Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

Blog ini saya buat untuk membantu par a mahasiswa kesehatan dalam tugas perkuliahan....

MONDAY, MAY 28, 2012

KELUARGA BERENCANA ALAMI METODE OVULASI BILLINGS

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang


Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat
bersifat sementara, dapat juga bersifat permanent. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah
satu variable yang mempengaruhi fertilitas. Pasangan secara sukarela menghindari
senggama pada masa subur ibu (ketika ibu tersebut dapat terjadi hamil), atau senggama pada
waktu subur untuk mencapai kehamilan. Metode keluarga berencana alamiah berdasarkan
kesadaran penuh dari siklus reproduksi ibu tersebut.
Pelayanan dan informasi keluarga berencana merupakan suatu intervensi kunci dalam
upaya meningkatkan kesehatan  perempuan dan anak serta merupakan hak asasi manusia.
Perempuan berusia lebih dari 35 tahun memerlukan kontrasepsi yang aman dan efektif
karena kelompok ini akan mengalami peningkatan morbiditas dan moratlitas jika mereka
hamil.

1.2    Tujuan
1.      Dapat mengetahui, memahami kapan  masa subur berlangsung.
2.      Agar ibu dapat mengetahui cara efektif bila dipakai dengan tertib.
3.      Mampu menerapkan cara kb dengan baik

1.3    Manfaat
1.      Dapat dijadikan reverensi tambahan sebagai kelengkapan ilmu pengetahuan
2.      Dapat bermanfaat bagi dokumentai dari anak didik untuk kerangka asuhan
3.      Mengetahui cara  KBA dengan metode Billing

BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Metode Lendir Serviks


Metode Lendir Serviks atau Iebih dikenal sebagai Metode Ovulasi Billings/MOB atau
metode dua hari raukosa serviks dan Metode Simtomtermal adalah yang paling efektif. Cara
yang kurang efektif misalnya Sistem Kalender atau Pantang Berkala dan Metode Suhu Basal
yang sudah tidak diajarkan lagi oleh pengajar KBA. Hal ini disebabkan oleh kegagalan yang
cukup tinggi (> 20%) dan waktu pantang yang Iebih lama. Lagi pula sudah ada cara lain yang
Iebih efektif dan masa pantang Iebih singkat. Di Indonesia dengan surat dari   BKKBN Pusat
kepada BKKBN Provinsi dengan SK 6668/K.S. 002/R2/90, Tgl. 2-5 Desember 1990, Metode
 Ovulasi Billings (MOB) sudah diterima sebagai salah satu Metode KB (Mandiri).

Mekanisme Kerja
Untuk kontrasepsi
Senggama dihindari pada masa subur yaitu pada fase siklus menstruasi di mana 
kemungkinan terjadi konsepsi/kehamilan.

Untuk konsepsi/mencapai kehamilan


Sanggama direncanakan pada masa subur yaitu dekat dengan pertengahan siklus    (biasanya
pada hari ke 10 - 15), atau terdapat tanda-tanda adanya kesuburan, ketika kemungkinan basar
terjadinya konsepsi.

Manfaat
Kontrasepsi
·     Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan.
·     Tidak ada risiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi.
·     Tidak ada efek samping sistemik.
·     Murah atau tanpa biaya.

Nonkontrasepsi
Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana.
Menambah pengetahuan tentang sistem reproduksi oleh suami dan istri.
Memungkinkan mengeratkan relasi/hubungan melalui peningkatan komunikasi antara
suami istri/pasangan.

Keterbatasan
·         Sebagai kontras Sptif sedang (9-20 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
pemakaian). Catatan untuk Metode Ovulasi Billings bila aturan ditaati kegagalan 0%
(kegagalan inetode/method/a//wre dan 0 - 3% kegagalan pemakai/ user's failure, yaitu
pasangan dengan sengaja atau tanpa sengaja melanggar aturan untuk mencegah
kehamilan).
·         Keefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti instruksi.
·         Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk menggunakan jenis KBA yang paling efektif
secara benar.
·         Dibutuhkan pelatih/guru KBA (bukan tenaga medis).
·         Pelatih/guru KBA harus mampu membantu Ibu mengenali masa suburnya,
memotivasi pasangan untuk menaati aturan jika ingin menghindari kehamilan dan
menyediakan alat bantu jika diperlukan; misalnya buku catatan khusus, termometer (oral
atau suhu basal).
·         Perlu pantang selama masa subur untuk menghindari kehamilan.
·         Perlu pencatatan setiap hari.
·         Infeksi vagina membuat lendir serviks sulit dinilai.
·         Termometer basal diperlukan untuk metode tertentu.
·         Tidak terlindung dari IMS termasuk  HBV (Virus Hepatitis B) dan HIV/AIDS.

