Anda di halaman 1dari 18

Soal Mata ( FIX crosscheck paket unhas dan Unismuh )

1. Yang benar mengenai luxasi lensa adalah?

I. pd pemeriksaan slit lamp tdk ada lensa???(POSTERIOR)

II. nyeri pada mata kanan???(ANTERIOR)

III. visus jauh 1/60 koreksi S 1.00D =6/60???(POSTERIOR)

Iv. penglihatan dkt tdk tganganggu

pasien tetap akan mengalami penurunan visus baik dekat maupun jauh meskipun yang tersering
ialah pasien akan mengalami myopia berat karena lensa akan emakin mencembung. Namun
disamping itu, posisi dari luksasi lensa juga menentukan biasnya lensa juga tidak akan berada
sejajar dengan posis sebelumnya.(free floating). Biasanya yang menyebakan nyeri ialah luksasi
anterior, sedangkan luksasi posterior akan sedikit lebih tenang, namun karena dinamis maka
tetap sebaiknya dilakukan ekstraksi lensa

Vision is blurred if the lens is dislocated out of the line of vision. If dislocation is partial and the lens is
clear, visual prognosis is good. Traumatic lens dislocation can follow a blow to the eye. If the dislocation
is partial, the eye may be asymptomatic, but if the lens has become totally detached and is floating in the
vitreous, there is blurred vision
2.Yg benar untuk subluksasi lensa?

I. penurunan visus

II. astigmat

III.monocular diplopia

Iv. Iridodenesis
3. Pada subluksasi lensa tindakan yang harus dilakukan adalah ….

a. ekstraksi lensa

b. berikan obat tetes mata cyclopegia

c. berikan kortikosteroid

d.gunakan kacamata
e. Reposisi

4. Pada luksasi lensa tindakan yang harus dilakukan adalah ….

a. ekstraksi lensa

b. berikan obat tetes mata cyclopegia

c. berikan kortikosteroid

d. gunakan kacamata

e. Reposisi

konservatif berupa lensa dan kacamata masih bisa diberikan pada luksasi posterior namun
umumnya rawan teradi komplikasi sehingga sebaiknya segera dilakukan ekstraksi lensa
5. Seorang wanita, usia 50 tahun, datang dengan keluhan mata kanan merah seperti darah, tidak
sakit, penglihatan tidak terganggu. Pasien ini mengalami ….

a. Perdarahan Retina

b. Hyfema

c. Perdarahan Subconjunctiva
d. Perdarahan Bilik mata depan

e. Perdarahan Konjungtiva (konjungtiva memiliki persarafan sehingga jika terjadi luka maka
akan terjadi perlukaan)

bagaimanapun hifema akan menyebabkan nyeri biaasanya disebakan oleh trauma(bukan


trauma minor seperti pada perdarahan subconjunctiva) yang dialaminya dan juga pasti
terdapat penurunan lapangan pandang. Glaukoma traumatik dapat ditemukan 4% apabila
perdarahan kurang dari setengah COA, dengan komplikasi lain mencapai 22% dan prognosis
ketajaman penglihatan >6/18 berada pada angka 78%. Sementara itu pada kasus yang lebih berat,
yakni perdarahan lebih dari setengah COA, glaukoma traumatik memiliki insidens yang jauh
lebih tinggi, yakni 85%, dengan komplikasi lain mencapai 78% serta prognosis ketajaman
penglihatan >6/18 jauh lebih rendah, yakni hanya 28%. Perjalanan glaukoma yang terjadi akibat
trauma pada umumnya mengikuti pola sebagai berikut4
6. Ada skenariox : Tentang perdarahan sub kongjungtiva, yang terjadi tiba-tiba, tidak nyeri.
Apa penyebab yang mungkin terjadi pada pasien ini?

a. Trauma minor d. A, B, C, benar

b. Hipertensi e. hanya a yang benar

c. Terjadi Spontan

7. Penatalaksanaan kasus tersebut di atas adalah ….

a.segera dilakukan evakuasi perdarahan tersebut

b. tunggu sampai 1 minggu, kemudian lakukan operasi

c. umumnya tidak dilakukan operasi, akan membaik 7-10 hari

d. dilakukan jahit konjungtiva

e. semua jawaban salah


8. Seorang laki-laki datang ke ugs rs ibnu sina dengan keluhan mata kanan kabur. Dari
anamnesis 3 jam lalu ia mengalami kecelakaan lalu lintas dengan benturan pada kepala
bagian kanan. Mata kanan kabur dapat disebabkan oleh
1. Hiphema totalis( belum tahu apakah ini membuat mata kabur atau visus betul-betul
jatuh ke 0 karena media refraktanya tidak bias dilalui cahaya, tapi biasanya hanya
bersifat sementara dan juga tidak memengaruhi untuk ke depannya
2. Perdarahan di korpus vitreum
3. Dislokasi lensa
4. Perdarahan retina

