Anda di halaman 1dari 22

RANGKUMAN MATERI

BAB I KALKULUS 1

KALKULUS 1 (TPB G)

Kelompok 10

Nama Anggota Kelompok :

1. Chindy Alvionita Sari (02161007)


2. Lisa Susanti (02161017)
3. Calvin Pratama (03161017)
4. Qowi Matin (03161057)
5. Lisa Dwi Oktami (03161037)
6. Rifqi Aditya (07161077)
7. Siti Dewi Barokat (08161077)

Institut Teknologi Kalimantan

2016
BAB I
SISTEM BILANGAN REAL

1.1 Bilangan Real


1.1.1 Interval
Interval (bilangan real) dalam matematika adalah suatu himpunan bilangan real dengan
sifat bahwa setiap bilangan yang terletak di antara dua bilangan dalam himpunan itu juga
termasuk ke dalam himpunan. Misalnya, Himpunan semua bilangan x memenuhi 0 ≤ x ≤
1 adalah suatu interval yang memuat 0 dan 1, maupun semua bilangan di antara
keduanya. Contoh lain interval adalah suatu himpunan dari semua bilangan real (R) ,
himpunan semua bilangan real negatif, dan himpunan kosong. Interval terbagi menjadi
dua, yaitu :
a. Interval Terbuka (.... , ....)
Himpunan penyelesaian {x | a < x < b} dapat ditulis dengan (a, b) yang
menunjukkan interval terbuka yang terdiri semua bilangan real antara a dan b, tidak
termasuk titik-titik ujung a dan b.
Contoh: (-1, 6) = {x | -1 ≤ x ≤ 6}

Garis Bilangan 1.

b. Interval Tertutup [.... , ....]


Himpunan penyelesaian {x | a ≤ x ≤ b} dapat ditulis dengan [a, b] yang
menunjuk-kan interval tertutup yang terdiri semua bilangan real antara a dan b,
termasuk titik-titik ujung a dan b.
Contoh: [-1, 5] = {x | -1 ≤ x ≤ 5}

Garis Bilangan 2.
Gambar 1. Beberapa macam notasi himpunan interval

1.2 Pertidaksamaan
Menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah mencari semua himpunan bilangan real
yang membuat pertidaksamaan itu berlaku. Berbeda dengan persamaan, yang himpunan
pemecahannya umumnya terdiri dari satu bilangan atau mungkin sejumlah bilangan
berhingga, himpunan pemecahan suatu pertidaksamaan biasanya terdiri dari suatu interval
bilangan atau gabungan dari beberapa interval bilangan.
Contoh 1 :
5x + 2 < 10
5x < 10-2 (kedua ruas dikurangi 2)
5x <8
1 1
. 5x < 8.5 (kedua ruas dikali 1/5)
5
8
x <5

Hp = { x | x < 8⁄5 , x ∈ 𝑅 }
Contoh 2 :
Selesaikan pertidaksamaan 2x – 7 < 4x – 2 dan tunjukkan garis bilangan himpunan
penyelesaiannya.
2x – 7 < 4x – 2
2x < 4x – 2 + 7 (kedua ruas ditambah 7)
2x – 4x < 5 (kedua ruas dikurangi 4x atau ditambah -4x)
– 2x < 5
x > -5/2 (kedua ruas dibagi -2 atau dikali -1/2)
Himpunan penyelesaiannya = {x | x > -5/2} atau
ditulis dalam bentuk interval (-5/2, ∾) atau dapat juga ditunjukkan dengan garis bilangan.

Garis Bilangan 3.

Contoh 3
Selesaikan pertidaksamaan -5 ≤ 2x + 6 < 4 dan tunjukkan garis bilangan himpunan
penyelesaiannya.
-5 ≤ 2x + 6 < 4
-5 – 6 ≤ 2x < 4 – 6 (kedua ruas dikurangi 6)
-11 ≤ 2x < -2
≤ x < -2/2 (kedua ruas dibagi -2 atau dikali -1/2)
≤ x < -1
Himpunan penyelesaiannya = {x | -11/2 ≤ x < -1} atau
ditulis dalam bentuk interval [-11/2, -1) atau dapat juga ditunjukkan dengan garis bilangan.

Garis Bilangan 4.