2.2    Yang dapat menggunakan KBA


Untuk kontrasepsi
•            Semua perempuan semasa reproduksi, baik siklus   haid teratur maupun   tidak teratur,
tidak haid baik karena menyusui maupun pramenopause.
•       Semua perempuan dengan paritas berapa pun tennasuk nulipara.
•       Perempuan kurus ataupun gemuk.
•       Perempuan yang merokok.
•       Perempuan dengan alasan kesehatan tertentu a.l. hipertensi sedang, varises, dismenorea,
sakit kepala sedang atau hebat, mioma uteri, endometritis, kista ovarii anemia defisiensi
besi, hepatitis virus, malaria, trombosis vena dalam, atau emboli paru.
•       Pasangan dengan alasan agama atau filosofi  untuk  tidak menggunakan metode lain.
•       Perempuan yang tidak dapat menggunakau metode lain.
•       Pasangan yang ingin pantang sanggama lebih dari seminggu pada setiap siklus haid.
•       Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi, mencatat, dan menilai tanda
dan gejala kesuburan.
Untuk konsepsi
•   Pasangan yang ingin mencapai kehamilan, sanggama dilakukan pada masa subur untuk
mencapai kehamilan.
Tabel 12-1: Keadaan yang memerlukan perhatian

Keadaan Anjuran         
Pengeluaran cairan Jelaskan kepada klien bahwa akan terjadi   lebih
vagina secara sulit untuk   memprediksi kesuburan dengan
menetap menggunakan  lendir serviks. Jika dia
  kehendaki, Bantu ia memilih yang   kehendaki,
bantu dia memilih   metodi lain. Pada Metode
Ovulasi Billings (MOB) klien harus belajar benar-
benar untuk mengenal Pola Dasar
keTidakSuburan.
2.3  Yang Seharusnya Tidak Menggunakan KBA
•            Perempuan yang dari segi umur, paritas atau masalah kesehatannya membuat kehamilan
menjadi suatu kondisi risiko tinggi.
•       Perempuan sebelum mendapat haid (menyusui, segera setelah abortus), kecuali MOB.
•       Perempuan dengan siklus haid yang tidak teiatur, kecuali MOB.
•       Perempuan yang pasangannya tidak mau bekerjasama (berpantang) selama waktu tertentu
dalarn siklus haid.
•       Perempuan yang tidak suka menyentuh daerah genitalianya.
Instruksi kepada Klien
•   Metode Lendir Serviks Billings/Metode Ovulasi Billings (MOB).
Anda dapat mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang keluar dari vagina,
pengamatan sepanjang hari dan ambil kesimpulan pada malam hari. Periksa lendir dengan jari
tangan atau tisu di luar vagina dan perhatikan perubahan perasaan kering-basah. Tidak
dianjurkan untuk periksa ke dalam vagina.
•   Untuk menggunakan Metode Ovulasi Billings (MOB) ini, seorang perempuan
harus belajar mengenali Pula Kesuburan dan Pula Dasar keTidak-Suburan-
nya. Untuk rrenghindari kekehruan dan untuk menjamin keberhasilan pada awal masa belajar,
pasangan diminta secara penuh tidak bersanggama pada satu siklus, haid, untuk mengenali
pola kesuburan dan pola ketidaksuburan.
•   Pula Kesuburan adalah pola yang terus berubah, dan Pula Dasar ke-Tidak- Suburan adalah pola
yang sama sekali tidak berubah dari hari ke hari. Kedua pola ini mengikuti kegiatan hormon-
hormon (khususnya Estrogen dan Progesteron) yang mengontrol daya tahan hidup sperma dan
pembuahan. Oleh karena itu, dapat memberi informasi yang dapat diandalkan untuk
mendapatkan atau menunda kehamilan.
•   Suatu catatan yang sederhana dan tepat adalah kunci untuk keberhasilan.
Suatu rangkaian kode digunakan untuk melengkapi catatan. Kode ini harus cocok dengan
budaya lokal dan dapat digunakan oleh pengguna KBA secara luas. Di beberapa tempat
dipakai tempelan/stiker atau tinta berwarna, di tempat lain lebih praktis membuat kode yang
dapat ditulis dengan tangan; ada juga yang mengkombinasikan keduanya yaitu kode yang
ditulis tangan dengan menggunakan pensil berwarna. Contoh berikut adalah tabel pencatatan
kode untuk   siklus normal (teratur) biasa, berkisar antara 28 hari dan siklus normal (teratur)
pendek, berkisar antara 20 - 25 hari.
Hari-hari kering: Setelah darah haid bersih, kebanyakan Ibu mernpunyai 1 sampai beberapa hari
tidak terlihat adanya lendir dan daerah vagina terasa kering, ini dinamakan hari-hari kering.
Hari-hari subur: Ketika terobservasi adanya lendir sebelum ovulasi, Ibu dianggap subur, ketika
terlihat adanya lendir, walaupun jenis lendir yang kental dan lengket. Lendir subur yang basah
dan licin mungkin sudah ada di serviks dan hari subur sudah dimulai.
Hari puncak: Adalah hari terakhir adanya lendir licin, niulur, dan ada perasaan basah.
Contoh Kode yang Dipakai unluk Mencatut Kesuburan
Pakai tanda   * atau merah untuk menandakan perdarahan (haid).
Pakai huruf X atau hijau untuk menandakan perasaan kering.
Gambar suatu tanda ((L) ) atau biarkan kosong untuk memperlihatkan lendir subur yang basah.
jernih. licin, dan mulut.
Pakai huruf L atau warna kuning untuk memperlihatkan lendir tak subur yang
kental, putih, keruh, dan lengket.