Prognosis visus akhir pasien dengan hifema bergantung kepada tiga faktor utama, yaitu
kerusakan organ mata lain, apakah terjadi perdarahan sekunder, serta apakah terjadi
komplikasi layaknya glaukoma.1 Lebihdari 75% pasien dengan hifema memiliki visus
akhir>20/40.1 Besar hifema tidak memengaruhi prognosis hifema. Perdarahan berulang
sering dihubungkan dengan terjadinya peningkatan tekanan intraokuler, blood staining,
indikasioperasi, dan visus akhir yang buruk. Namun, sebenarnya penurunan visus pada
pasien hifema lebih dipengaruhi oleh kerusakan segmen posterior (terutama retina)
dibanding gangguan pada segmen anterior.1,.
9. Seorang pasien dating ke puskesmas datang dengan keluhan mata merah dan penglihatan
menurun akibat terkena shuttlecock. Pada pemeriksaan obliq iluminasi Nampak darah
pada bilik mata depan. Tindakan yang harus dilakukan kecuali,
a. Bed rest total
b. Beri steroid
c. Beri sikloplegik
d. Beri mydriatil
e. Beri antifybrinolitik

 Sikloplegik/midriatik untuk mengurangi rasa sakit dan risiko terjadinya sinekia posterior.
Pemberian sikloplegik dapat menstabilkan blood-aqueous barrier, meningkatkan kenyamanan
pasien, dan memfasilitasi evaluasi segmen posterior. Tetapi ternyata atropin topikal tidak
memiliki efek menguntungkan dalam mengurangi kejadian perdarahan ulang, resorpsi darah,
atau perbaikan visus.
 Analgesik bila perlu, berupa asetaminophen atau codein, bergantung pada tingkatnyeri yang
dirasakan pasien
 Kortikosteroid topical untuk mengurangi inflamasi dan mencegah iritis/iridosiklitis
 Agen antifibrinolitik seperti asam aminokaproattopical dan/atau oral serta asam traneksamat oral
untuk mengurangi risiko perdarahan ulang. Dosis untuk asam aminokaproat adalah 50 mg/kgBB
setiap 4 jam, maksimal 30 gram/hari selama 5 hari. Dosis untuk asam traneksamat adalah 25
mg/kgBB, 3 kali sehari selama 6 hari. Kontraindikasi pada gangguan clotting intravaskuler dan
kehamilan.
 Tissueplasminogen activator untuk fibrinolisis clotting yang stagnan. Dosis tPA adalah 10
mikrogram, diberikan injeksi intrakamera.
 Terapi antiglaukoma jika dibutuhkan, seperti dengan pemberian asetazolamid atau beta-blocker
seperti timolol.
 Selain dari elevasi kepala 30-450untuk membantu proses penyerapan darah, sesungguhnya
secarau mumbed rest, rawat inap, dan patching tidak perlu dilakukan, sekadar kurangi aktivitas

10. Pada penderia dengan corneal foreign body dapat ditangani dengan:
a. Pemberian sikloplegik
b. Dapat diberikan antibiotic spekrum luas
c. Dapat diberikan anastesi topical untuk digunakan di rumah
d. A+B
e. A+B+C
11. Cause of the lens dislocation
1. Blunt injury
2. Accident
3. Congenital
4. Perforans (dislokasi lensa terjadi karena ada blow dari trauma bukan karena adanya
trauma tajam)

12. Alat untuk mengukur tekanan intraocular…


Tonometer mengukur TIO
13. Alat untuk melihat scar pada trabecular meshwork

14. Diagnosis
a. Glaucoma rcess angle
b. Pigmented glaucoma
c. Neovascular glaucoma
15. A man come to opthamology with bloody appearance of his eye, which occur suddenly
2 days before. Ophthalmologhy showed conjunctival hyperemia with clear cornea.
Diagnosis
a. Hyperemia (conjunctivitis)
b. Conjunctival chemosis ( edema conjunctiva)
c. Subconjunctival bleeding???
d. Corneal edema
e. Conjunctivitis
16. Penyebabnya adalah kecuali
a. Vascular discharge
b. ….
c. Unknown
d. Infection
e. Prev. hypertension???
17. Floater photophobia, tiba tiba mengalami penurunan penglihatan dan riwayat high
myopia
a. Central vena occlusion
b. Central artery occlusion
c. Branch vena occlusion
d. …
e. Rhegmatous retina

18. Milky white appearance, red cherry spot


a. Central vein occlusion
b. Central artery occlusion
c. Branch vena occlusion
d. …
e. Rhegmatous retina

