Mata 1
Mata 1
pasien tetap akan mengalami penurunan visus baik dekat maupun jauh meskipun yang tersering
ialah pasien akan mengalami myopia berat karena lensa akan emakin mencembung. Namun
disamping itu, posisi dari luksasi lensa juga menentukan biasnya lensa juga tidak akan berada
sejajar dengan posis sebelumnya.(free floating). Biasanya yang menyebakan nyeri ialah luksasi
anterior, sedangkan luksasi posterior akan sedikit lebih tenang, namun karena dinamis maka
tetap sebaiknya dilakukan ekstraksi lensa
Vision is blurred if the lens is dislocated out of the line of vision. If dislocation is partial and the lens is
clear, visual prognosis is good. Traumatic lens dislocation can follow a blow to the eye. If the dislocation
is partial, the eye may be asymptomatic, but if the lens has become totally detached and is floating in the
vitreous, there is blurred vision
2.Yg benar untuk subluksasi lensa?
I. penurunan visus
II. astigmat
III.monocular diplopia
Iv. Iridodenesis
3. Pada subluksasi lensa tindakan yang harus dilakukan adalah ….
a. ekstraksi lensa
c. berikan kortikosteroid
d.gunakan kacamata
e. Reposisi
a. ekstraksi lensa
c. berikan kortikosteroid
d. gunakan kacamata
e. Reposisi
konservatif berupa lensa dan kacamata masih bisa diberikan pada luksasi posterior namun
umumnya rawan teradi komplikasi sehingga sebaiknya segera dilakukan ekstraksi lensa
5. Seorang wanita, usia 50 tahun, datang dengan keluhan mata kanan merah seperti darah, tidak
sakit, penglihatan tidak terganggu. Pasien ini mengalami ….
a. Perdarahan Retina
b. Hyfema
c. Perdarahan Subconjunctiva
d. Perdarahan Bilik mata depan
e. Perdarahan Konjungtiva (konjungtiva memiliki persarafan sehingga jika terjadi luka maka
akan terjadi perlukaan)
c. Terjadi Spontan
Prognosis visus akhir pasien dengan hifema bergantung kepada tiga faktor utama, yaitu
kerusakan organ mata lain, apakah terjadi perdarahan sekunder, serta apakah terjadi
komplikasi layaknya glaukoma.1 Lebihdari 75% pasien dengan hifema memiliki visus
akhir>20/40.1 Besar hifema tidak memengaruhi prognosis hifema. Perdarahan berulang
sering dihubungkan dengan terjadinya peningkatan tekanan intraokuler, blood staining,
indikasioperasi, dan visus akhir yang buruk. Namun, sebenarnya penurunan visus pada
pasien hifema lebih dipengaruhi oleh kerusakan segmen posterior (terutama retina)
dibanding gangguan pada segmen anterior.1,.
9. Seorang pasien dating ke puskesmas datang dengan keluhan mata merah dan penglihatan
menurun akibat terkena shuttlecock. Pada pemeriksaan obliq iluminasi Nampak darah
pada bilik mata depan. Tindakan yang harus dilakukan kecuali,
a. Bed rest total
b. Beri steroid
c. Beri sikloplegik
d. Beri mydriatil
e. Beri antifybrinolitik
Sikloplegik/midriatik untuk mengurangi rasa sakit dan risiko terjadinya sinekia posterior.
Pemberian sikloplegik dapat menstabilkan blood-aqueous barrier, meningkatkan kenyamanan
pasien, dan memfasilitasi evaluasi segmen posterior. Tetapi ternyata atropin topikal tidak
memiliki efek menguntungkan dalam mengurangi kejadian perdarahan ulang, resorpsi darah,
atau perbaikan visus.
Analgesik bila perlu, berupa asetaminophen atau codein, bergantung pada tingkatnyeri yang
dirasakan pasien
Kortikosteroid topical untuk mengurangi inflamasi dan mencegah iritis/iridosiklitis
Agen antifibrinolitik seperti asam aminokaproattopical dan/atau oral serta asam traneksamat oral
untuk mengurangi risiko perdarahan ulang. Dosis untuk asam aminokaproat adalah 50 mg/kgBB
setiap 4 jam, maksimal 30 gram/hari selama 5 hari. Dosis untuk asam traneksamat adalah 25
mg/kgBB, 3 kali sehari selama 6 hari. Kontraindikasi pada gangguan clotting intravaskuler dan
kehamilan.