2.4  Untuk Kontrasepsi/Menghindari Kehamilan


•       Lendir mungkin berubah pada hari yang sama, periksa lendir setiap kali ke
belakang dan sebelum tidur, kecuali ada perasaan sangat basah waktu siang.
Setiap malam sebelum tidur, tentukan tingkat yang paling subur (lihat kode di atas) dan bed
tanda pada catatan Ibu dengan kode yang sesuai.
•       Pantang sanggama untuk paling sedikit satu siklus sehingga Ibu akan kenali
hari-hari lendir, mengenali Pola Kesuburan dan Pola Dasar ke-Tidak-Suburan Ibu dengan
bimbingan pelatih/guru KBA.
•            Hindari sanggama pada waktu haid. Hari-hari ini tidak aman; pada siklus pendek, ovulasi
dapat terjadi pada hari-hari haid.

•       Pada hari kering setelah haid, aman untuk bersanggama selang satu malam
(aturan selang-seling). Ini akan menghindari Ibu bingung dengan cairan sperma dan lendir.
•       Segera setelah ada lendir jenis apa juga atau  perasaan basah muncul, hindari
senggama atau kontak seksual. Hari-hari lendir, terutama hari-hari lendir subur. adalah tidak
aman. (aturan awal  atau "jika hari basah, Ibu akan memperoleh bayi").
•       Tanda hari terakhir dengan lendir jernih, licin dan mulut dengan tanda X.
Ini adalah hari puncak; ini adalah hari ovulasi dan adalah hari paling subur.
•            Setelah hari puncak, hindari sanggama untuk 3 hari berikut siang dan malam. Hari-hari ini
adalah tidak aman (Aturan Puncak). Mulai dari pagi hari keempat setelah kering, ini adalah
hari-hari aman untuk bersanggama sampai hari haid berikutnya bila ingin menghindari
 kehamilan.
•            Pada siklus yang tidak teratur seperti pascapersalinan atau pramenopause maka perlu
memperhatikan (Pola Dasar ke-Tidak-Suburan) di mana ada waktu 1 – 2 hari. subur yang
menyelingi di antara hari-hari tidak subur. Ibu harus mengamati perubahan ini dan bila PDTS
sudah pulih kembali dan berlangsung minimal 3 hari berturut-turut tanpa perubahan maka
sanggama boleh dilakukan (Aturan Sabar Menunggu/see and See Rule).