Contoh 4 :

5x+2<10

Penyelesaian : 5x + 2 < 10
5x < 10 - 2 (semua ruas dikurang 2)

5x < 8

5x/5 < 8/5 (semua ruas dibagi 5)


x < 8/5

= Hp : {x | x < 8/5, x € R}

Jadi untuk melakukan sebuah pengoperasian, tidak boleh dipindah ruaskan. Hanya boleh
memberikan keterangan umtuk setiap kali pengoprasian

Contoh 5 :

-5 ≤ 2x + 6 < 4

Penyelesaian :

-5 ≤ 2x + 6 < 4

-5-6 ≤ 2x +< 4-6 (semua ruas dikurangi 6)

-11 ≤ 2x < -2

-11/2≤x < -2/2 (semua ruas dibagi 2)

-11/2≤ x < -1

= Hp{x I -11/2 ≤ x < -1, x€R}

Contoh 6 :

x2 – x < 6

x2 – x -6 < 0

= Kemudian dilakukan pemfaktoran sehingga diperoleh (x-3)(x+2) < 0

 Pembuat Nol
X–3=0 x=3
X+2=0 x = -2
Hp : {x I -2< X < 3, X€ R}
Contoh 7 :

X–1
X+2 >0

Karena penyebut tidak boleh nol, sehingga X ≠ -2

Pembuat nol: x=1, x=-2 (minus tak hingga, -2)U(1,tak hingga)

1.3 Nilai Mutlak


Nilai mutlak tidak menimbulkan masalah dalam operasi perkalian dan pembagian, tetapi
tidak demikian dalam operasi penjumlahan dan pengurangan

 Sifat nilai mutlak:

1) |ab| = |a||b|

2) a a

b b
3) |a + b| ≤ |a| + |b| (pertidaksamaan segitiga)

4) |a – b| ≥ ||a| – |b||

5) |a| < |b| ⇔ a2 < b2

Nilai mutlak suatu bilangan real x, dinyatakan dengan |x|, didefinisikan sebagai

= x jika x ≥ 0

|x|

= -x jika x < 0

 Pertidaksamaan Nilai Mutlak


|x - p| < K -K<X–P<K (P-K , P+K)
|x - p| > K X–P<-K (- ∞, P-K) ( P+K, ∞)

X–P>K (P-K, -∞) (∞, P+K)

|x - p| = Z X – P ≤ -Z (- ∞, P-K) ( P+K, ∞)

X–P≥Z (P-K, -∞) (∞, P+K)


Jika |x| < 3, maka jarak antara x dengan titik asal harus lebih kecil dari 3. Dengan kata lain, x
lebih besar dari -3 dan lebih kecil dari 3; yaitu -3 < x

 |x| < a ⇔ –a < x < a

Garis Bilangan 5.

Jika Jika |x| > 3, maka jarak antara x dengan titik asal harus lebih besar dari 3. Ini dapat
terjadi jika x lebih besar dari 3 atau x lebih kecil dari -3: yaitu x < -3 atau x > 3.

 | x| > a ⇔ x < -a atau x > a

Garis Bilangan 6.

Contoh Soal :

1. Selesaikan pertidaksamaan |x – 4| < 2 dan tunjukkan penyelesaiannya pada garis


bilangan. Intrepretasikan nilai mutlak tersebut sebagai suatu jarak!
Penyelesaian:
|x – 4| < 2 -2 < x – 4 < 2 (Kedua Ruas ditambah +4)

-2 + 4 < x < 2 + 4

2<x<6

Garis Bilangan 7.

Maka bilangan x yang memenuhinya adalah 2 < x < 6. Dan dapat dinyatakan dalam
bentuk interval (2, 6).

2. Selesaikan pertidaksamaan |3x – 5| ≥ 1 dan tunjukkan penyelesaiannya pada garis


bilangan!
Penyelesaian:
|3x – 5| ≥ 1 3x – 5 ≤ -1 atau 3x – 5 ≥ 1
3x ≤ 4 atau 3x ≥ 6
4
x≤ atau x≥2
3
Garis Bilangan 8.

4
Maka HP: (-∞, 3 ] ⋃ [2, ∞) (Gabungan dua interval)

1.4 Bidang Koordinat


Di dalam ilmu matematika, sistem koordinat kartesius dipergunakan untuk
menentukan posisi ataupun letak dari sebuah titik pada suatu bidang datar. Posisi titik
tersebut ditentukan oleh dua buah garis yanng ditarik secara vertikal dan horizontal
dimana titik pusatnya berada pada titik 0 (titik asal). Garis horizontal disebut sebagai
sumbu X dimana X positif digambarkan mendatar ke kanan sedangkan X negatif
digambar mendatar ke kiri. Sementara itu garis Vertikal disebut sebagai sumbu Y dimana
Y positif digambarkan kearah atas dan Y negatif digambarkan ke arah bawah. Perhatikan
gambar di bawah ini:
1.4.1 Titik dan Jarak