Tissueplasminogen activator untuk fibrinolisis clotting yang stagnan. Dosis tPA adalah 10
mikrogram, diberikan injeksi intrakamera.
Terapi antiglaukoma jika dibutuhkan, seperti dengan pemberian asetazolamid atau beta-blocker
seperti timolol.
Selain dari elevasi kepala 30-450untuk membantu proses penyerapan darah, sesungguhnya
secarau mumbed rest, rawat inap, dan patching tidak perlu dilakukan, sekadar kurangi aktivitas
10. Pada penderia dengan corneal foreign body dapat ditangani dengan:
a. Pemberian sikloplegik
b. Dapat diberikan antibiotic spekrum luas
c. Dapat diberikan anastesi topical untuk digunakan di rumah
d. A+B
e. A+B+C
11. Cause of the lens dislocation
1. Blunt injury
2. Accident
3. Congenital
4. Perforans (dislokasi lensa terjadi karena ada blow dari trauma bukan karena adanya
trauma tajam)
14. Diagnosis
a. Glaucoma rcess angle
b. Pigmented glaucoma
c. Neovascular glaucoma
15. A man come to opthamology with bloody appearance of his eye, which occur suddenly
2 days before. Ophthalmologhy showed conjunctival hyperemia with clear cornea.
Diagnosis
a. Hyperemia (conjunctivitis)
b. Conjunctival chemosis ( edema conjunctiva)
c. Subconjunctival bleeding???
d. Corneal edema
e. Conjunctivitis
16. Penyebabnya adalah kecuali
a. Vascular discharge
b. ….
c. Unknown
d. Infection
e. Prev. hypertension???
17. Floater photophobia, tiba tiba mengalami penurunan penglihatan dan riwayat high
myopia
a. Central vena occlusion
b. Central artery occlusion
c. Branch vena occlusion
d. …
e. Rhegmatous retina
19. Cotton wool spot, red fovea spot…(nama lainnya ji yang diatas)
a. Central vein occlusion
b. Central artery occlusion
c. Branch vena occlusion
d. …
e. Rhegmatous retina
20. Scar in trabecular meshwork lebih dari setengah. Treat..
a. Trabeculectomy
b. Baerveld shunt
c. Iridectomy
d. A+B
e. A+B+C
23. Open globe injury menurut Birmingham Eye Trauma (BETT) adalah
A. Penetrating
B. Rupture
D. Lamellar laceration
E. Perforating
26. Pada Open Globe Injury, dari hasil pemeriksaan dapat ditemukan tanda-tanda sebagai
berikut :
E. Semua benar
28. Pada luksasi lensa yang diakibatkan oleh Close Globe Injury dapat menimbulkan gejala-
gejala berikut :
C. Visus menurun
E. Semua benar
29. Pada penderita dengan Corneal Foreign Body dapat ditangani dengan :
A. Pemberian sikloplegik
30. 60 tahun wanita sudden inferonasal vision loss. Control visual acuity 6/6. If
patientdiagnose with rheugmatose retinal detachment possiblelocation of retinal
detachment…
a. Superotemporal retina, involved macula
b. Superotemporal retina, macua still intact
c. Inferonasal retina, involved macula
d. Inferonasal retina, macula still intact
e. Superior retina
Corneal blood staining, yakni adanya deposisi dari hemoglobin dan hemosiderin pada stroma
kornea akibat keberadaan darah hifema total yang umumnya disertai dengan peningkatan
tekanan intraokular. Corneal blood staining dapat menghilang, namun memerlukan waktu
berbulan-bulan hingga bertahun-tahun lamanya
32. seorang pekerja besi terkena pecahan gurindam pada matanya saat melakukan las. Setelah
dilakukan pemeriksaan slit lamp Nampak percikan besi pada kornea dekat limbus. Jika
pasien ini ada di puskesmas anda, apa yang sebaiknya anda lakukan
a. berikan antibiotic oral dan local, tidak sembuh maka rujuk
b. tetes pantocain kemudian bebat mata dank rim
c. tetes pantocain kemudian keluarkan dengan menggunakan jarum spoit
d. tetes antibiotic, bebat mata kemudian rujuk
e. obati hingga sembuh