A. PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan bagian awal pada proses keperawatan dimana pada tahap ini
dilakukan pengumpulan data, pengelompokan data, dan analisa data yang menghasilkan
suatu masalah keperawatan yang dikumpulkan baik melalui wawancara, pengumpulan
riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan diagnostik, maupub
review catatan medis sebelumnya (Doenges; 2000)
Pengkajian terhadap masalah perawatan kulit terdiri dari warna kulit, kelembaban dan
tekstur kulit.
Pengkajian terhadap masalah perawatan kuku terdiri dari penilaian tentang keadaan warna,
bentuk, dan keadaan kuku.
Pengkajian terhadap masalah perawatan rambut terdiri dari warna, ukuran, susunan, jenis,
pola pertumbuhan, aspek perkembangan dan faktor yang mempengaruhi perawatan rambut.
Pengkajian gigi dan mulut yang perlu diperhatikan antara lain, warna, keadaan permukaan,
serta kelengkapan gigi; pada pipi dalam perlu dilihat adnya warna mukosa serta keadaan
permukaan,pada gusi dilihat warna, tekstur serta kelembapan. Pada daerah lidah dapat dilihat
warna, tekstur dan posisi lidah.
Yang perlu diperhatikan dalam pengkajian alat kelamin vulva hygiene antara lain adalah ada
atau tidaknya iritasi pada daerah sekitarnya, adanya pendarahan, mukus, lokhea, kateterisasi,
luka jahitan pada pasien pascapartum, serta kebersihannya.
a. Pengumpulan Data
o Identitas pasien
Identitas pasien yang terdiri dari, Nama, Umur, Jenis kelamin, status
perkawinan, suku/bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, nomer
telepon, nomor register dan tanggal masuk rumah sakit.
o Riwayat Kesehatan
Keluhan utama masuk rumah sakit
Keluhan yang membuat pasien datang untuk memeriksakan
kesehatannya ke rumah sakit.
Keluhan utama saat pengkajian
Keluhan yang disampaikan oleh pasien pada saat dilakukan
pengkajian. Misalnya, klien mengeluh badannya merasa lemas,
sulit bergerak dan merasa tidak nyaman dengan kondisinya.
Riwayat penyakit sekarang
Pengkajian dapat dilakukan dengan cara PQRS :
P (Provocing) : Faktor gawat atau ringannya penyakit
Q (Quality) : Level dari suatu penyakit.
R (Region) : Daerah perjalanan dari penyakit.
S (severity) : keparahan atau intensitas penyakit.
T (time) : Lamanya waktu serangan atau frekuensi
penyakit tersebut.
Riwayat penyakit sebelumnya
Kaji tentang riwayat kesehatan yang pernah dialami klien. Apakah
klien pernah mengalami nyeri sebelumnya. Bagaimana
penanggulangannya jika terjadi nyeri.
Riwayat penyakit keluarga
Kaji riwayat kesehatan keluarga. Apakah ada keluarga yang
menderita penyakit seperti klien.
o Pola Kebiasaan
Bernafas
Kaji pola nafas pasien sebelum dan saat pengkajian, adakah kesulitan bernafas
dan sebagainya.
Makan dan minum
Kaji pola makan pasien, jumlah dan jenis makanan dan minuman yang
dikonsumsi pasien sebelum dan saat pengkajian.
Eliminasi
Kaji pola eliminasi, konsistensi, warna dan frekuensi BAB dan BAK pasien
sebelum dan saat pengkajian.
Gerak dan aktivitas
Kaji kemampuan gerak dan aktivitas klien sebelum dan saat
pengkajian, apakah normal atau ada gangguan.
Istirahat dan tidur
Kaji pola istirahat dan tidur klien sebelum dan saat pengkajian, klien
dengan keluhan tertentu biasanya susah untuk beristirahat ataupun
tidur akibat sakit yang dirasakan
Kebersihan Diri
Kaji pola dan kualitas kebersihan diri pasien sebelum dan saat
pengkajian.
Pengaturan Suhu Tubuh
Kaji suhu tubuh pasien sebelum dan saat pengkajian.
Rasa nyaman
Kaji kenyamanan klien sebelum dan saat pengkajian. Adanya sesuatu
yang dirasakan oleh klien akan mengganggu kenyamanan klien
Rasa aman
Kaji rasa aman klien, Klien merasa cemas, gelisah atau tidak
Data Sosial
Kaji hubungan sosial pasien baik dengan keluarga maupun dengan
perawat.