Titik PQR membentuk segitiga


Panjang PR = | X2-X1 |
Panjang RQ = | Y2-Y1 |
Sehingga di peroleh rumus jarak
d(P,Q) = √(𝑥2 − 𝑥1)2 + (𝑦2 − 𝑦1)2

Contoh Soal

1. Carilah jarak antara P( 4,8 ) dan Q ( -2,5 )


d ( P,Q ) = √(𝑥2 − 𝑥1)2 + (𝑦2 − 𝑦1)2

= √(−2 − 4)2 + (5 − 8)2


= √36 + 9
= √45
= 3 √5

1.5 Persamaan Garis Lurus


Persamaan Garis lurus , yaitu suatu perbandingan antara koordinat y dan koordinat
x dari dua titik yang terletak pada sebuah garis .
Gradien , yaitu Perbandingan komponen y dan komponen x , atau disebut juga
dengan kecondongan sebuah garis. Lambang dari suatu gradien yaitu huruf “m” .
 Gradien dari persamaan ax + by + c = 0

 Gradien yang melalui titik pusat ( 0 , 0 ) dan titik ( a , b )

𝑏
m=𝑎

 Gradien Yang melalui titik ( x1 , y 1 ) dan ( x2 , y2 )

y1 – y2
𝑚=
x1 – x2

atau

y2 – y1
𝑚=
x2 – x1

 Gradien garis yang saling sejajar ( // )


m = sama atau jika dilambangkan adalah m1 = m2

 Gradien garis yang saling tegak lurus


m = -1 atau m1 x m2 = -1

1.5.1 Persamaan Garis Lurus bentuk umum ( y = mx )

-> persamaan yang melalui titik pusat ( 0 , 0 ) dan bergradien m .

Contoh :

Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik pusat ( 0 , 0 ) dan bergradien 2 !

Jawab : y = mx

y=2x

1.5.2 Persamaan Garis Lurus bentuk umum (y = mx + c )

->Persamaan garis yang / / dengan y = mx dan bergradien m .

-> Persamaan garis yang melalui titik ( 0 , c ) dan bergradien m . ( 0 , c ) adalah titik potong
sumbu y .
1.5.3 Persamaan Garis Lurus Yang Melalui titik ( x1 , y1 ) dan bergradien m .

persamaannya yaitu :

y – y1 = m ( x – x1 )

1.5.4 Persamaan Garis Lurus Yang Melaui Dua titik yaitu ( x1 , y 1 ) dan ( x2 , y2 ) .

𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
=
𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1

SEKILAS INFO!
Persamaan garis lurus adalah suatu garis lurus yang posisinya ditentukan dengan suatu
persamaan. Misalnya persamaan jika kita gambar pada koordinat Cartesius,
maka gambarnya akan berbentuk garis lurus.
Cara menggambarnya adalah:

Tentukan titik potong garis tersebut terhadap sumbu , dengan membuat nilai . Pada
contoh di atas, maka , sehingga , atau .
Kemudian, tentukan titik potong terhadap sumbu , dengan membuat nilai . Pada
contoh di atas, maka , sehingga , atau

Terakhir, hubungkan kedua titik tersebut menjadi sebuah garis lurus. Maka, garis tersebut
merupakan garis dengan persamaan .

Gradien Persamaan Garis Lurus

Gradien adalah besar kemiringan suatu garis terhadap sumbu .

Bentuk umum persamaan garis lurus adalah , dengan m merupakan gradien,


sedangkan suatu konstanta.

Jadi, persamaan yang berbentuk mempunyai gradien sebesar 2.


Untuk persamaan yang bentuknya , maka gradiennya adalah .
Sedangkan gradien suatu garis yang melalui dua titik dan , gradiennya
didapat dengan menggunakan rumus:

Hubungan antar gradien pada persamaan garis lurus :

 Jika suatu garis sejajar dengan sumbu , maka gradiennya adalah 0.

 Jika terdapat dua garis yang sejajar, maka gradien kedua garis tersebut sama,
atau .

 Jika terdapat dua garis yang saling tegak lurus, maka hasil kali kedua gradien
tersebut adalah , atau

Contoh: Garis dengan persamaan tegak lurus dengan suatu garis yang
mempunyai gradien . Tentukanlah nilai .

Contoh :

Macam-macam Gradien
Contoh Soal :

1. Tentukan apakah titik-titik berikut membentuk garis lurus atau tidak?


a. A(0, 0), B(1, 1), C(2, 2) c. G(–2, 1), H(1, 0), I(4, 3)
b. D(2, –2), E(1, –1), F(0, 0) d. J(2, –2), K(3, 0), L(1, 1)
2. Gambarkan garis lurus yang melalui titik P(3, –3) dan Q(–3, 3).
Jawab :
2. Garis lurus yang melalui titik P(3, –3) dan Q(–3, 3) dapat digambar sebagai berikut.

