Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
5.1 Pendahuluan
Pada dasarnya terdapat 4 metode analisis rangkaian yaitu :
1. Analisis Simpul atau Node
2. Analisis Mesh
3. Teorema Superposisi
4. Teorema Thevenin dan Norton
variabel (1 , 2 , 3 , , N 1 )
Contoh 1:
(a)
(b)
3A
-2 A 3A
-2 A
- -
Pada Gambar 1 kita pilih simpul 3 sebagai simpul referensi kemudian kita definisikan
tegangan pada simpul 1 dan 2.
Dengan mempergunakan KCL pada simpul 1 :
0,5v1 0,2(v1 v 2 ) 3
4 mho
-3 A
22 V
v1 v2 - + v3
3 mho
5 mho
1
mho
-8 A -25 A
Acuan
Simpul super ditunjukkan oleh daerah lebih gelap yang dibatasi oleh garis
putus-putus pada Gambar 2, dan kita buat jumlah keenam arus yang meninggalkan
simpul super sama dengan nol. Dimulai dengan cabang konduktansi 3 mho dan
bekerja menurut arah jarum jam, didapat
3(v 2 v1 ) 3 4(v3 v1 ) 25 5v3 1v 2 0
7v1 4v 2 9v3 28
Kita memerlukan satu persamaan tambahan karena kita mempunyai tiga besaran
yang tidak diketahui, dan persamaan tersebut harus menggunakan kenyataan bahwa
sebenarnya terdapat sebuah sumber 22-V di antara simpul 2 dan 3,
v3 v 2 22
1 3 4
28 4 9
2 1 1 189
v1 4,5 V
7 3 4 42
7 4 9
0 1 1
Contoh 3
Gunakan analisis simpul untuk mencari υx di dalam rangkaian yang diperlihatkan
pada Gambar 3 jika elemen A adalah: (a) sebuah sumber arus 2 A, dengan panah
menuju ke kanan; (b) sebuah tahanan 8 Ω; (c) sebuah sumber arus 10 V, dengan
referensi positif sebelah kanan.
9A 6Ω υx 4Ω 17 A 2Ω
_
Gambar 3: Lihat Contoh Soal 3.
Jawab
(a) Jika elemen A adalah sebuah sumber arus 2 A,
υ1 υ2
9A 6Ω υx 4Ω 17 A 2Ω
_
Rangkaian Listrik I Pusat Pengembangan Bahan Ajar
‘11 4 Dian Widiastuti
Acuan
Universitas Mercu Buana
Gambar 4a: Gambar 3 dengan mengganti elemen A
dengan sebuah sumber arus 2 A.
N
Dengan mempergunakan KCL pada simpul υ1, i
n 1
n 0
1
9 20
6
54 1 12 0
x 1 42 V
υ1 8Ω υ2
9A 6Ω υx 4Ω 17 A 2Ω
_
Acuan
N
Dengan mempergunakan KCL pada simpul υ1, i
n 1
n 0
1 1 2
9 0
6 8 24
216 41 3(1 2 ) 0
216 71 3 2 0
71 3 2 216 (i )
1 2 2
17 2 0
8 4 2 8
1 2 2 2 136 4 2 0
1 7 2 136 (ii )
Untuk mendapatkan variabel υ1, kita dapat mempergunakan metode eliminasi pada
persamaan i dan ii,
71 3 2 216 7 491 21 2 1512
1 7 2 136 3 31 21 2 408
461 1104
1 24 V
10 V
υ1 υ2
− +
+
9A 6Ω υx 4Ω 17 A 2Ω
_
Acuan
Gambar 4c: Gambar 3 dengan mengganti elemen A
Dengan sebuah sumber tegangan 10 V
N
Dengan mempergunakan KCL pada simpul super υ1 dan υ2, i
n
n 0
1 2
9 17 2 0
6 4 2 12
108 21 3 2 204 6 2 0
21 9 2 96 (i )
4A
20 25 Ω 5
+
10 A
20 A 10 vp 50
100
- 5A
4A
20 25 Ω 5
v1 v2 v3 v4
+
10 A
20 A 10 vp 50
100
- 5A
Referensi
Dengan mengganti nilai v2, dan v3 pada persamaan iv dengan sesuai dengan
persamaan i dan iii :
Kita substitusikan nilai dari v3 dan v4 dari persamaan iii dan v ke persamaan
vi untuk mendapatkan nilai v1,
20v3 21v 4 600
39 6175
20(7v1 1100 ) 21 600
5
140v1 22000 163,8v1 25935 600
23,8v1 4535
v1 190,546 Volt
Dengan didapatnya nilai v1 maka kita dapat menghitung dinilai vp atau v2,
melalui persamaan i :
v p v 2 3v1 400
3(190,546) 400
171,64 Volt
Soal Latihan :
− +
20 V
6Ω 30 Ω
4A 3Ω 2A 15 Ω 9Ω 6A
Referensi :
H. Hyatt William, Rangkaian Listrik jilid 1 edisi ke-4 dan 6 (2005), Erlangga.