Anda di halaman 1dari 12

Nama : Abdillah Haris Suryadi

NIM : 201510130311019

Tugas Mata Kuliah : Operasi Optimum dan Keandalan Sistem Tenaga

28 Februari 2018

Sejarah PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik

Unit pembangkitan Gresik terbentuk berdasarkan surat keputusan direksi PLN


No.030.K/023/DIR/1980, tanggal 15 Maret 1980.Unit Pembangkitan Gresik merupakan
unit kerja yang dikelola oleh PT. PLN (Persero) pembangkitan dan Penyaluran Jawa
Bagian Timur dan Bali (PLN Kitlur JBT).

Kemudian, berdasarkan surat keputusan Dirut PLN No.006.K/023/DIR/1992 tanggal 4


februari 1992, terbentuknya lagi Sektor Gresik Baru dengan kapasitas 1578 MW.
Selanjutnya berdasarkan surat keputusan Dirut PLN PJB II No.023.K/023DIR/1996
tanggal 14 Juni 1996 tentang penggabungan Unit Pelaksana Pembangkitan Sektor Gresik
dan Sektor Gresik Baru menjadi PT.PLN PJB UP Gresik.

Kemudian pada tanggal 30 Mei 1997 Dirut PT PLN PJB II mengeluarkan surat
keputusan No.021/023/DIR/1997 tentang perubahan sebutan Sektor menjadi Unit
Pembangkitan, sehingga namanya berubah menjadi PT. PLN Pembangkitan Tenaga
Listrik Jawa–Bali II UP. Gresik. Pada tanggal 24 Juni 1997 Dirut PT PLN PJB II
mengeluarkan surat keputusan No.024A.K/023/DIR/1997 tentang pemisahan fungsi
pemeliharaan dan fungsi operasi pada PT PLN PJB II Unit Pembangkitan Gresik.

Dengan perkembangan organisasi dan kebijakan manajemen maka sejak tanggal


3Oktober 2000. PT PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa – Bali II berubah nama
menjadi PT. Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali (PT. PJB).

Awalnya PJB hanya menjalankan bisnis membangkitkan energi listrik dari enam
Unit Pembangkitan (UP) yang dimiliki, yaitu:

• UP Gresik(2.239MW) • UP Paiton(800MW)
• UP MuaraKarang(908MW) • UP Muara Tawar(920MW)
• UP Cirata(1.008MW) • UP Brantas(281MW)

Gambar 3.1. PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik

3.1.2 Lokasi PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik

Unit Pembangkitan Gresik merupakan salah satu Unit Pembangkit Listrik yang
berada ± 20 km arah barat laut kota Surabaya lebih tepatnya berlokasi di Desa Sidorukun
yaitu di Jalan Harun Tohir No. 1 Gresik, Jawa Timur. Total luas wilayah Unit
Pembangkitan ini mencapai kurang lebih 78 Ha. Batas area yang menjadi lokasi di PT.
PJB UP. Gresik adalah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : PT. Pertamina

2. Sebelah Timur : Selat Madura

3. Sebelah Selatan : Bengkel Swabina Graha

4. Sebelah Barat : Jalan Harun Tohir

Berikut merupakan beberapa alasan dipilihnya kota Gresik sebagai lokasi


pembangkit tenaga listrik adalah :

1. Lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Tenaga Listrik
Tenaga Gas Uap (PLTGU) berada di dekat pantai untuk mempermudah
pengangkutan peralatan pada waktu pembangunan instalasinya dengan
transportasi laut.
2. Dengan lokasi di tepi pantai maka air sangat mudah diperoleh. Air digunakan
untuk pendinginan mesin, sebagai bahan produksi, dan sebagai bahan pemadam
kebakaran.

3. Kota Gresik merupakan kawasan industri yang berdekatan dengan kota


Surabaya serta berdekatan dengan kota-kota industri lainnya seperti Sidoarjo,
Mojokerto, dan Pasuruan sehingga tidak memerlukan jaringan transmisi yang
panjang.
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

Pembangkit listrik tenaga gas atau yang biasanya disingkat dengan PLTG
adalah pembangkit yang menghasilkan listrik dengan memanfaatkan daya yang
dibangkitkan oleh sistem turbin gas. Peralatan utama PLTG adalah starter, kompresor,
ruang bakar, turbin gas, generator dan trafo utama. a. Bahan bakar yang digunakan

Bahan bakar yang digunakan adalah minyak solar (HSD) dan gas alam. Starter
menggunakan motor Diesel yang bertujuan agar unit ini dapat dioperasikan tanpa harus
menunggu tenaga listrik dari luar (sangat ideal untuk 13 mengatasi pemadaman total
/totallyblackout).

