduga Laju Evapotranspirasi Standar (ETo) di Dataran rendah Propinsi
Lampung, Indonesia. Jurnal Keteknikan Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Universitas Lampung.
ISSN: 2355-374X
470
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan

Vol.2.No.3,September 2014

Anda mungkin juga menyukai