Contoh Soal :

Gambarlah garis dengan persamaan:


a. x + y = 4,
b. x = 2y
Jawab :

a. Langkah pertama adalah menentukan nilai x dan y yang memenuhi persamaan x + y = 4.


y = 4, sehingga diperoleh titik koordinat (0, 4),Misalkan: x = 0 maka 0 + y = 4
y = 1, sehingga diperoleh titik koordinat (3, 1).x = 3 maka 3 + y = 4

Kemudian, dari dua titik koordinat tersebut dapat digambarkan garis lurus seperti berikut.
b. Seperti sebelumnya, tentukan dahulu nilai x atau y yang memenuhi persamaan x = 2y.
y = 0, sehingga diperoleh titik koordinat (0, 0),Misalkan: x = 0 maka 0 = 2y
y = 2, sehingga diperoleh titik koordinat (4, 2)x = 4 maka 4 = 2y
Kedua titik tersebut dapat digambar menjadi sebuah garis lurus sebagai berikut.

Contoh Soal :

Tentukanlah gradien dari persamaan garis berikut.


a. y = 2x d. 2x + 3y = 0
b. y = 3x e. 4x – 6y = 0
c. x = 2y
Jawab :
a. Persamaan garis y = 2x sudah memenuhi bentuk y = mx. Jadi, diperoleh m = 2.
b. Persamaan garis y = –3x sudah memenuhi bentuk y = mx. Jadi, diperoleh m = –3.
c. Persamaan garis x = 2y diubah terlebih dahulu menjadi bentuk y = mx
sehingga
Persamaan garis y =1/2 x sudah memenuhi bentuk y = mx. Jadi, diperoleh m =1/2.
d. Persamaan garis 2x + 3y = 0 diubah terlebih dahulu menjadi bentuk y = mx
sehingga

Persamaan garis y =–2/3 x sudah memenuhi bentuk y = mx. Jadi, diperoleh m =–2/3.
e. Persamaan garis 4x – 6y = 0 diubah terlebih dahulu menjadi bentuk y = mx
sehingga

Persamaan garis y = 2/3 x sudah memenuhi bentuk y = mx. Jadi, diperoleh m =2/3

1.6 Titik Tengah


Titik tengah ruas garis adalah titik yang terletak tepat di tengah-tengah dua titik ujung.
Dengan demikian, titiktengahadalah rata-rata dari dua titik-ujung, yang merupakan rata-rata
dari dua koordinat x dan dua koordinat𝒚.Rumus titik tengah dapat digunakan dengan
menjumlahkan koordinat x dari dua titik ujung dan membagi hasilnya dengan dua, dan
kemudian menjumlahkan koordinat y dari titik-titik ujungnya dan membaginya dengan dua.
Inilah cara Andamencari rata-rata koordinat x dan y dari titik-titik ujung.[1] Inila hrumusnya.
Teorema titik tengah juga dapat diaplikasikan dengan menggunakan konsep jarak,
sehingga menjadi :
1
x = |x1-x2|
2
1
y = |y1-y2|
2

(x,y) = {(x1+xt ) + (y1+yt )}


1. Buktikanbahwatitiktengahsisi miring sebarangsegitigasiku-
sikuberjaraksamadariketigatitik-titiksudutnya

Solusi :
Misalkankitabuatsebuahsegitigasiku-sikusebarangsepertipadagambar di bawahini:

Sisi miring darisegitigasiku-sikutersebutadalah KM,


akankitacarikoordinatdarititiktengahsisi KM,
kitamisalkantitiktengahsisi KM tersebutdengantitik N
Yang akan kita buktikan adalah:
1. Apakah jarak titik N dengan titik L sama dengan jarak titik N dengan titik K, atau
2. Apakah jarak titik N dengan titik L sama dengan jarak titik N dengan titik M
Dari keduapoin di atas hanya salah satunya yang perlu kita buktikan, karena kita tidak perlu
lagi membuktikan apakah jarak titik N dengan titik K sama dengan jarak titik N dengan
titik M, sebab sudah jelas N merupakan titik tengah dari KM maka sudah pastilah jarak
titik N dengan titik K sama dengan jarak titik N dengan titik M.
Kita lanjut untuk mencari jarak titik N dengan titik L, menurut rumus jarak, jarak
titik N dengan titik L adalah:

Kemudian kita lanjut mencari jarak titik N dengan titik K, menurut rumus jarak, jarak
titik N dengan titik K adalah:
Dari uraian di atas didapat bahwa jarak titik N dengan titik L sama dengan jarak
titik N dengan titik K, berarti titik N berjarak sama dengan ketiga titik sudut K, L, dan M.
Terbukti bahwa jaraktitiktengah sisi miring sebuah segitiga siku-siku sembarang berjarak
sama dengan ketiga titik sudutnya.

