Kesalahan Ejaan
Kesalahan Ejaan
Penulis spanduk iklan pada gambar diatas pasti tidak tahu ada dua macam “di” dalam kalimat. “di” yang
pertama menunjukkan tempat, yang harus dituliskan terpisah dari kata yang menunjukkan tempat. “di”
yang kedua merupakan sebuah awalan untuk sebuah kata kerja pasif, yang harus digabungkan pada kata
yang diawalinya.
Jadi kata depan “di” yang ada digambar itu harus digabung menjadi “Dijual” karena kata
“jual” merupakan kata kerja. bilamana digabungkan dengan kata depan “di” maka kata
“dari ” ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim
dianggap sebagai satu kata seperti “ kepada ” dan “ daripada ”.
b) Kdisisi
Kata depan “di” akan memiliki arti berbeda jika ditulis terpisah. Kata-kata ini khusus untuk kata dasar
yang dapat berfungsi sebagai kata benda (petunjuk tempat) sekaligus kata kerja. Berikut beberapa
contohnya:
i. Dilanggar = bertubrukan
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contohnya:
Kata ganti “ku” dan “kau” ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; “ku”, “mu”, dan “nya” ditulis
serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contohnya:
kau ambil
3.1.6 Partikel
1) Partikel “–lah”, “-kah”, dan “–tah” ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contohnya:
a) Baca lah buku itu baik-baik.
c) Apa tah gunanya harta benda bertumpuk jika jiwa kita menderita?
2) Partikel “pun” kadang dipisah kadang disambung. Jika partikel pun yang berpadanan dengan kata
‘saja’/’juga’ , maka penulisannya dipisah (kabar pun , saya pun ). Bentuk ‘pun’ yang sudah dianggap padu
harus ditulis serangkai. Berikut contoh partikel “pun” yang ditulis terpisah dan digabung.
Benar Salah
ii. Wajah Tamara agak pucat, namun dia tetap tampil dengan senyuman.
“tetapi” dan “namun” pada kalimat-kalimat di atas secara baku tidak tepat. Memang, bahasa dalam
media massa kadang-kadang kurang memperhatikan kaidah tata bahasa yang baku.
iii. Wajah Tamara agak pucat. Namun dia tetap tampil dengan senyuman.
Kata “ialah” digunakan sebagai kata penghubung di antara dua penggal kalimat yang menegaskan
perincian atau penjelasan atas penggal yang pertama itu. Contohnya:
Kata “yaitu” digunakan sebagai kata penghubung yang digunakan untuk memerinci keterangan kalimat.
Contohnya:
Yang pergi tahun ini dua orang, yaitu dia dan saya.