Alur proses produksi PLTG

Saat ini proses produksi PLTG di PT. PJB UP Gresik adalah sebagai berikut :

1. Putaran awal poros Turbine Gas diperoleh dari Diesel Starter

2. Bahan bakar dialirkan ke ruang bahan bakar melalui Nozzle bersama udara bakar
yang dihasilkan Compressor.

3. Campuran bahan bakar dan udara ini dibakar dengan pembakaran awal dari busi
(igniter), dimana gas panas yang dihasilkan dari ruang bakar dipergunakan untuk
memutar turbine gas.

4. Selanjutnya untuk memutar generator sehingga menghasilkan tenaga listrik


bertegangan 11 KV.
5. Tegangan keluaran Generator PLTG dinaikkan menjadi 150 KV melalui Main
Transformer yang selanjutnya masuk transmisi tegangan tinggi pada system
interkoneksi JAMALI

Saat ini PT.PJB UP Gresik memiliki 3 unit PLTG dengan kapasitas pembangkitan
sebesar 20 Mw setiap unitnya, namun pengoperasian PLTG hanya dikhususkan untuk
kepentingan internal PT.PJB UP Gresik, yaitu digunakan hanya pada saat totally blackout
dan ketika jaringan total di PT.PJB UP Gresik terdapat kekurangan daya.Hal ini
dikarenakan biaya operasionalnya jauh lebih

besar daripada daya yang dihasilkan.

Gambar Alur Produksi pada P LTG

Adapun komponen-komponennya terdiri dari :

1. Diesel Starter

Mesin diesel V 12 silinder di-start dengan battery.


2. Kompresor
Kompresor aksial yang digerakkan dengan diesel starter yang menghasilkan
udara bakar untuk disalurkan ke ruang bakar dengan tekanan 10 kg/cm2.

3. Turbin Gas

Gas hasil pembakaran bahan bakar yang untuk pertama kalinya dinyalakan
dengan busi ruang bakar dialirkan ke dalam turbin gas untuk memutar turbin.
Putaran turbin terus naik hingga mencapai 5100 rpm dan diesel starter secara
otomatis akan berhenti pada putaran turbin ± 2000 rpm.
4. Generator dan Trafo Utama.

Generator dihubungkan dengan turbin gas melalui reduction gear untuk


menurunkan putaran agar putaran generator menjadi 300 rpm. Tenaga listrik
yang dihasilkan oleh generator sebesar 11 KV dan dinaikkan menjadi 150 KV
dengan menggunakan trafo utama untuk disalurkan ke gardu induk atau ke
sistem untuk pendistribusian lebih lanjut kepada konsumen.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit yang menghasilkan


listrik dengan memanfaatkan daya yang dibangkitkan oleh sistem turbin uap. Dalam
proses produksi PLTU peralatan utama adalah kondensor, pompa, boiler, turbin uap,
generator, trafo utama, dan alat bantu (auxiliary). a. Bahan bakar yang digunakan

Pada proses kerja PLTU menggunakan bahan bakar minyak residu dan gas alam. Uap
yang dihasilkan dari boiler / ketel uap digunakan untuk memutar turbin uap. Uap yang
telah digunakan untuk memutar turbin, selanjutnya didinginkan dengan menggunakan
air laut di dalam kondensor untuk dikondensasikan dan dipompakan kembali kedalam
boiler / ketel untuk dipanaskan kembali agar menjadi uap yang bertekanan. Dalam siklus
ini digunakan siklus tertutup. Generator dikopel dengan turbin dan keluaran generator
disalurkan melalui trafo utama untuk dinaikkan tegangannya kemudian diteruskan ke
jaringan / sistem.

Alur proses produksi PLTU


Proses produksi yang ada di PLTU adalah sebagai berikut :

1. Air tawar yang digunakan sebagai media kerja diperoleh dari air laut yang diolah
melalui peralatan desalination plant

2. Diolah lagi melalui peralatan water treatment hingga air tersebut mendidih
memenuhi syarat boiler

3. Air tawar yang memenuhi syarat disalurkan dan dipanaskan ke dalam boiler
dengan menggunakan bahan bakar gas.

4. Uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperature tertentu disalurkan
melalui turbine
5. Uap yang disalurkan ke turbine akan menghasilkan tenaga mekanis untuk
memutar generator dan menghasilkan tenaga listrik disalurkan ke sistem
JAMALI.