Prestasi dan Produktivitas
Kaji kemampuan pasien untuk melakukan sesuatu yang dapat
dilakukan pasien seperti memasak, mencuci piring dan sebagainya
sebelum dan saat pengkajian.
Rekreasi
Kaji hobi atau kebiasaan pasien yang berhubungan dengan
rekreasi.
Belajar
Kaji pengetahuan pasien mengenai penyakitnya.
Ibadah
Kaji kemampuan pasien untuk melakukan ibadah sesuai
kepercayaannya sebelum dan saat pengkajian.
Berikut ada 3 gangguan pemenuhan personal hygiene yang dapat ditemukan menurut
NANDA yaitu :
1) Batasan karakteristik deficit perawatan diri : MANDI
Data objektif
Ketidakmampuan untuk (melakukan tugas-tugas) berikut :
- Mengakses kamar mandi
- Mengeringkan badan
- Mengambil perlengkapan mandi
- Mendapatkan sumber air
- Mengatur (suhu atau aliran) air mandi
- Membersihkan tubuh (atau anggota tubuh)
- Penurunan motivasi
- Kendala lingkungan
- Ketidakmampuan untuk merasakan bagian tubuh
- Ketidakmampuan merasakan hubungan special
- Gangguan musculoskeletal
- Kerusukan neuromuscular
- Nyeri
- Gangguan persepsi atau kognitif
- Ansietas hebat
- Kelemahan (dan kelelahan)
- Depresi
- Ketunadayaan perkembangan
- Intoleran aktivitas
- Pembatasan karena pengobatan
- Gangguan psikologis (sebutkan)
- Penurunan motivasi
- Keetidaknyamanan
- Kendala lingkungan
- Keletihan
- Gangguan musculoskeletal
- Gangguan neuromuscular
- Nyeri
- Gangguan kognitif dan persepsi
- Ansietas berat
- Kelemahan
Factor lain yang berhungan (non-NANDA Internasional) :
- Depresi
- Ketunadayaan perkembangan
- Intoleransi terhadap aktivitas
- Gangguan psikologis
- Penurunan motivasi
- Keetidaknyamanan
- Kendala lingkungan
- Keletihan
- Gangguan musculoskeletal
- Gangguan neuromuscular
- Nyeri
- Gangguan kognitif dan persepsi
- Ansietas berat
- Kelemahan
- Depresi
- Ketunadayaan perkembangan
- Intoleransi terhadap aktivitas
- Gangguan psikologis
C. Rencana Keperawatan
Rencana asuhan keperawatan untuk klien dengan gangguan personal hygiene harus
meliputi beberapa pertimbangan yaitu hal – halyang disukai klien, kesehatan klien serta
keterbatasan yang dimilikinya. Selain itu perawat perlu mempertimbangkan waktu yang
tepat untuk memberikan asuhan keperawatan serta fasilitas dan tenaga yang tersedia.
Berikut ini adalah salah satu contoh rencana keperawatan.
Diagnosa yang dapat diangkat:
1. Defisit perawatan diri: berpakaian berhubungan dengan penurunan motivasi ditandai
dengan penampilan tidak rapi
2. Defisit perawatan diri: eleminasi berhubungan dengan hambatan mobilitas ditandai
dengan tidak mampu ke toilet sendiri
3. Defisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal
ditandai dengan badan kotor dan bau
4. Defisit perawatan diri: makan berhubungan dengan nyeri ditandai dengan tidak
mampu menelan makanan
E. EVALUASI
Evaluasi perkembangan pasien dapat dan hasilnya, tujuannya adalah untuk
mengetahui sejauh mana tujuan perawatan dapat dicapai dan memberikan umpan
balik terhadap asuhan keperawatan yang diberikan.
Evaluasi dari diagnosa defisit perawatan diri yaitu:
a. Pasien mampu berpakaian dan berpenampilan rapo secara mandiri
b. Kebutuhan personal hygiene pasien : eleminasi terpenuhi
c. Pasien mampu mempertahankan mobilitas yang diperlukan untuk ke kamar
mandi dan menyediakan perlengkapan mandi
d. Pasien mampu makan secara mandiri/dibantu