2.5  Perubahan lendir serviks selama siklus menstruasi


Fase tidak subur sebelum ovulasi
Setelah menstruasi  dalam beberapa hari vulva dalam kondisi kering. Fase ini mungkin
tidak ada bila siklusnya pendek dan akan panjang bila siklusnya panjang  , ovunsasi kering di
vulva dan biasanya tidak ditemukan lendir.
Fase subur
Ketika esterogen meningkat, lendir serviks dapat dirasakan pada vulva. Pada mulanya
akan memberikan sensasi lembab dan akan terdapat sejumlah kecil lendir yang berwarna putih
atau krem. Pada tes dengan jari, lendir cenderung mempertahankan bentuk dan mudah pecah.

Pada fase transisi, jumlah lendir meningkat dan lendir dengan warna seperti awan dapat
dilihat. Elastisitas rendah dan menimbulkan sensasi basah.
Pada saat mendekati ovulasi, lendir makin banyak dan mungkin jumlahnya bisa 10 kali
lipat. Ini memberikan sensasi licin pada vulva. Penampakan seperti putih telur yang mentah,
tipis, berair, dan transparan. Pada tes dengan jari, lendir yang sangat subur ini dapat ditarik
sampai beberapa cm sebelum pecah.
Lendir yang subur menjaga kehidupan sperma, memberinya makan dan membiarkannya
melalui serviks. Pada lendir ini, sperma dapat hidup sampai dengan 3 hari, bahkan pada kasus
yang jarang dapat hidup sampai dengan 5 hari atau lebih.
Hari puncak
Hari puncak menunjukkan hari terakhir dimana lendir yang elastis, transparan terlihat
atau dirasakan.
Fase tidak subur setelah ovulasi
Selama fase setelah ovulasi, setelah hari puncak, sensasi licin menghilang dan secara
tiba-tiba kembali ke kering lagi. Gejala subyektif ini merefleksikan adanya progesteron, yang
menebalkan lendir sehingga menyumbat serviks dan menghalangi masuknya sperma. Pada
pemeriksaan lendir serviks ini ada beberapa yang harus diingat:
-        Jumlah dan kualitas lendir bervariasi pada seorang perempuan dengan perempuan lain dan
pada satu siklus dengan siklus yang lain.
-        Setiap perubahan sensasi dan bahkan pada sejumlah kecil lendir harus diperhatikan.
-        Jika menemukan kesulitan dalam mendeteksi lendir dari luar, kadang-kadang lebih mudah
dikenali setelah berolahraga atau setelah buang air besar.
-              Kegel (gerakan mengerutkan otot panggul bagian bawah seperti menahan kencing) juga
kadang membantu pengeluaran lendir.

Mencatat perubahan lendir serviks


Mencatat lendir pada grafik suhu dan gejala
1.      Lendir mesti diperhatikan selama seharian dan grafik diberi tanda setiap malam.
a.   Setiap hari ketika darah sedang keluar, termasuk bercak, diberi
tanda M (menstruasi).
b.   Ketika merasakan sensasi kering pada vulva dan lendir tidak
terlihat, diberi tanda K (kering).
c.   Setiap hari ketika terlihat lendir yang putih atau krem diberi tanda
L (lendir).
d.   Setiap hari ketika terlihat lendir yang transparan, licin, diberi tanda
S (subur).
2.      Mendeskripsikan dengan kata-kata sendiri
a.       Sensasi: lembab, lengket, basah, licin
b.      Penampakan pada tisu: putih, krem, berawan, atau transparan.
Pada lendir yang subur kadang-kadang terlihat bercak darah.
c.       Tes dengan jari: lengket, membenang, atau elastis.
3.      Hari Puncak
Hari ini ditandai dengan memberi tanda silang pada huruf S yang terakhir. Hari ini dapat
diketahui secara restropektif. Pada hari selanjutnya akan terjadi perubahan lendir menjadi
lebih tebal, putih dan lengket atau menjadi kering lagi.
4.   Tanda-tanda tambahan
Tanda-tanda yang merupakan indikator minor ini juga dicatat.
5.   Hubungan seksual
Karena cairan semen akan mempengaruhi konsistensi lendir, dicatat dalam grafik dengan
melingkari nomornya.