Pada PT. PJB UP Gresik terdapat 4 unit PLTU dengan kapasitas produksi listrik
untuk PLTU unit 1&2 yaitu 100 MW tiap unit,dan PLTU unit 3&4 yaitu 200 MW tiap
unit. Sehingga kapasitas total produksi listrik pada PLTU sebesar 600 MW. Bagian-
bagian utama dari PLTU yaitu :

1. Boiler / Ketel Uap

Air tawar dipanaskan di dalam boiler dengan bahan bakar minyak residu (MFO) /
gas alam sampai terbentuk uap air yang bertekanan, kering mempunyai temperatur
yang disyaratkan untuk memutar turbin uap.

2. Turbin Uap

Uap hasil produksi boiler/ketel uap digunakan untuk menggerakkan turbin uap.

a. Turbin uap unit 1 & 2 : tandem compound 1 silinder

b. Turbin uap unit 3 & 4 : tandem compound 4 silinder

3. Generator dan Trafo Utama

Generator terpasang satu poros dengan turbin uap yang mempunyai putaran 3000
pendistribusian lebih lanjut kepada konsumen.

Gambar . Alur Produksi pada PLTU


rpm, menghasilkan tenga listrik dengan tegangan 15 KV yang kemudian
dinaikkan menjadi 150 KV dengan menggunakan trafo 17utama untuk disalurkan
ke gardu induk atau ke sistem untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) adalah pembangkit siklus
ganda (combined cycle) yang peralatan utamanya terdiri dari sistem turbin gas dengan
generatornya, Heat Recovery Steam Generator (HRSG),turbin uap dengan generatornya
dan alat pendukung lainnya. a. Bahan bakar yang digunakan

Bahan bakar yang digunakan dalam proses PLTGU adalah gas bumi dan HSD.

Alur proses produksi PLTGU

Alur proses dari PLTGU adalah sebagai berikut :

1. Turbine gas, diawali dengan menjalankan motor starter (penggerak pemula)


memutar compressor untuk memampatkan udara pada ruang bakar diinjeksikan
bahan bakar gas bumi atau HSD, kemudian dinyalakan dengan igniter (awal
pembakaran) maka terjadilah pembakaran di ruang bakar. Setelah gas hasil
pembakaran mampu memutar gas turbine, compressor dan generator secara
otomatis motor starter akan mati pada putaran 2100 rpm. Putaran turbine
compressor terus naik sampai 3000 rpm (full speed no load), selanjutnya generator
menghasilkan energi listrik, turbine gas juga mengeluarkan gas buang.
2. HRSG gas buang dari turbine gas (dengan temperature di atas 500oC) dialirkan
melalui HRSG sehingga menghasilkan uap tekanan tinggi dan rendah. Proses
pemanasan air di HRSG ini tidak menggunakan bahan bakar tambahan, jadi
semata-mata menggunakan gas buang dari turbine gas.

3. Turbin uap hasil produksi ketel/ HRSG digunkan untuk menggerakkan turbin uap,
dimana uap dari saluran tekanan tinggi masuk ke turbine tekanan tinggi
selanjutnya bersama-sama uap dari saluran tekanan rendah masuk ke dalam
turbine tekanan rendah dan dikondensasikan di kondensor. Air kondensor
dipanaskan kembali ke ketel/ HRSG sehingga kembali terbentuk uap untuk
memutar turbine. Energy mekanik turbine digunakan memutar generator dan
menghasilkan energi listrik kemudian di paralelkan dengan jaringan interkoneksi
JAMALI, demikian seterusnya sehingga terjadi proses kombinasi turbin gas
dengan proses turbine uap.
Pada PT. PJB UP Gresik terdapat 3 blok PLTGU yang beroperasi. Setiap bloknya
memiliki 3 turbin gas, 3 HRSG dan 1 turbin uap, dengan kapasitas produksi listrik untuk
satu blok yaitu 30 MW untuk 3 unit PLTG dan 200 MW untuk 1 unit PLTU. Sehingga
total kapasitas produksi yang dihasilkan 3 blok PLTGU adalah sebesar 1500 MW.