1.7 Lingkaran
Secara matematis, definisi lingkaran adalah tempat kedudukan titik yang berjarak sama
terhadap sebuah titik tertentu, yang dinamakan pusat lingkaran (dinotasikan oleh P),
sedangakn jarak yang sama dinamakan jari-jari lingkaran (dinotasikan oleh r).

r
b P (a,b)

X
a

Gambar 1. Lingkaran dengan


pusat (P) dan jari-jari (r)
7.1 Kedudukan Sebuah Titik terhadap Suatu Lingkaran
7.1.1 Titik Pada Lingkaran
Suatu titik (x1, y1), dikatakan terletak PADA Lingkaran jika :

𝑥12 + 𝑦12 = 𝑟 2

7.1.2 Di Dalam Lingkaran Gambar 2. Titik PADA Lingkaran

Suatu titik (x1, y1), dikatakan terletak DALAM Lingkaran jika :

𝑥12 + 𝑦12 < 𝑟 2

Gambar 3. Titik di DALAM


Lingkaran

7.1.3 Di Luar Lingkaran

Suatu titik (x1, y1), dikatakan terletak LUAR Lingkaran jika :

𝑥12 + 𝑦12 > 𝑟 2

Gambar 4. Titik di LUAR


Lingkaran

7.2 Persamaan Lingkaran


Berdasarkan persamaan lingkaran dengan titik pusat P(0,0) :

𝑥2 + 𝑦2 = 𝑟2

Berdasarkan persamaan lingkaran dengan titik pusat P(a,b) :


(𝑥 − a)2 + (𝑦 − b)2 = 𝑟 2

Atau dapat ditulis dengan persamaan

𝑥 2 + 𝑦 2 + Ax + By + C = 0

Diperoleh titik pusat lingkaran (P) :

1 1
P (− 2 𝐴, − 2 𝐵)

Dan jari –jari lingkaran (r) :

1 1
√ 𝐴2 + 𝐵 2 − 𝐶
4 4

Contoh soal :

1. Tentukan titik pusat lingkaran dan jari-jari lingkaran dari persamaan lingkaran
berikut:
𝑥 2 + 𝑦 2 + 4x + 6y − 23 = 0

Penyelesaian :
*) Cara 1 :
𝑥 2 + 𝑦 2 + 4x + 6y − 23 = 0
𝑥 2 + 4x + 𝑦 2 + 6y = 23 (Kedua ruas ditambah 23, ruas kanan dikelompokan
berdasarkan koefisiennya).
2 2
(𝑥 + 4x + 4 ) + (𝑦 + 6y + 9) = 23 + 4 + 6 (ruas kanan dilakukan
penyempurnaan kuadrat, ruas kiri
ditambah sesuai dengan hasil dari
penyempurnaan kuadrat)
2 2
(𝑥 + 2) + (𝑦 + 3) = 36 (ruas kanan difaktorkan)

(𝑥 + 2)2 = (𝑥 − a)2 (𝑦 + 3)2 = (𝑦 − b)2


r 2 = 36
(kedua ruas diakar (kedua ruas diakar
kuadratkan) kuadratkan)
r = √36
(kedua ruas diakar
𝑥 +2=𝑥– a 𝑦 +3=𝑦– b
kuadratkan)
2 = −a 3 = −b
(kedua ruas dikurang x, (kedua ruas dikurang x, r= 6
lalu dikali -1) lalu dikali -1)

a = −2 b = −3

Jari – jari Lingkaran :


Pusat Lingkaran : P ( -2, -3)
𝐫 = 𝟔

*) Cara 2 :
𝑥 2 + 𝑦 2 + 4x + 6y − 23 = 0

Titik pusat lingkaran :

1 1
P (− 2 𝐴, − 2 𝐵)

1 1
P (− (4), − (6)) → P (−𝟐, −𝟑)
2 2

Jari – jari lingkaran :


1 1
√ 𝐴2 + 𝐵 2 − 𝐶
4 4

1 1 1 1
√ (4)2 + (6)2 − (−23) → √ (16) + (36) + 23
4 4 4 4

√4 + 9 + 23

√36 → 𝟔

Anda mungkin juga menyukai