19. Cotton wool spot, red fovea spot…(nama lainnya ji yang diatas)
a. Central vein occlusion
b. Central artery occlusion
c. Branch vena occlusion
d. …
e. Rhegmatous retina
20. Scar in trabecular meshwork lebih dari setengah. Treat..
a. Trabeculectomy
b. Baerveld shunt
c. Iridectomy
d. A+B
e. A+B+C

sepertinya maksud dari pertanyaan diatasadalah penanaganan glaucoma


21. Obat tetes mata pada glaucoma
a. Beta blocker
22. Pada korpus alineumkonjungtiva,maka dalam klasifikasi termasuk kelompok trauma
okuli tipe
a. Kontusio
b. Perforasi
c. Korpus alineum pada superficial bola mata
d. Laserasi konjunctiva
e. Semua diatas salah

23. Open globe injury menurut Birmingham Eye Trauma (BETT) adalah

A. Terdapat luka yang ditemukan pada kornea saja

B. Ditemukan luka pada konjuctiva

C. Ditemukan pada seluruh ketebalan dinding bola mata

D. Luka ditemukan tidak pada seluruh ketebalan dinding bola mata

E. Bukan salah satu diatas

24. Pada Open Globe Injury yang benar adalah

A. Zona 1, terletak pada daerah limbus


B. Zona 2, terletak pada daerah kornea

C. Zona 3, terletak pada 5 mm di posterior sclera

D. Zona 1, terletak pada kornea dan limbus

E. Zona 2, terletak di bagian posterior sampai dengan 5 mm dari limbus

25. Tipe luka pada Close Globe Injury adalah

A. Penetrating

B. Rupture

C. Intra ocular foreign body

D. Lamellar laceration

E. Perforating

26. Pada Open Globe Injury, dari hasil pemeriksaan dapat ditemukan tanda-tanda sebagai
berikut :

A. Bola mata kollaps

B. Prolaps jaringan uvea

C. Perdarahan subkonjunctiva dengan Bilik Mata Depan dangkal/dalam

D. Bentuk pupil tidak teratur

E. Semua benar

27. Berhubungan dengan Hifema Traumatic :

A. Dapat disebabkan hanya oleh trauma terbuka (Open Globe Injury)

B. Hanya disebabkan oleh Close Globe Injury

C. Dapat menimbulkan peningkatan tekanan intraokuler

D. Tujuan penanganannya adalah mencegah perdarahan berulang


E. Semua di atas benar

28. Pada luksasi lensa yang diakibatkan oleh Close Globe Injury dapat menimbulkan gejala-
gejala berikut :

A. Blok pada pupil

B. Peningkatan tekanan intraokuler

C. Visus menurun

D. Dekompensasi kornea (bila menyentuh endotel kornea)

E. Semua benar

29. Pada penderita dengan Corneal Foreign Body dapat ditangani dengan :

A. Pemberian sikloplegik

B. Dapat diberikan antibiotic spectrum luas

C. Dapat diberikan anastesi topical untuk digunakan dirumah

D. Yang benar adalah jawaban a + b

E. Yang benar adalah jawaban a + b + c

30. 60 tahun wanita sudden inferonasal vision loss. Control visual acuity 6/6. If
patientdiagnose with rheugmatose retinal detachment possiblelocation of retinal
detachment…
a. Superotemporal retina, involved macula
b. Superotemporal retina, macua still intact
c. Inferonasal retina, involved macula
d. Inferonasal retina, macula still intact
e. Superior retina

Penglihatan dimata terdiri dari 4 kuadran yakni


superotemporal,inferotemporal,superonasal,inferonasal. Sinar objek yang berada di
superior akan jatuh diretina bagian inferior dan yang berasal dari temporal akan jatuh
di nasal.
Karena ketajaman penglihatan masih 6/6 maa dapat dikatakan bahwa macula untuk
visus sentralis masih intak
31. Komplikasi yang dapat menyebabkan kebutaan akibat hifema totalis
a. Keratitis
b. Episkelritis
c. Uveitis
d. Korneal blood staining
e. endoftalmitis

Corneal blood staining, yakni adanya deposisi dari hemoglobin dan hemosiderin pada stroma
kornea akibat keberadaan darah hifema total yang umumnya disertai dengan peningkatan
tekanan intraokular. Corneal blood staining dapat menghilang, namun memerlukan waktu
berbulan-bulan hingga bertahun-tahun lamanya

32. seorang pekerja besi terkena pecahan gurindam pada matanya saat melakukan las. Setelah
dilakukan pemeriksaan slit lamp Nampak percikan besi pada kornea dekat limbus. Jika
pasien ini ada di puskesmas anda, apa yang sebaiknya anda lakukan
a. berikan antibiotic oral dan local, tidak sembuh maka rujuk
b. tetes pantocain kemudian bebat mata dank rim
c. tetes pantocain kemudian keluarkan dengan menggunakan jarum spoit
d. tetes antibiotic, bebat mata kemudian rujuk
e. obati hingga sembuh

Anda mungkin juga menyukai