1. Turbin Gas

Turbin gas berfungsi sebagai pembangkit listrik tahap pertama yang


mempunyai peralatan utama kompresor, ruang pembakaran (combustor),
turbin dan generator serta penggerak mula (starting device). Proses
pembangkitan diawali dengan menjalankan motor starter sebagai penggerak
mula sampai udara masuk ke ruang kompresor dan mengalami proses
pemampatan sehingga menjadi udara bertekanan. Bersamaan dengan proses
pemampatan udara, pada ruang bakar diinjeksikan bahan 20 bakar. Setelah
udara bertekanan dan bahan bakar masuk, kemudian dinyalakan dengan igniter
yang berfungsi seperti busi, sehingga terjadilah pembakaran yang
mengakibatkan kenaikan temperatur dan tekanan dalam ruang bakar. Tekanan
ini kemudian akan menekan sudu-sudu turbin gas, sehingga timbullah energi
mekanik yang menggerakkan sudu turbin dan memutar turbin. Lalu energi
mekanik ini dikopel ke generator, menimbulkan fluks listrik, sehingga
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Sedangkan motor starter
secara otomatis akan mati pada putaran 2100 rpm, setelah gas hasil pembakaran
mampu memutar turbin, kompresor, dan generator. Sementara itu putaran
kompresor turbin terus naik sampai 3000 rpm (full speed no load), pada putaran
ini generator diberikan arus, maka generator akan membangkitkan energi
listrik yang bertegangan 10,15 KV kemudian dinaikkan menjadi 150 KV atau
500 KV melalui trafo utama yang kemudian diteruskan dengan jaringan
interkoneksi Jawa-Bali.

2. HRSG

Gas buang pembakaran dari turbin gas dilewatkan dalam HRSG untuk
menghasilkan uap tekanan tinggi (High Pressure / HP) dan tekanan rendah
(Low Pressure / LP), ketel ini tanpa pembakaran, jadi murni dari gas buang
pembakaran dari turbin gas.

3. Turbin Uap

Uap hasil produksi dari HRSG digunakan untuk menggerakkan turbin uap.
Turbin uap ini adalah jenis compound tandem yang terdiri dari turbin tekanan
tinggi dan turbin tekanan rendah. Uap dari saluran tekanan tinggi masuk ke
turbin tekanan tinggi, selanjutnya bersama-sama uap dari tekanan rendah
dikondensasikan dikondensor, air kondensasi dipanaskan kembali ke ketel
(HRSG) sehingga kembali terbentuk uap untuk memutar turbin. Energi
mekanik turbin digunakan memutar generator yang kemudian dihasilkan
energi listrik dan diparalelkan dengan jaringan interkoneksi Jawa-Bali.

Gambar . Alur Produksi pada PLTGU

Unit-unit penunjang

Sebagai unit penunjang pusat listrik baik PLTU, PLTG maupun PLTGU Gresik
terdapat beberapa peralatan penting antara lain sebagai berikut:

a. Pelabuhan/Jetty

Sebagai sarana penerimaan BBM dari Pertamina

b. Gas Station

Suatu peralatan kelengkapan penerimaan BBG dari Pertamina


c. Water Intake

Berfungsi sebagai saluran air pendingin utama Condenser dan juga sebagai
saluran masuk air laut yang akan diolah menjadi airtawar untuk kepentingan
pembangkitan tenaga listrik.

d. Desalination Plant

Merupakan kumpulan peralatan yang digunakan untuk mengolah air laut menjadi
air tawar.

e. Demineralized Plant

Merupakan kumpulan peralatan yang ber fungsi untuk menghilangkan kadar-


kadar mineral dari air laut yang telah dijadikan air tawar.

f. Make Up Water Tank dan Raw Water Tank

Berfungsi sebagai wadah penampungan air dari hasil pegolahan air dari air laut
(asin) menjadi air tawar yang mana kandungan mineralnya sudah dihilangkan.

g. Water Treatment

Suatu unit pengolahan air pengisi ketel (HRSG) yang prosesnya dengan sistem
penukaran ion dan kation sampai HRSG tersebut memenuhi syarat.

h. Waste Water Treatment

Berfungsi untuk mengolah limbah air yang berasal dari proses yang terdapat pada
unit PLTGU,dimana pH (toleransi pH yang ditentukan adalah 6,5-8)dan zat-zat
kimia lainnya yang berbahaya dinetralkan terlebih dahulu sebelum dibuang ke
laut.

i. Chlorination/ Chloropac Plant

Suatu peralatan yang memproduksi chlor untuk injeksi pada air laut sebagai media
pelemah biota laut agar tidak berkembang biak pada saluran pipa pendingin.

j. Hydrogen Plant

Pendinginan pada generator sangat diperlukan. Pada generator milik PT. PJB Unit
Pembangkitan PLTGU Gresik menggunakan gas hidrogen sebagai pendinginnya,
untuk itulah dibangun hydrogen plant yang berfungsi sebagai tempat untuk
memproduksi gas hidrogen.

k. Fuel/Oil Treatment plant

Unit pengolahan minyak untuk mendapatkan kondisi BBM/ HSD yang berkualitas
baik dan memenuhi syarat.

Anda mungkin juga menyukai