Indikator ketiga - perubahan pada serviks       


Pengamatan pada serviks akan memberikan tambahan informasi dan sangat
berguna bagi yang mempunyai siklus panjang, selama menyusui atau pada masa
sebelum menopause. Perubahan pertama pada serviks sering terjadi satu atau dua
hari sebelum perubahan pxda lendir serviks dan dapat memberikan tanda awal
sebelum masa subur. Pada umumnya memerlukan waktu dua atau tiga siklus agar
dapat secara akurat mengenai perubahan panjang, posisi, konsistens, dan
terbukanya serviks.                        
Perubahan pada serviks sebagai berfkut:
-                  Selama fase tidak subur sebelum ovulasi, serviks terletak rendah dalam vagina dan mudah
dieapai oleh ujung jari.
§  Serviks panjang, miring, dan menempel pada dinding vagina.
§  Terasa kaku, seperti ujung hidung.
§  Mulut serviks tertutup, memberikan sensasi seperti lesung pipi ketika disentuh, dan terasa
kering
-          Selama masa subur, serviks naik ke atas dalam vagina.
§  Serviks memendek, lurus, dan terletak di tengah vagina,       Sulit disentuh. Jika teraba terasa
lembu seperti meraba bibir bawah.
§  Mulut serviks terbuka, sehingga dapat masuk ujung jari.
§  Terasa basah dan terdapat lendir.
-          Fase tidak subur setelah ovulasi, serviks akan kembali ke kondisi tidak subur dalam waktu 24
— 48 jam

Memeriksa Serviks Sendiri


Perubahan serviks dapat dirasakan oleh ujung jari. Sentuhan yang lembut diperlukan untuk
mengenali perubahan serviks dari hari ke hari.
Serviks sebaiknya diperiksa setiap hari pada waktu yang sama, misalnya sembari mandi
pagi. Sebelum memeriksa, kandung kemih harus kosong (buang air kecil terlebih dahulu). Setiap
kali pemeriksaan sebaiknya menggunakan posisi yang sama, baik berdiri dengan satu kaki
dinaikkan (misal pada ditumpukan pada sisi bak mandi) atau jongkok. Tangan dicuci bersih
dengan menggunakan sabun dan dikeringkan (kuku tangan harus pendek). Jika memungkinkan
menggunakan sarung tangan yang telah disucihamakan. Jari telunjuk tangan kanan secara
perlahan dimasukkan dalam vagina sampai teraba serviks.
Pada perabaan serviks terasa bola licin yang berlekuk, sedangkan vagina akan teraba
lembut, lembab, dan berlekuk-lekuk.
Jika serviks sulit dicapai, rahim dapat didorong ke bawah dengan menekan perut bagian
bawah sedikit tulang pubis dengan tangan kiri.
Dengan pengalaman, pemeriksaan hanya memakan waktu beberapa detik.
Untuk sebagian perempuan, kadang-kadang lebih mudah menggunakan dua jari (jari telunjuk
dan jari tengah) atau meminta pasangannya untuk memeriksa. Hal ini masing dimungkinkan,
selama sepanjang siklus pemeriksaan dilakukan oleh orang yang sama dan dengan cara yang
sama.

BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Dengan ketekunan dalam mengenali perubahan fisiologis siklus mentruasi, secara
alamiah dapat mencegah kehamilan maupun merencanakan kehamilan dengan eksifitas yang
tinggi. Bahkan dengan mengetahui adanya kelainan  dalam siklus (misalnya siklus
anovolatoar) dapat diketahui adanya masalah, intetilitas yang perlu penanganan yang lebih
lanjut.

3.2    Saran
Perlu ditekankan fase tidak subur setelah ovulasi merupakan waktu paling aman untuk
melakukan hubungan seksual  bila ingin mencegah kehamilan. Jika saat ovalusi telah
ditentukan, tidak ada resiko lebih lanjut untuk timbulnya kesuburan dalam siklus ini.

Ae Iwell at 11:39 AM

Share

No comments:

Post a Comment

‹ Home ›
View web version

ABOUT ME
Ae Iwell
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
View my complete profile

Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai