Anda di halaman 1dari 4

EKSPLORASI GEOTHERMAL MENGGUNAKAN METODE FINITE

EMENENT

(PROPOSAL)

Budiman Nasution1
1
Prodi Megister Sains Komputasi, Fakultas Matemateka dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesa 10 Bandung

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah


Energi panas bumi merupakan salah satu sumber energi yang salah satunya dimanfaatkan untuk
pembangkit listrik tenaga panas bumi. Di Indonesia terdapat banyak daerah yang memiliki sumber panas
bumi, tetapi hanya baru beberapa daerah yang melakukan eksplorasi energi panas bumi ini. Hal tersebut
terjadi karena terdapat beberapa masalah dalam tahapan eksplorasi, salah satunya adalah keadaan fisik
fluida dalam reservoir harus diketahui.

Energi panas bumi memiliki kelebihan berupa:


a. Sustainable, Panas bumi adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar, dikuasai
oleh negara dan mempunyai peran penting sebagai salah satu sumber energy pilihan. Tidak seperti
energi terbarukan lainnya, panas bumi selalu tersedia sehingga cocok sebagai pengganti batu bara;
b. Ramah lingkungan, Pemanfaatan panas bumi relatif ramah lingkungan, terutama karena tidak
memberikan kontribusi gas rumah kaca;
c. Tidak terpengaruh fluktuasi harga minyak bumi. Pemanfaatan panas bumi akan mengurangi
ketergantungan terhadap bahan bakar minyak sehingga dapat menghemat cadangan minyak bumi
dapat menyelamatkan devisa negara karena menggantikan posisi bahan bakar fosil.
d. Tidak membutuhkan penyimpanan, pengangkutan, dan lahan yang luas

Energi panas bumi merupakan energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi. Untuk
menjelaskan proses thermal dalam reservoir panas bumi yang dibutuhkan dapat dilakukan dengan
simulasi numerik. Ada beberapa simulasi numerik yang tersedia, misalnya, Faust dan Mercer (1979)
mempresentasikan simulasi reservoir panas bumi untuk cairan dan uap mendominasi. Namun hampir
semua mensimulasikan kondisi fluida untuk keadaan cair dan hanya dua tahap saja, di mana suhu kurang
atau sama dengan suhu BPD (boiling point depth). Pada keadaan lain diperoleh suhu lebih tinggi dari
BPD dibanding di daerah bawah reservoir.

Untuk mengetahui keadaan fisik fluida dalam reservoir ada banyak parameter dan formulasi yang
digunakan. Diantaranya parameter dan formulasi yang digunakan yaitu hukum Darcy (Darcy’s Law),
massa dan energi equilibrium, serta penurunan tekanan pada reservoir. Dimana dengan menggunakan
metode elemen hingga akan diperoleh solusi dari formulasi yang digunakan.

1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan simulator pemodelan numerik untuk mengetahui keadaan
fisik fluida dalam reservoir.

1.3 Hipotesis
Dengan menggunakan metode elemen hingga (Finite Element method) pada pemodelan numerik akan
diperoleh keadaan fisik fluida dalam reservoir.

1
2. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam melakukan simulasi keadaan fisik fluida dalam reservoir banyak parameter dan formulasi yang
dipergunakan, antara lain:

2.1 Hukum Darcy (Darcy’s Law)


Persamaan Darcy dapat digunakan menentukan momentum yang disederhanakan dalam aliran multifase.
Persamaan Darcy untuk dinamika fluida pada media berpori dapat dinyatakan sebagai berikut
(Singarimbun, 1996, 1997):
𝑘𝑘𝑟𝑤
𝑄= (∇𝑃 − 𝜌𝑔∇𝐷) (1)
𝑣
𝑘𝑘𝑟𝑠
𝑄= (∇𝑃 − 𝜌𝑔∇𝐷) (2)
𝑣
dimana:
𝑔 = percepatan gravitasi
𝑘 = permeabilitas intrinsik media berpori
𝑘𝑟𝑤 = permeabilitas relatif (cair)
𝑘𝑟𝑠 = permeabilitas relatif (uap)
𝑃 = tekanan
𝑄 = fluks fluida
𝜌 = densitas fluida
Persamaan Darcy dapat disederhanakan dengan menggambarkan sebuah pipa sebagai media berpori
sederhana untuk aliran fluida. Dimana pipa memiliki panjang L, luas penampang A, dan perubahan
tekanan ∆𝑃. Sehingga nilai Q dapat diperoleh dengan variabel-variabel berikut ini:
𝑘𝐴
𝑄 = 𝑣𝐴 = − ∆𝑃 (3)
𝜇

2.2 Massa dan Energi Equilibrium


Persamaan massa dan energi equilibrium yang dipergunakan pada pemodelan ini adalah:
𝜕𝑀
= −∇𝑞𝑜𝑢𝑡 + 𝑞𝑖𝑛 (4)
𝜕𝑡
𝜕𝐸
= −∇𝐸𝑜𝑢𝑡 + 𝐸𝑖𝑛 (5)
𝜕𝑡

2.3 Penurunan Tekanan Reservoir


Penurunan tekanan reservoir merupakan salah satu masalah yang dijumpai pada eksplorasi reservoir
geothermal. Penuruna tekanan reservoir biasanya dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu gravitasi, gesekan
dan percepatan yang ditunjukkan pada persamaan berikut ini:
𝑑𝑃 𝑑𝑃 𝑑𝑃 𝑑𝑃
( 𝑑𝑧 ) = ( 𝑑𝑧 ) + ( 𝑑𝑧 ) + ( 𝑑𝑧 ) (6)
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎 𝑓 𝑔

2.4 Elemen Hingga (Finite Element)


Metode elemen hingga adalah metode numerik untuk penyelesaikan masalah tehnik dan fisika matematis.
Untuk pemodelan ini digunakan persamaan elemen secara umum, yaitu:
𝑓1 𝑘11 𝑘12 𝑘13 … 𝑘1𝑛 𝑑1
𝑓2 𝑘21 𝑘22 𝑘23 … 𝑘2𝑛 𝑑2
𝑓3 = 𝑘31 𝑘32 𝑘33 … 𝑘3𝑛 𝑑3 (7)
… … … … … … …
{𝑓𝑛 } [𝑘𝑛1 𝑘𝑛2 𝑘𝑛3 … 𝑘𝑛𝑛 ] {𝑑𝑛 }

atau

{𝑓} = [𝑘]{𝑑}

2
3. METODOLOGI
Pemodelan reservoir geothermal adalah untuk membentuk formula diskritisasi dengan menggunakan
elemen hingga dan mengaplikasikan ke persamaan kesetimbangan massa dan energi. Rumus diskritisasi
yang diperlukan untuk menghitung dan mengetahui nilai parameter distribusi fisika waduk.

3.1 Diskritisasi Area Simulasi


Membagi area R sehingga terdiri dari elemen-elemen. Setiap simpul dan setiap sisi elemen harus sama
dengan unsur-unsur yang berdekatan kecuali untuk sisi pada batas. Node dan elemen-elemennya diberi
nomor.

3.2 Diskritisasi Massa dan Energi Equilibrium


Proses diskritisasi menggunakan teorema divergence yang dibutuhkan untuk mendapatkan formulasi
akhir. Formulasi dapat diterapkan untuk menemukan suhu, tekanan dan entalpi reservoir. Untuk seluruh
model sistem waduk, mass balance setiap kotak harus diintegrasikan ke dalam semua area waduk.
Sehingga setelah mass balance diperoleh, maka akan bisa diperoleh energy balance dari sistem tersebut.

3.3 Reservoir’s Modeling and Boundary Conditions


Reservoir dimodelkan sebagai kotak persegi yang terletak di 500 m di bawah tanah dengan suhu Caprock
100oC, dan kemudian batuan dasar sebagai sumber panas dari reservoir adalah 500oC. Dimensi waduk
500 m x 1000 m dan dibagi menjadi beberapa elemen kecil dengan dimensi 10 m x 10 m. Porositasnya
10% dan densitas fluida 910 kg/m3. Dalam pemodel ini, diasumsikan bahwa tidak ada massa dan energi
yang masuk dan keluar dari reservoir, sehingga reservoir adalah sistem tertutup. Parameter fisik lain yang
diasumsikan dalam pemodelan reservoir ditampilkan dalam Tabel 1.

No Parameter Fisik Nilai


1 Permeabilitas intrinsic (m2) 1x10-14
2 Fluid dynamic viscosity (kg/ms) 0.0004
3 Vertical compresibillity in porous medium (ms2/kg) 4x10-11
4 Fluid compressibility (ms2/kg) 4.5x10-9
5 Fluid thermal expansivity (0C-1) 5x10-4
6 Rock thermal conductivity (kg m/s3 0C) 1.7
7 Rock density (kg/m3) 3000
8 Rock heat specific (m2/s2C) 800
9 Fluid heat specific (m2/s2C) 3500
10 Gravity acceleration (m/s2) 9.8
Tabel 1 Parameter Fisik (Singarimbun, 2012)

4. DAFTAR PUSTAKA
[1] Bhavikatti, S.S., Finite Element Analysis, New Age International (P) Ltd., 2005.
[2] Dhondt, G., The Finite Element Method for Three-dimensional Thermomechanical
Applications, John Wiley & Sons Ltd, 2004.
[3] Lewis, R.W., Nithiarasu, P. & Seetharamu, K.N., Fundamentals of the Finite Element
Method for Heat and Fluid Flow, John Wiley & Sons Ltd, 2004.
[4] Singarimbun, A., Djamal, M. & Setyoko, S., Simulation of Production and Injection Process
in Geothermal Reservoir Using Finite Different Method, WSEAS TRANSACTIONS on
HEAT and MASS TRANSFER, 3(7), 59-68, 2012.
[5] Zienkiewicz, O.C. & Taylor, R.L., The Finite Element Method, Fifth Edition, Butterworth-
Heinemann, 2000.
[6] www.slideshare.net/estrelabelliamuaja/sifat-batuan-dan-fluida-panas-bumi, 19 November
2013
[7] www.yudi231.blogspot.com/2012/11/mata-kuliah-geothermal.html, November 2012
[8] a

3
[9] https://www.scribd.com/doc/166677615/MAKALAH-SISTEM-PANASBUMI-SIFAT-
BATUAN-DAN-FLUIDA-PANASBUMI

Anda mungkin juga menyukai